Lompat ke isi

Siti Hawa: Perbedaan antara revisi

26 bita ditambahkan ,  19 April 2023
tidak ada ringkasan suntingan
imported>Ali al-Hadadi
imported>Ali al-Hadadi
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 28: Baris 28:
  | Aktivitas =
  | Aktivitas =
}}
}}
'''Hawa''' (bahasa Arab:{{ia|حَوّا}}) adalah perempuan pertama sekaligus istri Nabi Adam as dan ibu umat manusia. Nama Hawa tertulis dalam kitab suci agama Yahudi dan Kristen, sedangkan di dalam [[Alquran]] tidak tertulis. Alquran hanya menyebutnya dengan istilah istri [[Nabi Adam as]]. Meski demikian, banyak kitab tafsir, sejarah dan riwayat yang membawakan nama Hawa sa berikut kisahnya. Misal, kisah tentang buah terlarang yang ia makan bersama Nabi Adam as, tentang diturunkannya mereka ke bumi, dan tentang kehidupan mereka di bumi. Terdapat perbedaan pendapat tentang letak makam Hawa sa. Ada yang berpendapat bahwa makam Hawa sa berada di [[Jeddah]], Saudi Arabia.  
'''Hawa''' (bahasa Arab:{{ia|حَوّا}}) adalah perempuan pertama sekaligus istri Nabi Adam as dan ibu umat manusia. Nama Hawa tertulis dalam kitab suci agama Yahudi dan Kristen, sedangkan di dalam [[Al-Qur'an]] tidak tertulis. Al-Qur'an hanya menyebutnya dengan istilah istri [[Nabi Adam as]]. Meski demikian, banyak kitab tafsir, sejarah dan riwayat yang membawakan nama Hawa sa berikut kisahnya. Misal, kisah tentang buah terlarang yang ia makan bersama Nabi Adam as, tentang diturunkannya mereka ke bumi, dan tentang kehidupan mereka di bumi. Terdapat perbedaan pendapat tentang letak makam Hawa sa. Ada yang berpendapat bahwa makam Hawa sa berada di [[Jeddah]], Saudi Arabia.  


==Etimologi==
==Etimologi==
Baris 60: Baris 60:


==Menurut Tradisi Islam==
==Menurut Tradisi Islam==
===Kata Hawa dalam Alquran dan Hadis===
===Kata Hawa dalam Al-Qur'an dan Hadis===
Di dalam [[Alquran]] tidak disebutkan nama Hawa. [[Ayat]] Alquran yang menerangkan tentang Nabi Adam as hanya menyinggung Hawa sa dengan istilah istri Adam (zaujuka: istrimu).<ref>Qs. Al-Baqarah: 35. Al-A'raf: 19. Thaha: 117. </ref>  
Di dalam [[Al-Qur'an]] tidak disebutkan nama Hawa. [[Ayat]] Al-Qur'an yang menerangkan tentang Nabi Adam as hanya menyinggung Hawa sa dengan istilah istri Adam (zaujuka: istrimu).<ref>Qs. Al-Baqarah: 35. Al-A'raf: 19. Thaha: 117. </ref>  


Sedangkan di dalam hadis, sejarah dan tafsir banyak disebutan nama Hawa sa sebagai istri Nabi Adam as. Disebut Hawa karena ia adalah ibu dari semua yang hidup.<ref>Ibnu sa'ad, ''al-Thabaqat al-Kubra'', jld. 1, hlm. 3940. </ref> Atau karena ia tercipta dari sosok ''"hayy"'' (yang hidup: Adam).<ref>Thabari, ''Jami''', tentang Surah al-Baqarah: 35. Ibnu Babawaih, 'Ilal al-Syarai', jld. 1, hlm. 2. Majlisi. ''Biharul Anwar'', jld. 11, hlm. 100-101. </ref> Dalam riwayat disebutkan, Nabi Adam as menamai Hawa dengan Atssa, dalam bahasa Nabath berarti perempuan.<ref>Ibnu Sa'ad, ''al-Thabaqat al-Kubra'', jld. 1, hlm. 39. </ref>
Sedangkan di dalam hadis, sejarah dan tafsir banyak disebutan nama Hawa sa sebagai istri Nabi Adam as. Disebut Hawa karena ia adalah ibu dari semua yang hidup.<ref>Ibnu sa'ad, ''al-Thabaqat al-Kubra'', jld. 1, hlm. 3940. </ref> Atau karena ia tercipta dari sosok ''"hayy"'' (yang hidup: Adam).<ref>Thabari, ''Jami''', tentang Surah al-Baqarah: 35. Ibnu Babawaih, 'Ilal al-Syarai', jld. 1, hlm. 2. Majlisi. ''Biharul Anwar'', jld. 11, hlm. 100-101. </ref> Dalam riwayat disebutkan, Nabi Adam as menamai Hawa dengan Atssa, dalam bahasa Nabath berarti perempuan.<ref>Ibnu Sa'ad, ''al-Thabaqat al-Kubra'', jld. 1, hlm. 39. </ref>


