Lompat ke isi

Quraisy: Perbedaan antara revisi

68 bita ditambahkan ,  5 Desember 2016
tidak ada ringkasan suntingan
imported>Hindr
imported>E.amini
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{underlinked}}
{{Sejarah Islam}}
{{Sejarah Islam}}
'''Quraisy''' (Bahasa Arab: {{ia|قریش}}), termasuk dari Kaum-kaum Arab yang paling terkenal dan paling penting di [[Hijaz]] dimana [[Nabi Saw]] juga termasuk dari kaum ini. Kebanyakan para ahli nasab dan silsilah percaya bahwa Quraisy adalah gelar bagi Nadhr bin Kinanah, kakek leluhur Nabi Saw yang kedua belas; dengan demikian, setiap kelompok yang Nasabnya sampai ke Nadhr bin Kinanah, disebut Quraisy dan termasuk dari kaum Quraisy.
'''Quraisy''' (Bahasa Arab: {{ia|قریش}}), termasuk dari Kaum-kaum Arab yang paling terkenal dan paling penting di [[Hijaz]] dimana [[Nabi Saw]] juga termasuk dari kaum ini. Kebanyakan para ahli nasab dan silsilah percaya bahwa Quraisy adalah gelar bagi Nadhr bin Kinanah, kakek leluhur Nabi Saw yang kedua belas; dengan demikian, setiap kelompok yang Nasabnya sampai ke Nadhr bin Kinanah, disebut Quraisy dan termasuk dari kaum Quraisy.
Baris 8: Baris 9:
*Pertama: Sebagian orang mengatakan, Quraisy adalah gelar bagi Fehr salah satu dari kakek leluhur dari Nabi Saw dan anak keturunannya dihubungkan kepadanya.  <ref>Al-Muntazham, jld.2, hlm.229. </ref>
*Pertama: Sebagian orang mengatakan, Quraisy adalah gelar bagi Fehr salah satu dari kakek leluhur dari Nabi Saw dan anak keturunannya dihubungkan kepadanya.  <ref>Al-Muntazham, jld.2, hlm.229. </ref>
*Kedua: Sebagian lagi berkata bahwa Quraisy adalah gelar bagi  Nadhr bin Kinanah. Oleh karena itu, atas generasi dan anak keturunannya juga gelar Quraisy juga diberikan.  <ref>Al-Muntazham, jld.2, hlm.229. </ref> Kepada Nadhr juga dikatakan Quraisy karena dia mengaudit orang-orang yang membutuhkan dan karena  Taqrisy berarti pengauditan, maka ia dijuluki Quraisy.  <ref>Tarikh Thabari/terjemah, jld.3, hlm.816. </ref>
*Kedua: Sebagian lagi berkata bahwa Quraisy adalah gelar bagi  Nadhr bin Kinanah. Oleh karena itu, atas generasi dan anak keturunannya juga gelar Quraisy juga diberikan.  <ref>Al-Muntazham, jld.2, hlm.229. </ref> Kepada Nadhr juga dikatakan Quraisy karena dia mengaudit orang-orang yang membutuhkan dan karena  Taqrisy berarti pengauditan, maka ia dijuluki Quraisy.  <ref>Tarikh Thabari/terjemah, jld.3, hlm.816. </ref>
*Ketiga: Dikatakan bahwa Quraisy berarti bisnis, karena Quraisy bukan ahli pertanian dan pekerjaan mereka adalah berdagang maka gelar ini dikhususkan kepada mereka.  <ref>Mu’jam al-Buldan, jld.4, hlm.337; Baladzuri, Ansab al-Asyraf, jld.11, hlm.80. </ref>
