Lompat ke isi

Ubaidillah bin Ziyad: Perbedaan antara revisi

tidak ada ringkasan suntingan
imported>S.j.mousavi
kTidak ada ringkasan suntingan
imported>E.amini
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
'''Ubaidillah bin Ziyad bin Abihi'''([[Bahasa Arab]]: '''عبیدالله بن زیاد''') (Kufah 33-67 M.), adalah seorang panglima komandan [[bani umayyah]] yang terkenal dan gubernur [[Kufah]] ketika terjadinya [[peristiwa Asyura]], dia adalah penyebab utama kesyahidan [[Imam Husain As]] dan para sahabatnya. Ubaidillah sebelumnya menjabat sebagai gubernur kota [[Basrah]] namun [[Yazid]] memberikannya tugas kepadanya untuk menjadi gubernur Kufah pada tahun 60 H. setelah terjadinya pergolakan di kota tersebut dengan jabatan yang sama dengan tujuan menguasai  kota tersebut dan meringkus revolusi Imam Husain As. Ubaidillah termasuk orang-orang yang dibenci oleh orang-orang [[Syiah]], karena peranannya dalam [[peristiwa Karbala]].
'''Ubaidillah bin Ziyad bin Abihi'''(Bahasa Arab:{{ia|عبیدالله بن زیاد}}) (Kufah 33-67 M.), adalah seorang panglima komandan [[bani umayyah]] yang terkenal dan gubernur [[Kufah]] ketika terjadinya [[peristiwa Asyura]], dia adalah penyebab utama kesyahidan [[Imam Husain As]] dan para sahabatnya. Ubaidillah sebelumnya menjabat sebagai gubernur kota [[Basrah]] namun [[Yazid]] memberikannya tugas kepadanya untuk menjadi gubernur Kufah pada tahun 60 H. setelah terjadinya pergolakan di kota tersebut dengan jabatan yang sama dengan tujuan menguasai  kota tersebut dan meringkus revolusi Imam Husain As. Ubaidillah termasuk orang-orang yang dibenci oleh orang-orang [[Syiah]], karena peranannya dalam [[peristiwa Karbala]].


==Biodata dan Karakter==
==Biodata dan Karakter==
Baris 5: Baris 5:
Abu Hafs, Ubaidillah bin Ziyad bin Abihi, terlahir dari seorang budak perempuan bernama Marjanah<ref>Baladzuri Ahmad, ''Ansāb al-Asyrāf'', jld.4, hlm. 75.</ref>  yang kemudian menikah dengan Shiroyeh orang dari [[Iran]] dan Ubaidullah dibesarkan di rumah tersebut. Dituturkan bahwa dengan sebab inilah terjadi ketidakstabilan dalam percakapannya, dan sebagian dari huruf-huruf Arab tidak mampu diucapkan dengan baik. <ref> jahiz Amr, ''al-Bayān wa al-Tabyin'', jld.1, hlm.76.</ref>  Terkadang  Ibnu Ziyad digoda dengan panggilan yang dinisbatkan kepada ibunya, “Ibnu Marjanah”  yaitu putra Marjanah," yang hal itu menceritakan tentang ketidaksucian pada kelahirannya dan dalam beberapa sumber dijelaskan bahwa dia terkenal dengan pemilik nama buruk dan pezina yang tersohor. <ref> [[Syaikh Mufid|Mufid]], ''al-Ikhtishāsh'', hlm. 73. </ref>
Abu Hafs, Ubaidillah bin Ziyad bin Abihi, terlahir dari seorang budak perempuan bernama Marjanah<ref>Baladzuri Ahmad, ''Ansāb al-Asyrāf'', jld.4, hlm. 75.</ref>  yang kemudian menikah dengan Shiroyeh orang dari [[Iran]] dan Ubaidullah dibesarkan di rumah tersebut. Dituturkan bahwa dengan sebab inilah terjadi ketidakstabilan dalam percakapannya, dan sebagian dari huruf-huruf Arab tidak mampu diucapkan dengan baik. <ref> jahiz Amr, ''al-Bayān wa al-Tabyin'', jld.1, hlm.76.</ref>  Terkadang  Ibnu Ziyad digoda dengan panggilan yang dinisbatkan kepada ibunya, “Ibnu Marjanah”  yaitu putra Marjanah," yang hal itu menceritakan tentang ketidaksucian pada kelahirannya dan dalam beberapa sumber dijelaskan bahwa dia terkenal dengan pemilik nama buruk dan pezina yang tersohor. <ref> [[Syaikh Mufid|Mufid]], ''al-Ikhtishāsh'', hlm. 73. </ref>