===Proses Penciptaan Adam dan Hawa dalam Alquran===
===Proses Penciptaan Adam dan Hawa dalam Al-Qur'an===
Di tegaskan dalam Alquran bahwa Nabi Adam as itu tercipta dari tanah.<ref>[[Surah Ali Imran|Qs. Ali 'Imran]]: 59. Al-Hijr: 28, dan ayat lainnya. </ref>Disebutkan pula, ''"Tuhan kalian yang telah menciptakan kalian dari diri yang satu, dan darinya Allah menciptakan pasangannya."''<ref>Qs. al-Nisa': 1. Al-A'raf: 189. </ref>
Di tegaskan dalam Al-Qur'an bahwa Nabi Adam as itu tercipta dari tanah.<ref>[[Surah Ali Imran|Qs. Ali 'Imran]]: 59. Al-Hijr: 28, dan ayat lainnya. </ref>Disebutkan pula, ''"Tuhan kalian yang telah menciptakan kalian dari diri yang satu, dan darinya Allah menciptakan pasangannya."''<ref>Qs. al-Nisa': 1. Al-A'raf: 189. </ref>


Para mufasir terdahulu umumnya meyakini, yang dimaksud "nafs: diri" dalam ayat tersebut adalah Nabi Adam as, sedangkan maksud "zauj: pasangan" adalah Hawa sa. Banyak riwayat menyebutkan Allah swt menciptakan Hawa sa dari salah satu tulang rusuk Nabi Adam as.<ref>Ibnu Majah, ''Sunan Ibnu Majah'', jld. 1, hlm. 175. Qomi, ''Tafsir al-Qomi'', tentang Surah al-Nisa': 1. Ibnu Babawaih,'''Ilal al-Syarai''', jld. 2, hlm. 471. </ref> Ada juga yang menyebutkan bahwa ia tercipta dari sisa tanah yang digunakan untuk menciptakan Nabi Adam as.<ref> 'Iyasyi, ''Kitab al-Tafsir'', tentang Surah al-Nisa': 1. Ibnu Babawaih, al-Amali, jld. 1, hlm. 259-260. Thusi, al-Tibyan fi Tafsir al-Qur'an, tentang ayat-ayat (penciptaan) tersebut. Thabari, Tafsir Majma' al-Bayan, tentang ayat-ayat (penciptaan) tersebut. Fakhru Razi, al-Tafsir al-Kabir aw Mafatih al-Ghaib, tentang ayat-ayat (penciptaan) tersebut. </ref>'
Para mufasir terdahulu umumnya meyakini, yang dimaksud "nafs: diri" dalam ayat tersebut adalah Nabi Adam as, sedangkan maksud "zauj: pasangan" adalah Hawa sa. Banyak riwayat menyebutkan Allah swt menciptakan Hawa sa dari salah satu tulang rusuk Nabi Adam as.<ref>Ibnu Majah, ''Sunan Ibnu Majah'', jld. 1, hlm. 175. Qomi, ''Tafsir al-Qomi'', tentang Surah al-Nisa': 1. Ibnu Babawaih,'''Ilal al-Syarai''', jld. 2, hlm. 471. </ref> Ada juga yang menyebutkan bahwa ia tercipta dari sisa tanah yang digunakan untuk menciptakan Nabi Adam as.<ref> 'Iyasyi, ''Kitab al-Tafsir'', tentang Surah al-Nisa': 1. Ibnu Babawaih, al-Amali, jld. 1, hlm. 259-260. Thusi, al-Tibyan fi Tafsir al-Qur'an, tentang ayat-ayat (penciptaan) tersebut. Thabari, Tafsir Majma' al-Bayan, tentang ayat-ayat (penciptaan) tersebut. Fakhru Razi, al-Tafsir al-Kabir aw Mafatih al-Ghaib, tentang ayat-ayat (penciptaan) tersebut. </ref>'
Baris 76: Baris 76:


