Lompat ke isi

Hijaz: Perbedaan antara revisi

22 bita ditambahkan ,  7 Agustus 2017
imported>M.hazer
Tidak ada ringkasan suntingan
imported>M.hazer
Baris 44: Baris 44:


==Sejarah==
==Sejarah==
Sebelum [[Islam datang]], kehidupan di Hijaz ada dalam dua cara padang pasir dan perkotaan, dikarenakan sebagian besar Hijaz, sama seperti di tempat-tempat lainnya di Semenanjung Arab, kering dan gurun sahara. <ref> lihat: Dillu, jld.1, hlm. 39.</ref>  Kehidupan badui dan primitif juga terlihat jauh lebih umum. Kebanyakan desa dan kota-kotanya berada di oasis dan wahah yang subur atau didirikan di resor-resor dan di rute perjalanan para kafilah. Hijaz adalah tempat tinggal para suku Badui besar yang terbentuk dari kabilah Adnan, Qahthan dan Qudha’ah. Sementara yang tinggal di [[Mekah]] adalah suku [[Quraisy]], di [[Thaif]] suku Tsaqif, dan di [[Yatsrib]] (Medinah) suku Aus dan Khazraj. <ref> lihat: Dillu, jld.1, hlm. 74, 77, 79; ''al-Mausu’ah al-‘Arabiyah'', jld.8, hlm.64; juga lihat: Ahmad Ibrahim Syarif, hlm.9-13; Dr. Islam,cetakan kedua, di bawah kata Maddah.</ref>  
Sebelum [[Islam]] datang, kehidupan di Hijaz ada dalam dua cara padang pasir dan perkotaan, dikarenakan sebagian besar Hijaz, sama seperti di tempat-tempat lainnya di Semenanjung Arab, kering dan gurun sahara. <ref> lihat: Dillu, jld.1, hlm. 39.</ref>  Kehidupan badui dan primitif juga terlihat jauh lebih umum. Kebanyakan desa dan kota-kotanya berada di oasis dan wahah yang subur atau didirikan di resor-resor dan di rute perjalanan para kafilah. Hijaz adalah tempat tinggal para suku Badui besar yang terbentuk dari kabilah Adnan, Qahthan dan Qudha’ah. Sementara yang tinggal di [[Mekah]] adalah suku [[Quraisy]], di [[Thaif]] suku Tsaqif, dan di [[Yatsrib]] (Medinah) suku Aus dan Khazraj. <ref> lihat: Dillu, jld.1, hlm. 74, 77, 79; ''al-Mausu’ah al-‘Arabiyah'', jld.8, hlm.64; juga lihat: Ahmad Ibrahim Syarif, hlm.9-13; Dr. Islam,cetakan kedua, di bawah kata Maddah.</ref>  


Para kabilah Yahudi juga tinggal menetap di kota-kota Wadi Qura, Yatsrib, Khaibar, Fadak, Tima’ dan Adzrah; di Yatsrib, selain dua suku asli Aus dan Khazraj, terdapat tiga suku Yahudi yang terkenal, Bani Qainuqa’, Bani Nadhir dan Banu Quraizhah. Di Mekah juga ada beberapa orang Romawi, Persia dan Yahudi serta Kristen penduduk Habasyah (Ethiopia), yang tinggal di sana karena terlibat dalam perdagangan.  <ref> Lihat: Dillu, jld.1, hlm. 76; ''al-Mausu’ah al-‘Arabiyah'', jld.8, hlm.64.</ref>
Para kabilah Yahudi juga tinggal menetap di kota-kota Wadi Qura, Yatsrib, Khaibar, Fadak, Tima’ dan Adzrah; di Yatsrib, selain dua suku asli Aus dan Khazraj, terdapat tiga suku Yahudi yang terkenal, Bani Qainuqa’, Bani Nadhir dan Banu Quraizhah. Di Mekah juga ada beberapa orang Romawi, Persia dan Yahudi serta Kristen penduduk Habasyah (Ethiopia), yang tinggal di sana karena terlibat dalam perdagangan.  <ref> Lihat: Dillu, jld.1, hlm. 76; ''al-Mausu’ah al-‘Arabiyah'', jld.8, hlm.64.</ref>
Baris 51: Baris 51:


