Lompat ke isi

Abu Lahab: Perbedaan antara revisi

1.881 bita ditambahkan ,  7 November 2017
imported>M.hazer
imported>M.hazer
Baris 32: Baris 32:
Setelah [[Bi'tsah]] dengan diangkatnya [[Nabi Muhammad saw]] sebagai nabi untuk mendakwahkan [[Islam]], Abu Lahab kemudian menjadi diantara musuhnya yang paling keras. Ketenaran dia dalam sejarah awal Islam muncul karena sebab ini. Ia mengabdi kepada berhala Uzza. dilaporkan bahwa ia pernah berkata: "Jika Uzza menang maka saya akan menjadi pelayannya, dan jika Muhammad menang -dan ini tidak akan terjadi-maka putra saudaraku yang menjadi".<ref>Waqidi, ''al-Maghazi'', jld.3, hlm.
Setelah [[Bi'tsah]] dengan diangkatnya [[Nabi Muhammad saw]] sebagai nabi untuk mendakwahkan [[Islam]], Abu Lahab kemudian menjadi diantara musuhnya yang paling keras. Ketenaran dia dalam sejarah awal Islam muncul karena sebab ini. Ia mengabdi kepada berhala Uzza. dilaporkan bahwa ia pernah berkata: "Jika Uzza menang maka saya akan menjadi pelayannya, dan jika Muhammad menang -dan ini tidak akan terjadi-maka putra saudaraku yang menjadi".<ref>Waqidi, ''al-Maghazi'', jld.3, hlm.
  874; Baldzuri,''Ansab al-Asyraf'', jld.1, hlm. 478</ref>
  874; Baldzuri,''Ansab al-Asyraf'', jld.1, hlm. 478</ref>
===Menggangu Nabi saw dan Menghalangi Tablig Islam===
Dengan turunnya [[ayat Indzar]], Nabi saw diperintahkan untuk memulai dakwahnya secara terang-terangan dari keluarganya. Kemudian ia mengundang anak-anak [[Abdul Muththalib]] ke rumahnya sebagai tamu dengan jamuan sedikit tapi membuat mereka kenyang semua. Abu Lahab meyakini ini sebagai pengaruh dari sihir Nabi saw. Nabi saw memilih diam dan menunda dakwah kepada Islam pada hari berikutnya.<ref>Khushaibi, ''al-Hidayah al-Kubra,
hlm. 46</ref>
Nabi saw berkata bahwa rumahnya terletak diantara tetangga-tetangga yang terburuk; Aqabah bin Ubai, Mu'aith dan Abu Lahab, dimana mereka melemparkan kotoran-kotoran ke rumah beliau.<refBaladzuri, ''Ansab al-Asyraf'', jld. 1, hlm.131></ref>
Terkadang ketikan Nabi saw mengajak sekelompok orang kepada Islam, Abu Lahab dan [[Abbas]] maju ke depan dan berkata: "Keponakan kami ini bohong, jangan sampai ia menyesatkan kalian dari agama kalian".<ref>Al-Majlisi,
''Biharul Anwar'', jld.18, hlm. 203</ref> Pada musm [[haji]], Nabi saw menemui para rombongan yang datang ke [[Mekah]] dan menyeru mereka kepada [[Islam]]. Namun, kaum [[Quraisy]] datang ke tengah-tengah mereka dan mengata-ngatai Nabi saw. Dalam hal ini, Abu Lahab lah yang peling gigih.<ref>Ibnu Khaldun, ''Tarikh'',
jld. 3, hlm. 11</ref> Ia mengikuti Nabi saw dari belakang dan melemparinya dengan bantu sehingga kaki beliau bercucuran darah. Ia juga mengatakan Nabi saw sebagai pembohong.<ref>Al-Majlisi, ''Biharul Anwar'',
jld.18, hlm. 202</ref> Pada suatu waktu ketika Nabi saw sedang dalam sujud, Abu Lahab mengangkat batu hendak melemparkannya ke kepala beliau, namun tangannya tidak dapat bergerak. Setelah ia memohon kepada Nabi supaya keadaan itu dihilangkan dan beliau pun melakukannya, ia mengatakan bahwa ini termasuk sihir Nabi.<ref>Ibnu Syahr Asyub, ''Manaqib Al Abi Thalib'',
jld. 1, hlm. 78</ref>


==Sebelum [[Hijrah]]==
==Sebelum [[Hijrah]]==
Pengguna anonim