Ayahnya, Ziyad bin Abihi, adalah seorang panglima perwira para penguasa Bani Umayyah yang dalam menekan pemberontakan-pemberontakan yang terjadi di daerah kawasan Muslim, dan dia terkenal dengan kekejaman dan kebrutalan. Dalam keturunan Ziyad bin Abihi juga terdapat perselisihan dan tidak ada satupun yang tahu siapa ayahnya. Oleh karena itu, dia disebut dengan Ibnu Abihi yaitu (anak ayahnya). Dikatakan bahwa [[Abu Sufyan]] mengaku bahwa Ziyad adalah hasil pergaulan bebas antara dia dan Sumayah ibunda Ziyad dan oleh karena itu, [[Muawiyah]]  menyebut Ziyad sebagai saudaranya. <ref>Lihat: ''Al-Isti’āb'', jld.2, hlm.525.</ref>
Ayahnya, Ziyad bin Abihi, adalah seorang panglima perwira para penguasa Bani Umayyah yang dalam menekan pemberontakan-pemberontakan yang terjadi di daerah kawasan Muslim, dan dia terkenal dengan kekejaman dan kebrutalan. Dalam keturunan Ziyad bin Abihi juga terdapat perselisihan dan tidak ada satupun yang tahu siapa ayahnya. Oleh karena itu, dia disebut dengan Ibnu Abihi yaitu (anak ayahnya). Dikatakan bahwa [[Abu Sufyan]] mengaku bahwa Ziyad adalah hasil pergaulan bebas antara dia dan Sumayah ibunda Ziyad dan oleh karena itu, [[Muawiyah]]  menyebut Ziyad sebagai saudaranya. <ref>Lihat: ''Al-Isti'āb'', jld.2, hlm.525.</ref>


===Karakter Moral dan Perbuatan===
===Karakter Moral dan Perbuatan===
Dikatakan bahwa dia dia sangat keras, kejam dan berani. Beberapa sejarawan menulis mennyebutnya sebagai "tiran"<ref> Zarkuli, ''al-A’lām'', jld.4, hlm.193. </ref>  sebagaimana yang telah dikutip ketika menangkap para [[Khawarij]] di Basrah dia menunjukkan tindakan kekerasannya yang sangat mengejutankan. <ref> Dainuri, ''Akhbār al-Thiwāl'', jld.1, hlm. 269-270; Thabari, Tārikh, jld.7, hlm. 185-187.</ref>  Ibnu Hkislat Ubaidillah adalah faktor penyebab sehingga dalam peperangan melawan para non muslim pada penaklukan dan pembukaan negara-negara juga mencapai kesuksesan-kesuksesan. <ref> lihat: Zarkuli, ''al-A’lām'', jld.4, hlm.193. </ref>
Dikatakan bahwa dia dia sangat keras, kejam dan berani. Beberapa sejarawan menulis mennyebutnya sebagai "tiran"<ref> Zarkuli, ''al-A'lām'', jld.4, hlm.193. </ref>  sebagaimana yang telah dikutip ketika menangkap para [[Khawarij]] di Basrah dia menunjukkan tindakan kekerasannya yang sangat mengejutankan. <ref> Dainuri, ''Akhbār al-Thiwāl'', jld.1, hlm. 269-270; Thabari, Tārikh, jld.7, hlm. 185-187.</ref>  Ibnu Hkislat Ubaidillah adalah faktor penyebab sehingga dalam peperangan melawan para non muslim pada penaklukan dan pembukaan negara-negara juga mencapai kesuksesan-kesuksesan. <ref> lihat: Zarkuli, ''al-A'lām'', jld.4, hlm.193. </ref>


