Lompat ke isi

Tragedi Karbala: Perbedaan antara revisi

imported>M.hazer
imported>M.hazer
Baris 252: Baris 252:


===Orang-orang yang Selamat dari Penolong Setia Imam Husain as===
===Orang-orang yang Selamat dari Penolong Setia Imam Husain as===
Dhahak bin Abdullah Masyriqi dan budak Abdur Rahman bin ‘Abdariyah Anshari melarikan diri dari tempat kejadian dan kepungan musuh. Marqa’ bin Tamamah Asadi yang diasingkan oleh [[Yazid]]. ‘Aqabah bin Sam’an budak Rubab istri Imam as dibebaskan karena ia adalah seorang budak.
Dhahak bin Abdullah Masyriqi dan budak Abdur Rahman bin 'Abdariyah Anshari melarikan diri dari tempat kejadian dan kepungan musuh. Marqa' bin Tamamah Asadi yang diasingkan oleh [[Yazid]]. 'Aqabah bin Sam'an budak Rubab istri Imam as dibebaskan karena ia adalah seorang budak.


===Tawanan Ahlulbait as===
===Tawanan Ahlulbait as===
Baris 258: Baris 258:


===Penguburan Para Syuhada Karbala===
===Penguburan Para Syuhada Karbala===
Sejarawan berselisih pendapat tentang waktu penguburan jasad suci para syuhada Karbala. Sebagian berkata pada hari ke-11 yaitu pada hari itu juga penguburan  dilaksanakan yaitu ketika Umar bin Sa'ad keluar dari [[Karbala]]. <ref>Muhammad Jarir Thabari, ''Tārikh al-Umam wa al-Muluk (Tārikh al-Thabari)'', jld. 5, hlm. 455; Ali bin Husain Mas’udi, ''Muruj al-Dzahab'', jld. 3, hlm. 63.</ref> Sebagian yang lain berkeyakinan hari ke-13 [[Muharam]] merupakan hari penguburan syuhada Karbala. <ref>Abdul Razaq al-Musawi al-Muqarram, ''Maqtal al-Husain as'', hlm. 319. </ref>
Sejarawan berselisih pendapat tentang waktu penguburan jasad suci para syuhada Karbala. Sebagian berkata pada hari ke-11 yaitu pada hari itu juga penguburan  dilaksanakan yaitu ketika Umar bin Sa'ad keluar dari [[Karbala]]. <ref>Muhammad Jarir Thabari, ''Tārikh al-Umam wa al-Muluk (Tārikh al-Thabari)'', jld. 5, hlm. 455; Ali bin Husain Mas'udi, ''Muruj al-Dzahab'', jld. 3, hlm. 63.</ref> Sebagian yang lain berkeyakinan hari ke-13 [[Muharam]] merupakan hari penguburan syuhada Karbala. <ref>Abdul Razaq al-Musawi al-Muqarram, ''Maqtal al-Husain as'', hlm. 319. </ref>


Sedangkan ulama dan sejarawan [[Ahlusunah]] berkeyakinan bahwa acara penguburan Imam Husain as dan penolong setianya dilaksanakan pada 11 Muharam 61 H. <ref>Sayid Ibnu Thawus, ''al-Luhuf ‘ala Qatli al-Thufuf'', hlm. 107. </ref>
Sedangkan ulama dan sejarawan [[Ahlusunah]] berkeyakinan bahwa acara penguburan Imam Husain as dan penolong setianya dilaksanakan pada 11 Muharam 61 H. <ref>Sayid Ibnu Thawus, ''al-Luhuf 'ala Qatli al-Thufuf'', hlm. 107. </ref>
Pasca syahadah Imam Husain as dan penolong setianya, Umar bin Sa'ad memerintahkan untuk menguburkan jasad-jasad pasukannya yang berjumlah 88 orang, namun ia membiarkan jasad-jasad suci Imam Husain as dan para penolong setianya tetap berada di atas tanah. <ref>Ahmad bin Yahya al-Baladzuri, ''Ansāb al Asyraf'', jld. 3, hlm. 411; Muhammad Jarir Thabari, ''Tārikh al-Umam wa al-Muluk (Tārikh al-Thabari)'', jld. 5, hlm. 450; Ali bin Husain Mas’udi, ''Muruj al-Dzahab'', jld. 3, hlm. 259.</ref>


Berdasarkan beberapa pendapat, setelah kepergian Sa’ad dan pasukannya, sejumlah kelompok dari Bani Asad yang kediaman mereka dengan dengan padang Karbala datang ke medan pertempuran. Karena hanya badan-badan suci Imam Husain dan penolong setianya yang tergeletak di tanah, mereka mensalatinya kemudian menguburkannya ketika malam telah tiba dan ketika telah merasa aman dari musuh. <ref>Ahmad bin Yahya al-Baladzuri, ''Ansāb al Asyrāf'', jld. 3, hlm. 411; Muhammad Jarir Thabari, ''Tārikh al-Umam wa al-Muluk (Tārikh al-Thabari)'', jld. 5, hlm. 450; Ali bin Husain Mas’udi, ''Muruj al-Dzahab'', jld. 3, hlm. 259.</ref>
Pasca syahadah Imam Husain as dan penolong setianya, Umar bin Sa'ad memerintahkan untuk menguburkan jasad-jasad pasukannya yang berjumlah 88 orang, namun ia membiarkan jasad-jasad suci Imam Husain as dan para penolong setianya tetap berada di atas tanah. <ref>Ahmad bin Yahya al-Baladzuri, ''Ansāb al Asyraf'', jld. 3, hlm. 411; Muhammad Jarir Thabari, ''Tārikh al-Umam wa al-Muluk (Tārikh al-Thabari)'', jld. 5, hlm. 450; Ali bin Husain Mas'udi, ''Muruj al-Dzahab'', jld. 3, hlm. 259.</ref>


