Lompat ke isi

Al-Mizan fi Tafsir al-Quran (buku): Perbedaan antara revisi

tidak ada ringkasan suntingan
imported>Maitsam
imported>Maitsam
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
'''Al-Mizan fi Tafsir al-Quran''' ([[Bahasa Arab]]: '''الميزان في تفسير القرآن''') yang lebih dikenal dengan nama “Tafsir al-Mizan” merupakan kitab tafsir yang paling lengkap dan paling komprehensif dari tafsir [[Al-Quran]] mazhab [[Syiah]] yang ditulis dalam bahasa Arab pada abad ke 14 (Hijriah) oleh Allamah Sayid Muhammad Husain Thabathabai (1281-1360 S – 1903-1981 M).  
'''Al-Mizan fi Tafsir al-Quran''' ([[Bahasa Arab]]: '''الميزان في تفسير القرآن''') yang lebih dikenal dengan nama “Tafsir al-Mizan” merupakan kitab tafsir yang paling lengkap dan paling komprehensif dari tafsir [[Al-Quran]] mazhab [[Syiah]] yang ditulis dalam bahasa Arab pada abad ke 14 (Hijriah) oleh Allamah Sayid Muhammad Husain Thabathabai (1281-1360 S – 1903-1981 M).
Al-Mizan merupakan tafsir tartibi dan metode penafsirannya adalah al-Quran bi Quran yaitu suatu metode penafsiran ayat-ayat al-Quran dengan perantara ayat-ayat yang lain. Kejujuran ilmiah, keakurasian dan keadalaman tafsir al-Mizan menyebabkan tafsir ini menjadi perhatian ulama-ulama Syiah dan Sunni dan merupakan referensi terpercaya dalam memahami dan meriset al-Quran. Dalam waktu yang singkat telah ditulis puluhan buku, ratusan makalah dan skripsi, tesis dan disertasi tentang Tafsir al-Mizan.
Al-Mizan merupakan tafsir tartibi dan metode penafsirannya adalah al-Quran bi Quran yaitu suatu metode penafsiran ayat-ayat al-Quran dengan perantara ayat-ayat yang lain. Kejujuran ilmiah, keakurasian dan keadalaman tafsir al-Mizan menyebabkan tafsir ini menjadi perhatian ulama-ulama Syiah dan Sunni dan merupakan referensi terpercaya dalam memahami dan meriset al-Quran. Dalam waktu yang singkat telah ditulis puluhan buku, ratusan makalah dan skripsi, tesis dan disertasi tentang Tafsir al-Mizan.
Salah satu kelebihan tafsir ini adalah penelitian secara mendalam tentang tema-tema penting seperti kemukjizatan al-Qur’an (i’jāz al-Qurān), kisah-kisah para nabi, ruh dan jiwa, terkabulkannya doa, tauhid, taubah, rizki, keberkahan, jihad, dan lainnya yang sesuai dengan ayat-ayat yang berkenaan dengannya dibahas dan dikaji secara teliti.
Salah satu kelebihan tafsir ini adalah penelitian secara mendalam tentang tema-tema penting seperti kemukjizatan al-Qur’an (''i’jāz al-Qurān''), kisah-kisah para nabi, ruh dan jiwa, terkabulkannya doa, tauhid, taubah, rizki, keberkahan, jihad, dan lainnya yang sesuai dengan ayat-ayat yang berkenaan dengannya dibahas dan dikaji secara teliti.
Tafsir ini telah diterjemahkan dan diterbitkan ke berbagai bahasa: Persia, Inggris, Urdu, dan Turki (Azeri) dan Turki Istanbul.
Tafsir ini telah diterjemahkan dan diterbitkan ke berbagai bahasa: Persia, Inggris, Urdu, dan Turki (Azeri) dan Turki Istanbul.


