Lompat ke isi

Tafsir al-Shafi (buku): Perbedaan antara revisi

tidak ada ringkasan suntingan
imported>M.hazer
imported>M.hazer
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 38: Baris 38:
}}
}}
'''Tafsir Al-Shafi''' (Bahasa Arab:{{ia|تَفسیرُ الصّافی}}) adalah salah satu karya [[Mulla Muhsin Faidh Kasyani]]. Kitab ini merupakan tafsir [[Alquran]] dengan metode [[tafsir riwayat]]. Meski singkat namun kitab tafsir ini lengkap sehingga banyak digunakan oleh ulama di setiap zaman.  
'''Tafsir Al-Shafi''' (Bahasa Arab:{{ia|تَفسیرُ الصّافی}}) adalah salah satu karya [[Mulla Muhsin Faidh Kasyani]]. Kitab ini merupakan tafsir [[Alquran]] dengan metode [[tafsir riwayat]]. Meski singkat namun kitab tafsir ini lengkap sehingga banyak digunakan oleh ulama di setiap zaman.  
Faidh dalam karyanya berusaha untuk menulis kitab tafsir yang berisi berbagai ide. Oleh karena itu, ia menamai tafsir ini dengan nama "Al-Shafi". ''Tafsir Al-Shafi'' berisi mengenai pembahasan-pembahasan [[kalam]], [[irfan]] dan sastra. Pengarang meringkas kitab tafsir ini dalam kitab tafsir ''Al-Ashfa''.  
Faidh dalam karyanya berusaha untuk menulis kitab tafsir yang berisi berbagai ide. Oleh karena itu, ia menamai tafsir ini dengan nama "al-Shafi". ''Tafsir al-Shafi'' berisi mengenai pembahasan-pembahasan [[kalam]], [[irfan]] dan sastra. Pengarang meringkas kitab tafsir ini dalam kitab tafsir ''Al-Ashfa''.  


==Tujuan Penulisan==
==Tujuan Penulisan==
[[Faidh Kasyani]] setelah menulis tentang mukadimah tentang adanya kecenderungan penulisan-penulisan kitab tafsir dan mengkritik tentang adanya kekurangan-kekurangan tafsir yang telah berkembang menulis: "Hingga kini, aku tidak menemukan sebuah kitab tafsir diantara tafsir-tafsir dengan segala keluasan pembahasannya, yang menarik dan bagus yang akan memenuhi dahaga para pencari ilmu; aku berharap semoga kitab tafsir ini merupakan tafsir yang memenuhi harapan, sebuah kitab tafsir yang membedakan antara riwayat-riwayat sahih dan riwayat-riwayat yang lemah." <ref> ''Tafsir Al-Shāfi'', jld. 1, hlm. 13. </ref>
[[Faidh Kasyani]] setelah menulis tentang mukadimah tentang adanya kecenderungan penulisan-penulisan kitab tafsir dan mengkritik tentang adanya kekurangan-kekurangan tafsir yang telah berkembang menulis: "Hingga kini, aku tidak menemukan sebuah kitab tafsir diantara tafsir-tafsir dengan segala keluasan pembahasannya, yang menarik dan bagus yang akan memenuhi dahaga para pencari ilmu; aku berharap semoga kitab tafsir ini merupakan tafsir yang memenuhi harapan, sebuah kitab tafsir yang membedakan antara riwayat-riwayat sahih dan riwayat-riwayat yang lemah." <ref> ''Tafsir al-Shāfi'', jld. 1, hlm. 13. </ref>
{{Ilmu Tafsir}}
{{Ilmu Tafsir}}


Baris 49: Baris 49:
Faidh Kasyani sebelum memulai menuliskan kitab tafsirnya, menulis 12 mukadimah yang menurut [[Muhammad Hadi Ma’rifat]] dalam ''Tafsir wa al-Mufassirun'' merupakan mukadimah tafsir terbaik yang dituliskan pada permulaan kitab dan penulis menuliskan materi terpenting yang harus dituliskan oleh seorang mufasir.
Faidh Kasyani sebelum memulai menuliskan kitab tafsirnya, menulis 12 mukadimah yang menurut [[Muhammad Hadi Ma’rifat]] dalam ''Tafsir wa al-Mufassirun'' merupakan mukadimah tafsir terbaik yang dituliskan pada permulaan kitab dan penulis menuliskan materi terpenting yang harus dituliskan oleh seorang mufasir.
   