==Jabatan-jabatan Politik dan Kekuasaan==
==Jabatan-jabatan Politik dan Kekuasaan==
Baris 28: Baris 28:
Ibnu Ziyad sejenak setelah memasuki Kufah, telah mengecam para penentang Yazid dengan keras dalam sebuah pidatonya dan menjanjikan perlakukan yang kejam kepada orang-orang yang mengikuti langkahnya. <ref>Abu al-Faraj Isfahani, ''Maqātil al-Thalibin'', jld. 1, hlm. 97.</ref>
Ibnu Ziyad sejenak setelah memasuki Kufah, telah mengecam para penentang Yazid dengan keras dalam sebuah pidatonya dan menjanjikan perlakukan yang kejam kepada orang-orang yang mengikuti langkahnya. <ref>Abu al-Faraj Isfahani, ''Maqātil al-Thalibin'', jld. 1, hlm. 97.</ref>


Menurut riwayat Yakubi, [[Hani bin ‘Urwah]] telah mengenal Ibnu Ziyad dari sebelumnya dan ketika Ubaidillah memasuki Kufah dia dalam keadaan sakit, dan dia mengira bahwa Ubaidillah sesampainya di Kufah akan menjenguknya. Oleh karena itu, ia dengan Muslim bin Aqil merencanakan pembunuhan Ibnu Ziyad di rumahnya. <ref>Yakubi, ''Tārikh'', jld.2, hlm.243.</ref>  Dalam riwayat yang lain dikatakan bahwa Syarik bin A’war, salah seorang pemuka Syiah di Kufah, sedang sakit dan dirawat di rumah Hani dan telah merencanakan dengan Muslim bahwa ketika Ibnu Ziyad datang menjenguknya maka Muslim menyerang dan membunuhnya. <ref> Thabari, ''Tārikh Thabari'', jld.7, hlm. 248.</ref>  Dengan semuanya ini seakan-akan Hani tidak menyukai peristiwa itu terjadi di rumahnya, kemudian mencegah Muslim untuk melakukan itu dan jiwa Ibnu Ziyad pun selamat. <ref>Abu al-Faraj Isfahani, ''Maqātil al-Thalibin'', jld. 1, hlm. 98-99.</ref>
Menurut riwayat Yakubi, [[Hani bin 'Urwah]] telah mengenal Ibnu Ziyad dari sebelumnya dan ketika Ubaidillah memasuki Kufah dia dalam keadaan sakit, dan dia mengira bahwa Ubaidillah sesampainya di Kufah akan menjenguknya. Oleh karena itu, ia dengan Muslim bin Aqil merencanakan pembunuhan Ibnu Ziyad di rumahnya. <ref>Yakubi, ''Tārikh'', jld.2, hlm.243.</ref>  Dalam riwayat yang lain dikatakan bahwa Syarik bin A'war, salah seorang pemuka Syiah di Kufah, sedang sakit dan dirawat di rumah Hani dan telah merencanakan dengan Muslim bahwa ketika Ibnu Ziyad datang menjenguknya maka Muslim menyerang dan membunuhnya. <ref> Thabari, ''Tārikh Thabari'', jld.7, hlm. 248.</ref>  Dengan semuanya ini seakan-akan Hani tidak menyukai peristiwa itu terjadi di rumahnya, kemudian mencegah Muslim untuk melakukan itu dan jiwa Ibnu Ziyad pun selamat. <ref>Abu al-Faraj Isfahani, ''Maqātil al-Thalibin'', jld. 1, hlm. 98-99.</ref>


