Pengguna anonim
Abu Lahab: Perbedaan antara revisi
→Permusuhan dengan Islam
imported>M.hazer |
imported>M.hazer |
||
Baris 33: | Baris 33: | ||
874; Baldzuri,''Ansab al-Asyraf'', jld.1, hlm. 478</ref> | 874; Baldzuri,''Ansab al-Asyraf'', jld.1, hlm. 478</ref> | ||
==Sebelum [[Hijrah]]== | ==Sebelum [[Hijrah]]== | ||
Abu Lahab adalah tetangga Nabi Muhammad saw. Dengan istrinya yang bernama Ummu Jamil, ia sering mengusik dan menganggu Nabi Muhammad saw diantaranya menaruh duri dan belukar dijalan yang biasa dilalui Nabi Muhammad saw.<ref>Ibnu Ishaq, al-Sair wa al-Maghāzi, hlm. 144; Ibnu Sa'ad, al-Thabaqāt al-Kubra, jld. 1, hlm. 200; Ibnu Hisyam, al-Sirah al-Nabawiah, jld. 1, hlm. 380; Baladzuri, Ansāb al-Asyrāf, jld. 1, hlm. 131. </ref>Sebagian riwayat menyebutkan, hal tersebut dilakukan Abu Lahab lantaran rasa dengkinya pada Nabi Muhammad saw dan [[Abu Thalib]]. <ref>Ibnu Hisyam, al-Sirah al-Nabawiah, jld. 1, hlm. 10. </ref> Sewaktu Nabi Muhammad saw melakukan dakwah Islam secara terang-terangan yang dimulainya dari keluarganya, Abu Lahab menampilkan dirinya sebagai pihak yang menentang dakwah tersebut. Ia berdalih, hal itu dilakukan untuk menjaga kepercayaan dan tradisi keluarga yang diwarisi dari nenek moyang. Kerana sikap permusuhannya tersebut, namanya disebut dalam Al-Qur'an pada surah al-Lahab sebagai orang yang dilaknat [[Allah swt]] demikian pula istrinya yang membantu dan mendukungnya. <ref>Ahmad bin Hanbal, Musnad, jld. 1, hlm. 307; Ibnu Sa'ad, al-Thabaqāt al-Kubra, jld. 1, hlm. 74; Baladzuri, Ansāb al-Asyrāf, jld. 1, hlm. 119-120; lih; Qurtubi, al-Jami' li Ahkām al-Qur'an, jld. 20, hlm. 234-235. </ref> | Abu Lahab adalah tetangga Nabi Muhammad saw. Dengan istrinya yang bernama Ummu Jamil, ia sering mengusik dan menganggu Nabi Muhammad saw diantaranya menaruh duri dan belukar dijalan yang biasa dilalui Nabi Muhammad saw.<ref>Ibnu Ishaq, al-Sair wa al-Maghāzi, hlm. 144; Ibnu Sa'ad, al-Thabaqāt al-Kubra, jld. 1, hlm. 200; Ibnu Hisyam, al-Sirah al-Nabawiah, jld. 1, hlm. 380; Baladzuri, Ansāb al-Asyrāf, jld. 1, hlm. 131. </ref>Sebagian riwayat menyebutkan, hal tersebut dilakukan Abu Lahab lantaran rasa dengkinya pada Nabi Muhammad saw dan [[Abu Thalib]]. <ref>Ibnu Hisyam, al-Sirah al-Nabawiah, jld. 1, hlm. 10. </ref> Sewaktu Nabi Muhammad saw melakukan dakwah Islam secara terang-terangan yang dimulainya dari keluarganya, Abu Lahab menampilkan dirinya sebagai pihak yang menentang dakwah tersebut. Ia berdalih, hal itu dilakukan untuk menjaga kepercayaan dan tradisi keluarga yang diwarisi dari nenek moyang. Kerana sikap permusuhannya tersebut, namanya disebut dalam Al-Qur'an pada surah al-Lahab sebagai orang yang dilaknat [[Allah swt]] demikian pula istrinya yang membantu dan mendukungnya. <ref>Ahmad bin Hanbal, Musnad, jld. 1, hlm. 307; Ibnu Sa'ad, al-Thabaqāt al-Kubra, jld. 1, hlm. 74; Baladzuri, Ansāb al-Asyrāf, jld. 1, hlm. 119-120; lih; Qurtubi, al-Jami' li Ahkām al-Qur'an, jld. 20, hlm. 234-235. </ref> |