Lompat ke isi

Ubaidillah bin Ziyad: Perbedaan antara revisi

tidak ada ringkasan suntingan
imported>Ismail Dg naba
imported>Ismail Dg naba
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 8: Baris 8:
  | navbox =sudah
  | navbox =sudah
  | alih=sudah
  | alih=sudah
  | referensi =
  | referensi =sudah
  | Artikel bagus =
  | Artikel bagus =
  | Artikel pilihan =
  | Artikel pilihan =
Baris 41: Baris 41:
  | Aktivitas =
  | Aktivitas =
}}
}}
'''Ubaidillah bin Ziyad bin Abihi'''(bahasa Arab:{{ia|عبیدالله بن زیاد}}) (Kufah 33-67 H/653-686), adalah seorang panglima komandan [[Bani Umayyah]] yang terkenal dan gubernur [[Kufah]] ketika terjadinya [[Peristiwa Asyura]], dia adalah penyebab utama kesyahidan [[Imam Husain as]] dan para sahabatnya. Ubaidillah sebelumnya menjabat sebagai gubernur kota [[Bashrah]] namun [[Yazid]] memberikannya tugas kepadanya untuk menjadi gubernur Kufah pada tahun 60 H/680. setelah terjadinya pergolakan di kota tersebut dengan jabatan yang sama dengan tujuan menguasai kota tersebut dan meringkus revolusi Imam Husain as. Dan pada tahun 65 H/685, ia juga diberi tugas untuk memberantas [[Perlawanan Tawwabin]]. Ubaidillah termasuk orang-orang yang dibenci oleh orang-orang [[Syiah]], karena peranannya dalam Peristiwa Karbala.
'''Ubaidillah bin Ziyad bin Abihi'''(bahasa Arab:{{ia|عبیدالله بن زیاد}}) (Kufah 33-67 H/653-686), adalah seorang panglima komandan [[Bani Umayyah]] yang terkenal dan gubernur [[Kufah]] ketika terjadinya [[Peristiwa Asyura]], dia adalah penyebab utama kesyahidan [[Imam Husain as]] dan para sahabatnya. Ubaidillah sebelumnya menjabat sebagai gubernur kota Bashrah namun [[Yazid]] memberikannya tugas kepadanya untuk menjadi gubernur Kufah pada tahun 60 H/680. setelah terjadinya pergolakan di kota tersebut dengan jabatan yang sama dengan tujuan menguasai kota tersebut dan meringkus revolusi Imam Husain as. Dan pada tahun 65 H/685, ia juga diberi tugas untuk memberantas [[Perlawanan Tawwabin]]. Ubaidillah termasuk orang-orang yang dibenci oleh orang-orang [[Syiah]], karena peranannya dalam Peristiwa Karbala.


==Biodata dan Karakter==
==Biodata dan Karakter==
Baris 59: Baris 59:
Muawiyah setelah wafatnya [[Ziyad bin Abihi]] mengangkat Ubaidillah menjadi Gubernur Khurasan.<ref>  Thabari, ''Tārikh Thabari'', jld. 7, hlm. 166-168.</ref> Muawiyah mencabutnya dari kekuasaan Khurasan dan melantiknya menjadi gubernur Bashrah pada tahun 55 H, 56 H atau 57 H. <ref> Yakubi, ''Tārikh'', jld.2, hlm.238; Thabari, ''Tārikh Thabari'', jld.7, hlm. 172.</ref>
Muawiyah setelah wafatnya [[Ziyad bin Abihi]] mengangkat Ubaidillah menjadi Gubernur Khurasan.<ref>  Thabari, ''Tārikh Thabari'', jld. 7, hlm. 166-168.</ref> Muawiyah mencabutnya dari kekuasaan Khurasan dan melantiknya menjadi gubernur Bashrah pada tahun 55 H, 56 H atau 57 H. <ref> Yakubi, ''Tārikh'', jld.2, hlm.238; Thabari, ''Tārikh Thabari'', jld.7, hlm. 172.</ref>