Adapun menurut  laporan Thabari, Ibnu Ziyad sesaat setelah memasuki kota Kufah telah mengetahui tempat persembunyian Muslim bin Aqil secara licik. Kemudian ia memanggil Hani ke Darul Imarah tempat kekuasaannya dan kemudian memasukkannya ke dalam penjara dan juga sesaat kemudian Muslim bin Aqil ditangkap dan membunuh keduanya dan kemudian mengirim kepala mereka ke hadapan Yazid. <ref> Thabari,Tārikh Thabari, jld.7, hlm. 229-231 dan 270.</ref>
Adapun menurut  laporan Thabari, Ibnu Ziyad sesaat setelah memasuki kota Kufah telah mengetahui tempat persembunyian Muslim bin Aqil secara licik. Kemudian ia memanggil Hani ke Darul Imarah tempat kekuasaannya dan kemudian memasukkannya ke dalam penjara dan juga sesaat kemudian Muslim bin Aqil ditangkap dan membunuh keduanya dan kemudian mengirim kepala mereka ke hadapan Yazid. <ref> Thabari,Tārikh Thabari, jld.7, hlm. 229-231 dan 270.</ref>
Ubaidillah setelah mengancam dan menyuap orang-orang Kufah, mengutus [[al-Hur bin Yazid]] dan memerintahkan kepadanya untuk menghadang perjalanan Husain bin Ali As dan juga melarangnya untuk tidak mendirikan perkemahan di daerah yang dengan air. Kemudian, mengutus [[Umar bin Sa'ad bin Abi Waqqas]] menuju ke arah Imam dengan tentara pasukan. <ref> Thabari, ''Tārikh Thabari'', jld.7, hlm. 308.</ref>
Ubaidillah setelah mengancam dan menyuap orang-orang Kufah, mengutus [[al-Hur bin Yazid]] dan memerintahkan kepadanya untuk menghadang perjalanan Husain bin Ali As dan juga melarangnya untuk tidak mendirikan perkemahan di daerah yang dengan air. Kemudian, mengutus [[Umar bin Sa'ad bin Abi Waqqas]] menuju ke arah Imam dengan tentara pasukan. <ref> Thabari, ''Tārikh Thabari'', jld.7, hlm. 308.</ref>