*Ketiga: Dikatakan bahwa Quraisy berarti bisnis, karena Quraisy bukan ahli pertanian dan pekerjaan mereka adalah berdagang maka gelar ini dikhususkan kepada mereka.  <ref>Mu'jam al-Buldan, jld.4, hlm.337; Baladzuri, Ansab al-Asyraf, jld.11, hlm.80. </ref>
*Keempat: Sebagian berpendapat bahwa Quraisy berarti sebuah perkumpulan dari dari sisi ini dan sisi itu, oleh karena itu, kaum Quraisy dikatakan Quraisy, karena ketika Qushay bin Kilab menguasai di Mekah, ia mengumpulkan kaum dan keluarga lain yang tinggal di sekitar Mekah dan menempatkan mereka di Mekkah.  <ref>Mu’jam al-Buldan, jld.4, hlm.336. </ref>
*Keempat: Sebagian berpendapat bahwa Quraisy berarti sebuah perkumpulan dari dari sisi ini dan sisi itu, oleh karena itu, kaum Quraisy dikatakan Quraisy, karena ketika Qushay bin Kilab menguasai di Mekah, ia mengumpulkan kaum dan keluarga lain yang tinggal di sekitar Mekah dan menempatkan mereka di Mekkah.  <ref>Mu'jam al-Buldan, jld.4, hlm.336. </ref>


==Kaum-kaum yang berbeda==
==Kaum-kaum yang berbeda==
Quraisy, sebuah kaum yang memiliki kabilah besar di Mekah yang bertepatan dengan kemunculan Islam terbagi menjadi banyak kabilah; termasuk Bani Hasyim, Bani Muththalib, Bani Harits, Bani Umayyah, Bani Noufal, Bani Harits bin Fehr, Bani Asad, Bani Abd al-Dar, Bani Zuhrah, Bani Teim bin Murrah, Bani  Makhzum, Bani Yaqzhah, Bani Murrah, Bani Adi bin Ka'ab, Bani  Sahm, Bani  Jumah, Bani Malik, Bani Mu’ith, Bani Nizar, Bani Samah, Bani Adram, Bani Maharib, Bani Harits bin Abdullah, Bani Khozaimah dan Bani Bananah.
Quraisy, sebuah kaum yang memiliki kabilah besar di Mekah yang bertepatan dengan kemunculan Islam terbagi menjadi banyak kabilah; termasuk Bani Hasyim, Bani Muththalib, Bani Harits, Bani Umayyah, Bani Noufal, Bani Harits bin Fehr, Bani Asad, Bani Abd al-Dar, Bani Zuhrah, Bani Teim bin Murrah, Bani  Makhzum, Bani Yaqzhah, Bani Murrah, Bani Adi bin Ka'ab, Bani  Sahm, Bani  Jumah, Bani Malik, Bani Mu'ith, Bani Nizar, Bani Samah, Bani Adram, Bani Maharib, Bani Harits bin Abdullah, Bani Khozaimah dan Bani Bananah.
Dari 25 Kabilah- kabilah Quraisy, sebagian menetap di bagian belahan tanah Batha’ (daerah datar Mekah) yang popular disebut dengan "Quraisy Bathtah" atau " Quraisy Batha ", dan sebagian kelompoknya lagi tinggal dan menetap di pegunungan dan di luar Mekah yang mana mereka terkenal dengan " Quraisy Dzawahir".  
Dari 25 Kabilah- kabilah Quraisy, sebagian menetap di bagian belahan tanah Batha' (daerah datar Mekah) yang popular disebut dengan "Quraisy Bathtah" atau " Quraisy Batha ", dan sebagian kelompoknya lagi tinggal dan menetap di pegunungan dan di luar Mekah yang mana mereka terkenal dengan " Quraisy Dzawahir".  