Ubaidillah dalam pemerintahan [[Bashrah]], berhadapan dengan kerusuhan yang datang dari kelompok [[Khawarij]]. Kerusuhan pada tahun 58 H/678 telah mencapai puncaknya dan dia akhirnya dengan kekerasan yang menakjubkan, dapat menekan dan membunuh sebagian besar dari mereka. <ref> Thabari, ''Tārikh Thabari'', jld.7, hlm. 185-187 dan jld. 7, hlm.228.</ref>
Ubaidillah dalam pemerintahan Bashrah, berhadapan dengan kerusuhan yang datang dari kelompok [[Khawarij]]. Kerusuhan pada tahun 58 H/678 telah mencapai puncaknya dan dia akhirnya dengan kekerasan yang menakjubkan, dapat menekan dan membunuh sebagian besar dari mereka. <ref> Thabari, ''Tārikh Thabari'', jld.7, hlm. 185-187 dan jld. 7, hlm.228.</ref>


===Periode Yazid===
===Periode Yazid===
Baris 80: Baris 80:
Ubaidillah setelah mengancam dan menyuap orang-orang Kufah, mengutus [[Hur bin Yazid ar-Riyahi]] dan memerintahkan kepadanya untuk menghadang perjalanan Husain bin Ali as dan juga melarangnya untuk tidak mendirikan perkemahan di daerah yang dengan air. Kemudian, mengutus [[Umar bin Sa'ad bin Abi Waqqas]] menuju ke arah Imam dengan tentara pasukan. <ref> Thabari, ''Tārikh Thabari'', jld.7, hlm. 308.</ref>
Ubaidillah setelah mengancam dan menyuap orang-orang Kufah, mengutus [[Hur bin Yazid ar-Riyahi]] dan memerintahkan kepadanya untuk menghadang perjalanan Husain bin Ali as dan juga melarangnya untuk tidak mendirikan perkemahan di daerah yang dengan air. Kemudian, mengutus [[Umar bin Sa'ad bin Abi Waqqas]] menuju ke arah Imam dengan tentara pasukan. <ref> Thabari, ''Tārikh Thabari'', jld.7, hlm. 308.</ref>


Umar bin Sa'ad sebelum itu, telah dilantik oleh Ibnu Ziyad untuk menjabat sebagai gubernur kota [[Ray]] dan ketika itu ia hendak berangkat ke sana; namun Ibnu Ziyad telah memerintahkannya untuk mengambil [[baiat]] Imam Husain untuk Yazid atau berperang dengannya, dan karena Ibnu Sa'ad meminta kepadanya untuk tidak melakukan hal itu dalam artian menolak perintah Ibnu Ziyad. Akhirnya Ibnu Ziyad pun memberikan syarat bahwa kekuasaan Ray tidak akan ia berikan kecuali Umar bin Sa'ad harus berhadapan dengan Husain bin Ali as. <ref> Ibnu Sa'ad, Thabaqāt al-Kubrā, jld. 5, hlm.168; Dinawari, ''Akhbār al-Thiwāl'', jld.1, hlm. 253.</ref>
Umar bin Sa'ad sebelum itu, telah dilantik oleh Ibnu Ziyad untuk menjabat sebagai gubernur kota Ray dan ketika itu ia hendak berangkat ke sana; namun Ibnu Ziyad telah memerintahkannya untuk mengambil [[baiat]] Imam Husain untuk Yazid atau berperang dengannya, dan karena Ibnu Sa'ad meminta kepadanya untuk tidak melakukan hal itu dalam artian menolak perintah Ibnu Ziyad. Akhirnya Ibnu Ziyad pun memberikan syarat bahwa kekuasaan Ray tidak akan ia berikan kecuali Umar bin Sa'ad harus berhadapan dengan Husain bin Ali as. <ref> Ibnu Sa'ad, Thabaqāt al-Kubrā, jld. 5, hlm.168; Dinawari, ''Akhbār al-Thiwāl'', jld.1, hlm. 253.</ref>
Umar bin Sa'ad setelah berunding dengan Husain bin Ali as, dikabarkan kepada Ibnu Ziyad bahwa Husain as akan kembali ke rumahnya, oleh karena itu tidak perlu lagi mengadakan pertempuran. Seakan-akan Ibnu Ziyad pada mulanya senang dengan kabar tersebut; namun [[Syimr bin Dzil Jausyan]] memaksanya untuk melakukan damai. Kemudian Ibnu Ziyad menulis dalam suratnya kepada Umar bin Sa'ad, jika dia telah menggambil baiat dari Husain, maka utuslah dia ke Kufah dan jika tidak maka perangi dia.Jika kamu tidak mau berperang dengan Husain, maka jabatan panglima perang akan aku berikan kepada Syimr. <ref>Lihat: Thabari, ''Tārikh Thabari'', jld.7, hlm. 315-316; [[Syaikh Mufid|Mufid]], ''al-Irsyād'', jld.1, hlm.253.</ref>
Umar bin Sa'ad setelah berunding dengan Husain bin Ali as, dikabarkan kepada Ibnu Ziyad bahwa Husain as akan kembali ke rumahnya, oleh karena itu tidak perlu lagi mengadakan pertempuran. Seakan-akan Ibnu Ziyad pada mulanya senang dengan kabar tersebut; namun [[Syimr bin Dzil Jausyan]] memaksanya untuk melakukan damai. Kemudian Ibnu Ziyad menulis dalam suratnya kepada Umar bin Sa'ad, jika dia telah menggambil baiat dari Husain, maka utuslah dia ke Kufah dan jika tidak maka perangi dia.Jika kamu tidak mau berperang dengan Husain, maka jabatan panglima perang akan aku berikan kepada Syimr. <ref>Lihat: Thabari, ''Tārikh Thabari'', jld.7, hlm. 315-316; [[Syaikh Mufid|Mufid]], ''al-Irsyād'', jld.1, hlm.253.</ref>


