Pengguna anonim
Hijaz: Perbedaan antara revisi
→Kemunculan Islam
imported>M.hazer Tidak ada ringkasan suntingan |
imported>M.hazer |
||
Baris 51: | Baris 51: | ||
===Kemunculan Islam=== | ===Kemunculan Islam=== | ||
Setelah Islam muncul, Hijaz menjadi lebih besar dan bermartabat dan negara Islam yang pendirinya adalah [[Nabi saw]] sendiri merupakan simbol pemersatu di Semenanjung Jazirah Arab. <ref> lihat: Shaleh Ahmad Ali, hlm. 7-8.</ref> Setelah Nabi Saw wafat, pada awal permulaan tahun kesebelas kontribusi dari para khalifah lebih banyak digunakan untuk memperluas daerah kekuasaan Islam di Semenanjung Arab dan daerah sekitarnya. Setelah [[Utsman bin Affan]] meninggal dunia pada tahun 35 dan kekhalifahan berpindah tangan kepada [[Ali bin Abi Thalib | Setelah Islam muncul, Hijaz menjadi lebih besar dan bermartabat dan negara Islam yang pendirinya adalah [[Nabi saw]] sendiri merupakan simbol pemersatu di Semenanjung Jazirah Arab. <ref> lihat: Shaleh Ahmad Ali, hlm. 7-8.</ref> Setelah Nabi Saw wafat, pada awal permulaan tahun kesebelas kontribusi dari para khalifah lebih banyak digunakan untuk memperluas daerah kekuasaan Islam di Semenanjung Arab dan daerah sekitarnya. Setelah [[Utsman bin Affan]] meninggal dunia pada tahun 35 dan kekhalifahan berpindah tangan kepada [[Ali bin Abi Thalib as]], dia memindahkan pusat kekhalifahannya di [[Kufah]]. Pada saat yang sama, sebagian besar dari para suku besar bermigrasi ke sana. Pada tahun 41, kekhalifahan jatuh ke tangan [[Muawiyah bin Abi Sufyan]], dan dia menjadikan kota Syam sebagai pusat pemerintahannya sendiri dan Damaskus menjadi pusat ibukota negara Islam. <ref> ''Al-Mausu’ah al-‘Arabiyah'', jld.8, hlm.65.</ref> | ||
Perpindahan pusat politik ke kota Syam selama priode [[Bani Umayyah]] dan kemudian di Baghdad pada priode Abbasiyah, tidak mengurangi kepentingan Hijaz dan kota-kota Mekah dan [[Madinah]]. <ref>Lihat: Baidhun, hlm. 11-12.</ref> Selama priode Umayyah dan Abbasiyah Hijazi, yang berfungsi sebagai pemerintah negara bagian, status agamanya terjaga di kalangan umat Islam dunia. <ref> Maliki, hlm.23.</ref> | Perpindahan pusat politik ke kota Syam selama priode [[Bani Umayyah]] dan kemudian di Baghdad pada priode Abbasiyah, tidak mengurangi kepentingan Hijaz dan kota-kota Mekah dan [[Madinah]]. <ref>Lihat: Baidhun, hlm. 11-12.</ref> Selama priode Umayyah dan Abbasiyah Hijazi, yang berfungsi sebagai pemerintah negara bagian, status agamanya terjaga di kalangan umat Islam dunia. <ref> Maliki, hlm.23.</ref> |