Lompat ke isi

Hijaz: Perbedaan antara revisi

36 bita ditambahkan ,  7 Agustus 2017
tidak ada ringkasan suntingan
imported>M.hazer
imported>M.hazer
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 26: Baris 26:


==Cuaca==
==Cuaca==
Cuaca Hijaz kering. Kelembaban dan kabut di Tihama dan curah hujan yang sedikit di daerah-daerah pegunungan termasuk dari efek-efek Laut Merah. Di Hijaz tidak ada sungai tetap, tapi di lembah-lembahnya, setelah turun hujan, akan terjadi banjir yang terkadang membawa kerusakan besar.  <ref> Nahwali, hlm.77; Haji Khalifah, hlm.hlm.41, 48, 155; untuk telaah selengkapnya tentang banjir Mekah dan efek-efeknya, lihat: Raf’at Fasha, jld.1, hlm.198-200.</ref> Tanaman-tanaman setelah hujan dan banjir akan tumbuh di tanah Hijaz, hal ini di sisi orang-orang Hijaz memiliki nilai yang besar.  <ref>Lihat: Balasyir, jld.1, hlm.5. </ref>
Cuaca Hijaz kering. Kelembaban dan kabut di Tihama dan curah hujan yang sedikit di daerah-daerah pegunungan termasuk dari efek-efek Laut Merah. Di Hijaz tidak ada sungai tetap, tapi di lembah-lembahnya, setelah turun hujan, akan terjadi banjir yang terkadang membawa kerusakan besar.  <ref> Nahwali, hlm.77; Haji Khalifah, hlm.hlm.41, 48, 155; untuk telaah selengkapnya tentang banjir [[Mekah]] dan efek-efeknya, lihat: Raf’at Fasha, jld.1, hlm.198-200.</ref> Tanaman-tanaman setelah hujan dan banjir akan tumbuh di tanah Hijaz, hal ini di sisi orang-orang Hijaz memiliki nilai yang besar.  <ref>Lihat: Balasyir, jld.1, hlm.5. </ref>


Sumur-sumur dan sumber-sumber mata air Hijaz sangat terkenal di Semenanjung Arab, termasuk sumur Zamzam, yang telah lama memiliki tempat khusus di sisi orang-orang Arab.  <ref>Lihat: Thabari, hlm.485; Fasi, 1419, jld.5, hlm.296.</ref>
Sumur-sumur dan sumber-sumber mata air Hijaz sangat terkenal di Semenanjung Arab, termasuk sumur Zamzam, yang telah lama memiliki tempat khusus di sisi orang-orang Arab.  <ref>Lihat: Thabari, hlm.485; Fasi, 1419, jld.5, hlm.296.</ref>


Dikarenakan kelangkaan air, Hijaz memiliki pertanian terbatas. Namun, dengan begitu dari masa lalu, di wilayah ini memiliki pertanian, sebagaimana Thaif yang diperkenalkan sebagai salah satu daerah yang paling subur di Hijaz.  <ref>Lihat: Nashir Khosru, hlm.117; Sayid Amir Ali, hlm.2. </ref> Di era modern, dengan dibangun bendungan dan pengeboran sumur-sumur yang dalam, pertanian di wilayah tersebut telah lebih membaik dan penanaman gandum, jelai, jagung dan berbagai sayuran, terutama di sekitar kota-kota [[Thaif]], [[Jeddah]], Madinah dan Yanbu sangat baik. Produksi kurmanya juga, terutama di daerah Madinah, sangat terkenal. <ref> ''Al-Mausu’ah al-‘Arabiyah'', jld.8, hlm.63.</ref>  Peternakan di daerah pegunungan dan dataran-dataran tinggi sangat umum.
Dikarenakan kelangkaan air, Hijaz memiliki pertanian terbatas. Namun, dengan begitu dari masa lalu, di wilayah ini memiliki pertanian, sebagaimana Thaif yang diperkenalkan sebagai salah satu daerah yang paling subur di Hijaz.  <ref>Lihat: Nashir Khosru, hlm.117; Sayid Amir Ali, hlm.2. </ref> Di era modern, dengan dibangun bendungan dan pengeboran sumur-sumur yang dalam, pertanian di wilayah tersebut telah lebih membaik dan penanaman gandum, jelai, jagung dan berbagai sayuran, terutama di sekitar kota-kota [[Thaif]], [[Jeddah]], Madinah dan Yanbu sangat baik. Produksi kurmanya juga, terutama di daerah [[Madinah]], sangat terkenal. <ref> ''Al-Mausu’ah al-‘Arabiyah'', jld.8, hlm.63.</ref>  Peternakan di daerah pegunungan dan dataran-dataran tinggi sangat umum.