Baris 107: Baris 107:
'''Baiat dengan Marwan bin Hakam'''
'''Baiat dengan Marwan bin Hakam'''


Ketika [[Abdullah bin Zubair]] mendapatkan kekuasaan di [[Madinah]]-sebagaimana sebagian orang di Syam juga menyetujui pada kekhalifahannya dan bahkan [[Marwan bin Hakam]] pergi ke [[Hijaz]] demi mengucapkan [[baiat]] kepadanya- Ibnu Ziyad bertemu dengan Marwan di Batsaniyah dan dia menahan Marwan untuk tidak melakukan hal itu, dan berjanji kepadanya jika ia mengaku sebagai khalifah, maka pasti akan ia dukung. Marwan kembali bersama Ibnu Ziyad ke Damaskus. Dan saat Dhahhak bin Qais yang mengambil baiat untuk Ibnu Zubair dari para penduduk kota Damaskus, Ibnu Ziyad dengan tipu muslihatnya mengusirnya dari kota tersebut kemudian mengambil baiat mereka untuk Marwan. Dalam peperangan yang terjadi antara para pengikut Marwan dengan [[Dhahhak bin Qais]] di Marju Rahith dekat Damaskus yang akhirnya Dhahak kalah dalam perang tersebut, Ibnu Ziyadlah yang bertanggung jawab menjadi panglima perang pasukan berkendaraan Marwan. <ref>Ibnu Sa'ad, Thabaqāt al-Kubrā, jld. 5, hlm.40-42; Thabari, Tārikh al-Thabari, jld.7, hlm. 476-479.</ref>
Ketika [[Abdullah bin Zubair]] mendapatkan kekuasaan di [[Madinah]]-sebagaimana sebagian orang di Syam juga menyetujui pada kekhalifahannya dan bahkan [[Marwan bin Hakam]] pergi ke [[Hijaz]] demi mengucapkan [[baiat]] kepadanya- Ibnu Ziyad bertemu dengan Marwan di Batsaniyah dan dia menahan Marwan untuk tidak melakukan hal itu, dan berjanji kepadanya jika ia mengaku sebagai khalifah, maka pasti akan ia dukung. Marwan kembali bersama Ibnu Ziyad ke Damaskus. Dan saat Dhahhak bin Qais yang mengambil baiat untuk Ibnu Zubair dari para penduduk kota Damaskus, Ibnu Ziyad dengan tipu muslihatnya mengusirnya dari kota tersebut kemudian mengambil baiat mereka untuk Marwan. Dalam peperangan yang terjadi antara para pengikut Marwan dengan Dhahhak bin Qais di Marju Rahith dekat Damaskus yang akhirnya Dhahak kalah dalam perang tersebut, Ibnu Ziyadlah yang bertanggung jawab menjadi panglima perang pasukan berkendaraan Marwan. <ref>Ibnu Sa'ad, Thabaqāt al-Kubrā, jld. 5, hlm.40-42; Thabari, Tārikh al-Thabari, jld.7, hlm. 476-479.</ref>