==Permulaan Kepemimpinan Mekah==
==Permulaan Kepemimpinan Mekah==
Sebelum kaum Quraisy, kepengurusan Kabah dipegang oleh kaum Khuza'ah.  <ref>Muqaddasi, al-Badu wa al-Tarikh, hlm.126. </ref> Pada saat itu, orang-orang Quraisy hidup di sekitar Mekah dan tidak ikut campur tangan dalam urusan Kabah, setelah beberapa waktu, kemudian Qushay bin Kilab datang ke Mekah dan menikah dengan istri ketua kaum Khuza'ah. Qushay lama-lama secara bertahap mengurus urusan administrasi Kabah dan meminta bantuan kepada Bani Kinanah dan Quraisy dalam kepengurusan tersebut.  <ref>Ibnu Sa’d, Thabaqat al-Kubra, hlm.56; Tarikh Ya’kubi, hlm.238. </ref>   
Sebelum kaum Quraisy, kepengurusan Kabah dipegang oleh kaum Khuza'ah.  <ref>Muqaddasi, al-Badu wa al-Tarikh, hlm.126. </ref> Pada saat itu, orang-orang Quraisy hidup di sekitar Mekah dan tidak ikut campur tangan dalam urusan Kabah, setelah beberapa waktu, kemudian Qushay bin Kilab datang ke Mekah dan menikah dengan istri ketua kaum Khuza'ah. Qushay lama-lama secara bertahap mengurus urusan administrasi Kabah dan meminta bantuan kepada Bani Kinanah dan Quraisy dalam kepengurusan tersebut.  <ref>Ibnu Sa'd, Thabaqat al-Kubra, hlm.56; Tarikh Ya'kubi, hlm.238. </ref>   
==Pekerjaan==
==Pekerjaan==
===Dagang===
===Dagang===
Mereka adalah sebuah masyarakat yang memiliki latar belakang dagang yang melakuan pepergian ke negeri-negeri seperti Yaman, Suriah dan Iran, mereka juga memiliki pasar-pasar seperti pasar Ukazh dan pasar al-Majaz.
Mereka adalah sebuah masyarakat yang memiliki latar belakang dagang yang melakuan pepergian ke negeri-negeri seperti Yaman, Suriah dan Iran, mereka juga memiliki pasar-pasar seperti pasar Ukazh dan pasar al-Majaz.


Mereka di setiap tahun memiliki dua perjalanan dagang secara besar-besaran di musim panas dan musim dingin ke berbagai belahan dunia yang mana al-Quran juga berbicara mengenai hal ini. Tentunya perdagangan mereka tidak keluar dari kota Mekah. Para pedagang ajam atau non arab membeli barang-barang dagangan mereka dan dijual di negara-negara tetangga,  <ref>Tarikh Ya’kubi, hlm.242. </ref> sampai Hasyim bin Abdu Manaf mentradisikan sebuah tradisi perdagangan ke Suriah dan Yaman. Hasyim mendapatkan surat izin dagang dari kerajaan Suriah untuk berdagang di Suriah, kemudian saudaranya Abdu al-Syams berhasil mendapatkan izin dagang dari penguasa Habasyah supaya berdagang di sana dan Naufal bin Abdu Manaf anak paling muda dari keluarga Abdu Manaf juga dengan melakukan perjalanan ke Irak mendapatkan surat izin dari kaisar untuk melakukan perdagangan di sana.  <ref>Ansab al-Asyraf, hlm.59. </ref>
Mereka di setiap tahun memiliki dua perjalanan dagang secara besar-besaran di musim panas dan musim dingin ke berbagai belahan dunia yang mana al-Quran juga berbicara mengenai hal ini. Tentunya perdagangan mereka tidak keluar dari kota Mekah. Para pedagang ajam atau non arab membeli barang-barang dagangan mereka dan dijual di negara-negara tetangga,  <ref>Tarikh Ya'kubi, hlm.242. </ref> sampai Hasyim bin Abdu Manaf mentradisikan sebuah tradisi perdagangan ke Suriah dan Yaman. Hasyim mendapatkan surat izin dagang dari kerajaan Suriah untuk berdagang di Suriah, kemudian saudaranya Abdu al-Syams berhasil mendapatkan izin dagang dari penguasa Habasyah supaya berdagang di sana dan Naufal bin Abdu Manaf anak paling muda dari keluarga Abdu Manaf juga dengan melakukan perjalanan ke Irak mendapatkan surat izin dari kaisar untuk melakukan perdagangan di sana.  <ref>Ansab al-Asyraf, hlm.59. </ref>


===Posisi-posisi yang berkaitan dengan Kabah===
===Posisi-posisi yang berkaitan dengan Kabah===
Quraisy memiliki banyak perhatian kepada Kabah dan permasalahan yang berkaitan dengannya dan ekonomi serta politik mereka bergantung pada dasar posisi-posisi yang berkaitan dengan Kabah. Setiap satu dari lembaga-lembaga yang beraliansi dengan kabah dipegang oleh salah satu pembesar dari kaum Quraisy dan bersamaan dengan kemunculan Islam, kebanyakan posisi-posisi Kabah berada di tangan 10 kabilah penting dari kaum Quraisy. Ke-10 kabilah itu adalah: [[Bani Hasyim]], [[Bani Umayyah]], Bani Abd al-Dar, Bani Asad, Bani Makhzum, Bani Sahm, Bani Teym, Bani Ady, Bani Naufal dan Bani Jamah.