   
Mukadimah-mukadimah dalam Tafsir ''Al-Shafi'':
Mukadimah-mukadimah dalam ''Tafsir al-Shafi'':
*Mukadimah pertama: Tentang keutamaan [[Alquran]] dan pentingnya berpegang teguh kepada riwayat [[Ahlulbait as]] dan celaan memusuhi mereka.
*Mukadimah pertama: Tentang keutamaan [[Alquran]] dan pentingnya berpegang teguh kepada riwayat [[Ahlulbait as]] dan celaan memusuhi mereka.
*Mukadimah kedua: Penjelasan mengenai Ulumul Quran yang berada dalam genggaman Ahlulbait as dan pengetahuan mereka akan zhahir dan batin Alquran.
*Mukadimah kedua: Penjelasan mengenai Ulumul Quran yang berada dalam genggaman Ahlulbait as dan pengetahuan mereka akan zhahir dan batin Alquran.
Baris 104: Baris 104:
*[[Syawahid al-Tanzil]] 1 riwayat
*[[Syawahid al-Tanzil]] 1 riwayat
</div>
</div>
Dari uraian tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar yang digunakan oleh Faidh Kasyani dalam menulis kitab tafsir ''al-Shafi'' adalah ''Tafsir al-Qummi'', ''Tafsir 'Ayyasyi'', ''al-Kafi'' dan ''Majma' al-Bayan''. <ref> Hamid Ridha Fahimi Tabar, ''Tafsir al-Shāfi wa Zaminehāi Ijtihādie On''. </ref>
Dari uraian tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar yang digunakan oleh Faidh Kasyani dalam menulis kitab ''Tafsir al-Shafi'' adalah ''Tafsir al-Qummi'', ''Tafsir 'Ayyasyi'', ''al-Kafi'' dan ''Majma' al-Bayan''. <ref> Hamid Ridha Fahimi Tabar, ''Tafsir al-Shāfi wa Zaminehāi Ijtihādie On''. </ref>


==Pandangan-pandangan mengenai Tafsir Al-Shafi==
==Pandangan-pandangan mengenai Tafsir Al-Shafi==
''Tafsir Al-Shafi'' adalah tafsir-tafsir yang digunakan oleh ulama-ulama pada masa kini dalam kitab-kitab mereka, misalnya [[Allamah Thabathabai]] dalam tafsir ''[[al-Mizan fi Tafsir al-Quran (buku)|Al-Mizan]]''  menyatakan secara tertulis tentang tafsir ini. Seseorang yang meneliti tentang tafsir ''al-Mizan'' akan dengan jelas melihat kenyataan ini. Hal ini menunjukkan pentingnya ''Tafsir Al-Shafi'' dan kepercayaan kepada pengarangnya. <ref>''Tafsir Al-Shāfi'', jld. 1, hlm. 6. </ref>
''Tafsir al-Shafi'' adalah tafsir-tafsir yang digunakan oleh ulama-ulama pada masa kini dalam kitab-kitab mereka, misalnya [[Allamah Thabathabai]] dalam tafsir ''[[al-Mizan fi Tafsir al-Quran (buku)|Al-Mizan]]''  menyatakan secara tertulis tentang tafsir ini. Seseorang yang meneliti tentang tafsir ''al-Mizan'' akan dengan jelas melihat kenyataan ini. Hal ini menunjukkan pentingnya ''Tafsir al-Shafi'' dan kepercayaan kepada pengarangnya. <ref>''Tafsir al-Shāfi'', jld. 1, hlm. 6. </ref>


[[Muhammad Hadi Ma’rifat]] menulis: ''Tafsir al-Shafi'' secara umum merupakan tafsir-tafsir yang sangat penting dan menyeluruh dimana didalamnya hampir keseluruhan riwayat-riwayat [[Ahlulbait as]] memiliki keterkaitan dengan tafsir atau takwil [[ayat-ayat]], meskipun dalam beberapa hal tercampur antara riwayat-riwayat yang sahih dan tidak sahih. <ref>''Tafsir wa Mufasirun'', jld. 2, hlm. 207. </ref>
[[Muhammad Hadi Ma’rifat]] menulis: ''Tafsir al-Shafi'' secara umum merupakan tafsir-tafsir yang sangat penting dan menyeluruh dimana didalamnya hampir keseluruhan riwayat-riwayat [[Ahlulbait as]] memiliki keterkaitan dengan tafsir atau takwil [[ayat-ayat]], meskipun dalam beberapa hal tercampur antara riwayat-riwayat yang sahih dan tidak sahih. <ref>''Tafsir wa Mufasirun'', jld. 2, hlm. 207. </ref>


