Pengguna anonim
Kufah: Perbedaan antara revisi
→Pembangunan Pertama
imported>Hindr |
imported>M.hazer |
||
Baris 27: | Baris 27: | ||
Pendirian kota Kufah termasuk persyaratan strategis yang membantu penaklukan era khalifah kedua. Ketika pasukan militer Arab dengan dipimpin Sa’ad bin Abi Waqqas tiba di kawasan Iran, membutuhkan sebuah barisan penghubung antara [[Madinah]] (pusat pemerintahan Islam) dan medan pertempuran dan sudah semestinya pasukan muslim memiliki sebuah titik sandaran dan kamp militer permanen di dekat medan pertempuran. <ref>Dinawari, ''Akhbar al-Thiwal'', hlm. 124. </ref> Karenanya, Umar membangun kamp permanen di kawasan umum Kufah dan dengan demikian, lambat laun kota Kufah bertambah luas dan makmur. Mayoritas muhajirin pertama Kufah, baik Arab maupun Persia adalah sekelompok militer, yang mayoritasnya datang tanpa keluarga mereka dan hidup sebagai militer siap tempur. <ref>Ja’fari, ''Tasayyu’ dar Mashir Tarikh'', hlm. 142. </ref> | Pendirian kota Kufah termasuk persyaratan strategis yang membantu penaklukan era khalifah kedua. Ketika pasukan militer Arab dengan dipimpin Sa’ad bin Abi Waqqas tiba di kawasan Iran, membutuhkan sebuah barisan penghubung antara [[Madinah]] (pusat pemerintahan Islam) dan medan pertempuran dan sudah semestinya pasukan muslim memiliki sebuah titik sandaran dan kamp militer permanen di dekat medan pertempuran. <ref>Dinawari, ''Akhbar al-Thiwal'', hlm. 124. </ref> Karenanya, Umar membangun kamp permanen di kawasan umum Kufah dan dengan demikian, lambat laun kota Kufah bertambah luas dan makmur. Mayoritas muhajirin pertama Kufah, baik Arab maupun Persia adalah sekelompok militer, yang mayoritasnya datang tanpa keluarga mereka dan hidup sebagai militer siap tempur. <ref>Ja’fari, ''Tasayyu’ dar Mashir Tarikh'', hlm. 142. </ref> | ||
''' | '''Susunan Penduduk''' | ||
Sejak dari awal pendirian kota Kufah bukanlah kota Arab asli seperti [[Mekah]], Madinah dan bahkan Damaskus; namun gabungan pelbagai suku yang tak terkoordinir. <ref>Ja’fari, ''Tasayyu’ dar Mashir Tarikh'', hlm. 127. </ref> Di awal pendirian Kufah, orang-orang yang datang dari daerah sekitar berjumlah lima belas sampai duapuluh ribu orang. Dengan perintah Umar bin Khattab, penduduk Kufah dibagi menjadi tujuh kelompok: | Sejak dari awal pendirian kota Kufah bukanlah kota Arab asli seperti [[Mekah]], Madinah dan bahkan Damaskus; namun gabungan pelbagai suku yang tak terkoordinir. <ref>Ja’fari, ''Tasayyu’ dar Mashir Tarikh'', hlm. 127. </ref> Di awal pendirian Kufah, orang-orang yang datang dari daerah sekitar berjumlah lima belas sampai duapuluh ribu orang. Dengan perintah Umar bin Khattab, penduduk Kufah dibagi menjadi tujuh kelompok: | ||
Baris 46: | Baris 46: | ||
Dari sisi lain, kota Kufah terbentuk dari dua unsur, orang-orang Arab dan Persia, yang mana orang-orang Arab merupakan unsur pendiri dan orang-orang Persia sebagai pondasi tingkat kedua. <ref>Ja’fari, ''Tasayyu’ dar Masir Tarikh'', hlm. 138. </ref> | Dari sisi lain, kota Kufah terbentuk dari dua unsur, orang-orang Arab dan Persia, yang mana orang-orang Arab merupakan unsur pendiri dan orang-orang Persia sebagai pondasi tingkat kedua. <ref>Ja’fari, ''Tasayyu’ dar Masir Tarikh'', hlm. 138. </ref> | ||
''' | '''Darul Imarah Kufah''' | ||
Saat Sa'ad bin Abi Waqqas memerintahkan untuk membangun kota Kufah, dibangun juga sebuah istana untuknya di arah tenggara [[masjid]] dan menamainya dengan istana Thamar (tempat menjulang) dan sepeninggal Sa’ad, merupakan kediaman khusus para khalifah, raja dan para amir. <ref>Kariman, ''Kufah'', jld. 14, hlm. 245. </ref> | Saat Sa'ad bin Abi Waqqas memerintahkan untuk membangun kota Kufah, dibangun juga sebuah istana untuknya di arah tenggara [[masjid]] dan menamainya dengan istana Thamar (tempat menjulang) dan sepeninggal Sa’ad, merupakan kediaman khusus para khalifah, raja dan para amir. <ref>Kariman, ''Kufah'', jld. 14, hlm. 245. </ref> | ||
Atas perintah [[Ubaidillah bin Ziyad]], [[Muslim bin Aqil]] juga dijatuhkan dari atas istana tersebut. <ref>Kariman, ''Kufah'', jld. 14, hlm. 245</ref> [[Para Tawanan Karbala|Para tawanan Karbala]] dan kepala suci Imam Husain as juga dibawa ke Darul Imarah di hadapan Ubaidillah bin Ziyad dan di tempat ini [[Sayidah Zainab sa]] dan [[Imam Sajjad as]] melakukan dialog dengan Ubaidillah. <ref>Sayid | Atas perintah [[Ubaidillah bin Ziyad]], [[Muslim bin Aqil]] juga dijatuhkan dari atas istana tersebut. <ref>Kariman, ''Kufah'', jld. 14, hlm. 245</ref> [[Para Tawanan Karbala|Para tawanan Karbala]] dan kepala suci Imam Husain as juga dibawa ke Darul Imarah di hadapan Ubaidillah bin Ziyad dan di tempat ini [[Sayidah Zainab sa]] dan [[Imam Sajjad as]] melakukan dialog dengan Ubaidillah. <ref>Sayid ibnu Thawus, ''Luhuf'', hlm. 190-193. </ref> Darul Imarah juga tempat kediaman [[Mukhtar al-Tsaqafi]] dan di tempat ini juga kepala para pembunuh pada [[peristiwa Karbala]] dibawa ke hadapan Mukhtar. Atas perintah Abdul Malik bin Marwan, istana ini dihancurkan pada tahun 71 Hijriah. | ||
===Masa Kekhilafahan Amirul Mukminin=== | ===Masa Kekhilafahan Amirul Mukminin=== |