Umar bin Saad sebelum itu, telah dilantik oleh Ibnu Ziyad untuk menjabat sebagai gubernur kota [[Rey]] dan ketika itu ia hendak berangkat ke sana; namun Ibnu Ziyad telah memerintahkannya untuk mengambil baiat Imam Husain untuk Yazid atau perang dengannya, dan karena Umar meminta kepadanya untuk tidak melakukan hal itu dalam artian menolaknya, Ibnu Ziyad akhirnya memberikan Syarat bahwa kekuasaan Rey tidak akan ia berikan kecuali Umar bin Sa’ad harus berhadapan dengan Husain bin Ali As. <ref> Ibnu Sa’ad, Thabaqāt al-Kubrā, jld. 5, hlm.168; Dainuri, ''Akhbār al-Thiwāl'', jld.1, hlm. 253.</ref>
Umar bin Saad sebelum itu, telah dilantik oleh Ibnu Ziyad untuk menjabat sebagai gubernur kota [[Rey]] dan ketika itu ia hendak berangkat ke sana; namun Ibnu Ziyad telah memerintahkannya untuk mengambil baiat Imam Husain untuk Yazid atau perang dengannya, dan karena Umar meminta kepadanya untuk tidak melakukan hal itu dalam artian menolaknya, Ibnu Ziyad akhirnya memberikan Syarat bahwa kekuasaan Rey tidak akan ia berikan kecuali Umar bin Sa'ad harus berhadapan dengan Husain bin Ali As. <ref> Ibnu Sa'ad, Thabaqāt al-Kubrā, jld. 5, hlm.168; Dainuri, ''Akhbār al-Thiwāl'', jld.1, hlm. 253.</ref>
Umar bin Sa’ad setelah berunding dengan Husain bin Ali As, dikabarkan kepda Ibnu Ziyad bahwa Husain As akan kembali ke rumahnya, oleh karena itu tidak perlu lagi mengadakan pertempuran. Seakan-akan Ibnu Ziyad pada mulanya senang dengan kabar tersebut; namun [[Syimr bin Dzil Jausyan]] memaksanya untuk melakukan damai. Kemudian Ibnu Ziyad menulis dalam suratnya kepada Umar bin Sa’ad, jika dia menggambil baiat dari Husain, maka utus dia ke Kufah dan jika tidak maka perangi dia, jika tidak mau berperang dengan Husain, maka jabatan panglima perang akan aku berikan kepada Syimr. <ref>Lihat: Thabari, ''Tārikh Thabari'', jld.7, hlm. 315-316; [[Syaikh Mufid|Mufid]], ''al-Irsyād'', jld.1, hlm.253.</ref>
Umar bin Sa'ad setelah berunding dengan Husain bin Ali As, dikabarkan kepda Ibnu Ziyad bahwa Husain As akan kembali ke rumahnya, oleh karena itu tidak perlu lagi mengadakan pertempuran. Seakan-akan Ibnu Ziyad pada mulanya senang dengan kabar tersebut; namun [[Syimr bin Dzil Jausyan]] memaksanya untuk melakukan damai. Kemudian Ibnu Ziyad menulis dalam suratnya kepada Umar bin Sa'ad, jika dia menggambil baiat dari Husain, maka utus dia ke Kufah dan jika tidak maka perangi dia, jika tidak mau berperang dengan Husain, maka jabatan panglima perang akan aku berikan kepada Syimr. <ref>Lihat: Thabari, ''Tārikh Thabari'', jld.7, hlm. 315-316; [[Syaikh Mufid|Mufid]], ''al-Irsyād'', jld.1, hlm.253.</ref>


==Menyandra Keluarga Imam Husain As==
==Menyandra Keluarga Imam Husain As==
Baris 60: Baris 60:
'''Baiat dengan Marwan bin Hakam'''
'''Baiat dengan Marwan bin Hakam'''


Ketika [[Abdullah bin Zubair]] mendapatkan kekuasaan di [[Madinah]]-sebagaimana sebagian orang di Syam juga menyetujui pada kekhalifhaannya dan bahkan [[Marwan bin Hakam]] pergi ke [[Hijaz]] demi mengucapkan baiat kepadanya- Ibnu Ziyad bertemu dengan Marwan di Batsaniyah dan dia menahan Marwan untuk tidak melakukan hal itu, dan berjanji kepadanya jika ia mengaku tentang kekhalifahan, maka pasti akan ia dukung. Marwan kembali dan Ibnu Ziyad juga pergi ke Damaskus dan Dhahak bin Qais y ang mengambil baiat untuk Ibnu Zubair dari para penduduk kota pun ditipu dan diusir, dikeluarkan dari kota dan mengambil baiat untuk Marwan. Dalam peperangan yang terjadi antara para pengikut Marwan dengan Dhahak bin Qais di Marju Rahith dekat Damaskus yang akhirnya Dhahak kalah dalam perang tersebut, Ibnu Ziyadlah yang bertanggung jawab menjadi panglima perang pasukan berkendaraan Marwan. <ref>Ibnu Sa’ad, Thabaqāt al-Kubrā, jld. 5, hlm.40-42; Thabari, Tārikh al-Thabari, jld.7, hlm. 476-479.</ref>
Ketika [[Abdullah bin Zubair]] mendapatkan kekuasaan di [[Madinah]]-sebagaimana sebagian orang di Syam juga menyetujui pada kekhalifhaannya dan bahkan [[Marwan bin Hakam]] pergi ke [[Hijaz]] demi mengucapkan baiat kepadanya- Ibnu Ziyad bertemu dengan Marwan di Batsaniyah dan dia menahan Marwan untuk tidak melakukan hal itu, dan berjanji kepadanya jika ia mengaku tentang kekhalifahan, maka pasti akan ia dukung. Marwan kembali dan Ibnu Ziyad juga pergi ke Damaskus dan Dhahak bin Qais y ang mengambil baiat untuk Ibnu Zubair dari para penduduk kota pun ditipu dan diusir, dikeluarkan dari kota dan mengambil baiat untuk Marwan. Dalam peperangan yang terjadi antara para pengikut Marwan dengan Dhahak bin Qais di Marju Rahith dekat Damaskus yang akhirnya Dhahak kalah dalam perang tersebut, Ibnu Ziyadlah yang bertanggung jawab menjadi panglima perang pasukan berkendaraan Marwan. <ref>Ibnu Sa'ad, Thabaqāt al-Kubrā, jld. 5, hlm.40-42; Thabari, Tārikh al-Thabari, jld.7, hlm. 476-479.</ref>