Pada periode kekuasaan Marwan, Ubaidillah juga berada di Damaskus. [[Perlawanan Tawwabin|Kelompok Thawwabin]] yang dipimpin oleh [[Sulaiman bin Shurad al-Khuzai]] bangkit demi membalas darah [[Imam Husain as]] yang tertumpah. Marwan bin Hakam, mengutus Ibnu Ziyad untuk menghadapi kebangkitan tersebut dan kepemerintahan Irak akan diberikan kepadanya dengan syarat dia mampu mengalahkan mereka. <ref>Yakubi, Tārikh, jld.2, hlm.257.</ref> Ketika Ubaidillah sampai di tempat bernama Jazirah, dia mendapat kabar tentang kematian Marwan (65 H/685), namun ia terus melanjutkan pada perjalanannya.
Pada periode kekuasaan Marwan, Ubaidillah juga berada di Damaskus. [[Perlawanan Tawwabin|Kelompok Thawwabin]] yang dipimpin oleh [[Sulaiman bin Shurad al-Khuzai]] bangkit demi membalas darah [[Imam Husain as]] yang tertumpah. Marwan bin Hakam, mengutus Ibnu Ziyad untuk menghadapi kebangkitan tersebut dan kepemerintahan Irak akan diberikan kepadanya dengan syarat dia mampu mengalahkan mereka. <ref>Yakubi, Tārikh, jld.2, hlm.257.</ref> Ketika Ubaidillah sampai di tempat bernama Jazirah, dia mendapat kabar tentang kematian Marwan (65 H/685), namun ia terus melanjutkan pada perjalanannya.
Baris 120: Baris 120:


==Kematian Ibnu Ziyad==
==Kematian Ibnu Ziyad==
Setelah kemenangan pasukan laskar Mukhtar, Ibnu Ziyad sendiri datang menuju ke arahnya dengan beberapa pasukan dan pasukan Mukhtar duduk mundur. Mukhtar yang pada dasarnya sengaja mencari-cari kehancuran dan kebinasaan Ibnu Ziyad dan orang-orang lain yang memiliki andil dalam [[Peristiwa Karbala]], telah mengutus [[Ibrahim bin Malik bin Asytar]] bersama pasukan untuk berhadapan dengan Ibnu Ziyad. Ibrahim yang hendak bertemu dengan Ibnu Ziyad sebelum masuknya dia ke tanah Irak, telah berhadapan dengan laskar pasukan [[Syam]] di pinggir sungai Khazar di dekat sebuah desa bernama Barbitsa pada 16 km kota [[Mosul]]. Perang sengit yang terjadi antara orang-orang Irak dan orang-orang Syam  telah dimulai, Ibnu Ziyad kalah pada bulan [[Muharram]] 67 H/687 dan terbunuh bersama para pengikutnya. Berdasarkan sebuah riwayat dari [[Abu Mikhnaf]], dikatakan bahwa Ibrahim bin Asytar dia dalam perang satu lawan satu dan Ibnu Ziyad mati di tangannya.<ref> Thabari, ''Tārikh'', jld.7, hlm. 557-560.</ref>
Setelah kemenangan pasukan laskar Mukhtar, Ibnu Ziyad sendiri datang menuju ke arahnya dengan beberapa pasukan dan pasukan Mukhtar duduk mundur. Mukhtar yang pada dasarnya sengaja mencari-cari kehancuran dan kebinasaan Ibnu Ziyad dan orang-orang lain yang memiliki andil dalam [[Peristiwa Karbala]], telah mengutus Ibrahim bin Malik bin Asytar bersama pasukan untuk berhadapan dengan Ibnu Ziyad. Ibrahim yang hendak bertemu dengan Ibnu Ziyad sebelum masuknya dia ke tanah Irak, telah berhadapan dengan laskar pasukan Syam di pinggir sungai Khazar di dekat sebuah desa bernama Barbitsa pada 16 km kota Mosul. Perang sengit yang terjadi antara orang-orang Irak dan orang-orang Syam  telah dimulai, Ibnu Ziyad kalah pada bulan [[Muharram]] 67 H/687 dan terbunuh bersama para pengikutnya. Berdasarkan sebuah riwayat dari Abu Mikhnaf, dikatakan bahwa Ibrahim bin Asytar dia dalam perang satu lawan satu dan Ibnu Ziyad mati di tangannya.<ref> Thabari, ''Tārikh'', jld.7, hlm. 557-560.</ref>


