Pengguna anonim
Kufah: Perbedaan antara revisi
→Peran Kufah dalam Peristiwa Karbala
imported>M.hazer |
imported>M.hazer |
||
Baris 97: | Baris 97: | ||
Setelah kematian Muawiyah pada tahun 60 H, banyak sekali masyarakat dan pemuka Kufah menulis surat untuk [[Imam Husain as]] dan mengundangnya ke Kufah guna memegang pemerintahan kota tersebut. <ref>Syaikh Mufid, ''al-Irsyad'', jld. 2, hlm. 37-39. </ref> Dengan bertambahnya jumlah surat yang ada, Imam Husain as bergerak menuju Kufah, namun [[Ibnu Ziyad]] yang menjadi gubernur Kufah, dengan ancaman dan suap, membubarkan masyarakat untuk mendukung Muslim bin Aqil, wakil Imam Husain<ref>Baladzuri, jld. 2, hlm. 80-81. </ref> dan dari sisi lain ia mengirim pasukan Kufah dengan dipimpin oleh [[Umar bin Sa’ad]] untuk melawan Imam. Dengan demikian terjadilah peristiwa Karbala. | Setelah kematian Muawiyah pada tahun 60 H, banyak sekali masyarakat dan pemuka Kufah menulis surat untuk [[Imam Husain as]] dan mengundangnya ke Kufah guna memegang pemerintahan kota tersebut. <ref>Syaikh Mufid, ''al-Irsyad'', jld. 2, hlm. 37-39. </ref> Dengan bertambahnya jumlah surat yang ada, Imam Husain as bergerak menuju Kufah, namun [[Ibnu Ziyad]] yang menjadi gubernur Kufah, dengan ancaman dan suap, membubarkan masyarakat untuk mendukung Muslim bin Aqil, wakil Imam Husain<ref>Baladzuri, jld. 2, hlm. 80-81. </ref> dan dari sisi lain ia mengirim pasukan Kufah dengan dipimpin oleh [[Umar bin Sa’ad]] untuk melawan Imam. Dengan demikian terjadilah peristiwa Karbala. | ||
''' | '''Susunan Penduduk Kufah pada Masa Kebangkitan Imam Husain:''' | ||
#Orang-orang Syiah: Orang-orang Syiah biasa, dengan jumlah yang signifikan, telah membentuk populasi Kufah, meski mereka mencintai [[Ahlulbait]], namun perilaku bengis Ziyad dan anaknya Ubaidillah terhadap orang-orang Syiah telah membuat mereka takut, sampai-sampai tidak ikut berpartisipasi selama tidak ada kemungkinan menang dalam sebuah insiden. | #Orang-orang Syiah: Orang-orang Syiah biasa, dengan jumlah yang signifikan, telah membentuk populasi Kufah, meski mereka mencintai [[Ahlulbait]], namun perilaku bengis Ziyad dan anaknya Ubaidillah terhadap orang-orang Syiah telah membuat mereka takut, sampai-sampai tidak ikut berpartisipasi selama tidak ada kemungkinan menang dalam sebuah insiden. | ||
Baris 103: | Baris 103: | ||
#Sebagian orang di bawah propaganda kelompok [[Khawarij]], dan meski bukan bagian dari mereka, namun sedang dalam kebimbangan. | #Sebagian orang di bawah propaganda kelompok [[Khawarij]], dan meski bukan bagian dari mereka, namun sedang dalam kebimbangan. | ||
#Al-Hamra’: Menurut Thabari mereka adalah 20 ribu orang Kufah bersenjata, yang memiliki ras campuran dari anak-anak hamba sahaya. Kelompok ini pada masa [[Imam Hasan as]] dan Imam Husain as adalah orang-orang yang memegang senjata dan prajurit, yang melakukan segala jenis kejahatan dengan bayaran dan merupakan pedang terhunus di tangan para tirani. Mereka dengan menyambut intrik dan kerusuhan sampai-sampai menambah popularitas kemuliaan dan kekuatannya, bahkan menisbahkan kota Kufah kepada mereka dan mengatakan Kufah al-Hamra’. | #Al-Hamra’: Menurut Thabari mereka adalah 20 ribu orang Kufah bersenjata, yang memiliki ras campuran dari anak-anak hamba sahaya. Kelompok ini pada masa [[Imam Hasan as]] dan Imam Husain as adalah orang-orang yang memegang senjata dan prajurit, yang melakukan segala jenis kejahatan dengan bayaran dan merupakan pedang terhunus di tangan para tirani. Mereka dengan menyambut intrik dan kerusuhan sampai-sampai menambah popularitas kemuliaan dan kekuatannya, bahkan menisbahkan kota Kufah kepada mereka dan mengatakan Kufah al-Hamra’. | ||
#Orang-orang apatis: Saham terbanyak mayoritas masyarakat Kufah di Karbala adalah orang-orang apatis yang hanya mementingkan dunia semata. Meski Imam mengajak mereka, namun dikarenakan tidak ada kemungkinan menang, maka mereka lebih menerima janji dan ancaman Ibnu Ziyad dan bergabung dengan pasukan [[Yazid]]. <ref>Shaikhiyan, Raftarshenasi Mardum Kufah dar Nehdhate Husaini'', nomor 26, hlm. 456-457. </ref> | #Orang-orang apatis: Saham terbanyak mayoritas masyarakat Kufah di Karbala adalah orang-orang apatis yang hanya mementingkan dunia semata. Meski Imam mengajak mereka, namun dikarenakan tidak ada kemungkinan menang, maka mereka lebih menerima janji dan ancaman Ibnu Ziyad dan bergabung dengan pasukan [[Yazid]]. <ref>Shaikhiyan, ''Raftarshenasi Mardum Kufah dar Nehdhate Husaini'', nomor 26, hlm. 456-457. </ref> | ||
====Kebangkitan Syiah di Kufah==== | ====Kebangkitan Syiah di Kufah==== |