Lompat ke isi

Ubaidillah bin Ziyad: Perbedaan antara revisi

2.296 bita ditambahkan ,  28 Oktober 2015
tidak ada ringkasan suntingan
imported>Hindr
Tidak ada ringkasan suntingan
imported>Hindr
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 42: Baris 42:


===Berdebat dengan Zainab===
===Berdebat dengan Zainab===
Setelah masuknya [[Ahlulbait As]] ke Kufah, mereka dibawa ke istana Ubaidillah yang menjadi penguasa ketika itu. Sesuai penukilan sejarah, Sayidah Zainab Sa dengan mengenakan kain yang lusuh dan tanpa mengacuhkan Ubaidillah dan majelis dia langsung duduk di salah satu sudut ruangan. Ubaidillah bertanya kepadanya sebanyak tiga kali: “Siapa engkau?” akan tetapi tidak mendengar jawaban. Akhirnya salah seorang dari majelis berkata: “Zainab, putri Ali bin Abi Thalib.” Ibnu Ziyad tampak murka dengan ketidakacuhan Sayidah Zainab. Dengan menyindir dia berkata: “Puji syukur kepada Allah yang telah membongkar kedok kalian, dan menampakkan kebohongan kalian.”
Sayidah Zainab menjawab: “Puji syukur kepada Allah yang telah memuliakan kami dengan NabiNya, dan menyucikan dan membersihkan kami dari kecemaran dan kekejian. Orang yang berdosa dan orang yang berbuat  jahatlah yang akan terbongkar kebohongannya karena berkata bohong dan dia bukanlah kami.”
Ibnu Ziayad berkata: “Lihatlah dirimu sendiri, akhirnya Allah telah berbuat apa terhadap kalian?”
Sayidah Zainab menjawab: “Dari Allah aku tidak melihat kecuali keindahan dan kebaikan. Allah telah menentukan kepada keluarga kami kesyahidan dan mereka dengan segala keberanian telah berlari menunju tempat kematian mereka. Dan Allah segera akan mengumpulkan mereka dan kamu saling berdampingan sehingga di sisiNya Allah menghakimi kalian. Ketika itu akan kamu lihat kebahagian sejati milik siapa? Wahai anak Marjanah ibumu duduk sambil bertakziah menangisimu.”
Ibnu Ziayd marah dan dikatakan bahwa dia telah berniat untuk membunuh Zainab dan dengan perantara Umar bin Huraits akhirnya niat itu diurungkan dan berkata: “Allah telah memberikan ketentraman dalam hatiku dengan terbunuhnya saudara pembangkangmu dan para pemberontak lainnya dan seluruh pengikut keluargamu.”
Sayidah Zainab berkata: “Demi Allah engkau telah membunuh pembesarku, ranting dan daunku kau potong, nasab dan keturunanku telah kau cabut. Maka jika hatimu dapat sembuh dengan ini semua, maka telah kau raih kesembuhan tersebut.”
Ibnu Ziyad berkata: “Dia juga seperti ayahnya menyusun kata dengan sajak dan berkata seperti dia dengan sajak.” <ref> Thabari, ''Tārikh'', jld.7, hlm. 315-316; Mufid, ''al-Irsyād'', jld.1, hlm.438.</ref>


==Setelah Kematian Yazid==
==Setelah Kematian Yazid==
Pengguna anonim