Pada periode kekuasaan Marwan, Ubaidillah juga berada di [[Damaskus]]. [[Perlawanan Thawwabin|Kelompok Thawwabin]] yang dipimpin oleh [[Sulaiman bin Surad al-Khuzai]] bangkit demi membalas darah Imam Husain As yang tertumpah. Marwan bin Hakam, mengutus Ibnu Ziyad untuk menghadapi kebangkitan tersebut dan kepemerintahan Irak akan diberikan kepadanya dengan syarat dia mampu mengalahkan mereka. <ref>Yakubi, Tārikh, jld.2, hlm.257.</ref>  ketika Ubaidillah sampai di tempat bernama Jazirah, dia mendapat kabar tentang kematian Marwan (65 H./685 M.), namun ia terus melanjutkan pada kemajuannya. Sulaiman bin Surad memasang perkemahannya di sebuah tempat bernama Ainul Wardah dan sebelum itu, dia mengutus Musayib bin Najbah Fazari untuk berhadapan dengan Syarhabil bin Dzilkala’ yang datang untuk berperang atas perintah Ibnu Ziyad dan Musayib bin Najbah Fazari berhasil membunuh Syarhabil bin Dzilkala’. <ref> Abu Ali Maskawaih Ahmad, Tajārub al-Umam, jld.2. hlm, 95-110.</ref>  Ibnu Ziyad mengutus Hashin bin Namir untuk pergi menghadapi Sulaiman, pada awalnya Hashin mengalami kekalahan, namun Ibnu Ziyad mengirim pasukan untuk membantunya dan pada peperangan berdarah yang terjadi di tempat bernama Ainul  Wardah ini (pada akhir Jumadi Awal tahun 65) Sulaiman dan pengikutnya mengalami kekalahan yang fatal dan terbunuh. <ref>Thabari, Tārikh al-Thabari, jld.7, hlm. 557-560.</ref>
Pada periode kekuasaan Marwan, Ubaidillah juga berada di [[Damaskus]]. [[Perlawanan Thawwabin|Kelompok Thawwabin]] yang dipimpin oleh [[Sulaiman bin Surad al-Khuzai]] bangkit demi membalas darah Imam Husain As yang tertumpah. Marwan bin Hakam, mengutus Ibnu Ziyad untuk menghadapi kebangkitan tersebut dan kepemerintahan Irak akan diberikan kepadanya dengan syarat dia mampu mengalahkan mereka. <ref>Yakubi, Tārikh, jld.2, hlm.257.</ref>  ketika Ubaidillah sampai di tempat bernama Jazirah, dia mendapat kabar tentang kematian Marwan (65 H./685 M.), namun ia terus melanjutkan pada kemajuannya. Sulaiman bin Surad memasang perkemahannya di sebuah tempat bernama Ainul Wardah dan sebelum itu, dia mengutus Musayib bin Najbah Fazari untuk berhadapan dengan Syarhabil bin Dzilkala' yang datang untuk berperang atas perintah Ibnu Ziyad dan Musayib bin Najbah Fazari berhasil membunuh Syarhabil bin Dzilkala'. <ref> Abu Ali Maskawaih Ahmad, Tajārub al-Umam, jld.2. hlm, 95-110.</ref>  Ibnu Ziyad mengutus Hashin bin Namir untuk pergi menghadapi Sulaiman, pada awalnya Hashin mengalami kekalahan, namun Ibnu Ziyad mengirim pasukan untuk membantunya dan pada peperangan berdarah yang terjadi di tempat bernama Ainul  Wardah ini (pada akhir Jumadi Awal tahun 65) Sulaiman dan pengikutnya mengalami kekalahan yang fatal dan terbunuh. <ref>Thabari, Tārikh al-Thabari, jld.7, hlm. 557-560.</ref>