Baris 8: Baris 8:
Sayid Muhammad Husain Thabathabai adalah seorang filosof, hakim muta’alih, mufassir kenamaan lahir di sebuah desa Syadgan, Tabriz. Pada tahun 1304 (1925) demi menyempurnakan pelajarannya hijrah ke Najaf dan belajar dari ulama-ulama terkenal seperti: Ayatullah Husain Gharaqi (Isfahani) terkenal dengan Kumpani, Ayatullah Muhsin Naini, Ayatullah Hujjah Kuhkamari,  Ayatullah Husain Baskubahi, Ayatullah Abul Qasim Khanshari dan Ayatullah Sayid Ali Qadhi.
Sayid Muhammad Husain Thabathabai adalah seorang filosof, hakim muta’alih, mufassir kenamaan lahir di sebuah desa Syadgan, Tabriz. Pada tahun 1304 (1925) demi menyempurnakan pelajarannya hijrah ke Najaf dan belajar dari ulama-ulama terkenal seperti: Ayatullah Husain Gharaqi (Isfahani) terkenal dengan Kumpani, Ayatullah Muhsin Naini, Ayatullah Hujjah Kuhkamari,  Ayatullah Husain Baskubahi, Ayatullah Abul Qasim Khanshari dan Ayatullah Sayid Ali Qadhi.
Setelah menggondol derajat ijtihad, pada tahun 1314 (1935) ia kembali ke tempat kelahirannya, Tabriz dan pada tahun 1325 (1946) pergi ke Qum dan tinggal di kota itu. <ref> Diadaptasi dari Zendegi Nāmeh Khud Newesy Allamah Sayid Muhammad Husain Thabathabai, Cet. Fulistan Quran, Adzar 1381, No. 136, hlm. 5. </ref>
Setelah menggondol derajat ijtihad, pada tahun 1314 (1935) ia kembali ke tempat kelahirannya, Tabriz dan pada tahun 1325 (1946) pergi ke Qum dan tinggal di kota itu. <ref> Diadaptasi dari Zendegi Nāmeh Khud Newesy Allamah Sayid Muhammad Husain Thabathabai, Cet. Fulistan Quran, Adzar 1381, No. 136, hlm. 5. </ref>
Allamah Thabathabai semenjak saat itu hingga akhir hayatnya, disamping mengajar filsafat dan tafsir di Hauzah Ilmiyah Qum juga menulis Tafsir al-Mizan dan selesai pada malam 23 Qadr bulan Ramadhan tahun 1392, setelah hampir selama 20 tahun ditulisnya.  
Allamah Thabathabai semenjak saat itu hingga akhir hayatnya, disamping mengajar filsafat dan tafsir di Hauzah Ilmiyah Qum juga menulis Tafsir al-Mizan dan selesai pada malam 23 Qadr bulan Ramadhan tahun 1392, setelah hampir selama 20 tahun ditulisnya.
Allamah Thabathabai meninggal dunia pada 24 Aban 1360 (sekitar pertengahan November 1981) dan dimakamkan di Masjid Al-Asr Haram Sayidah Maksumah Qum. Selain Tafsir Al-Mizan, kitab-kitab lainnya yang merupakan karyanya di antaranya: Ushul Falsafah wa Rawisy Rialism, Bidāyah al-Hikmah, Nihāyah al-Hikmah dan Syiah dar Islām.
Allamah Thabathabai meninggal dunia pada 24 Aban 1360 (sekitar pertengahan November 1981) dan dimakamkan di Masjid Al-Asr Haram Sayidah Maksumah Qum. Selain Tafsir Al-Mizan, kitab-kitab lainnya yang merupakan karyanya di antaranya: Ushul Falsafah wa Rawisy Rialism, Bidāyah al-Hikmah, Nihāyah al-Hikmah dan Syiah dar Islām.