===Turunnya Adam dan Hawa dari Surga===
===Turunnya Adam dan Hawa dari Surga===
Di dalam [[Alquran]] tidak disebutkan mengenai proses penciptaan Hawa sa. Menurut keterangan ayat Alquran, Allah swt menyuruh Nabi Adam as dan istrinya untuk tinggal di surga. Di [[surga]] mereka boleh makan makanan apa saja kecuali buah dari satu pohon. Jika mereka mendekati pohon tersebut maka akan dikategorikan sebagai orang zalim. [[Setan]] berhasil mengelabuhi mereka berdua hingga keduanya memakan buah terlarang. Akibatnya, aurat mereka berdua terlihat. Mereka lalu menutupi tubuh dengan dedaunan surga. Sadar telah berbuat salah, mereka memohon pada Allah swt supaya memberi ampunan. Allah swt berfirman bahwa mereka harus turun ke bumi dan hidup di sana. Akhirnya mereka dikeluarkan dari surga dan tinggal di bumi hingga meninggal.<ref>Qs. Al-Baqarah: 35-38. Al-A'raf: 19-25. Thaha: 115-123. </ref>
Di dalam [[Al-Qur'an]] tidak disebutkan mengenai proses penciptaan Hawa sa. Menurut keterangan ayat Al-Qur'an, Allah swt menyuruh Nabi Adam as dan istrinya untuk tinggal di surga. Di [[surga]] mereka boleh makan makanan apa saja kecuali buah dari satu pohon. Jika mereka mendekati pohon tersebut maka akan dikategorikan sebagai orang zalim. [[Setan]] berhasil mengelabuhi mereka berdua hingga keduanya memakan buah terlarang. Akibatnya, aurat mereka berdua terlihat. Mereka lalu menutupi tubuh dengan dedaunan surga. Sadar telah berbuat salah, mereka memohon pada Allah swt supaya memberi ampunan. Allah swt berfirman bahwa mereka harus turun ke bumi dan hidup di sana. Akhirnya mereka dikeluarkan dari surga dan tinggal di bumi hingga meninggal.<ref>Qs. Al-Baqarah: 35-38. Al-A'raf: 19-25. Thaha: 115-123. </ref>


===Peran Hawa dalam Dosa Adam===
===Peran Hawa dalam Dosa Adam===
Alquran sama sekali tidak menyebutkan peran Hawa sa atas "dosa" yang diperbuat Nabi Adam as. Menurut Perjanjian Lama, ular berhasil membujuk dan menipu Hawa sa. Tak hanya itu, Hawa sa juga memperdaya Nabi Adam as. Sedangkan menurut Alquran, ular menggoda keduanya.<ref>Qs. Al-Baqarah: 36. Al-A'raf: 20. </ref>Menurut [[Surah Thaha]] [[ayat]] 120, kisah yang terjadi hanyalah dialog antara Nabi Adam as dan setan. Saat itu setan membujuknya secara langsung. Sama sekali tidak disebutkan adanya kontak antara setan dengan Hawa sa. Menurut tradisi Yahudi dan Kristen, Hawa sa adalah orang yang tertipu dan menyesatkan. Sedangkan Alquran menyebutkan, Nabi Adam as dan Hawa sa, masing-masing memiliki tenggung jawab yang sama atas "dosa" yang telah mereka lakukan. Akibatnya, keduanya dikeluarkan dari surga.<ref>Danesh Nameh-e Jahane Islam, cet. I. </ref>
Al-Qur'an sama sekali tidak menyebutkan peran Hawa sa atas "dosa" yang diperbuat Nabi Adam as. Menurut Perjanjian Lama, ular berhasil membujuk dan menipu Hawa sa. Tak hanya itu, Hawa sa juga memperdaya Nabi Adam as. Sedangkan menurut Al-Qur'an, ular menggoda keduanya.<ref>Qs. Al-Baqarah: 36. Al-A'raf: 20. </ref>Menurut [[Surah Thaha]] [[ayat]] 120, kisah yang terjadi hanyalah dialog antara Nabi Adam as dan setan. Saat itu setan membujuknya secara langsung. Sama sekali tidak disebutkan adanya kontak antara setan dengan Hawa sa. Menurut tradisi Yahudi dan Kristen, Hawa sa adalah orang yang tertipu dan menyesatkan. Sedangkan Al-Qur'an menyebutkan, Nabi Adam as dan Hawa sa, masing-masing memiliki tenggung jawab yang sama atas "dosa" yang telah mereka lakukan. Akibatnya, keduanya dikeluarkan dari surga.<ref>Danesh Nameh-e Jahane Islam, cet. I. </ref>


