Lompat ke isi

Imam Ali al-Ridha as: Perbedaan antara revisi

imported>M.hazer
imported>M.hazer
Baris 115: Baris 115:
*Debat dengan pimpinan Shabaiyyah
*Debat dengan pimpinan Shabaiyyah


Makmun dengan menyeret Imam Ridha as dalam acara debat bermaksud ingin menghilangkan anggapan dan gambaran masyarakat tentang para imam [[Ahlulbait]] sebagai pemilik ilmu khusus misalnya (ilmu ladunni). [[Syaikh Shaduq]] dalam hal ini menulis, ''"Makmun mendudukan ulama level atas dari setiap firkah yang ada untuk berhadap-hadapan (berdebat) dengan Imam Ridha as sehingga dengan demikian ia dapat membuat pamor Imam Ridha as jatuh dengan perantara ulama tersebut. Hal ini dilakukan Makmun karena sifat hasud terhadap imam, kedudukan ilmu dan sosial imam di tengah masyarakat. Namun tiada satu pun dari ulama yang mampu menandingi imam kecuali mengakui keutamaan dan argumen yang disuguhkan Imam Ridha as yang membuat mereka tertegun dan menerimanya."'' <ref>'''Uyūn Akhbār al-Ridhā'', jld. 1, hlm. 152, sesuai nukilan dari Ja'fariyan, hlm. 442. </ref>  Buntut dari acara debat ini memunculkan banyak persoalan bagi Makmun. Tatkala ia mengetahui akibat buruk dari pengadaan acaara-acara seperti ini maka ia segera mengambil langkah membatasi gerak Imam Ridha as. Diriwayatkan dari Abdus Salam Harawi bahwa ia mengabarkan kepada Makmun, ''"Imam Ridha as mengadakan pelajaran-pelajaran teologis sehingga membuat orang-orang menjadi kagum kepadanya."'' Makmun menugaskan Muhammad bin Amru Thusi untuk menghalau masyarakat supaya tidak menghadiri majelis tersebut. Kemudian Imam mengutuk Makmun atas perbuatan ini<ref>Ja'fariyan, hlm. 442, 1381 S. </ref>
Makmun dengan menyeret Imam Ridha as dalam acara debat bermaksud ingin menghilangkan gambaran masyarakat tentang para imam [[Ahlulbait]] sebagai pemilik ilmu khusus misalnya ilmu ladunni. [[Syaikh Shaduq]] dalam hal ini menulis, ''"Makmun mendudukan ulama level atas dari setiap firkah yang ada untuk berhadap-hadapan (berdebat) dengan Imam Ridha as sehingga dengan demikian ia dapat membuat pamor Imam Ridha as jatuh dengan perantara ulama tersebut. Hal ini dilakukan Makmun karena sifat hasud terhadap imam, kedudukan ilmu dan sosial imam di tengah masyarakat. Namun tiada satu pun dari ulama yang mampu menandingi imam kecuali mengakui keutamaan dan argumen yang disuguhkan Imam Ridha as yang membuat mereka tertegun dan menerimanya."'' <ref>'''Uyūn Akhbār al-Ridhā'', jld. 1, hlm. 152, sesuai nukilan dari Ja'fariyan, hlm. 442. </ref>   


Forum-forum debat ini perlahan-lahan memunculkan banyak persoalan bagi Makmun. Tatkala ia mengetahui akibat buruk dari pengadaan acaara-acara seperti ini maka ia segera mengambil langkah membatasi gerak Imam Ridha as. Diriwayatkan dari Abdus Salam Harawi bahwa Makmun dikabarkan, ''"Imam Ridha as mengadakan pelajaran-pelajaran teologis sehingga membuat orang-orang menjadi kagum kepadanya."'' Makmun menugaskan Muhammad bin Amru Thusi untuk menghalau masyarakat supaya tidak menghadiri majelis tersebut. Kemudian Imam mengutuk Makmun atas perbuatan ini<ref>Ja'fariyan, hlm. 442, 1381 S. </ref>
[[File:Ravaqdarhujjah.jpg|thumbnail|400 px|right|Serambi Dar al-Hujjah Haram Radhawi]]
[[File:Ravaqdarhujjah.jpg|thumbnail|400 px|right|Serambi Dar al-Hujjah Haram Radhawi]]


Pengguna anonim