===Kemunculan Islam===
===Kemunculan Islam===
Setelah Islam muncul, Hijaz menjadi lebih besar dan bermartabat dan negara Islam yang  pendirinya adalah Nabi Saw sendiri merupakan simbol pemersatu di Semenanjung Jazirah Arab.  <ref> lihat: Shaleh Ahmad Ali, hlm. 7-8.</ref>  Setelah Nabi Saw wafat, pada awal permulaan tahun kesebelas kontribusi dari para khalifah lebih banyak digunakan untuk memperluas daerah kekuasaan Islam di Semenanjung Arab dan daerah sekitarnya. Setelah [[Utsman bin Affan]] meninggal dunia pada tahun 35 dan  kekhalifahan berpindah tangan kepada [[Ali bin Abi Thalib As]], dia memindahkan pusat kekhalifahannya di [[Kufah]]. Pada saat yang sama, sebagian besar dari para suku besar bermigrasi ke sana. Pada tahun 41, kekhalifahan jatuh ke tangan [[Muawiyah bin Abi Sufyan]], dan dia menjadikan kota Syam sebagai pusat pemerintahannya sendiri dan Damaskus menjadi pusat ibukota negara Islam.  <ref> ''Al-Mausu’ah al-‘Arabiyah'', jld.8, hlm.65.</ref>
Setelah Islam muncul, Hijaz menjadi lebih besar dan bermartabat dan negara Islam yang  pendirinya adalah [[Nabi saw]] sendiri merupakan simbol pemersatu di Semenanjung Jazirah Arab.  <ref> lihat: Shaleh Ahmad Ali, hlm. 7-8.</ref>  Setelah Nabi Saw wafat, pada awal permulaan tahun kesebelas kontribusi dari para khalifah lebih banyak digunakan untuk memperluas daerah kekuasaan Islam di Semenanjung Arab dan daerah sekitarnya. Setelah [[Utsman bin Affan]] meninggal dunia pada tahun 35 dan  kekhalifahan berpindah tangan kepada [[Ali bin Abi Thalib As]], dia memindahkan pusat kekhalifahannya di [[Kufah]]. Pada saat yang sama, sebagian besar dari para suku besar bermigrasi ke sana. Pada tahun 41, kekhalifahan jatuh ke tangan [[Muawiyah bin Abi Sufyan]], dan dia menjadikan kota Syam sebagai pusat pemerintahannya sendiri dan Damaskus menjadi pusat ibukota negara Islam.  <ref> ''Al-Mausu’ah al-‘Arabiyah'', jld.8, hlm.65.</ref>


Perpindahan pusat politik ke kota Syam selama priode [[Bani Umayyah]] dan kemudian di Baghdad  pada priode Abbasiyah, tidak mengurangi kepentingan Hijaz dan kota-kota Mekah dan [[Madinah]]. <ref>Lihat: Baidhun, hlm. 11-12.</ref>  Selama priode Umayyah dan Abbasiyah Hijazi, yang berfungsi sebagai pemerintah negara bagian, status agamanya terjaga di kalangan umat Islam dunia.  <ref> Maliki, hlm.23.</ref>
Perpindahan pusat politik ke kota Syam selama priode [[Bani Umayyah]] dan kemudian di Baghdad  pada priode Abbasiyah, tidak mengurangi kepentingan Hijaz dan kota-kota Mekah dan [[Madinah]]. <ref>Lihat: Baidhun, hlm. 11-12.</ref>  Selama priode Umayyah dan Abbasiyah Hijazi, yang berfungsi sebagai pemerintah negara bagian, status agamanya terjaga di kalangan umat Islam dunia.  <ref> Maliki, hlm.23.</ref>
Pada periode Umayyah, Madinah adalah pusat kota Hijaz dan hanya pada masa pemerintahan [[Abdullah bin Zubair]] (64-73), Mekah menjadi pusat kota Hijaz.  <ref> Al-Mausu’ah al-‘Arabiyah, jld.8, hlm.65.</ref>
Pada periode Umayyah, Madinah adalah pusat kota Hijaz dan hanya pada masa pemerintahan [[Abdullah bin Zubair]] (64-73), Mekah menjadi pusat kota Hijaz.  <ref> ''Al-Mausu’ah al-‘Arabiyah'', jld.8, hlm.65.</ref>


