Lompat ke isi

Ishmah: Perbedaan antara revisi

1.517 bita ditambahkan ,  14 September 2016
imported>Hindr
imported>Hindr
Baris 78: Baris 78:
:- Pertama harus mengikutinya, dimana jika demikian ia telah bekerjasama dalam kezaliman dan dosa bersamanya, sementara al-Quran memerintahkan supaya tidak bekerjasama dalam kezaliman dan dosa. <ref>QS. Al-Maidah: 2. </ref>  
:- Pertama harus mengikutinya, dimana jika demikian ia telah bekerjasama dalam kezaliman dan dosa bersamanya, sementara al-Quran memerintahkan supaya tidak bekerjasama dalam kezaliman dan dosa. <ref>QS. Al-Maidah: 2. </ref>  
:- Atau tidak harus mengikutinya. Jika demikian juga bertentangan dengan tujuan dari adanya imam dan juga perintah Allah untuk mentaati seorang imam. <ref>QS. An-Nisa: 59; Khwaja Nashiruddin Thusi, ''Tajrid al-I’tiqad'', hlm. 222; Taftazani, ''Syarh al-Maqashid'', jild. 5, hlm. 249. </ref>
:- Atau tidak harus mengikutinya. Jika demikian juga bertentangan dengan tujuan dari adanya imam dan juga perintah Allah untuk mentaati seorang imam. <ref>QS. An-Nisa: 59; Khwaja Nashiruddin Thusi, ''Tajrid al-I’tiqad'', hlm. 222; Taftazani, ''Syarh al-Maqashid'', jild. 5, hlm. 249. </ref>
===Argumentasi Naqli (Tekstual)===
====Al-Quran al-Karim====
*'''Ayat Ujian Ibrahim'''
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku”. Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak berlaku untuk orang yang zalim”. (QS. Al-Baqarah: 124)
Ayat ini mengisyaratkan saat nabi Ibrahim As berhasil dalam menjalankan ujian-ujian Ilahi. Pada saat itu, dia yang sebelumnya telah memangku maqom nubuwah atau kenabian dan termasuk Ulul Azmi, sampai pada maqom imamah. Argumentasi para teolog dan para mufasir Imamiah adalah sebagai berikut:
:- Orang yang melakukan dosa adalah zalim; karena melanggar hukum-hukum Ilahi:
“Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah orang-orang yang zalim”. (QS. Al-Baqarah: 229)
:- Maqom imamah tidak sampai kepada orang yang melakukan kezaliman
Allah berfirman: “Janji-Ku (ini) tidak berlaku untuk orang yang zalim”. (QS. Al-Baqarah: 124)
:- Zalim dalam ayat ini, mencakup zalim terhadap diri sendiri, zalim kepada selainnya dan zalim dalam hak Allah. Demikian juga mencakup seseorang, yang melakukan kezaliman bahkan jika hal itu dilakukan dalam sekejap saja dari umurnya.
Dengan demikian, orang yang tidak maksum akan melakukan kezaliman dan orang yang zalim tidak akan sampai pada maqom imamah. <ref>Syarif Murtadha, al-Syafi, jild. 3, hlm. 141. </ref>


==Catatan Kaki==
==Catatan Kaki==
Pengguna anonim