Ibnu Ziyad kemudian sibuk membangun kota-kota Jazirah yang sebelum itu dia telah melakuakn baiat kepada Ibnu Zubair dan tidak ikut campur dengan urusan [[Mukhtar]] Tsaqafi di Irak yang bangkit melawan penguasa Bani Umaiyah demi membalas darah Husain bin Ali As. Namun pada akhirnya dia menyerang Mosul sebagai salah satu kaki tangan Mukhtar. Para pengikut Mukhtar mundur ke kota Tikrit dan Mukhtar diberi kabar tentang serangan Ibnu Ziyad. Mukhtar juga akhirnya mengirim pasukan untuk menghadang pasukan Ibnu Ziyad. Dan pasukan Mukhtar berhasil memporak-porandakan pasukan yang dikirim oleh Ibnu Ziyad. (10 [[Dzulhijjah]] 66). <ref>Ibid, hlm. 643,646,649 dan 707-713. </ref>
Ibnu Ziyad kemudian sibuk membangun kota-kota Jazirah yang sebelum itu dia telah melakuakn baiat kepada Ibnu Zubair dan tidak ikut campur dengan urusan [[Mukhtar]] Tsaqafi di Irak yang bangkit melawan penguasa Bani Umaiyah demi membalas darah Husain bin Ali As. Namun pada akhirnya dia menyerang Mosul sebagai salah satu kaki tangan Mukhtar. Para pengikut Mukhtar mundur ke kota Tikrit dan Mukhtar diberi kabar tentang serangan Ibnu Ziyad. Mukhtar juga akhirnya mengirim pasukan untuk menghadang pasukan Ibnu Ziyad. Dan pasukan Mukhtar berhasil memporak-porandakan pasukan yang dikirim oleh Ibnu Ziyad. (10 [[Dzulhijjah]] 66). <ref>Ibid, hlm. 643,646,649 dan 707-713. </ref>
Baris 73: Baris 73:


==Catatan kaki==
==Catatan kaki==
<div style="{{column-count|3}}">
{{ck}}
<references/>
</div>