==Mengenal Tafsir al-Mizan==
==Mengenal Tafsir al-Mizan==
Asas penulisan Tafsir al-Mizan adalah kaidah tafsir al-Qur’ān bi al-Qur’ān. Artinya standar awal untuk menafsirkan al-Quran adalah al-Quran itu sendiri. Allamah Thabathabai sendiri percaya bahwa ketika al-Quran sendiri mengenalkan sebagai “Penjelas segala sesuatu (Tibyana likulli syai)” <ref> Qs Al-Nahl: 88. </ref> maka bagaimana mungkin untuk menjelaskan makna dan maksudnya memerlukan penjelasan-penjelasan yang lainnya? Benar, bahwa al-Quran memiliki sisi lahir dan batin dan kita dalam memahami takwil dan batin al-Quran membutuhkan pensyarah dan mufasir hakiki al-Quran yaitu Nabi Muhammad Saw dan para Imam As namun pemahaman al-Quran secara lahir (tersurat) akan ayat-ayat itu tidak bersandar pada selain al-Quran. <ref> Syams al-Wahy Tabrizi (Sirah Amali Allamah Thabathabai), Ayatullah Jawadi Amuli, Nasyar Isra, Qum, 1386, hlm. 96. </ref>
Asas penulisan Tafsir al-Mizan adalah kaidah tafsir ''al-Qur’ān bi al-Qur’ān''. Artinya standar awal untuk menafsirkan al-Quran adalah al-Quran itu sendiri. Allamah Thabathabai sendiri percaya bahwa ketika al-Quran sendiri mengenalkan sebagai “Penjelas segala sesuatu (''Tibyan likulli syai'')” <ref> Qs Al-Nahl: 88. </ref> maka bagaimana mungkin untuk menjelaskan makna dan maksudnya memerlukan penjelasan-penjelasan yang lainnya? Benar, bahwa al-Quran memiliki sisi lahir dan batin dan kita dalam memahami takwil dan batin al-Quran membutuhkan pensyarah dan mufasir hakiki al-Quran yaitu Nabi Muhammad Saw dan para Imam As namun pemahaman al-Quran secara lahir (tersurat) akan ayat-ayat itu tidak bersandar pada selain al-Quran. <ref> Syams al-Wahy Tabrizi (Sirah Amali Allamah Thabathabai), Ayatullah Jawadi Amuli, Nasyar Isra, Qum, 1386, hlm. 96. </ref>


Ketika ayat-ayat rumit dan mutasyabih dapat ditafsiran dan dijelaskan dengan ayat-ayat muhkam lainnya maka asbab nuzul, pendapat-pendapat mufasir dan riwayat-riwayat manqul menempati derajat kedua.
Ketika ayat-ayat rumit dan mutasyabih dapat ditafsiran dan dijelaskan dengan ayat-ayat muhkam lainnya maka asbab nuzul, pendapat-pendapat mufasir dan riwayat-riwayat manqul menempati derajat kedua.
Baris 30: Baris 30:
Corak yang cukup jelas dalam Tafsir al-Mizan adalah memberi jawaban atas keraguan dan berupaya untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman serta menaruk perhatian khusus terhadap masalah ilmiah dan filsafat teologis dari sisi lain.
Corak yang cukup jelas dalam Tafsir al-Mizan adalah memberi jawaban atas keraguan dan berupaya untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman serta menaruk perhatian khusus terhadap masalah ilmiah dan filsafat teologis dari sisi lain.


==Terjemah Tafsir al-Mizan==
==Terjemahan Tafsir al-Mizan==
Tafsir al-Mizan ditulis dalam bahasa Arab dalam 20 jilid (kira-kira 8000 halaman). Pada mulanya sekumpulan dari ulama dan para staf pengajar Hauzah Ilmiyah Qum seperti Ayatullah Makarim Syirazi, Ayatullah Muhammad Taqi Misbah Yazdi, Ayatullah Sayid Muhammad Baqir Musawi Hamadani, Ayatullah Abdul Karim Burujerdi dan lainnya menerjemahkan kitab Tafsir al-Mizan ke dalam bahasa Persia dalam 40 jilid (kira-kira 16.000 halaman), namun karena setengah daria al-Mizan itu diterjemahkan oleh Ayatullah Sayid Muhammad Baqir Musawi Hamedani, maka atas saran Allamah Thabathabai sisa jilid Tafsir Al-Mizan kembali diterjemahkan lagi oleh Ayatullah Sayid Muhammad Baqir Musawi Hamedani.
Tafsir al-Mizan ditulis dalam bahasa Arab dalam 20 jilid (kira-kira 8000 halaman). Pada mulanya sekumpulan dari ulama dan para staf pengajar Hauzah Ilmiyah Qum seperti Ayatullah Makarim Syirazi, Ayatullah Muhammad Taqi Misbah Yazdi, Ayatullah Sayid Muhammad Baqir Musawi Hamadani, Ayatullah Abdul Karim Burujerdi dan lainnya menerjemahkan kitab Tafsir al-Mizan ke dalam bahasa Persia dalam 40 jilid (kira-kira 16.000 halaman), namun karena setengah daria al-Mizan itu diterjemahkan oleh Ayatullah Sayid Muhammad Baqir Musawi Hamedani, maka atas saran Allamah Thabathabai sisa jilid Tafsir Al-Mizan kembali diterjemahkan lagi oleh Ayatullah Sayid Muhammad Baqir Musawi Hamedani.
Teks Arab Tafsir al-Mizan  diterbitkan oleh Dar al-Kitab Islamiyah di Tehran pada tahun 1375 dan Muasasah al-A’la di Beirut pada tahun 1382 dan 1417, sedangkan teks Persianya diterbitkan oleh Muasasah Dar al-Ilm Qum, Kanun Intisyarat Tehran dan Daftar Intisyarat Islami (yang menginduk kepada Jamiah Mudarisin Hauzah Ilmiah Qum) dan telah mengalami beberapa kali cetak ulang. <ref>Dānesy Nāmeh Qurān wa Qurān Pazuhi, Bahauddin Khuramsyahi, Nasyar Dustan, Nahid, Tehran: 1381, jld. 1, hlm. 770. </ref>
Teks Arab Tafsir al-Mizan  diterbitkan oleh Dar al-Kitab Islamiyah di Tehran pada tahun 1375 dan Muasasah al-A’la di Beirut pada tahun 1382 dan 1417, sedangkan teks Persianya diterbitkan oleh Muasasah Dar al-Ilm Qum, Kanun Intisyarat Tehran dan Daftar Intisyarat Islami (yang menginduk kepada Jamiah Mudarisin Hauzah Ilmiah Qum) dan telah mengalami beberapa kali cetak ulang. <ref>Dānesy Nāmeh Qurān wa Qurān Pazuhi, Bahauddin Khuramsyahi, Nasyar Dustan, Nahid, Tehran: 1381, jld. 1, hlm. 770. </ref>
Baris 52: Baris 52:


===Ringkasan Tafsir al-Mizan===
===Ringkasan Tafsir al-Mizan===
Musthafa Syakir menulis kitab Khulāsah al-Mizān dalam satu jilid berbahasa Arab dan Khanum Fatimah Masyayeh menerjemahkan kitab itu dalam bahasa Persia sebanyak 4 jilid. Kitab ini dicetak oleh inisyarat Islam.  
Musthafa Syakir menulis kitab Khulāsah al-Mizān dalam satu jilid berbahasa Arab dan Khanum Fatimah Masyayeh menerjemahkan kitab itu dalam bahasa Persia sebanyak 4 jilid. Kitab ini dicetak oleh inisyarat Islam.
Ringkasan lainnya ditulis oleh Ilyas Kalantari dengan judul Mukhtashar al-Mizan fi Tafsir al-Quran dalam bahasa Arab dalam 6 jilid, cetakan Uswah.  
Ringkasan lainnya ditulis oleh Ilyas Kalantari dengan judul Mukhtashar al-Mizan fi Tafsir al-Quran dalam bahasa Arab dalam 6 jilid, cetakan Uswah.


===Ba Allamah dar al-Mizan az Manzhar Pursesy wa Pasukh===  
===Ba Allamah dar al-Mizan az Manzhar Pursesy wa Pasukh===
“Ba Allamah dar al-Mizan az Mandhar Pursesy wa Pasukh” adalah judul dua jilid kitab yang ditulis oleh Murad Ali Syams. Ia mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan dan jawabannya ia ambil dari Tafsir al-Mizan. Pertanyaan-pertanyaan ini berkisar tentang pembahasan Ulumul Quran, Hadis, pembahasan ilmiah, akhak, sejarah, kemasyarakatan, akidah dan fikih. Karya ini dicetak oleh Percetakan Uswah.
''“Ba Allamah dar al-Mizan az Mandhar Pursesy wa Pasukh”'' adalah judul dua jilid kitab yang ditulis oleh Murad Ali Syams. Ia mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan dan jawabannya ia ambil dari Tafsir al-Mizan. Pertanyaan-pertanyaan ini berkisar tentang pembahasan Ulumul Quran, Hadis, pembahasan ilmiah, akhak, sejarah, kemasyarakatan, akidah dan fikih. Karya ini dicetak oleh Percetakan Uswah.


===Kitab Al-Thabathabai wa Minhajah fi Tafsirah al-Mizan===
===Kitab Al-Thabathabai wa Manhajahu fi Tafsirah al-Mizan===
Kitab ini ditulis oleh Ali Ramadhan Uwaisi dalam bahasa Arab dan diterjemahkan ke dalam bahasa Persr ia oleh Husain Mir Jalili dengan judul “Rawisy Allamah Thabathabai dalam Tafsir al-Mizan” dan dicetak oleh Percetakan Baina Milal dalam satu jilid. Kitab ini menjelaskan tentang metode Allamah Thathabai dalam Tafsir al-Mizan secara rinci.
Kitab ini ditulis oleh Ali Ramadhan Uwaisi dalam bahasa Arab dan diterjemahkan ke dalam bahasa Persia oleh Husain Mir Jalili dengan judul “Rawisy Allamah Thabathabai dar Tafsir al-Mizan” dan dicetak oleh Percetakan Baina Milal dalam satu jilid. Kitab ini menjelaskan tentang metode Allamah Thathabai dalam Tafsir al-Mizan secara rinci.