==Usaha dan Bisnis Perdagangan==
==Usaha dan Bisnis Perdagangan==
Di masa lalu, lokasi geografis Hijaz telah menyebabkan peningkatan usaha perdagangan di kawasan ini. Pantai-pantai yang panjang Laut Merah di Hijaz dan satu perbatasan Hijaz dengan Suriah di bagian utara dan Yaman di selatan, merupakan posisi yang sangat baik yang disediakan bagi para pedagang Hijaz dalam pertukaran barang dengan para pedagang negara-negara tetangga. Kafilah para pedagang yang datang dari Yaman setelah melewati tanah Hijaz mereka berjalan menuju Utara dan pergi menuju tanah Suriah dan sebagian dari mereka juga berminat untuk pergi ke Mesir. Hijaz senantiasa membuka dan menerima kapal-kapal pedagang Ethiopia, Cina, India dan Mesir.  <ref> Siba’i, jld. 1, hlm.39-40; Maliki, hlm.87.</ref> Hal ini menyebabkan ketenaran pedagang Mekah, Madinah, Thaif dan Jeddah. Dalam referensi-referensi sejarah,  Mekah diperkenalkan sebagai tempat pertukaran barang-barang di mana air dan kebutuhan-kebutuhan finansial kafilah-kafilah juga terpenuhi untuk melanjutkan perjalanan mereka.  <ref> Sebagai contoh lihat: Ibnu Jubeir, hlm.1-96; Nahwali, hlm.77.</ref>
Di masa lalu, lokasi geografis Hijaz telah menyebabkan peningkatan usaha perdagangan di kawasan ini. Pantai-pantai yang panjang Laut Merah di Hijaz dan satu perbatasan Hijaz dengan Suriah di bagian utara dan Yaman di selatan, merupakan posisi yang sangat baik yang disediakan bagi para pedagang Hijaz dalam pertukaran barang dengan para pedagang negara-negara tetangga. Kafilah para pedagang yang datang dari Yaman setelah melewati tanah Hijaz mereka berjalan menuju Utara dan pergi menuju tanah Suriah dan sebagian dari mereka juga berminat untuk pergi ke Mesir. Hijaz senantiasa membuka dan menerima kapal-kapal pedagang Ethiopia, Cina, India dan Mesir.  <ref> Siba’i, jld. 1, hlm.39-40; Maliki, hlm.87.</ref> Hal ini menyebabkan ketenaran pedagang [[Mekah]], [[Madinah]], [[Thaif]] dan [[Jeddah]]. Dalam referensi-referensi sejarah,  Mekah diperkenalkan sebagai tempat pertukaran barang-barang di mana air dan kebutuhan-kebutuhan finansial kafilah-kafilah juga terpenuhi untuk melanjutkan perjalanan mereka.  <ref> Sebagai contoh lihat: Ibnu Jubeir, hlm.1-96; Nahwali, hlm.77.</ref>


Sejak dulu, adanya Ka'bah di Mekah juga  memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian Hijaz. Setelah Islam, kepentingan ini mengalami peningkatan dan setiap tahun jutaan umat Islam dari seluruh penjuru dunia, selain berziarah, mereka juga melakukan transaksi. Dekatnya Makah ke Pelabuhan Jeddah juga telah menyebabkan kepentingan komersial Jeddah.  <ref> Maliki, hlm.88.</ref>
Sejak dulu, adanya [[Ka'bah]] di Mekah juga  memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian Hijaz. Setelah Islam, kepentingan ini mengalami peningkatan dan setiap tahun jutaan umat Islam dari seluruh penjuru dunia, selain berziarah, mereka juga melakukan transaksi. Dekatnya Makah ke Pelabuhan Jeddah juga telah menyebabkan kepentingan komersial Jeddah.  <ref> Maliki, hlm.88.</ref>
Kini, daerah ini selain memiliki pelbagai perusahaan, di bidang industri juga marak.  <ref> ''Al-Mausu’ah al-‘Arabiyah'', jld.8, hlm.63.</ref>
Kini, daerah ini selain memiliki pelbagai perusahaan, di bidang industri juga marak.  <ref> ''Al-Mausu’ah al-‘Arabiyah'', jld.8, hlm.63.</ref>