Quraisy memiliki banyak perhatian kepada Kabah dan permasalahan yang berkaitan dengannya dan ekonomi serta politik mereka bergantung pada dasar posisi-posisi yang berkaitan dengan Kabah. Setiap satu dari lembaga-lembaga yang beraliansi dengan kabah dipegang oleh salah satu pembesar dari kaum Quraisy dan bersamaan dengan kemunculan Islam, kebanyakan posisi-posisi Kabah berada di tangan 10 kabilah penting dari kaum Quraisy. Ke-10 kabilah itu adalah: [[Bani Hasyim]], [[Bani Umayyah]], Bani Abd al-Dar, Bani Asad, Bani Makhzum, Bani Sahm, Bani Teym, Bani Ady, Bani Naufal dan Bani Jamah.
Posisi-posisi Kabah yang berada di tangan quraisy adalah sebagai berikut: Posisi Saqayah (memberi dan menyampaikan air kepada para peziarah Kabah), posisi Rifadah (melayani penerimaan tamu dan para peziarah Kabah), posisi Hijabah (pemegang kunci dan penjaga Kabah), posisi Qidhawah, posisi Qiyadah (panglima keamanan dan pelindung para karavan dagang dan perang), posisi Imarah (penjaga dan pengawas dari masjid al-Haram), posisi pengumpulan dan penjagaan harta benda Kabah, posisi pembayaran tebusan dan perpajakan dan posisi-posisi lainnya.
Posisi-posisi Kabah yang berada di tangan quraisy adalah sebagai berikut: Posisi Saqayah (memberi dan menyampaikan air kepada para peziarah Kabah), posisi Rifadah (melayani penerimaan tamu dan para peziarah Kabah), posisi Hijabah (pemegang kunci dan penjaga Kabah), posisi Qidhawah, posisi Qiyadah (panglima keamanan dan pelindung para karavan dagang dan perang), posisi Imarah (penjaga dan pengawas dari masjid al-Haram), posisi pengumpulan dan penjagaan harta benda Kabah, posisi pembayaran tebusan dan perpajakan dan posisi-posisi lainnya.


==Agama==
==Agama==
Baris 33: Baris 33:
Meskipun orang-orang quraisy menyadari hal itu bahwa wukuf di padang Arafah termasuk dari hukum-hukum agama Ibrahim hal itu ditinggalkan dan wukuf di sana atas selain Arab diwajibkan dan berkata: “Kami anak putra Ibrahim, penduduk tanah suci dan pelayan-pelayan Kabah serta para pemukim di sini; tidak layak bagi kami keluar dari tanah suci ini dan selain tanah suci seperti tanah suci kami anggap besar karena hal ini akan merendahkan kehormatan dan posisi kami di sisi Arab.  <ref>Munammaq, hlm. 127. </ref>
Meskipun orang-orang quraisy menyadari hal itu bahwa wukuf di padang Arafah termasuk dari hukum-hukum agama Ibrahim hal itu ditinggalkan dan wukuf di sana atas selain Arab diwajibkan dan berkata: “Kami anak putra Ibrahim, penduduk tanah suci dan pelayan-pelayan Kabah serta para pemukim di sini; tidak layak bagi kami keluar dari tanah suci ini dan selain tanah suci seperti tanah suci kami anggap besar karena hal ini akan merendahkan kehormatan dan posisi kami di sisi Arab.  <ref>Munammaq, hlm. 127. </ref>
Mereka, memaksa para penduduk yang tinggal di luar tanah suci untuk tidak membawa masuk makanan mereka ke dalam tanah suci, akan tetapi mengharuskan mereka untuk menggunakan makanan-makanan penduduk tanah suci, ketika Tawaf mereka harus memanfaatkan pakaian-pakaian nasional dan kaum penduduk Mekah dan jika mereka tidak mampu untuk membeli pakaian tersebut mereka harus bertawaf secara telanjang.  <ref>Sirah Ibnu Hisyam, hlm.129; Thabaqat al-Kubra, jld.1, hlm.59. </ref>