====Sumber Rujukan Tafsir al-Mizan====
====Sumber Rujukan Tafsir al-Mizan====
Berdasarkan kitab-kitab di atas, Allamah Thabathabai menggunakan kitab-kitab berikut ini sebagai referensinya:  
Berdasarkan kitab-kitab di atas, Allamah Thabathabai menggunakan kitab-kitab berikut ini sebagai referensinya:
Kitab-kitab Tafsir: Tafsir Mafatih al-Ghaib karya Fahr al-Razi, Tafsir Majma’ al-Bayan, Tafsir Ibn Abbas, Tafsir Kasyaf, Tafsir Thabari, Tafsir Baidhawi, Tafsir Abu al-Su’ud, Tafsir Dar al-Mantsur, Tafsir Ruh al-Ma’ani, Al-Jawahir (Thanthawi), Tafsir al-Manar, Tafsir al-Burhan, Tafsir Shafi, Tafsir Nu’mani, Tafsir Qumi, Tafsir Nur al-Tsaqalain, Tafsir al-Burhan, sebagian kitab-kitab Ayat al-Ahkam dan lainnya.
Kitab-kitab Tafsir: Tafsir ''Mafatih al-Ghaib'' karya Fakhr al-Razi, ''Tafsir Majma’ al-Bayan'', Tafsir Ibn Abbas, ''Tafsir Kasysyaf'', ''Tafsir Thabari'', ''Tafsir Baidhawi'', Tafsir Abu al-Su’ud, ''Tafsir Dur al-Mantsur'', ''Tafsir Ruh al-Ma’ani'', Al-Jawahir (Thanthawi), ''Tafsir al-Manar'', ''Tafsir al-Burhan'', ''Tafsir Shafi'', ''Tafsir Nu’mani'', Tafsir Qumi, ''Tafsir Nur al-Tsaqalain'', ''Tafsir al-Burhan'', sebagian kitab-kitab Ayat al-Ahkam dan lainnya.
Sumber rujukan Allamah Thabathabai dalam pembahasan mengenai riwayat-riwayat sebagian besarnya menggunakan kitab-kitab seperti: Dar al-Mantsur dan Tafsir Nur al-Tsaqalain.
Sumber rujukan Allamah Thabathabai dalam pembahasan mengenai riwayat-riwayat sebagian besarnya menggunakan kitab-kitab seperti: Dar al-Mantsur dan Tafsir Nur al-Tsaqalain.
Kitab lughat: Mufradat Raghib, Sihah al-Lughah, al-Misbah al-Munir, Qamus al-Lughah, Lisan al-‘Arab, Al-Mazhar fi Ululmul Lughah.
Kitab lughat: ''Mufradat Raghib, Sihah al-Lughah, al-Misbah al-Munir, Qamus al-Lughah, Lisan al-‘Arab, Al-Mazhar fi Ululmul Lughah''.
Kitab-kitab sejarah yang sangat banyak: Berbagai Dairah Ma’arif, Taurat, Injil, majalah-majalah dan berbagai surat kabar pada waktu itu.  
Kitab-kitab sejarah yang sangat banyak: Berbagai Dairah Ma’arif, Taurat, Injil, majalah-majalah dan berbagai surat kabar pada waktu itu.
Itu semua sumber-sumber rujukan yang digunakan oleh Allamah Thabathabai dalam menulis kitab Tafsir al-Mizan.
Itu semua sumber-sumber rujukan yang digunakan oleh Allamah Thabathabai dalam menulis kitab Tafsir al-Mizan.


