Lompat ke isi

Siti Hawa: Perbedaan antara revisi

4 bita ditambahkan ,  16 Mei 2022
imported>Yuwono
imported>Yuwono
Baris 89: Baris 89:


Dalam referensi-referensi itu termaktub, selama di [[surga Nabi Adam as]] dan Hawa sa hidup nikmat dan berkecukupan. Suatu ketika [[Iblis]] dengan wujud ular, dibantu burung merak datang untuk menggoda mereka supaya memakan buah terlarang. Awalnya hanya Hawa yang makan kemudian Nabi Adam as ikut memakan. Dalam beberapa riwayat disebutkan, selama Nabi Adam as masih memiliki pikiran sehat ia tidak akan mau memakan buah terlarang. Karenanya Hawa sa membuatnya mabuk lalu membawanya ke arah pohon dan memaksanya memakan buah tersebut.  
Dalam referensi-referensi itu termaktub, selama di [[surga Nabi Adam as]] dan Hawa sa hidup nikmat dan berkecukupan. Suatu ketika [[Iblis]] dengan wujud ular, dibantu burung merak datang untuk menggoda mereka supaya memakan buah terlarang. Awalnya hanya Hawa yang makan kemudian Nabi Adam as ikut memakan. Dalam beberapa riwayat disebutkan, selama Nabi Adam as masih memiliki pikiran sehat ia tidak akan mau memakan buah terlarang. Karenanya Hawa sa membuatnya mabuk lalu membawanya ke arah pohon dan memaksanya memakan buah tersebut.  
Karena telah melanggar larangan Allah swt dengan memakan buah terlarang, Nabi Adam as dan Hawa sa dihukum dengan cara dikeluarkan dari surga. Selain itu, Hawa sa juga menerima hukuman lain, di antaranya mengalami haid, hamil dan melahirkan yang menyakitkan. Saat dileluarkan dari surga, Nabi Adam as diturunkan di India, sedangkan Hawa di Jeddah. Setelah mereka bertaubat, Allah swt mempertemukan keduanya di Arafah. Mereka lalu menunaikan sebagain amalan [[haji]]. Setelah itu, untuk pertama kalinya Hawa sa mengalami haid. Nabi Adam as menghentak-hentakkan kakinya ke bumi hingga terpancar [[Air Zamzam|air zamzam]] yang kemudian digunakan Hawa sa untuk [[mandi]]. Hawa sa memiliki empat puluh anak dari dua puluh kali melahirkan. Ia meninggal setahun setelah wafatnya Nabi Adam as.<ref>Ibnu Hisyam, Kitab al-Tijan fi Muluk Himyar, jld. 1, hlm. 14-26. Ibnu Qutaibah, al-Ma'arif, jld. 1, hlm. 15. Tsa'labi, Qishahs al-Anbiya', jld. 1, hlm. 25-41. Ibnu Asakir, Tarikh Madinah Dimasyq, jld. 69. Hlm. 101-111. Ibnu Atsir, al-Kamil fi al-Tarikh, jld. 1, hlm. 32-53. Majlisi, Biharul Anwar, jld. 11, hlm. 99-122. </ref>
Karena telah melanggar larangan Allah swt dengan memakan buah terlarang, Nabi Adam as dan Hawa sa dihukum dengan cara dikeluarkan dari surga. Selain itu, Hawa sa juga menerima hukuman lain, di antaranya mengalami haid, hamil dan melahirkan yang menyakitkan. Saat dileluarkan dari surga, Nabi Adam as diturunkan di India, sedangkan Hawa di Jeddah. Setelah mereka ber[[taubat]], Allah swt mempertemukan keduanya di Arafah. Mereka lalu menunaikan sebagain amalan [[haji]]. Setelah itu, untuk pertama kalinya Hawa sa mengalami haid. Nabi Adam as menghentak-hentakkan kakinya ke bumi hingga terpancar [[Air Zamzam|air zamzam]] yang kemudian digunakan Hawa sa untuk [[mandi]]. Hawa sa memiliki empat puluh anak dari dua puluh kali melahirkan. Ia meninggal setahun setelah wafatnya Nabi Adam as.<ref>Ibnu Hisyam, Kitab al-Tijan fi Muluk Himyar, jld. 1, hlm. 14-26. Ibnu Qutaibah, al-Ma'arif, jld. 1, hlm. 15. Tsa'labi, Qishahs al-Anbiya', jld. 1, hlm. 25-41. Ibnu Asakir, Tarikh Madinah Dimasyq, jld. 69. Hlm. 101-111. Ibnu Atsir, al-Kamil fi al-Tarikh, jld. 1, hlm. 32-53. Majlisi, Biharul Anwar, jld. 11, hlm. 99-122. </ref>


==Makam Hawa==
==Makam Hawa==
Pengguna anonim