Mereka menguburkan Imam Husain as pada tempat sekarang yang dikenal sebagai pusara Imam Husain as dan [[Ali Asghar]] di bagian bawah kaki kanan ayahandanya. Mereka juga menggali kuburan untuk penolong setia Imam Husain as di bagian bawah kaki kemudian menguburkan jasad-jasad itu, namun kami tidak mengetahui secara persis letak kuburan mereka, walaupun tak diragukan bahwa semua jasad-jasad itu berada di dalam lubang itu. <ref>Syaikh al-Mufid, ''al-Irsyad'', jld. 2, hlm. 125-126. </ref> Badan Baginda [[Abbas as]] yang diberkati juga dikuburkan ditempat di mana ia mereguk cawan kesyahidan. <ref>Syaikh al-Mufid, ''al-Irsyad'', jdl. 2, hlm. 114; Thabarsi, ''I’lam al-Wara bi A’lam al-Huda'', jld. 1, hlm. 417. </ref>
Berdasarkan beberapa pendapat, setelah kepergian Sa'ad dan pasukannya, sejumlah kelompok dari Bani Asad yang kediaman mereka dengan dengan padang Karbala datang ke medan pertempuran. Karena hanya badan-badan suci Imam Husain dan penolong setianya yang tergeletak di tanah, mereka mensalatinya kemudian menguburkannya ketika malam telah tiba dan ketika telah merasa aman dari musuh. <ref>Ahmad bin Yahya al-Baladzuri, ''Ansāb al Asyrāf'', jld. 3, hlm. 411; Muhammad Jarir Thabari, ''Tārikh al-Umam wa al-Muluk (Tārikh al-Thabari)'', jld. 5, hlm. 450; Ali bin Husain Mas'udi, ''Muruj al-Dzahab'', jld. 3, hlm. 259.</ref>


Berdasarkan riwayat dan berdasarkan perkataan ibu [[Hurr bin Yazid al-Riyahi]], ketika dilakukan penguburan [[syuhada Karbala]], keluarga dan kerarabatnya, jenazah Hur dibawa ke tempat dimana ia dikuburkan sekarang yang terkenal dengan pusara Hurr bin Yazid al-Riyahi dan dikuburkan di tempat itu. <ref>Muhsin al-Amin, ''A’yān al-Syiah'', Riset oleh Hasan al-Amin, jld. 1, hlm. 613.</ref>
Mereka menguburkan Imam Husain as pada tempat sekarang yang dikenal sebagai pusara Imam Husain as dan [[Ali Asghar]] di bagian bawah kaki kanan ayahandanya. Mereka juga menggali kuburan untuk penolong setia Imam Husain as di bagian bawah kaki kemudian menguburkan jasad-jasad itu, namun kami tidak mengetahui secara persis letak kuburan mereka, walaupun tak diragukan bahwa semua jasad-jasad itu berada di dalam lubang itu. <ref>Syaikh al-Mufid, ''al-Irsyad'', jld. 2, hlm. 125-126. </ref> Badan Baginda [[Abbas as]] yang diberkati juga dikuburkan ditempat di mana ia mereguk cawan kesyahidan. <ref>Syaikh al-Mufid, ''al-Irsyad'', jdl. 2, hlm. 114; Thabarsi, ''I'lam al-Wara bi A'lam al-Huda'', jld. 1, hlm. 417. </ref>
 
Berdasarkan riwayat dan berdasarkan perkataan ibu [[Hurr bin Yazid al-Riyahi]], ketika dilakukan penguburan [[syuhada Karbala]], keluarga dan kerarabatnya, jenazah Hur dibawa ke tempat dimana ia dikuburkan sekarang yang terkenal dengan pusara Hurr bin Yazid al-Riyahi dan dikuburkan di tempat itu. <ref>Muhsin al-Amin, ''A'yān al-Syiah'', Riset oleh Hasan al-Amin, jld. 1, hlm. 613.</ref>


Sebagian Bani Asad tidak rela jika anak laki-laki pamannya sendiri, [[Habib bin Mazhahir]] dikuburkan bersama dengan sahabat Imam Husain as yang lain. Karena itu, ia dikuburkan di tempat lain yaitu di sebuah tempat di atas kepala Imam Husain as, tempat yang sekarang dikenal sebagai pusara Habib bin Mazhahir. <ref>Al-Muqarram, ''Maqtal al-Husain as'', hlm. 319.</ref>
Sebagian Bani Asad tidak rela jika anak laki-laki pamannya sendiri, [[Habib bin Mazhahir]] dikuburkan bersama dengan sahabat Imam Husain as yang lain. Karena itu, ia dikuburkan di tempat lain yaitu di sebuah tempat di atas kepala Imam Husain as, tempat yang sekarang dikenal sebagai pusara Habib bin Mazhahir. <ref>Al-Muqarram, ''Maqtal al-Husain as'', hlm. 319.</ref>
Pengguna anonim