Lompat ke isi

Kufah: Perbedaan antara revisi

2 bita ditambahkan ,  31 Juli 2018
tidak ada ringkasan suntingan
imported>Yuwono
Tidak ada ringkasan suntingan
imported>Yuwono
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 108: Baris 108:


====Kebangkitan Syiah di Kufah====
====Kebangkitan Syiah di Kufah====
Dalam kondisi tersukar pada masa Bani Umayyah, seperempat atau sepertiga penduduk Kufah memeluk Syiah. Hal ini menyebabkan pemerintah Bani Umayyah lebih banyak mengontrol kota tersebut dan senantiasa siap siaga untuk melumat pemberontakan (kemungkinan) di kota tersebut. <ref>Ja'fariyan, ''Atlas Syiah'', hlm. 361. </ref> Pada masa itu, terjadi sejumlah kebangkitan dalam rangka menentang Bani Umayyah:
Dalam kondisi tersukar pada masa Bani Umayyah, seperempat atau sepertiga penduduk Kufah memeluk Syiah. Hal ini menyebabkan pemerintah Bani Umayyah lebih banyak mengontrol kota tersebut dan senantiasa siap siaga untuk melumat pemberontakan (kemungkinan) di kota tersebut. <ref>Ja'fariyan, ''Atlas Syiah'', hlm. 361. </ref> Pada masa itu, terjadi sejumlah kebangkitan dalam rangka menentang Bani Umayyah:


*'''Kebangkitan Tawwabin'''
*'''Kebangkitan Tawwabin'''
Baris 126: Baris 126:
!Para Gubernur !! Priode Kegubernuran
!Para Gubernur !! Priode Kegubernuran
|-
|-
| [[Ziyad bin Abihi]] || Muawiyah menjadikannya sebagai kepala pemerintah Basra dan Kufah, dan sampai dia menemui ajalnya pada tahun 53 Hijriah tetap memegang tampuk kepemerintahan di sana.
| [[Ziyad bin Abihi]] || Muawiyah menjadikannya sebagai kepala pemerintah Basrah dan Kufah, dan sampai dia menemui ajalnya pada tahun 53 H/673 tetap memegang tampuk kepemerintahan di sana.
|-
|-
| [[Dhahhak bin Qais]] || pada tahun 53 Hijriah Muawiyah mengangkatnya menjadi gubernur Basra dan Kufah setelah kematian Ziyad bin Abihi. Dia juga pergi dan mengajak penduduk supaya memberikan bai’at mereka kepada Abdullah bin Zubair dan memerangi Marwan bin Hakam dan pada tahun 65 Hijriah terbunuh di perang Marj Rahit.
| [[Dhahhak bin Qais]] || pada tahun 53 H/673 Muawiyah mengangkatnya menjadi gubernur Basrah dan Kufah setelah kematian Ziyad bin Abihi. Dia juga pergi dan mengajak penduduk supaya memberikan [[bai'at]] mereka kepada Abdullah bin Zubair dan memerangi Marwan bin Hakam dan pada tahun 65 H/685 terbunuh di perang Marj Rahit.
|-
|-
| [[Sa’ad bin Zaid]] || Dia dari kabilah Khuza’ah. Muawiyah mengangkatnya menjadi Gubernur.
| [[Sa'ad bin Zaid]] || Dia dari kabilah Khuza'ah. Muawiyah mengangkatnya menjadi Gubernur.
|-
|-
| [[Abdur Rahman bin Abdullah]] || Dia adalah putra Ummu Hakam, saudara perempuan Muawaiyah bin Abi Sufyan. Pamannya Muawiyah mengangkatnya sebagai gubernur Kufah pad tahun 57 Hijriah. Dia tidak memiliki kemuliaan akhlak sehingga penduduk Kufah mengusirnya.
| [[Abdur Rahman bin Abdullah]] || Dia adalah putra Ummu Hakam, saudara perempuan [[Muawaiyah bin Abu Sufyan]]. Pamannya Muawiyah mengangkatnya sebagai gubernur Kufah pad tahun 57 H/677. Dia tidak memiliki akhlak yang mulia sehingga penduduk Kufah mengusirnya.
|-
|-
| [[Nu’man bin Basyir]] || Dia merupakan orang terakhir yang ditunjuk oleh Muawiyah sebagai pejabat gubernur Kufah. Dia terbunuh pada tahun 65 Hijriah.
| [[Nu'man bin Basyir]] || Dia merupakan orang terakhir yang ditunjuk oleh Muawiyah sebagai pejabat gubernur Kufah. Dia terbunuh pada tahun 65 H/685.
|-
|-
| [[Ubaidillah bin Ziyad]] || [[Yazid bin Muawiyah]] ketika mengangkatnya menjadi gubernur Kufah pada tahun 60 Hijriah, di saat Muslim Bin Aqil datang ke Kufah demi mengajak penduduk untuk membela dan membantu Imam Husain as.
| [[Ubaidillah bin Ziyad]] || [[Yazid bin Muawiyah]] ketika mengangkatnya menjadi gubernur Kufah pada tahun 60 H/680, di saat [[Muslim Bin Aqil]] datang ke Kufah demi mengajak penduduk untuk membela dan membantu [[Imam Husain as]].
|-
|-
| [[Amr bin Harist]] || dia menjadi penguasa Kufah oleh Ziyad bin Abihi dan setiap kali Ziyad keluar dari Kufah, ia menggantikan posisinya dan dia juga pengganti Ubaidillah bin Ziyad.
| [[Amr bin Harist]] || dia menjadi penguasa Kufah oleh Ziyad bin Abihi dan setiap kali Ziyad keluar dari Kufah, ia menggantikan posisinya dan dia juga pengganti [[Ubaidillah bin Ziyad]].
|-
|-
| [[Amir bin Masud]] || Dia setelah kematian Yazid menjadi penguasa Kufah karena dipilih oleh penduduk Kufah. Hingga Abdullah bin Zubair terpilih menjadi khalifah dan dia diangkat menjadi penguasa Kufah oleh Abdullah bin Zubair.
| [[Amir bin Mas'ud]] || Dia setelah kematian Yazid menjadi penguasa Kufah karena dipilih oleh penduduk Kufah. Hingga Abdullah bin Zubair terpilih menjadi khalifah dan dia diangkat menjadi penguasa Kufah oleh Abdullah bin Zubair.
|-
|-
| [[Abdullah bin Yazid]] || Dia menduduki kursi kekuasaan di Mekah setelah diangkat oleh Abdullah bin Zubair kemudian kepengurusan Kufah juga diserahkan kepadanya.
| [[Abdullah bin Yazid]] || Dia menduduki kursi kekuasaan di Mekah setelah diangkat oleh [[Abdullah bin Zubair]] kemudian kepengurusan Kufah juga diserahkan kepadanya.
|-
|-
| [[Abdullah bin Muthi’]] || Abdullah bin Zubair mengangkatnya menjadi gubernur Kufah dan Mukhtar mengeluarkannya dari Kufah dan dia kembali ke [[Mekah]].
| [[Abdullah bin Muthi']] || Abdullah bin Zubair mengangkatnya menjadi gubernur Kufah dan Mukhtar mengeluarkannya dari Kufah dan dia kembali ke [[Mekah]].
|-
|-
| Mukhtar bin Abu Ubaidah Al-Tsaqafi|| Dengan kekalahan Abdullah bin Muthi’ dia menjadi penguasa Kufah dan setiap kali Mukhtar pergi ke Madain, Saib bin Malik Asy’ari mengambil ali kekuasaan Kufah.
| [[Mukhtar bin Abu Ubaida Al-Tsaqafi]]|| Dengan kekalahan Abdullah bin Muthi' dia menjadi penguasa Kufah dan setiap kali Mukhtar pergi ke Madain, Saib bin Malik Asy'ari mengambil ali kekuasaan Kufah.
|-
|-
| [[Mus’ab bin Zubair]] || Pada tahun 67 Hijriah Abdullah bin Zubair menjadikannya sebagai penguasa Basra, kemudian dengan mengalahkan Mukhtar Kufah juga diserahkan kepadanya.
| [[Mush'ab bin Zubair]] || Pada tahun 67 H/687 Abdullah bin Zubair menjadikannya sebagai penguasa Basrah, kemudian dengan mengalahkan Mukhtar Kufah juga diserahkan kepadanya.
|}
|}


