Pengguna anonim
Ali al-Akbar as: Perbedaan antara revisi
→Tegar di Jalan Kebenaran
imported>Ali al-Hadadi Tidak ada ringkasan suntingan |
imported>Ali al-Hadadi |
||
Baris 58: | Baris 58: | ||
Di dekat istana bani Muqatil, [[Imam Husain as]] tertidur sesaat dan ketika terbangun, ia lantas berujar, "Innalillahi wa inna ilahi raji'un wa al-hamdulillah Rabbil 'alamin." dan ia mengucapkan itu berulang-ulang. Hal tersebut mengherankan Ali Akbar, iapun bertanya penyebabnya kepada ayahnya. Imam Husain as menjawab, "Anakku, sewaktu saya tertidur seketika saya bermimpi dan mendengarkan langkah kuda. Saya mendengarkan suara berkata, kaum ini sedang berlari, dan kematian mengejarnya. Dari ucapan tersebut, saya menyadari, bahwa kematian saya tidak akan lama lagi." Ali Akbar berkata, "Ayahku, [[Allah swt]] tidak menghendaki keburukan bagimu, apakah kita tidak sedang berada diatas kebenaran?". Imam Husain as berkata, "Dengan hak-Nya, semua hamba-hambanya-Nya akan kembali ke sisi-Nya." | Di dekat istana bani Muqatil, [[Imam Husain as]] tertidur sesaat dan ketika terbangun, ia lantas berujar, "Innalillahi wa inna ilahi raji'un wa al-hamdulillah Rabbil 'alamin." dan ia mengucapkan itu berulang-ulang. Hal tersebut mengherankan Ali Akbar, iapun bertanya penyebabnya kepada ayahnya. Imam Husain as menjawab, "Anakku, sewaktu saya tertidur seketika saya bermimpi dan mendengarkan langkah kuda. Saya mendengarkan suara berkata, kaum ini sedang berlari, dan kematian mengejarnya. Dari ucapan tersebut, saya menyadari, bahwa kematian saya tidak akan lama lagi." Ali Akbar berkata, "Ayahku, [[Allah swt]] tidak menghendaki keburukan bagimu, apakah kita tidak sedang berada diatas kebenaran?". Imam Husain as berkata, "Dengan hak-Nya, semua hamba-hambanya-Nya akan kembali ke sisi-Nya." | ||
Ali Akbar berkata, "Wahai ayah, jika kita tegar berada diatas jalan kebenaran, maka saya tidak memiliki ketakutan pada kematian." | Ali Akbar berkata, "Wahai ayah, jika kita tegar berada diatas jalan kebenaran, maka saya tidak memiliki ketakutan pada kematian." | ||
Mendengar ketegasan putranya, Imam Husain as mendoakannya dengan berkata, "Semoga Allah swt mengaruniakan atasmu sebaik-baiknya pahala, yang lebih baik dari pemberian seorang ayah kepada anaknya sendiri." <ref> | Mendengar ketegasan putranya, Imam Husain as mendoakannya dengan berkata, "Semoga Allah swt mengaruniakan atasmu sebaik-baiknya pahala, yang lebih baik dari pemberian seorang ayah kepada anaknya sendiri." <ref>Abu Mikhnaf, ''Waqi'ah al-Thaf'', hlm. 276; Thabari, ''Tārikh al-Umum wa al-Muluk'', jld. 3, hlm. 309. </ref> | ||
==Syiar Ali Akbar di Hari Asyura== | ==Syiar Ali Akbar di Hari Asyura== |