Pengguna anonim
Madinah: Perbedaan antara revisi
→Peristiwa Penting Dalam Sejarah Madinah
imported>M.hazer |
imported>M.hazer |
||
Baris 165: | Baris 165: | ||
==Peristiwa Penting Dalam Sejarah Madinah== | ==Peristiwa Penting Dalam Sejarah Madinah== | ||
===Perang Bani Qainuqa'=== | ===Perang Bani Qainuqa'=== | ||
Setelah perang Badar, suku Yahudi ini memutus perjanjian dengan Nabi. Nabi Saw menasehati mereka supaya mengambil pelajaran dari kejadian Bani Quraisy, tetapi mereka tidak mempedulikannya. Pada suatu hari seorang lelaki Yahudi menghina seorang muslimah, sehingga seorang muslim yang melihat kejadian itu marah kemudian membunuh lelaki Yahudi tersebut. Orang-orang Yahudi Bani Qainuqa' membunuh orang muslim tersebut dan mengumumkan perang, kemudian berlindung di benteng mereka dan bersiap untuk perang. Nabi mengepungnya dan setelah beberapa waktu mereka diusir dari Madinah dengan diperbolehkan membawa bekal.<ref>Waqidi, ''Maghazi'', hlm. 127-128; Dengan penjelasan sedikit berbeda di sirah Ibnu Hisyam, hlm. 314-315; ''Thabari'', jld. 3, hlm. 997; ''Al-Kamil Ibn Atsir'', jld. 3, hlm. 970-971.</ref> | Setelah [[perang Badar]], suku Yahudi ini memutus perjanjian dengan Nabi. [[Nabi Saw]] menasehati mereka supaya mengambil pelajaran dari kejadian [[Quraisy|Bani Quraisy]], tetapi mereka tidak mempedulikannya. Pada suatu hari seorang lelaki Yahudi menghina seorang muslimah, sehingga seorang muslim yang melihat kejadian itu marah kemudian membunuh lelaki Yahudi tersebut. Orang-orang Yahudi [[Bani Qainuqa']] membunuh orang muslim tersebut dan mengumumkan perang, kemudian berlindung di benteng mereka dan bersiap untuk perang. Nabi mengepungnya dan setelah beberapa waktu mereka diusir dari Madinah dengan diperbolehkan membawa bekal.<ref>Waqidi, ''Maghazi'', hlm. 127-128; Dengan penjelasan sedikit berbeda di sirah Ibnu Hisyam, hlm. 314-315; ''Thabari'', jld. 3, hlm. 997; ''Al-Kamil Ibn Atsir'', jld. 3, hlm. 970-971.</ref> | ||
===Perang Bani Nadhir=== | ===Perang Bani Nadhir=== | ||
Pada suatu hari Nabi pergi ke benteng Bani Nadhir dan orang-orang Yahudi berniat membunuh Nabi. Mereka naik ke atap rumah dan hendak menjatuhkan batu besar ke kepala Nabi. Tetapi, Nabi mengetahui hal tersebut berdasarkan wahyu dan beliau langsung pergi dari benteng. Kemudian Nabi memerintahkan Bani Nadhir keluar dari Madinah karena telah mengkhianati perjanjian.<ref>''Al-Maghazi'', hlm. 269-270; ''Al-Thabaqat Ibn Sa'ad'', jld. 2, hlm. 55-56; ''Sirah Ibnu Hisyam'', hlm. 354-355; ''Al-Kamil Ibn Atsir'', jld. 3, hlm. 1010-1011; ''Thabari'', jld. 3, hlm. 1054-1056.</ref> | Pada suatu hari Nabi pergi ke benteng [[Bani Nadhir]] dan orang-orang Yahudi berniat membunuh Nabi. Mereka naik ke atap rumah dan hendak menjatuhkan batu besar ke kepala Nabi. Tetapi, Nabi mengetahui hal tersebut berdasarkan [[wahyu]] dan beliau langsung pergi dari benteng. Kemudian Nabi memerintahkan Bani Nadhir keluar dari Madinah karena telah mengkhianati perjanjian.<ref>''Al-Maghazi'', hlm. 269-270; ''Al-Thabaqat Ibn Sa'ad'', jld. 2, hlm. 55-56; ''Sirah Ibnu Hisyam'', hlm. 354-355; ''Al-Kamil Ibn Atsir'', jld. 3, hlm. 1010-1011; ''Thabari'', jld. 3, hlm. 1054-1056.</ref> | ||
[[Berkas:Pintu_rumah_fathimah_zahra.jpg|400 px|thumbnail|<center>Pintu Rumah Fathimah Zahra Sa. Sumber: Fars News Agency</center>]] | [[Berkas:Pintu_rumah_fathimah_zahra.jpg|400 px|thumbnail|<center>Pintu Rumah [[Fathimah Zahra Sa]]. Sumber: Fars News Agency</center>]] | ||
===Perang Bani Quraizhah=== | ===Perang Bani Quraizhah=== | ||
