Pengguna anonim
Ishmah: Perbedaan antara revisi
tidak ada ringkasan suntingan
imported>Ismail Dg naba Tidak ada ringkasan suntingan |
imported>Ismail Dg naba Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 31: | Baris 31: | ||
#Sosok maksum dari aspek ruh atau tubuh memiliki kriteria dan keistimewaan-keistimewaan khusus yang menyebabkan adanya malakah menjauhi dosa pada dirinya. | #Sosok maksum dari aspek ruh atau tubuh memiliki kriteria dan keistimewaan-keistimewaan khusus yang menyebabkan adanya malakah menjauhi dosa pada dirinya. | ||
#Bagi maksum, pengetahuan terhadap akibat-akibat buruk dosa dan nilai ketaatan diperoleh dari [[Allah]]. | #Bagi maksum, pengetahuan terhadap akibat-akibat buruk dosa dan nilai ketaatan diperoleh dari [[Allah]]. | ||
#Pengetahuan ini semakin bertambah besar seiring dengan turunnya wahyu secara berkesinambungan dan atau ilham. | #Pengetahuan ini semakin bertambah besar seiring dengan turunnya wahyu secara berkesinambungan dan atau [[ilham]]. | ||
#Sosok maksum tidak hanya sekedar melakukan hal-hal yang wajib, bahkan ditegur juga dalam meninggalkan hal-hal yang bersifat lebih utama, sampai merasa sama sekali tidak ada bentuk kelalaian dan pengabaian tentangnya. <ref>Hilli, ''Kasyf al-Murad'', hlm. 494.</ref> | #Sosok maksum tidak hanya sekedar melakukan hal-hal yang wajib, bahkan ditegur juga dalam meninggalkan hal-hal yang bersifat lebih utama, sampai merasa sama sekali tidak ada bentuk kelalaian dan pengabaian tentangnya. <ref>Hilli, ''Kasyf al-Murad'', hlm. 494.</ref> | ||
* '''Ilmu dan pengetahuan akan akibat dosa''': Sebagian berpendapat sumber ishmah manusia-manusia suci adalah karena mereka memiliki ilmu hudhuri terhadap batin dosa, dampak dan akibat-akibat buruk darinya serta dampak-dampak baik dari perbuatan-perbuatan baik, seolah-olah mereka melihatnya, karenanya mereka sama sekali tidak berhasrat untuk melakukan sekecil maksiatpun. <ref>Ray Syahri, hlm. 210.</ref> | * '''Ilmu dan pengetahuan akan akibat dosa''': Sebagian berpendapat sumber ishmah manusia-manusia suci adalah karena mereka memiliki ilmu hudhuri terhadap batin dosa, dampak dan akibat-akibat buruk darinya serta dampak-dampak baik dari perbuatan-perbuatan baik, seolah-olah mereka melihatnya, karenanya mereka sama sekali tidak berhasrat untuk melakukan sekecil maksiatpun. <ref>Ray Syahri, hlm. 210.</ref> |