Pada tahun 145, Muhammad bin Abdullah, yang juga dikenal dengan Nafs Zakiah, termasuk dari keturunan Sadat Bani Hasan, bangkit di Madinah dan mengadakan perlawanan terhadap Mansur Abbasi dan dia berhasil menguasai Madinah, Mekah dan Yaman, namun setelah dua bulan setengah mengadakan pertempuran dia dan pasukannnya dikalahkan oleh tentara Abbasiyah dan akhirnya gugur terbunuh. Kebrutalan para gubernur Abbasi dalam menangani Al Ali sangat dikenal, Mansur telah mencegah dan melarang mereka untuk mengambil saham pembagian harta kepada mereka dan Hijaz hidup dalam kemiskinan. Kemiskinan ini dan faktor-faktor lainnya, menyebabkan kemerosotan stagnasi ilmu pengetahuan dan budaya di negeri ini, tapi ilmu hadits dan Fikih, tidak begitu terpengaruh.  <ref> ''Al-Mausu’ah al-‘Arabiyah'', jld.8, hlm.65.</ref>  
Pada tahun 145, Muhammad bin Abdullah, yang juga dikenal dengan Nafs Zakiah, termasuk dari keturunan Sadat Bani Hasan, bangkit di Madinah dan mengadakan perlawanan terhadap Mansur Abbasi dan dia berhasil menguasai Madinah, Mekah dan Yaman, namun setelah dua bulan setengah mengadakan pertempuran dia dan pasukannnya dikalahkan oleh tentara Abbasiyah dan akhirnya gugur terbunuh. Kebrutalan para gubernur Abbasi dalam menangani Al Ali sangat dikenal, Mansur telah mencegah dan melarang mereka untuk mengambil saham pembagian harta kepada mereka dan Hijaz hidup dalam kemiskinan. Kemiskinan ini dan faktor-faktor lainnya, menyebabkan kemerosotan stagnasi ilmu pengetahuan dan budaya di negeri ini, tapi ilmu hadits dan Fikih, tidak begitu terpengaruh.  <ref> ''Al-Mausu’ah al-‘Arabiyah'', jld.8, hlm.65.</ref>  


Pada tahun 301, para pengikut Alawi yang dipimpin oleh Muhammad Bin Sulaiman, dari keturunan Sulaiman bin Daud, putra Hasan Mutsanna (anak dari Imam Hasan Mujtaba), di Mekah, di musim haji dia sangat menyambut perkumpulan para jamaah haji dan dia memiliki jalan aliansi untuk menguasai gedung-gedung yang dikuasai oleh Kaum Abbasi dan Muhammad bin Sulaiman menyatakan dirinya sebagai khalifah Muslim. <ref> Lihat: Qalqashandi, jld.4, hlm.267-268; Muhammad Jamaluddin Sarwar, hlm.19; Dahlan, hlm.15.</ref>  
Pada tahun 301, para pengikut Alawi yang dipimpin oleh Muhammad Bin Sulaiman, dari keturunan Sulaiman bin Daud, putra Hasan Mutsanna (anak dari Imam Hasan Mujtaba), di Mekah, di musim haji dia sangat menyambut perkumpulan para jamaah haji dan dia memiliki jalan aliansi untuk menguasai gedung-gedung yang dikuasai oleh Kaum Abbasi dan Muhammad bin Sulaiman menyatakan dirinya sebagai khalifah Muslim. <ref> Lihat: Qalqasyandi, jld.4, hlm.267-268; Muhammad Jamaluddin Sarwar, hlm.19; Dahlan, hlm.15.</ref>  
   