==Keyakinan Kaum Syiah Tentang Ubaidillah==
==Keyakinan Kaum Syiah Tentang Ubaidillah==
Tindakan Ubaidillah terhadap [[Imam Husain as]] dan terjadinya Peristiwa Asyura, telah menjadikan namanya menjadi buruk dan membuat kebencian kepadanya dari sejak awal dan telah membangkitkan kemarahan sebagian besar kaum muslimin kepadanya khususnya orang-orang Kufah; sebagaimana yang telah dinukil oleh sebagian sumber bahwa [[Abdullah bin Afif Azdi]], di pertengahan pidato pertama Ibnu Ziyad setelah peristiwa terjadi dia bangkit dan dengan keras menjelek-jelekkan dia dan [[Yazid]]. <ref> Thabari, ''Tārikh'', jld.7, hlm. 373-374; Ibnu Thawus Ali, ''al-Luhuf fi Qathla al-Thufuf'', jld.1, hlm.71-72.</ref>  Dan bahkan dikatakan bahwa ibunya Marjanah sangat mengecamnya. <ref> Thabari, Tārikh, jld.7, hlm. 408.</ref>  Ubaidillah karena mempunyai peran dalam [[Peristiwa Asyura]] telah menjadi salah satu tokoh sejarah [[Islam]] yang paling dibenci oleh orang-orang [[Syiah]] selama berabad-abad. Namanya dimuat dalam beberapa doa Ziarah yang terkenal seperti doa [[Ziarah Asyura]], dan ia dalam doa ziarah ini telah dilaknat. <ref> ''Kāmil Ziyārāt'', hlm.176.</ref>
Tindakan Ubaidillah terhadap [[Imam Husain as]] dan terjadinya Peristiwa Asyura, telah menjadikan namanya menjadi buruk dan membuat kebencian kepadanya dari sejak awal dan telah membangkitkan kemarahan sebagian besar kaum muslimin kepadanya khususnya orang-orang Kufah; sebagaimana yang telah dinukil oleh sebagian sumber bahwa Abdullah bin Afif Azdi, di pertengahan pidato pertama Ibnu Ziyad setelah peristiwa terjadi dia bangkit dan dengan keras menjelek-jelekkan dia dan [[Yazid]]. <ref> Thabari, ''Tārikh'', jld.7, hlm. 373-374; Ibnu Thawus Ali, ''al-Luhuf fi Qathla al-Thufuf'', jld.1, hlm.71-72.</ref>  Dan bahkan dikatakan bahwa ibunya Marjanah sangat mengecamnya. <ref> Thabari, Tārikh, jld.7, hlm. 408.</ref>  Ubaidillah karena mempunyai peran dalam [[Peristiwa Asyura]] telah menjadi salah satu tokoh sejarah [[Islam]] yang paling dibenci oleh orang-orang [[Syiah]] selama berabad-abad. Namanya dimuat dalam beberapa doa Ziarah yang terkenal seperti doa [[Ziarah Asyura]], dan ia dalam doa ziarah ini telah dilaknat. <ref> ''Kāmil Ziyārāt'', hlm.176.</ref>


==Catatan kaki==
==Catatan kaki==