Mereka, memaksa para penduduk yang tinggal di luar tanah suci untuk tidak membawa masuk makanan mereka ke dalam tanah suci, akan tetapi mengharuskan mereka untuk menggunakan makanan-makanan penduduk tanah suci, ketika Tawaf mereka harus memanfaatkan pakaian-pakaian nasional dan kaum penduduk Mekah dan jika mereka tidak mampu untuk membeli pakaian tersebut mereka harus bertawaf secara telanjang.  <ref>Sirah Ibnu Hisyam, hlm.129; Thabaqat al-Kubra, jld.1, hlm.59. </ref>
Perbuatan bid’ah dan pembaharuan ini cukup melonjak khususnya pada masa Allah memporak-porandakan pasukan Abrahah; karena posisi dan kedudukan Kabah dan quraisy setelah kejadian itu dalam pandangan Arab terangkat tinggi lebih dari sebelum-sebelumnya. Para kaum Arab berkata: “Mereka ini (Quraisy) keluarga Allah, karena Allah telah membela mereka dan menghancurkan para musuhnya.”  <ref>Sirah Ibnu Hisyam, hlm.129; Thabaqat al-Kubra, jld.1, hlm.59. </ref> Mereka ketika melaksanakan manasik haji:  
Perbuatan bid'ah dan pembaharuan ini cukup melonjak khususnya pada masa Allah memporak-porandakan pasukan Abrahah; karena posisi dan kedudukan Kabah dan quraisy setelah kejadian itu dalam pandangan Arab terangkat tinggi lebih dari sebelum-sebelumnya. Para kaum Arab berkata: “Mereka ini (Quraisy) keluarga Allah, karena Allah telah membela mereka dan menghancurkan para musuhnya.”  <ref>Sirah Ibnu Hisyam, hlm.129; Thabaqat al-Kubra, jld.1, hlm.59. </ref> Mereka ketika melaksanakan manasik haji:  
*Memasak makanan berminyak.
*Memasak makanan berminyak.
*Tidak menghemat susu.
*Tidak menghemat susu.
Baris 42: Baris 42:
*Tidak makan daging.
*Tidak makan daging.
*Tidak memasuki rumah-rumah Mekah.
*Tidak memasuki rumah-rumah Mekah.
*Di pertengahan melakukan manasik haji mereka tinggal di kemah-kemah kulit.  <ref>Tarikh Ya’kubi, hlm.256; Thabaqat al-Kubra, jld.1, hlm.59. </ref>
*Di pertengahan melakukan manasik haji mereka tinggal di kemah-kemah kulit.  <ref>Tarikh Ya'kubi, hlm.256; Thabaqat al-Kubra, jld.1, hlm.59. </ref>
 


===Penyembahan Berhala===
===Penyembahan Berhala===
Baris 52: Baris 51:
*Asaf dan nailah juga adalah dua patung Quraisy lainnya yang mereka sembah, dua patung ini berbentuk dua batu yang dikutuk yang diletakkan di altar Kabah supaya penduduk mengambil pelajaran darinya.  <ref>Al-Ashnam, hlm.9, 111; al-Sirah al-Nabawiyah, hlm.82. </ref>
*Asaf dan nailah juga adalah dua patung Quraisy lainnya yang mereka sembah, dua patung ini berbentuk dua batu yang dikutuk yang diletakkan di altar Kabah supaya penduduk mengambil pelajaran darinya.  <ref>Al-Ashnam, hlm.9, 111; al-Sirah al-Nabawiyah, hlm.82. </ref>
*Manat juga salah satu dari patung-patung yang selain orang-orang Arab, quraisy juga menganggapnya besar.  <ref>Al-Ashnam, hlm.111. </ref>
*Manat juga salah satu dari patung-patung yang selain orang-orang Arab, quraisy juga menganggapnya besar.  <ref>Al-Ashnam, hlm.111. </ref>