==Kedudukan Ilmu Pengetahuan==
==Kedudukan Ilmu Pengetahuan==
Sejak munculnya Islam, Hijaz merupakan Pusat Ilmu Pengetahuan di Semenanjung Arab dan senantiasa dalam kehidupan ilmiah dan pelestarian warisan Islam memiliki peran yang sangat penting, terutama selama dalam pelaksanaan ibadah [[haji]] yang mana kaum Muslimin dari semua pihak berdatangan ke Hijaz, di Mekah mengatur pertemuan dan mengadakan pembahasan dan pendekatan ilmiah. <ref> lihat: Maliki, hlm.185-187; Siba’i, jld. 1, hlm.79-81.</ref>  Pertemuan-pertemuan ilmiah di [[Masjid al-Haram]] dan [[Masjid al-Nabawi]], memiliki peran penting dalam kegiatan-kegiatan ilmiah dan kebudayaan tanah Hijaz. <ref> Lihat: Syauqi Dhaif, jld.5, hlm. 52-67; Maliki, hlm.186.</ref>  Di daerah ini ada senantiasa terdapat banyak sekolah-sekolah agama yang mana tujuan didirikannya sekolah-sekolah ini di Mekah dan Madinah, adalah sebuah upaya untuk memperkuat seminari dan studi dan interpretasi Al-Qur'an.  <ref> Maliki, hlm.196.</ref>
Sejak munculnya Islam, Hijaz merupakan Pusat Ilmu Pengetahuan di Semenanjung Arab dan senantiasa dalam kehidupan ilmiah dan pelestarian warisan Islam memiliki peran yang sangat penting, terutama selama dalam pelaksanaan ibadah [[haji]] yang mana kaum Muslimin dari semua pihak berdatangan ke Hijaz, di [[Mekah]] mengatur pertemuan dan mengadakan pembahasan dan pendekatan ilmiah. <ref> lihat: Maliki, hlm.185-187; Siba’i, jld. 1, hlm.79-81.</ref>  Pertemuan-pertemuan ilmiah di [[Masjid al-Haram]] dan [[Masjid al-Nabawi]], memiliki peran penting dalam kegiatan-kegiatan ilmiah dan kebudayaan tanah Hijaz. <ref> Lihat: Syauqi Dhaif, jld.5, hlm. 52-67; Maliki, hlm.186.</ref>  Di daerah ini ada senantiasa terdapat banyak sekolah-sekolah agama yang mana tujuan didirikannya sekolah-sekolah ini di Mekah dan [[Madinah]], adalah sebuah upaya untuk memperkuat seminari dan studi dan interpretasi Al-Qur'an.  <ref> Maliki, hlm.196.</ref>




==Sejarah==
==Sejarah==
Sebelum Islam datang, kehidupan di Hijaz ada dalam dua cara padang pasir dan perkotaan, dikarenakan sebagian besar Hijaz, sama seperti di tempat-tempat lainnya di Semenanjung Arab, kering dan gurun sahara. <ref> lihat: Dillu, jld.1, hlm. 39.</ref>  Kehidupan badui dan primitif juga terlihat jauh lebih umum. Kebanyakan desa dan kota-kotanya berada di oasis dan wahah yang subur atau didirikan di resor-resor dan di rute perjalanan para kafilah. Hijaz adalah tempat tinggal para suku Badui besar yang terbentuk dari kabilah Adnan, Qahthan dan Qudha’ah. Sementara yang tinggal di Mekah adalah suku Quraisy, di Thaif suku Tsaqif, dan di [[Yatsrib]] (Medinah) suku Aus dan Khazraj. <ref> lihat: Dillu, jld.1, hlm. 74, 77, 79; ''al-Mausu’ah al-‘Arabiyah'', jld.8, hlm.64; juga lihat: Ahmad Ibrahim Syarif, hlm.9-13; Dr. Islam,cetakan kedua, di bawah kata Maddah.</ref>  
Sebelum Islam datang, kehidupan di Hijaz ada dalam dua cara padang pasir dan perkotaan, dikarenakan sebagian besar Hijaz, sama seperti di tempat-tempat lainnya di Semenanjung Arab, kering dan gurun sahara. <ref> lihat: Dillu, jld.1, hlm. 39.</ref>  Kehidupan badui dan primitif juga terlihat jauh lebih umum. Kebanyakan desa dan kota-kotanya berada di oasis dan wahah yang subur atau didirikan di resor-resor dan di rute perjalanan para kafilah. Hijaz adalah tempat tinggal para suku Badui besar yang terbentuk dari kabilah Adnan, Qahthan dan Qudha’ah. Sementara yang tinggal di [[Mekah]] adalah suku Quraisy, di Thaif suku Tsaqif, dan di [[Yatsrib]] (Medinah) suku Aus dan Khazraj. <ref> lihat: Dillu, jld.1, hlm. 74, 77, 79; ''al-Mausu’ah al-‘Arabiyah'', jld.8, hlm.64; juga lihat: Ahmad Ibrahim Syarif, hlm.9-13; Dr. Islam,cetakan kedua, di bawah kata Maddah.</ref>  