[[Sayid Muhammad Ali Iyazi]]: Tafsir al-Shafi dalam bandingannya dengan tafsir-tafsir Alquran lainnya, maka tafsir ini lebih ringkas, dan pada masa dahulu sangat mendapat sambutan ulama hauzah dan selalu dimanfaatkan oleh para peneliti, bahkan menjadi kitab pelajaran bagi para pelajar hauzah ilmiyah. <ref>''Syenākht Nāmeh Tafāsir'', hlm. 202. </ref>
[[Sayid Muhammad Ali Iyazi]]: ''Tafsir al-Shafi'' dalam bandingannya dengan tafsir-tafsir Alquran lainnya, maka tafsir ini lebih ringkas, dan pada masa dahulu sangat mendapat sambutan ulama hauzah dan selalu dimanfaatkan oleh para peneliti, bahkan menjadi kitab pelajaran bagi para pelajar hauzah ilmiyah. <ref>''Syenākht Nāmeh Tafāsir'', hlm. 202. </ref>


Muhammad Muhsin Dzahabi juga menulis: ''Tafsir Al-Shafi'' adalah kitab yang ditafsirkan oleh pengarangnya sesuai dengan usul-usul madzhab [[Syiah Imamiyyah]]. Kedudukannya seperti kedudukan seluruh kitab-kitab tafsir dalam mazhab Imamiyyah Itsna 'Asyariyah yang percaya bahwa Ahlulbait as adalah sekelompok dari kalangan masyarakat yang mengetahui rahasia-rahasia Alquran dan paling pandai terhadap makna-makna Alquran. <ref>''Tafsir wa al-Mufasirun'', jld. 1, hlm. 159. </ref>
Muhammad Muhsin Dzahabi juga menulis: ''Tafsir al-Shafi'' adalah kitab yang ditafsirkan oleh pengarangnya sesuai dengan usul-usul madzhab [[Syiah Imamiyyah]]. Kedudukannya seperti kedudukan seluruh kitab-kitab tafsir dalam mazhab Imamiyyah Itsna 'Asyariyah yang percaya bahwa Ahlulbait as adalah sekelompok dari kalangan masyarakat yang mengetahui rahasia-rahasia Alquran dan paling pandai terhadap makna-makna Alquran. <ref>''Tafsir wa al-Mufasirun'', jld. 1, hlm. 159. </ref>


==Ringkasan-ringkasan, syarah-syarah dan terjemahan-terjemahan==
==Ringkasan-ringkasan, syarah-syarah dan terjemahan-terjemahan==
Baris 121: Baris 121:
* Syarah Mirza [[Muhammad Ali Thabathabai Yazdi]] yang terkenal dengan Wamiq dalam 1 jilid berbahasa Arab (w. 1240)
* Syarah Mirza [[Muhammad Ali Thabathabai Yazdi]] yang terkenal dengan Wamiq dalam 1 jilid berbahasa Arab (w. 1240)
*Syarah [[Mirza Muhammad Tuisar Kani]]
*Syarah [[Mirza Muhammad Tuisar Kani]]
*Syarah Tafsir Al-Shafi yang ditulis oleh [[Sayid Abdul A'la Sabzawari]] dalam satu jiid bahasa Arab yang fasih dan jelas. Naskah asli yang ditulis dengan tangan penulis ada di perpustakaan Najaf al-Asyraf.  
*Syarah Tafsir al-Shafi yang ditulis oleh [[Sayid Abdul A'la Sabzawari]] dalam satu jiid bahasa Arab yang fasih dan jelas. Naskah asli yang ditulis dengan tangan penulis ada di perpustakaan Najaf al-Asyraf.  
*[[Hasan Zadeh Amuli]] berkata: [[Tafsir Rawan Jawid]] karya Mirza Muhamma Tsaqafi merupakan terjemah Tafsir Al-Shafi.
*[[Hasan Zadeh Amuli]] berkata: [[Tafsir Rawan Jawid]] karya Mirza Muhamma Tsaqafi merupakan terjemah Tafsir al-Shafi.
*Terjemah Tafsir Al-Shafi oleh Subhani dan Muhammad Baqir Sa'idi Khurasani dicetak oleh Nasyar Shafa Tehran pada tahun 1405 dalam 368 halaman.
*Terjemah Tafsir al-Shafi oleh Subhani dan Muhammad Baqir Sa'idi Khurasani dicetak oleh Nasyar Shafa Tehran pada tahun 1405 dalam 368 halaman.
*Syarah Dehgardi atas Tafsir Al-Shafi karya Abul Qasim Husaini dari ulama Imamiyyah pada abad ke-14 dan permulaan abad k-5. <ref>[http://www.noorlib.ir/View/fa/Book/BookView/Image/10937 Perpustakaan Digital Nur]</ref>
*Syarah Dehgardi atas Tafsir al-Shafi karya Abul Qasim Husaini dari ulama Imamiyyah pada abad ke-14 dan permulaan abad k-5. <ref>[http://www.noorlib.ir/View/fa/Book/BookView/Image/10937 Perpustakaan Digital Nur]</ref>


==Naskah-naskah dan Cetakan==
==Naskah-naskah dan Cetakan==
Pengguna anonim