Dengan demikian, ada sebagian dari quraisy yang menolak penyembahan berhala dan tetap kekal menjadi pengikut agama hanif atau mereka menjadi Nasrani. Selain ini, di kalangan quraisy khususnya di kabilah Bani Hasyim mereka mengikuti ajaran agama Ibrahim hanif dan memiliki pengikut. Waraqah bin Naufal adalah salah seorang yang menentang penyembahan berhala dan memilih menjadi masihi.  <ref>Al-Ma’arif, hlm.59, 111; Isfahani, Abu al-Faraj; al-Aghani, jld.3. hlm.119. </ref> Dan Zaid bin Nufail juga termasuk penentang penyembahan berhala dan mencari agama hingga ketika di Syam ia dibunuh oleh orang-orang masihi.  <ref>Al-Ma’arif, hlm.59, Tarikh Ya’kubi, hlm.257. </ref>
Dengan demikian, ada sebagian dari quraisy yang menolak penyembahan berhala dan tetap kekal menjadi pengikut agama hanif atau mereka menjadi Nasrani. Selain ini, di kalangan quraisy khususnya di kabilah Bani Hasyim mereka mengikuti ajaran agama Ibrahim hanif dan memiliki pengikut. Waraqah bin Naufal adalah salah seorang yang menentang penyembahan berhala dan memilih menjadi masihi.  <ref>Al-Ma'arif, hlm.59, 111; Isfahani, Abu al-Faraj; al-Aghani, jld.3. hlm.119. </ref> Dan Zaid bin Nufail juga termasuk penentang penyembahan berhala dan mencari agama hingga ketika di Syam ia dibunuh oleh orang-orang masihi.  <ref>Al-Ma'arif, hlm.59, Tarikh Ya'kubi, hlm.257. </ref>


==Perjanjian-perjanjian Quraisy==
==Perjanjian-perjanjian Quraisy==
Baris 59: Baris 58:
Setiap kaum bersama-sama bersumpah untuk menentang kelompok yang lain, para pendukung yang memihak dan melindungi Abdu Manaf meletakkan dan memasukkan tangan mereka ke dalam bejana air yang wangi dan kemudian mereka poleskan ke Kabah dan menegaskan mereka supaya kokoh dan teguh atas pendiriannya. Sedangkan di pihak lawan para pendukung Abdu al-Dar juga meletakkan dan mencelubkan tangan mereka ke dalam bejana yang penuh dengan darah dan kemudian dipoleskan ke dinding Kabah dan bersumpah supaya tidak menyerah dan tidak akan melepaskan sepatu dari kaki sampai meraih kemenagan.  <ref>Al-Ansab, hlm.56; al-Sirah al-Nabawiyah, hlm.131-132; Ansab al-Asyraf, jld.1, hlm.56. </ref> Sehingga pada akhirnya kedua belah pihak rela bersedia untuk berdamai dan membagi posisi-posisi Mekah diantara mereka.  <ref>Al-Sirah al-Nabawiyah, hlm.132; Ansab al-Asyraf, hlm.56. </ref>
Setiap kaum bersama-sama bersumpah untuk menentang kelompok yang lain, para pendukung yang memihak dan melindungi Abdu Manaf meletakkan dan memasukkan tangan mereka ke dalam bejana air yang wangi dan kemudian mereka poleskan ke Kabah dan menegaskan mereka supaya kokoh dan teguh atas pendiriannya. Sedangkan di pihak lawan para pendukung Abdu al-Dar juga meletakkan dan mencelubkan tangan mereka ke dalam bejana yang penuh dengan darah dan kemudian dipoleskan ke dinding Kabah dan bersumpah supaya tidak menyerah dan tidak akan melepaskan sepatu dari kaki sampai meraih kemenagan.  <ref>Al-Ansab, hlm.56; al-Sirah al-Nabawiyah, hlm.131-132; Ansab al-Asyraf, jld.1, hlm.56. </ref> Sehingga pada akhirnya kedua belah pihak rela bersedia untuk berdamai dan membagi posisi-posisi Mekah diantara mereka.  <ref>Al-Sirah al-Nabawiyah, hlm.132; Ansab al-Asyraf, hlm.56. </ref>


