Lompat ke isi

Ali al-Akbar as: Perbedaan antara revisi

902 bita dihapus ,  9 September 2019
imported>M.hazer
imported>M.hazer
Baris 34: Baris 34:


Ali Akbar mati syhadi pada [[10 Muharram]] tahun 61 H dalam [[peristiwa Asyura]] dan jasadnya dimakamkan di bagian bawah kaki ayahnya.<ref>Mufid, ''al-Irsyad'', jld. 2, hlm. 114</ref> Pusaranya berada di dalam [[dharih]] Imam Husain as. Oleh karena inilah dharih tersebut memiliki enam sudut.<ref>Muhadditsi, ''Farhangge Asyura'', hlm. 352</ref> Adapun kepalanya dibawa ke [[Kufah]] dan Syam bersama kepala-kepala [[syuhada Karbala]]. Mengenai nasib kepala ini apakah disatukan dengan badannya atau dimakamkan di [[pekuburan Bab al-Shaghir]], terdapat perbedaan pendapat.<ref>Ranjbar, ''Pazuhisyi Darbare-e Farjam wa Mahalle Dafne Sare Muthahhare Imam Husain as wa Sarha-ye digare Syuhada'', hlm. 89</ref> [[Sayid Muhsin Amin]] mengatakan, pada tahun 1321 H di pekuburan Bab al-Shaghir terlihat sebuah cungkup yang tertulis di atas batu di bagian pintu masuknya 'ini adalah tempat dimakamkannya kepala-kepala [[Abbas bin Ali]], Ali Akbar dan [[Habib bin Muzhahir]].<ref>Amin, ''A'yan al-Syiah'', jld. 1, hlm. 637 dinukil dari Ranjbar, ''Pazuhisyi Darbare-e Farjam wa Mahalle Dafne Sare Muthahhare Imam Husain as wa Sarha-ye digare Syuhada'', hlm. 89</ref> Ia melanjutkan bahwa setelah terjadi perenovasian cungkup tersebut, ditambahkan nama sebagian syuhada yang lain kepadanya.<ref>Amin, ''A'yan al-Syiah'', jld. 1, hlm. 637 dinukil dari Ranjbar, ''Pazuhisyi Darbare-e Farjam wa Mahalle Dafne Sare Muthahhare Imam Husain as wa Sarha-ye digare Syuhada'', hlm. 89</ref> Kini, tempat ini terkenal dengan nama Ruus as-Syuhada (tempat kepala-kepala syuhada Karbala dimakamkan).<ref>Husaini, Jalali, ''Mazaratu Ahlilbait wa Tarikhuha'', hlm. 226</ref>
Ali Akbar mati syhadi pada [[10 Muharram]] tahun 61 H dalam [[peristiwa Asyura]] dan jasadnya dimakamkan di bagian bawah kaki ayahnya.<ref>Mufid, ''al-Irsyad'', jld. 2, hlm. 114</ref> Pusaranya berada di dalam [[dharih]] Imam Husain as. Oleh karena inilah dharih tersebut memiliki enam sudut.<ref>Muhadditsi, ''Farhangge Asyura'', hlm. 352</ref> Adapun kepalanya dibawa ke [[Kufah]] dan Syam bersama kepala-kepala [[syuhada Karbala]]. Mengenai nasib kepala ini apakah disatukan dengan badannya atau dimakamkan di [[pekuburan Bab al-Shaghir]], terdapat perbedaan pendapat.<ref>Ranjbar, ''Pazuhisyi Darbare-e Farjam wa Mahalle Dafne Sare Muthahhare Imam Husain as wa Sarha-ye digare Syuhada'', hlm. 89</ref> [[Sayid Muhsin Amin]] mengatakan, pada tahun 1321 H di pekuburan Bab al-Shaghir terlihat sebuah cungkup yang tertulis di atas batu di bagian pintu masuknya 'ini adalah tempat dimakamkannya kepala-kepala [[Abbas bin Ali]], Ali Akbar dan [[Habib bin Muzhahir]].<ref>Amin, ''A'yan al-Syiah'', jld. 1, hlm. 637 dinukil dari Ranjbar, ''Pazuhisyi Darbare-e Farjam wa Mahalle Dafne Sare Muthahhare Imam Husain as wa Sarha-ye digare Syuhada'', hlm. 89</ref> Ia melanjutkan bahwa setelah terjadi perenovasian cungkup tersebut, ditambahkan nama sebagian syuhada yang lain kepadanya.<ref>Amin, ''A'yan al-Syiah'', jld. 1, hlm. 637 dinukil dari Ranjbar, ''Pazuhisyi Darbare-e Farjam wa Mahalle Dafne Sare Muthahhare Imam Husain as wa Sarha-ye digare Syuhada'', hlm. 89</ref> Kini, tempat ini terkenal dengan nama Ruus as-Syuhada (tempat kepala-kepala syuhada Karbala dimakamkan).<ref>Husaini, Jalali, ''Mazaratu Ahlilbait wa Tarikhuha'', hlm. 226</ref>
===Istri dan Keturunan===
Dengan merujuk pada bacaan doa ziarah yang ditujukan untuk Sayidina Ali Akbar, ia memiliki istri dan keturunan. Doa ziarah itu berbunyi, "Salam Allah atasmu, atas keturunanmu, atas keluargamu, atas ayahmu dan anak-anakmu." <ref>''Kāmal al-Ziyārāt'', bab. 79, ziarah 18. </ref>
Demikian pula dapat dilihat dari pesan [[Imam Shadiq as]] kepada [[Abu Hamzah al-Tsumali]] yang isinya, "Disaat engkau tiba di sisi makamnya, maka ucapkanlah, salam Allah atasmu ya Aba al-Hasan." Hal ini menunjukkan bahwa ia memiliki putra yang bernama Hasan.
Sejumlah riwayat yang bersumber dari ahli nasab dan sejarahwan menyebutkan bahwa tidak ada yang tersisa dari keturunannya, sehingga satu-satunya pelanjut generasi [[Imam Husain as]] melalui jalur [[Imam Sajjad as]]. <ref>Ibnu Sa'ad, ''al-Thabaqāt al-Kubra'', jld. 5, hlm. 211; Ya'qubi, ''Tārikh Ya'qubi'', jld. 2, hlm. 184. </ref>


==Penamaan==
==Penamaan==
Pengguna anonim