Para kabilah Yahudi juga tinggal menetap di kota-kota Wadi Qura, Yatsrib, Khaibar, Fadak, Tima’ dan Adzrah; di Yatsrib, selain dua suku asli Aus dan Khazraj, terdapat tiga suku Yahudi yang terkenal, Bani Qainuqa’, Bani Nadhir dan Banu Quraizhah. Di Mekah juga ada beberapa orang Romawi, Persia dan Yahudi serta Kristen penduduk Habasyah (Ethiopia), yang tinggal di sana karena terlibat dalam perdagangan.  <ref> Lihat: Dillu, jld.1, hlm. 76; al-Mausu’ah al-‘Arabiyah, jld.8, hlm.64.</ref>
Para kabilah Yahudi juga tinggal menetap di kota-kota Wadi Qura, Yatsrib, Khaibar, Fadak, Tima’ dan Adzrah; di Yatsrib, selain dua suku asli Aus dan Khazraj, terdapat tiga suku Yahudi yang terkenal, Bani Qainuqa’, Bani Nadhir dan Banu Quraizhah. Di Mekah juga ada beberapa orang Romawi, Persia dan Yahudi serta Kristen penduduk Habasyah (Ethiopia), yang tinggal di sana karena terlibat dalam perdagangan.  <ref> Lihat: Dillu, jld.1, hlm. 76; al-Mausu’ah al-‘Arabiyah, jld.8, hlm.64.</ref>


Kepentingan Hijaz dikarenakan pusat keagamaannya, yaitu adanya kota Mekah dan [[Masjidil Haram|masjidil haram]], meskipun sebelum Islam, penyembahan berhala sangat marak di sana dan di kota-kota Hijaz terdapat banyak kuil dan berbagai macam berhalanya yang dihormati oleh orang-orang Arab.  <ref> lihat: Ahmad Ibrahim Syarif, hlm.9-13; ''al-Mausu’ah al-‘Arabiyah'', jld.8, hlm.64.</ref>
Kepentingan Hijaz dikarenakan pusat keagamaannya, yaitu adanya kota Mekah dan [[masjidil Haram]], meskipun sebelum Islam, penyembahan berhala sangat marak di sana dan di kota-kota Hijaz terdapat banyak kuil dan berbagai macam berhalanya yang dihormati oleh orang-orang Arab.  <ref> lihat: Ahmad Ibrahim Syarif, hlm.9-13; ''al-Mausu’ah al-‘Arabiyah'', jld.8, hlm.64.</ref>
 


===Kemunculan Islam===
===Kemunculan Islam===
Setelah Islam muncul, Hijaz menjadi lebih besar dan bermartabat dan negara Islam yang  pendirinya adalah Nabi Saw sendiri merupakan simbol pemersatu di Semenanjung Jazirah Arab.  <ref> lihat: Shaleh Ahmad Ali, hlm. 7-8.</ref>  Setelah Nabi Saw wafat, pada awal permulaan tahun kesebelas kontribusi dari para khalifah lebih banyak digunakan untuk memperluas daerah kekuasaan Islam di Semenanjung Arab dan daerah sekitarnya. Setelah [[Utsman bin Affan]] meninggal dunia pada tahun 35 dan  kekhalifahan berpindah tangan kepada [[Ali bin Abi Thalib As]], dia memindahkan pusat kekhalifahannya di [[Kufah]]. Pada saat yang sama, sebagian besar dari para suku besar bermigrasi ke sana. Pada tahun 41, kekhalifahan jatuh ke tangan [[Muawiyah bin Abi Sufyan]], dan dia menjadikan kota Syam sebagai pusat pemerintahannya sendiri dan Damaskus menjadi pusat ibukota negara Islam.  <ref> ''Al-Mausu’ah al-‘Arabiyah'', jld.8, hlm.65.</ref>
Setelah Islam muncul, Hijaz menjadi lebih besar dan bermartabat dan negara Islam yang  pendirinya adalah Nabi Saw sendiri merupakan simbol pemersatu di Semenanjung Jazirah Arab.  <ref> lihat: Shaleh Ahmad Ali, hlm. 7-8.</ref>  Setelah Nabi Saw wafat, pada awal permulaan tahun kesebelas kontribusi dari para khalifah lebih banyak digunakan untuk memperluas daerah kekuasaan Islam di Semenanjung Arab dan daerah sekitarnya. Setelah [[Utsman bin Affan]] meninggal dunia pada tahun 35 dan  kekhalifahan berpindah tangan kepada [[Ali bin Abi Thalib As]], dia memindahkan pusat kekhalifahannya di [[Kufah]]. Pada saat yang sama, sebagian besar dari para suku besar bermigrasi ke sana. Pada tahun 41, kekhalifahan jatuh ke tangan [[Muawiyah bin Abi Sufyan]], dan dia menjadikan kota Syam sebagai pusat pemerintahannya sendiri dan Damaskus menjadi pusat ibukota negara Islam.  <ref> ''Al-Mausu’ah al-‘Arabiyah'', jld.8, hlm.65.</ref>