===Masa Bani Abbas===
===Masa Bani Abbas===
Telah dinukil, pada awal-awal pemerintahan Bani Abbas, Imam Shadiq as dibawa ke Irak oleh As-Saffah dan Manshur dan Imam menetap di Kufah dan dalam kesempatan tersebut, Imam mengajar dan menjelaskan pengetahuan-pengetahuan Islam dan melawan ideologi Ghulat. <ref>Al-Tsaqafi, ''al-Ghārat'', jld. 2, hlm. 850-856; Syahristani, ''al-Milal wa al-Nihal'', jld. 1, hlm. 147; dinukil Pakatchi, Ja’far Shadiq as, Imam, hlm. 186; Asad Haidar, al-Imam al-Shadiq wa al-Mazahib al-Arba’ah, jld. 2, hlm. 124. </ref>  
Telah dinukil, pada awal-awal pemerintahan Bani Abbas, [[Imam Shadiq as]] dibawa ke Irak oleh As-Saffah dan Manshur dan Imam menetap di Kufah dan dalam kesempatan tersebut, Imam mengajar dan menjelaskan pengetahuan-pengetahuan Islam dan melawan ideologi Ghulat. <ref>Al-Tsaqafi, ''al-Ghārat'', jld. 2, hlm. 850-856; Syahristani, ''al-Milal wa al-Nihal'', jld. 1, hlm. 147; dinukil Pakatchi, Ja'far Shadiq as, Imam, hlm. 186; Asad Haidar, al-Imam al-Shadiq wa al-Mazahib al-Arba’ah, jld. 2, hlm. 124. </ref>  


Kufah pada masa ini, lambat laun mendapat urgensi politik, militer dan ekonomi. Pada masa Abbasiah kedua, dengan melemahnya kekuatan politik Bani Abbas, kota Kufah mengalami kerusakan dan kehancuran akibat serangan kelompok-kelompok Badui dan para perampok Arab Saudi, khususnya Qaramitah dan kelompok Shammar dan Khafajah. Ibnu Jubair, penulis safarnama muslim yang melakukan kunjungan ke kota Kufah dari dekat pada tahun 580 H mengatakan:
Kufah pada masa ini, lambat laun mendapat urgensi politik, militer dan ekonomi. Pada masa Abbasiah kedua, dengan melemahnya kekuatan politik Bani Abbas, kota Kufah mengalami kerusakan dan kehancuran akibat serangan kelompok-kelompok Badui dan para perampok Arab Saudi, khususnya Qaramitah dan kelompok Shammar dan Khafajah. Ibnu Jubair, penulis safarnama muslim yang melakukan kunjungan ke kota Kufah dari dekat pada tahun 580 H mengatakan:
Baris 163: Baris 163:
Muhammad bin Ibrahim bin Thabathaba termasuk salah seorang cucu dari Imam Hasan as yang datang dari Madinah ke Kufah dan membentuk pasukan militer dengan bantuan Abu al-Saraya al-Sirri, salah seorang pemimpin pemberontak yang tidak puas dengan Bani Abbas dan termasuk anak buah Hartsamah bin A’in. Mereka menyerang Kufah pada tahun 199 H dan menguasai kota tersebut. <ref>Ibn al-Atsir, ''al-Kamil fi al-Tarikh'', jld. 7, hlm. 302. </ref>  Moto mereka dalam kebangkitan ini adalah al-Ridha min Al Muhammad. <ref>''Maqatil al-Thalibiyyin'', hlm. 433. </ref>
Muhammad bin Ibrahim bin Thabathaba termasuk salah seorang cucu dari Imam Hasan as yang datang dari Madinah ke Kufah dan membentuk pasukan militer dengan bantuan Abu al-Saraya al-Sirri, salah seorang pemimpin pemberontak yang tidak puas dengan Bani Abbas dan termasuk anak buah Hartsamah bin A’in. Mereka menyerang Kufah pada tahun 199 H dan menguasai kota tersebut. <ref>Ibn al-Atsir, ''al-Kamil fi al-Tarikh'', jld. 7, hlm. 302. </ref>  Moto mereka dalam kebangkitan ini adalah al-Ridha min Al Muhammad. <ref>''Maqatil al-Thalibiyyin'', hlm. 433. </ref>
   
   
*'''Kebangkitan Ali bin Zaid dan Isa bin Ja’far'''
*'''Kebangkitan Ali bin Zaid dan Isa bin Ja'far'''


Dua sayid ini termasuk keturunan Imam Hasan as yang melakukan kebangkitan di Kufah pada tahun 255 H. Mu’taz mengirim pasukan besar dengan pimpinan Said bin Shalih, yang tersohor dengan Hajib agar menumpas kebangkitan tersebut. <ref> Mas’udi, ''Muruj al-Dzahab'', jld. 4, hlm. 94. </ref>  
Dua sayid ini termasuk keturunan Imam Hasan as yang melakukan kebangkitan di Kufah pada tahun 255 H. Mu’taz mengirim pasukan besar dengan pimpinan Said bin Shalih, yang tersohor dengan Hajib agar menumpas kebangkitan tersebut. <ref> Mas’udi, ''Muruj al-Dzahab'', jld. 4, hlm. 94. </ref>  
Pengguna anonim