===Kitab-kitab Lain dan Skripsi===
===Kitab-kitab Lain dan Skripsi===
Mengingat antusias pertemuan-pertemuan ilmiah dalam Tafsir al-Mizan, disamping kitab-kitab di atas, terdapat pula ratusan kitab, makalah dan skripsi tentang tafsir al-Mizan, diantaranya adalah:
Mengingat antusias pertemuan-pertemuan ilmiah dalam Tafsir al-Mizan, disamping kitab-kitab di atas, terdapat pula ratusan kitab, makalah dan skripsi tentang tafsir al-Mizan, diantaranya adalah:
*Dastanhai Qurani wa Tarikh Anbiya dar al-Mizan, Husain Fa’al ‘Araqi, Tehran, penerbit Subhan, cet. pertama, 1377, 2 jld, hlm. 487-582.
*''Dastanhai Qurani wa Tarikh Anbiya dar al-Mizan'', Husain Fa’al ‘Araqi, Tehran, penerbit Subhan, cet. pertama, 1377, 2 jld, hlm. 487-582.
*Fashl Nameh Qurani, vol. 90-10, Wizeh Tafsir al-Mizan, Markaz Farhang wa Ma’arif Quran, Daftar Tablighat Islami Hauzah Ilmiyah, Qum.
*''Fashl Nameh Qurani'', vol. 90-10, Wizeh Tafsir al-Mizan, Markaz Farhang wa Ma’arif Quran, Daftar Tablighat Islami Hauzah Ilmiyah, Qum.
*Parwarisy Ruh, Namaz wa Ibadat dar Tafsir al-Mizan, Abas Azizi, Qum, Intisyarat Nubugh, cet. 1, 1375, hlm. 382.
*''Parwarisy Ruh, Namaz wa Ibadat dar Tafsir al-Mizan'', Abas Azizi, Qum, Intisyarat Nubugh, cet. 1, 1375, hlm. 382.
*Tahlil Masail Imamat dar al-Mizan Syamsuddin Rabi’i, Tehran, Intisyarat Subhan.
*''Tahlil Masail Imamat dar al-Mizan Syamsuddin Rabi’i'', Tehran, Intisyarat Subhan.
*Falsafah wa Quran dar Zamineh al-Mizan, Abas Mukhbar Dezfuli, Daftar Intisyarat Islami (Jamiah Mudarisin Hauzah Ilmiyah Qum).
*''Falsafah wa Quran dar Zamineh al-Mizan'', Abas Mukhbar Dezfuli, Daftar Intisyarat Islami (Jamiah Mudarisin Hauzah Ilmiyah Qum).
*Ma’ad dar al-Mizan, Syamsuddin Rabi’i. Tehran, Intisyarat Nur Fatimah S.
*''Ma’ad dar al-Mizan'', Syamsuddin Rabi’i. Tehran, Intisyarat Nur Fatimah S.
*I’tibar Sanji Tarikh Mandzar Allamah Thabathabai.
*I''’tibar Sanji Tarikh Manzhar Allamah Thabathabai''.


'''Makalah-makalah dan Skripsi'''
'''Makalah-makalah dan Skripsi'''
Baris 89: Baris 89:
*Imamat az nadzar Allamah Thabathabai dar Tafsir al-Mizan, Dr Sayid Ja’far Syahidi.
*Imamat az nadzar Allamah Thabathabai dar Tafsir al-Mizan, Dr Sayid Ja’far Syahidi.
*&Ta’wil dar Tafsir al-Mizan, Muhammad Hadi Ma’rifat.
*&Ta’wil dar Tafsir al-Mizan, Muhammad Hadi Ma’rifat.
*I’tibar Sanji Tarikh Tarikh az Mandzar Allamah Thabathabai dar al-Mizan, Hasan Ahmadiyan Delawiz  
*I’tibar Sanji Tarikh Tarikh az Mandzar Allamah Thabathabai dar al-Mizan, Hasan Ahmadiyan Delawiz


==Lihat juga==
==Lihat juga==
*Tafsir al-Quran
*Tafsir al-Quran
*Tafsir Tematis
*Tafsir Tematis
*Tafsir Quran bil Qur’an  
*Tafsir Quran bil Qur’an
*Tafsir Riwayat  
*Tafsir Riwayat
*Tafsir Sufistik (Irfani)
*Tafsir Sufistik (Irfani)
*Tafsir Fikih
*Tafsir Fikih
Baris 104: Baris 104:
*Tafsir Komparatif
*Tafsir Komparatif
*Tafsir Nemuneh
*Tafsir Nemuneh
*Tafsir Birray  
*Tafsir Birray
*Muhkam dan Mutasyabih
*Muhkam dan Mutasyabih


Pengguna anonim