Perpindahan pusat politik ke kota Syam selama priode [[Bani Umayyah]] dan kemudian di Baghdad  pada priode Abbasiyah, tidak mengurangi kepentingan Hijaz dan kota-kota Mekah dan Madinah. <ref>Lihat: Baidhun, hlm. 11-12.</ref>  Selama priode Umayyah dan Abbasiyah Hijazi, yang berfungsi sebagai pemerintah negara bagian, status agamanya terjaga di kalangan umat Islam dunia.  <ref> Maliki, hlm.23.</ref>
Perpindahan pusat politik ke kota Syam selama priode [[Bani Umayyah]] dan kemudian di Baghdad  pada priode Abbasiyah, tidak mengurangi kepentingan Hijaz dan kota-kota Mekah dan [[Madinah]]. <ref>Lihat: Baidhun, hlm. 11-12.</ref>  Selama priode Umayyah dan Abbasiyah Hijazi, yang berfungsi sebagai pemerintah negara bagian, status agamanya terjaga di kalangan umat Islam dunia.  <ref> Maliki, hlm.23.</ref>
Pada periode Umayyah, Madinah adalah pusat kota Hijaz dan hanya pada masa pemerintahan [[Abdullah bin Zubair]] (64-73), Mekah menjadi pusat kota Hijaz.  <ref> Al-Mausu’ah al-‘Arabiyah, jld.8, hlm.65.</ref>
Pada periode Umayyah, Madinah adalah pusat kota Hijaz dan hanya pada masa pemerintahan [[Abdullah bin Zubair]] (64-73), Mekah menjadi pusat kota Hijaz.  <ref> Al-Mausu’ah al-‘Arabiyah, jld.8, hlm.65.</ref>


Baris 80: Baris 79:


==Kerajaan Saudi==
==Kerajaan Saudi==
Pada tahun 1335, Husain bin Ali, Syarif Mekah, membebaskan Hijaz dari pengawasan pemerintah Utsmani dan membentuk sebuah negara yang bebas dan Inggris menjamin kemerdekaannya, sementara inggris juga menjanjikan hal yang sama kepada Abdulaziz ke-3, Ibnu Saud. Lalu Ibnu Saud pergi memerangi Syarif Husain, dan dia pada tahun 1343 menyerang Hijaz dan Mekah serta Madinah dan Jeddah dikuasainya dan kemudian mengumumkan pemerintahan mereka terhadap Hijaz dan Najd. <ref> Lihat: Amin, hlm.48-49; Darwish, hlm,90,111.</ref>  Dia pada tahun 1311 S / 1932M. Menyebut dirinya sebagai Raja Arab Saudi.
Pada tahun 1335, Husain bin Ali, Syarif [[Mekah]], membebaskan Hijaz dari pengawasan pemerintah Utsmani dan membentuk sebuah negara yang bebas dan Inggris menjamin kemerdekaannya, sementara inggris juga menjanjikan hal yang sama kepada Abdulaziz ke-3, Ibnu Saud. Lalu Ibnu Saud pergi memerangi Syarif Husain, dan dia pada tahun 1343 menyerang Hijaz dan Mekah serta [[Madinah]] dan Jeddah dikuasainya dan kemudian mengumumkan pemerintahan mereka terhadap Hijaz dan Najd. <ref> Lihat: Amin, hlm.48-49; Darwish, hlm,90,111.</ref>  Dia pada tahun 1311 S / 1932M. Menyebut dirinya sebagai Raja Arab Saudi.


==Catatan Kaki==
==Catatan Kaki==
Pengguna anonim