   
Dengan lemahnya kekhalifahan Abbasiyah, pemberontakan dimulai dari tanah Hijaz. Paceklik dan kelaparan dan juga serangan Qaramathah Bahrain kepada para rombongan jemaah haji, mengganggu ketenangan penduduk Hijaz. Dan kekuasaan Hijaz berpindah-pindah tangan di antara para penguasa.
Dengan lemahnya kekhalifahan Abbasiyah, pemberontakan dimulai dari tanah Hijaz. Paceklik dan kelaparan dan juga serangan Qaramathah Bahrain kepada para rombongan jemaah [[haji]], mengganggu ketenangan penduduk Hijaz. Dan kekuasaan Hijaz berpindah-pindah tangan di antara para penguasa.


===Pemerintahan Syurafa===
===Pemerintahan Syurafa===
Baris 69: Baris 69:
===Kelompok Ayyubi===
===Kelompok Ayyubi===
Dari tahun 567H. pengaruh kelompok Fatimi di Mesir dan Hijaz mulai menurun. Di tahun ini, Shalahuddin al-Ayyubi memalingkan perhatiannya ke tanah Hijaz dan memulai serangan-serangannya ke Hijaz dan Yaman di bawah pimpinan saudaranya Turansyah pada tahun 569H, Turansyah tanpa menemui hambatan masuk kota Mekah dan Syarif Isa bin Khalifah menyambutnya dan berjanji dia akan menyampaikan khotbahnya dengan menyebut nama Shalahuddin setelah nama khalifah. <ref> Lihat: Ibnu Atsir, jld.11, hlm.368-371, 396; juga lihat: Ibnu Jubair; hlm.257; Fasi, 1405, jld.2, hlm.366-367.</ref>  
Dari tahun 567H. pengaruh kelompok Fatimi di Mesir dan Hijaz mulai menurun. Di tahun ini, Shalahuddin al-Ayyubi memalingkan perhatiannya ke tanah Hijaz dan memulai serangan-serangannya ke Hijaz dan Yaman di bawah pimpinan saudaranya Turansyah pada tahun 569H, Turansyah tanpa menemui hambatan masuk kota Mekah dan Syarif Isa bin Khalifah menyambutnya dan berjanji dia akan menyampaikan khotbahnya dengan menyebut nama Shalahuddin setelah nama khalifah. <ref> Lihat: Ibnu Atsir, jld.11, hlm.368-371, 396; juga lihat: Ibnu Jubair; hlm.257; Fasi, 1405, jld.2, hlm.366-367.</ref>  
Perlindungan tempat-tempat suci Hijaz dalam melawan para tentara Salibisme adalah salah satu langkah yang paling penting yang dilakukan oleh kelompok al-Ayyubi, pada tahun 577, di mana penguasa Salibisme Imarah Kirk (yang terletak di sebelah timur Laut al-Mayyit), telah menyerang Hijaz dengan tujuan mengembangkan wilayah kaum Salibisme, dia menyerang tempat-tempat suci kaum Muslim dan mendominasi rute maritim para peziarah haji <ref> Lihat: Ibnu Atsir, jld.11, hlm.470; Ibnu Washil, jld.101-102, 127; Maliki, hlm.44-45.</ref>   dan pada tahun 578 dimana armada kapal para Salibisme yang bergerak dari pelabuhan ‘Idzab menyelusuri  perpantaian Hijaz, dan kelompok al-Ayyubi telah membela dan mempertahankan tempat-tempat suci itu. <ref> Ibnu Atsir, jld.11, hlm.490-491; Muqrizi, jld.1, hlm. 189-190.</ref>   
 
