Lompat ke isi

Perang Khaibar: Perbedaan antara revisi

6 bita ditambahkan ,  25 November 2018
imported>M.hazer
Tidak ada ringkasan suntingan
imported>M.hazer
Baris 23: Baris 23:


==Letak Khaibar==
==Letak Khaibar==
Wilayah Khaibar saat ini berada di 165 km arah utara kota Madinah, tepatnya di ujung jalur arah ke Syam (Jalur Tabuk). Pusat Khaibar adalah kota al-Syuraif. Wilayah Khaibar meliputi kawasan pertanian subur yang berada di oasis daerah bebatuan yang terletak pada ketinggian 854 meter di atas permukaan laut. Khaibar memiliki lembah besar, air, lahan pertanian dan penduduk yang banyak. Penghasilan terbesar daerah ini didapat dari kurma yang memang sejak dulu terkenal keunggulannya. Mayoritas penduduk Khaibar berasal dari kabilah Anizah. Mereka tinggal di desa Surair dan daerah sekitar lembah Gharas. <ref>Baladi, hlm. 170-171. Hafiz Wahbah, hlm. 21. Harbi, hlm. 413. </ref>
Wilayah Khaibar saat ini berada di 165 km arah utara kota Madinah, tepatnya di ujung jalur arah ke Syam (Jalur Tabuk). Pusat Khaibar adalah kota al-Syuraif. Wilayah Khaibar meliputi kawasan pertanian subur yang berada di daerah bebatuan yang terletak pada ketinggian 854 meter di atas permukaan laut. Khaibar memiliki lembah besar, air, lahan pertanian dan penduduk yang banyak. Penghasilan terbesar daerah ini didapat dari kurma yang memang sejak dulu terkenal keunggulannya. Mayoritas penduduk Khaibar berasal dari kabilah Anizah. Mereka tinggal di desa Surair dan daerah sekitar lembah Gharas. <ref>Baladi, hlm. 170-171. Hafiz Wahbah, hlm. 21. Harbi, hlm. 413. </ref>


Pada tahun ke-4 H/625, setelah diusir [[Rasulullah saw]] dari Madinah karena berkhianat, sebagian kaum Yahudi Bani Nadhir pergi ke Khaibar, di antaranya Huyay bin Akhtab, Salam bin Abi al-Huqaiq dan Kinanah bin Rabi’ bin Abi al-Huqaiq. Setahun kemudian mereka pergi ke [[Mekkah]] dan menghasut kafir [[Quraisy]] agar memerangi Rasulullah saw.<ref>Waqidi, jld. 2, hlm. 441-442. Ibnu Hisyam, jld. 3, hlm. 201, 225. Baladzuri, jld. 1, hlm. 409. Shalah Tijani, 56-57, 92. </ref> Perlahan Khaibar menjadi pusat konspirasi kaum Yahudi yang membahayakan bagi umat Islam yang saat itu baru tumbuh berkembang.<ref>Shalah Tijani, hlm. 93-94. </ref>  
Pada tahun ke-[[4 H]]/625, setelah diusir [[Rasulullah saw]] dari Madinah karena berkhianat, sebagian kaum Yahudi Bani Nadhir pergi ke Khaibar, di antaranya Huyay bin Akhtab, Salam bin Abi al-Huqaiq dan Kinanah bin Rabi’ bin Abi al-Huqaiq. Setahun kemudian mereka pergi ke [[Mekkah]] dan menghasut kafir [[Quraisy]] agar memerangi Rasulullah saw.<ref>Waqidi, jld. 2, hlm. 441-442. Ibnu Hisyam, jld. 3, hlm. 201, 225. Baladzuri, jld. 1, hlm. 409. Shalah Tijani, 56-57, 92. </ref> Perlahan Khaibar menjadi pusat konspirasi kaum Yahudi yang membahayakan bagi umat Islam yang saat itu baru tumbuh berkembang.<ref>Shalah Tijani, hlm. 93-94. </ref>  