==Daftar Pustaka==
==Daftar Pustaka==
<div style="{{column-count|3}}">
{{ref}}
* Thabari, Muhammad bin Jarir, Tārikh al- Umam wa al-Muluk, jld.7, dar al-Thurast, Beirut, 1387.
* Thabari, Muhammad bin Jarir, Tārikh al- Umam wa al-Muluk, jld.7, dar al-Thurast, Beirut, 1387.
* Majlisi, Muhammad Baqir, Bihār al-Anwār al-Jami’ah lidurai al-Akhbār al-Aimah al-Athhar, Dar Ihya al-Thurats al-Arabi, Beirut, 1403 H.
* Majlisi, Muhammad Baqir, Bihār al-Anwār al-Jami'ah lidurai al-Akhbār al-Aimah al-Athhar, Dar Ihya al-Thurats al-Arabi, Beirut, 1403 H.
* Ibnu Qulawaih, Ja’far bin Muhammad, Kāmil al-Ziyarat, Dar al-Murtadhawiah, Najaf Asyraf, 1356 S.
* Ibnu Qulawaih, Ja'far bin Muhammad, Kāmil al-Ziyarat, Dar al-Murtadhawiah, Najaf Asyraf, 1356 S.
* Muhammad bin Sa’ad Bashri, Thabaqāt  al-Kubrā, Dar al-Kutub al-Ilmiah, Beirut, 1410 H.
* Muhammad bin Sa'ad Bashri, Thabaqāt  al-Kubrā, Dar al-Kutub al-Ilmiah, Beirut, 1410 H.
* Ahmad bin ‘Atsam Kufi, al-Futuh, Dar al-Adwa’, Beirut, 1411 H.
* Ahmad bin 'Atsam Kufi, al-Futuh, Dar al-Adwa', Beirut, 1411 H.
* Ibnu Thawus Ali, al-Luhuf fi Qathla al-Thufuf, Najaf, 1369 H.
* Ibnu Thawus Ali, al-Luhuf fi Qathla al-Thufuf, Najaf, 1369 H.
* Balazduri  Ahmad, Ansāb al-Asyraf, riset: Ihsan Abbas, Beirut, 1400 H.
* Balazduri  Ahmad, Ansāb al-Asyraf, riset: Ihsan Abbas, Beirut, 1400 H.
Baris 89: Baris 87:
* Abu Ali Maskawaih Ahmad, tajārub al-Umam, Tehran, 1366 S.
* Abu Ali Maskawaih Ahmad, tajārub al-Umam, Tehran, 1366 S.
* Yakubi Ahmad, Tārikh, Beirut, Dar Shadir.
* Yakubi Ahmad, Tārikh, Beirut, Dar Shadir.
* Dainuri Ahmad, Akhbār al-Thiwāl, riset: Abdul Mun’im ‘Āmir, Baghdad, 1379 H.
* Dinawari Ahmad, Akhbār al-Thiwāl, riset: Abdul Mun'im 'Āmir, Baghdad, 1379 H.
* Abu al-Faraj Isfahani, Maqatil al-Thalibin, riset: Ahmad Shaqar, Cairo, 1368 H.
* Abu al-Faraj Isfahani, Maqatil al-Thalibin, riset: Ahmad Shaqar, Cairo, 1368 H.
* Ibin Sa’ad Muhammad Bashri, Thabaqāt
* Ibin Sa'ad Muhammad Bashri, Thabaqāt
 
{{akhir}}
</div>


==Pranala Luar==
==Pranala Luar==
* Sumber Artikel: Ensiklopedia Dairatu al-Ma’ārif Buzurg Islami, jld.3, hlm.640-642, di bawah tulisan Ibnu Ziyad, Abu Hafsh, tulisan Shadiq Sajjadi: [http://www.cgie.org.ir/fa/publication/entryview/1784]
* Sumber Artikel: Ensiklopedia Dairatu al-Ma'ārif Buzurg Islami, jld.3, hlm.640-642, di bawah tulisan Ibnu Ziyad, Abu Hafsh, tulisan Shadiq Sajjadi: [http://www.cgie.org.ir/fa/publication/entryview/1784]
{{Peristiwa Asyura}}
{{Peristiwa Asyura}}


Baris 104: Baris 101:
[[ur:عبید اللہ بن زیاد]]
[[ur:عبید اللہ بن زیاد]]
[[tr:Ubeydullah İbn Ziyad]]
[[tr:Ubeydullah İbn Ziyad]]
[[es:‘Ubaydul-lah Ibn Ziyad]]
[[es:'Ubaydul-lah Ibn Ziyad]]


[[Kategori:Gubernur Kufah]]
[[Kategori:Gubernur Kufah]]
[[Kategori:Para Pelayan Bani Umayyah]]
[[Kategori:Para Pelayan Bani Umayyah]]
[[Kategori:Perwakilan Bani Umayyah]]
[[Kategori:Perwakilan Bani Umayyah]]
Pengguna anonim