Setelah Bani Nadhir dikeluarkan dari Madinah, orang-orang Yahudi Bani Quraizhah memutuskan perjanjian. Kemudian mereka bersekutu dengan suku Quraisy dan orang-orang kafir dalam peristiwa perang Ahzab dan serentak melakukan serangan pada malam hari.<ref>Waqidi, ''Maghazi'', hlm. 345-346.</ref> Namun, akhirnya atas kerjasama seorang mualaf, perjanjian mereka dengan orang-orang kafir menjadi berantakan dan mereka menghentikan persekutuannya dengan kelompok Arab.<ref>''Sirah Ibnu Hisyam'', hlm. 371-374; ''Al-Thabaqat Ibn Sa'ad'', jld. 2, hlm. 67; ''Maghazi'', hlm. 361-363; ''Thabari'', jld. 3, hlm. 1078-1079; ''Al-Kamil Ibn Atsir'', jld. 3, hlm. 1022.</ref> | Setelah Bani Nadhir dikeluarkan dari Madinah, orang-orang Yahudi Bani Quraizhah memutuskan perjanjian. Kemudian mereka bersekutu dengan suku Quraisy dan orang-orang kafir dalam peristiwa [[perang Ahzab]] dan serentak melakukan serangan pada malam hari.<ref>Waqidi, ''Maghazi'', hlm. 345-346.</ref> Namun, akhirnya atas kerjasama seorang mualaf, perjanjian mereka dengan orang-orang kafir menjadi berantakan dan mereka menghentikan persekutuannya dengan kelompok Arab.<ref>''Sirah Ibnu Hisyam'', hlm. 371-374; ''Al-Thabaqat Ibn Sa'ad'', jld. 2, hlm. 67; ''Maghazi'', hlm. 361-363; ''Thabari'', jld. 3, hlm. 1078-1079; ''Al-Kamil Ibn Atsir'', jld. 3, hlm. 1022.</ref> | ||
Setelah berakhirnya perang Ahzab, Nabi Saw mengepung Bani Quraizhah. Kira-kira setelah satu bulan pengepungan, akhirnya Bani Quraidzah menyerah.<ref>''Thabari'', jld. 3, hlm. 1084; ''Ya'kubi'', jld. 1, hlm. 411.</ref> Kemudian kaum laki-laki mereka dihukum mati, sementara kaum perempuan dan anak-anak ditawan. | Setelah berakhirnya perang Ahzab, Nabi Saw mengepung Bani Quraizhah. Kira-kira setelah satu bulan pengepungan, akhirnya Bani Quraidzah menyerah.<ref>''Thabari'', jld. 3, hlm. 1084; ''Ya'kubi'', jld. 1, hlm. 411.</ref> Kemudian kaum laki-laki mereka dihukum mati, sementara kaum perempuan dan anak-anak ditawan. | ||
Baris 179: | Baris 179: | ||
{{main|Peristiwa Harrah}} | {{main|Peristiwa Harrah}} | ||
Peristiwa Harrah adalah salah satu kejahatan besar Bani Umayyah setelah membunuh Imam Husain | Peristiwa Harrah adalah salah satu kejahatan besar [[Bani Umayyah]] setelah membunuh [[Imam Husain as]]. Peristiwa ini merupakan perlawanan penduduk Madinah yang dipimpin oleh Abdullah bin Hanzhalah bin Abi 'Amir terhadap pemerintahan [[Yazid]] bin [[Muawiyah]] pada tahun 63 Hijriah. | ||
Yazid mengutus lima ribu pasukan ke Madinah dipimpin Muslim bin Uqbah. Pasukan ini berhasil memadamkan perlawanan penduduk Madinah dengan kekerasan yang keji. Pada peristiwa ini banyak penduduk Madinah yang dibunuh, termasuk 80 sahabat Nabi dan 700 orang penghafal Al-Quran. Harta dan kehormatan penduduk dihalalkan selama tiga hari bagi pasukan Syam dan selama itu mereka melakukan semua kejahatan.<ref>Mas'udi, ''Muruj al-Dzahab'', jld. 2, hlm. 73-75.</ref> | Yazid mengutus lima ribu pasukan ke Madinah dipimpin Muslim bin Uqbah. Pasukan ini berhasil memadamkan perlawanan penduduk Madinah dengan kekerasan yang keji. Pada peristiwa ini banyak penduduk Madinah yang dibunuh, termasuk 80 [[sahabat]] Nabi dan 700 orang penghafal [[Al-Quran]]. Harta dan kehormatan penduduk dihalalkan selama tiga hari bagi pasukan Syam dan selama itu mereka melakukan semua kejahatan.<ref>Mas'udi, ''Muruj al-Dzahab'', jld. 2, hlm. 73-75.</ref> | ||
===Perlawanan Nafs Zakiyah=== | ===Perlawanan Nafs Zakiyah=== | ||
Muhammad Nafs Zakiyah melakukan perlawanan di Madinah pada masa pemerintahan Manshur 'Abbasi tahun 145 Hijriah. | Muhammad Nafs Zakiyah melakukan perlawanan di Madinah pada masa pemerintahan Manshur 'Abbasi tahun 145 Hijriah. | ||
Penduduk Madinah, khususnya ahli hadis seperti Malik bin Anas berpihak kepada Nafs Zakiyah dan menganggap baiat kepada Manshur tidak sah karena dipaksa. | Penduduk Madinah, khususnya ahli hadis seperti Malik bin Anas berpihak kepada Nafs Zakiyah dan menganggap [[baiat]] kepada Manshur tidak sah karena dipaksa. | ||
Pada saat peperangan di Madinah, pasukan Nafs Zakiyah kalah dan ia sendiri terbunuh dan jasadnya dikuburkan di Baqi | Pada saat peperangan di Madinah, pasukan Nafs Zakiyah kalah dan ia sendiri terbunuh dan jasadnya dikuburkan di [[Baqi]].<ref>''Ibid'', jld. 2, hlm. 298-299.</ref> | ||
== Catatan Kaki == | == Catatan Kaki == |