===Tergodanya Hawa dalam Penjelasan Hadis===
===Tergodanya Hawa dalam Penjelasan Hadis===
Baris 120: Baris 120:
*''Danesh Nameh-e Jahan-e Islam'', cet. I.
*''Danesh Nameh-e Jahan-e Islam'', cet. I.
*''Danesh Nameh-e Meyar-e Kitab-e Moqaddas''.
*''Danesh Nameh-e Meyar-e Kitab-e Moqaddas''.
*Fairuz Abadi, Muhammad bin Ya'qub. ''al-Qamus al-Muhith''. cet. Yusuf al-Syaikh Muhammad Baqa'i. Bairut: 2005 M.
*Fairuz Abadi, Muhammad bin Ya'qub. ''al-Qamus al-Muhith''. cet. Yusuf al-Syekh Muhammad Baqa'i. Bairut: 2005 M.
*Fakhru Razi, Muhammad bin Umar. ''al-Tafsir al-Kabir aw Mafatih al-Ghaib''. cet. Imad Zaki. Kairo: 2003 M.
*Fakhru Razi, Muhammad bin Umar. ''al-Tafsir al-Kabir aw Mafatih al-Ghaib''. cet. Imad Zaki. Kairo: 2003 M.
*Ibnu Asakir. ''Tarikh Madinah Dimasyq''. cet. Ali Syiri. Bairut: 1415-1421 H/1995-2001.
*Ibnu Asakir. ''Tarikh Madinah Dimasyq''. cet. Ali Syiri. Bairut: 1415-1421 H/1995-2001.
Baris 144: Baris 144:
*Nawawi, Yahya bin Syaraf. ''Shahih Muslim bi-Syarh al-Nawawiy'' Bairut: 1407 H/1987 M.
*Nawawi, Yahya bin Syaraf. ''Shahih Muslim bi-Syarh al-Nawawiy'' Bairut: 1407 H/1987 M.
*Qomi, Ali bin Ibrahim. ''Tafsir al-Qomy''. cet. Thayib Musawi Jazairi. Qom: 1404 H.
*Qomi, Ali bin Ibrahim. ''Tafsir al-Qomy''. cet. Thayib Musawi Jazairi. Qom: 1404 H.
*Rasyid Ridha, Muhammad. ''Tafsir al-Qur'an al-Hakim al-Syahir bi-Tafsir al-Manar''. Syaikh Muhammad Abduh, jld. 4. Mesir: 1373 H.
*Rasyid Ridha, Muhammad. ''Tafsir al-Qur'an al-Hakim al-Syahir bi-Tafsir al-Manar''. Syekh Muhammad Abduh, jld. 4. Mesir: 1373 H.
*Subhani, Jakfar. ''al-Qashash al-Qur'aniyah: Dirasah wa Mu'thiyat wa Ahdaf''. Qom: 1427 H.
*Subhani, Jakfar. ''al-Qashash al-Qur'aniyah: Dirasah wa Mu'thiyat wa Ahdaf''. Qom: 1427 H.
*Syarif Ridha. ''Haqaiq al-Ta’wil fi Mutasyabih al-Tanzil''. cet. Muhammad Ridha al-Kasyif al-Ghitha'., Bairut: cet. Offset Qom.
*Syarif Ridha. ''Haqaiq al-Ta’wil fi Mutasyabih al-Tanzil''. cet. Muhammad Ridha al-Kasyif al-Ghitha'., Bairut: cet. Offset Qom.
Baris 166: Baris 166:
[[ur:حوا]]
[[ur:حوا]]
[[es:Eva]]
[[es:Eva]]
Alquran
Al-Qur'an


[[Kategori:Istri Nabi]]
[[Kategori:Istri Nabi]]
[[Kategori:Perempuan]]
[[Kategori:Perempuan]]
[[Kategori:Nabi Adam]]
[[Kategori:Nabi Adam]]
[[Kategori:Perempuan dalam Alquran]]
[[Kategori:Perempuan dalam Al-Qur'an]]
[[Kategori:Perempuan dalam Al-Quran]]
[[Kategori:Perempuan dalam Al-Quran]]
Pengguna anonim