Pada bulan [[Sya’ban]] tahun ke-6 H/627, ketika mendengar bahwa kabilah Bani Sa’ad bin Bakar (salah satu kabilah Arab yang ada di sekitar Khaibar) telah bersatu untuk membantu kaum Yahudi Khaibar, Rasulullah saw mengutus [[Imam Ali as]] bersama sejumlah rombangan ke tempat mereka. Serangan yang dipimpin Imam Ali as mampu memporak-porandakan musuh dan pihak muslimin berhasil menyita harta benda mereka. Pada bulan [[Ramadhan]] di tahun yang sama, Abdullah bin Atik bersama pasukannya berhasil membunuh Salam bin Abi al-Huqaiq karena terbukti berbuat makar dengan membentuk kelompok-kelompok untuk melawan Rasulullah saw dan kaum [[muslimin]]. Di masa itu juga Rasulullah saw menugaskan Abdullah bin Rawahah pergi ke Khaibar untuk mengecek situasi dan kondisi kaum Yahudi. <ref>Waqidi, jld. 2, hlm. 526-563. Ibnu Hisyam, jld. 3, hlm. 286-288. </ref>
Pada bulan [[Sya’ban]] tahun ke-[[6 H]]/627, ketika mendengar bahwa kabilah Bani Sa’ad bin Bakar (salah satu kabilah Arab yang ada di sekitar Khaibar) telah bersatu untuk membantu kaum Yahudi Khaibar, Rasulullah saw mengutus [[Imam Ali as]] bersama sejumlah rombangan ke tempat mereka. Serangan yang dipimpin Imam Ali as mampu memporak-porandakan musuh dan pihak muslimin berhasil menyita harta benda mereka. Pada bulan [[Ramadhan]] di tahun yang sama, Abdullah bin Atik bersama pasukannya berhasil membunuh Salam bin Abi al-Huqaiq karena terbukti berbuat makar dengan membentuk kelompok-kelompok untuk melawan Rasulullah saw dan kaum [[muslimin]]. Di masa itu juga Rasulullah saw menugaskan Abdullah bin Rawahah pergi ke Khaibar untuk mengecek situasi dan kondisi kaum Yahudi. <ref>Waqidi, jld. 2, hlm. 526-563. Ibnu Hisyam, jld. 3, hlm. 286-288. </ref>


Setelah itu kaum Yahudi mengangkat Usair bin Zarim atau Yusair bin Rizam sebagai pemimpin mereka. Dia melakukan usaha untuk meyakinkan kabilah-kabilah Arab, di antaranya Bani Ghatafan, agar mau memerangi Rasulullah saw. Bersama mereka, dia berencana menyerang [[Madinah]]. Sebab itu Rasulullah saw kembali mengutus Abdullah bin Rawahah bersama pasukannya menuju [[Khaibar]] untuk melawan mereka. Akhirnya Usair dan sekelompok Yahudi yang berpihak padanya terbunuh. <ref>Waqidi, jld. 2, hlm. 566-568. Ibnu Hisyam, jld. 4, hlm. 266-267. Ibnu Sa’ad, jld. 2, hlm. 92. Watt, hlm. 212, 213. </ref>  
Setelah itu kaum Yahudi mengangkat Usair bin Zarim atau Yusair bin Rizam sebagai pemimpin mereka. Dia melakukan usaha untuk meyakinkan kabilah-kabilah Arab, di antaranya Bani Ghatafan, agar mau memerangi Rasulullah saw. Bersama mereka, dia berencana menyerang [[Madinah]]. Sebab itu Rasulullah saw kembali mengutus Abdullah bin Rawahah bersama pasukannya menuju [[Khaibar]] untuk melawan mereka. Akhirnya Usair dan sekelompok Yahudi yang berpihak padanya terbunuh. <ref>Waqidi, jld. 2, hlm. 566-568. Ibnu Hisyam, jld. 4, hlm. 266-267. Ibnu Sa’ad, jld. 2, hlm. 92. Watt, hlm. 212, 213. </ref>  


Selain itu semua, setelah Yahudi Bani Quraidhah dari Madinah diusir, terlebih setelah terjalinnya kesepakatan damai antara seluruh Yahudi Madinah dan Rasulullah saw, orang-orang Yahudi Khaibar merasa gerah. Sebagian Yahudi Khaibar merupakan para pemuka Bani Nadhir yang diusir Rasulullah saw dari Madinah. Mereka berusaha membalas dendam pada Rasulullah saw dengan menggelontorkan banyak harta untuk menghasut kabilah-kabilah Arab sekitarnya, di antaranya kabilah Ghatafan yang terkenal kuat. Tujuannya supaya mereka mau bergabung melawan Rasulullah saw dan kaum muslimin. Dengan alasan yang cukup, tak lama setelah peristiwa [[Perjanjian Hudaibiyah]], Rasulullah saw menyerang Khaibar. <ref>Watt, hlm. 216-218. </ref>
Selain itu semua, setelah Yahudi [[Bani Quraizhah]] dari Madinah diusir, terlebih setelah terjalinnya kesepakatan damai antara seluruh Yahudi Madinah dan Rasulullah saw, orang-orang Yahudi Khaibar merasa gerah. Sebagian Yahudi Khaibar merupakan para pemuka Bani Nadhir yang diusir Rasulullah saw dari Madinah. Mereka berusaha membalas dendam pada Rasulullah saw dengan menggelontorkan banyak harta untuk menghasut kabilah-kabilah Arab sekitarnya, di antaranya kabilah Ghatafan yang terkenal kuat. Tujuannya supaya mereka mau bergabung melawan Rasulullah saw dan kaum muslimin. Dengan alasan yang cukup, tak lama setelah peristiwa [[Perjanjian Hudaibiyah]], Rasulullah saw menyerang Khaibar. <ref>Watt, hlm. 216-218. </ref>


==Waktu Terjadinya Perang Khaibar==
==Waktu Terjadinya Perang Khaibar==
Pengguna anonim