===Half al-Fudhul===
===Hilf al-Fudhul===
Sebab terjadinya perjanjian ini adalah bahwa seorang laki-laki dari Bani Jubaid Yaman datang ke Mekah, dan menjual barang-barangnya kepada Ash bin Wail Sahmi; namun Ash dalam pembayaran uangnya selalu beralasan sehingga laki-laki itu putus harapan kemudian dengan terpaksa dia pergi ke gunung Abu Qubais dan mengadukan permasahannya dalam beberapa bait syair. Sebagian orang quraisy merasa malu atas kejadian tersebut dan kemudian berpikir berusaha mengambil jalan keluar. Orang pertama yang mengambil tindakan adalah Zubair bin Abdul Muththalib dia mengumpulkan kaum-kaum quraisy untuk berembuk bersama di Dar al-Nadwah dan dari sana mereka pergi ke rumah Abdullah bin Jad’an. Di sana mereka mengikat sebuah perjanjian yang isinya adalah “untuk menolong setiap orang yang tertindas dan berusaha saling memahami untuk mengambil haknya dan tidak mengizinkan seorangpun di Mekah merasa tertindas.” Quraisy perjanjian ini dinamakan Half al-Fudhul.  <ref>Masudi, Muruj al-Dzahab, hlm 271,Tarikh Ya’kubi, jld.2, hlm.18.</ref>
Sebab terjadinya perjanjian ini adalah bahwa seorang laki-laki dari Bani Jubaid Yaman datang ke Mekah, dan menjual barang-barangnya kepada Ash bin Wail Sahmi; namun Ash dalam pembayaran uangnya selalu beralasan sehingga laki-laki itu putus harapan kemudian dengan terpaksa dia pergi ke gunung Abu Qubais dan mengadukan permasahannya dalam beberapa bait syair. Sebagian orang quraisy merasa malu atas kejadian tersebut dan kemudian berpikir berusaha mengambil jalan keluar. Orang pertama yang mengambil tindakan adalah Zubair bin Abdul Muththalib dia mengumpulkan kaum-kaum quraisy untuk berembuk bersama di Dar al-Nadwah dan dari sana mereka pergi ke rumah Abdullah bin Jad'an. Di sana mereka mengikat sebuah perjanjian yang isinya adalah “untuk menolong setiap orang yang tertindas dan berusaha saling memahami untuk mengambil haknya dan tidak mengizinkan seorangpun di Mekah merasa tertindas.” Quraisy perjanjian ini dinamakan Hilf al-Fudhul.  <ref>Masudi, Muruj al-Dzahab, hlm 271,Tarikh Ya'kubi, jld.2, hlm.18.</ref>


==Peperangan==
==Peperangan==
Baris 70: Baris 69:
==Daftar Pustaka==
==Daftar Pustaka==
{{Referensi}}
{{Referensi}}
*Baladzuri, Ansab al-Asyraf, riset: Suhail Zakkar dan Riyadh Zirkili, Dar al-Fikr, Beirut, cetakan pertama, 1996.
*Baladzuri, ''Ansab al-Asyraf'', riset: Suhail Zakkar dan Riyadh Zirkili, Dar al-Fikr, Beirut, cetakan pertama, 1996.
*Ibnu Habib Baghdadi, al-Munammaq fi Akhbar al-Quraisy, riset: Khurshid Ahmad Faruq, Alam al-Kutub, Beirut, cetakan pertama, tanpa tanggal.  
*Ibnu Habib Baghdadi, ''al-Munammaq fi Akhbar al-Quraisy'', riset: Khurshid Ahmad Faruq, Alam al-Kutub, Beirut, cetakan pertama, tanpa tanggal.  
*Ibnu Hisyam, Al-Sirah al-Nabawiyah, riset: Musthafa al-Saqa dan teman-teman, Dar al-Ma’rifah, Beirut, tanpa tanggal.   