Perlindungan tempat-tempat suci Hijaz dalam melawan para tentara Salibisme adalah salah satu langkah yang paling penting yang dilakukan oleh kelompok al-Ayyubi, pada tahun 577 H, di mana penguasa Salibisme Imarah Kirk (yang terletak di sebelah timur Laut al-Mayyit), telah menyerang Hijaz dengan tujuan mengembangkan wilayah kaum Salibisme, dia menyerang tempat-tempat suci kaum Muslim dan mendominasi rute maritim para peziarah haji <ref> Lihat: Ibnu Atsir, jld.11, hlm.470; Ibnu Washil, jld.101-102, 127; Maliki, hlm.44-45.</ref> dan pada tahun 578 H dimana armada kapal para Salibisme yang bergerak dari pelabuhan ‘Idzab menyelusuri  perpantaian Hijaz, dan kelompok al-Ayyubi telah membela dan mempertahankan tempat-tempat suci itu. <ref> Ibnu Atsir, jld.11, hlm.490-491; Muqrizi, jld.1, hlm. 189-190.</ref>   


===Kelompok Daulah Bani Rasul===
===Kelompok Daulah Bani Rasul===
Baris 77: Baris 78:
===Kelompok Utsmani===
===Kelompok Utsmani===
Sekitar tiga abad (dari pertengahan abad ke-6 sampai pertengahan pertama abad ke-9) Hijaz diurus oleh para penguasa Mamluki dan para Charkas Mesir. Pada permulaan abad ke-10, Hijaz berada dalam kekuasaan kelompok Utsmani. <ref> Lihat: Shobari Pasha, hlm.61-60; Jabiri, hlm.46-62.</ref>   
Sekitar tiga abad (dari pertengahan abad ke-6 sampai pertengahan pertama abad ke-9) Hijaz diurus oleh para penguasa Mamluki dan para Charkas Mesir. Pada permulaan abad ke-10, Hijaz berada dalam kekuasaan kelompok Utsmani. <ref> Lihat: Shobari Pasha, hlm.61-60; Jabiri, hlm.46-62.</ref>   
Hijaz pada tahun-tahun 1218-1221, sibuk terlibat dalam kerusuhan yang dilakukan oleh kelompok Wahabi yang menyerang Mekah dan Madinah. Muhammad Ali Pasha, gubernur Mesir, ditugaskan oleh Sultan Utsmani untuk menekan dan meringkus mereka dan kelompok Wahabi berhasil dikalahkan pada tahun 1233. <ref> Amin, hlm.45; Lutski, hlm.103; Darwish, hlm,49,52.</ref>  Hijaz sampai tahun 1261 dalam kekuasaan Mesir. Sejak saat itu, pemerintah Utsmani mengirim para gubernurnya ke sana secara langsung. <ref> Lihat: Shakir, jld.8, hlm.248; Badr, jld.2, hlm.478.</ref>  Pada  periode ini dibangun rel kereta api dari Damaskus ke Hijaz untuk memfasilitasi lalu lintas para peziarah haji.
 
Hijaz pada tahun-tahun 1218-1221 H, sibuk terlibat dalam kerusuhan yang dilakukan oleh kelompok Wahabi yang menyerang Mekah dan Madinah. Muhammad Ali Pasha, gubernur Mesir, ditugaskan oleh Sultan Utsmani untuk menekan dan meringkus mereka dan kelompok Wahabi berhasil dikalahkan pada tahun 1233 H. <ref> Amin, hlm.45; Lutski, hlm.103; Darwish, hlm,49,52.</ref>  Hijaz sampai tahun 1261 H dalam kekuasaan Mesir. Sejak saat itu, pemerintah Utsmani mengirim para gubernurnya ke sana secara langsung. <ref> Lihat: Shakir, jld.8, hlm.248; Badr, jld.2, hlm.478.</ref>  Pada  periode ini dibangun rel kereta api dari Damaskus ke Hijaz untuk memfasilitasi lalu lintas para peziarah haji.


==Kerajaan Saudi==
==Kerajaan Saudi==
Pengguna anonim