*Ibnu Hisyam, ''al-Sirah al-Nabawiyah'', riset: Musthafa al-Saqa dan teman-teman, Dar al-Ma'rifah, Beirut, tanpa tanggal.   
*Ibnu Qutaibah, Al-Ma’arif, riset: Tsarwat Akashe, al-Haiah al-Mishriyah al-Amah lil Kutub, Kairo, cetakan kedua, tanpa tanggal.   
*Ibnu Qutaibah, ''al-Ma'arif'', riset: Tsarwat Akashe, al-Haiah al-Mishriyah al-Amah lil Kutub, Kairo, cetakan kedua, tanpa tanggal.   
*Ibnu Sa’d, Thabaqat al-Kubra, riset: Muhammad Abdul Qadir Atha’,  Dar al-Kutub al-Ilmiah, Beirut, cetakan pertama, tanpa tanggal.   
*Ibnu Sa'd, ''Thabaqat al-Kubra'', riset: Muhammad Abdul Qadir Atha',  Dar al-Kutub al-Ilmiah, Beirut, cetakan pertama, tanpa tanggal.   
*Isfahani, Abu al-Faraj; al-Aghani, Dar Ihya al-Turats al-Arabi, Beirut.
*Isfahani, Abu al-Faraj; ''al-Aghani'', Dar Ihya al-Turats al-Arabi, Beirut.
*Kalbi, Hisyam bin Muhammad, al-Ashnam, riset: Ahmad Zaki Pasya, Kairo, Efset Tehran, Nasyre Nu, cetakan kedua.  
*Kalbi, Hisyam bin Muhammad, ''al-Ashnam'', riset: Ahmad Zaki Pasya, Kairo, Efset Tehran, Nasyre Nu, cetakan kedua.  
*Masudi, Muruj al-Dzahab, riset: As’ad Daghir, Dar al-Majra, Qum, cetakan kedua, 1409.
*Masudi, ''Muruj al-Dzahab'', riset: As'ad Daghir, Dar al-Majra, Qum, cetakan kedua, 1409.
*Mu’jam al-Buldan, Syahabuddin Abu Abdillah Yakut bin Abdillah al-Hamawi (wafat 626 M). Dar Shadir, Beirut, cetakan kedua, 1995.
*Mu'jam al-Buldan, Syahabuddin Abu Abdillah Yakut bin Abdillah al-Hamawi (wafat 626 M). Dar Shadir, Beirut, cetakan kedua, 1995.
*Muqaddasi, Muthahhar bin Tahir, al-Badu wa al-Tarikh,  Pur Said, Maktabah al-Tsaqafah al-diniyah, tanpa tanggal.   
*Muqaddasi, Muthahhar bin Tahir, ''al-Bada' wa al-Tarikh'',  Pur Said, Maktabah al-Tsaqafah al-diniyah, tanpa tanggal.   
*Sam’ani, Al-Ansab, riset: Abdurrahman bin Yahya al-Mualimi al-Yamani, Haidar Abad, Majlis Dairatu al-Ma’arif al-Utsmaniyah, cetakan pertama.   
*Sam'ani, ''al-Ansab'', riset: Abdurrahman bin Yahya al-Mualimi al-Yamani, Haidar Abad, Majlis Dairatu al-Ma'arif al-Utsmaniyah, cetakan pertama.   
*Ya’kubi, Tarikh Ya’kubi,  Dar Shadir, Beirut, cetakan kedua, 1988.
*Ya'kubi, Tarikh Ya'kubi,  Dar Shadir, Beirut, cetakan kedua, 1988.
</div>
</div>


{{Arab Saudi}}
{{Arab Saudi}}
[[fa:قریش]]
[[ar:قريش]]
[[en:Quraysh]]
[[es:Quraish]]


[[Kategori:Quraisy]]
[[Kategori:Quraisy]]
[[Kategori:Kabilah-kabilah Arab]]
[[Kategori:Kabilah-kabilah Arab]]
[[Kategori:Mekah]]
[[Kategori:Mekah]]
Pengguna anonim