Lompat ke isi

Imam Muhammad al-Baqir as: Perbedaan antara revisi

Tidak ada perubahan ukuran ,  17 Februari 2020
tidak ada ringkasan suntingan
imported>Ismail Dg naba
Tidak ada ringkasan suntingan
imported>M.hazer
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 36: Baris 36:
  |  data11 = [[Madinah]]
  |  data11 = [[Madinah]]
  |label12 = Tempat Hidup
  |label12 = Tempat Hidup
  |  data12 = [[Madinah]]
  |  data12 = Madinah
  | label13 = Tanggal Wafat
  | label13 = Tanggal Wafat
  |  data13 = 7 [[Dzulhijjah]], Tahun 114 H/733
  |  data13 = 7 [[Dzulhijjah]], Tahun 114 H/733
Baris 53: Baris 53:
}}
}}
'''Muhammad bin Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib as''' (bahasa Arab: {{ia|محمد بن علی بن حسین بن علی بن أبي طالب}}) yang terkenal dengan sebutan '''Imam Baqir as''' (57-114 H/733) merupakan imam [[Syiah]] yang kelima dan menjadi imam selama 19 tahun.
'''Muhammad bin Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib as''' (bahasa Arab: {{ia|محمد بن علی بن حسین بن علی بن أبي طالب}}) yang terkenal dengan sebutan '''Imam Baqir as''' (57-114 H/733) merupakan imam [[Syiah]] yang kelima dan menjadi imam selama 19 tahun.
Masa keimamahan Imam Baqir as bertepatan dengan era kelemahan pemerintahan [[Bani Umayah]] dan perebutan kekuasaan di antara mereka.  Imam Baqir as Pada periode tersebut telah membuat gerakan pengembangan ilmu yang sangat luas yang mencapai puncaknya pada periode keimamahan putranya [[Imam Shadiq as]] . Dikatakan bahwa Imam Baqir as sangat tinggi dalam sisi keilmuan, kezuhudan, keagungan dan keutamaan. Darinya telah banyak periwayatan yang dinukil dalam bidang ilmu agama seperti dalam ilmu fikih, [[tauhid]], hadis dan [[sunah]] [[Nabi saw]], ilmu [[Alquran]], sejarah, akhlak dan satra. Pada masa keimamahannya, telah diambil langkah-langkah penting dalam penyusunan pandangan-pandangan Syiah dalam berbagai bidang pengetahuan, seperti akhlak, [[fikih]], kalam, tafsir, dan sebagainya.
Masa keimamahan Imam Baqir as bertepatan dengan era kelemahan pemerintahan [[Bani Umayah]] dan perebutan kekuasaan di antara mereka.  Imam Baqir as Pada periode tersebut telah membuat gerakan pengembangan ilmu yang sangat luas yang mencapai puncaknya pada periode [[keimamahan]] putranya [[Imam Shadiq as]] . Dikatakan bahwa Imam Baqir as sangat tinggi dalam sisi keilmuan, kezuhudan, keagungan dan keutamaan. Darinya telah banyak periwayatan yang dinukil dalam bidang ilmu agama seperti dalam ilmu fikih, [[tauhid]], hadis dan [[sunah]] [[Nabi saw]], ilmu [[Alquran]], sejarah, akhlak dan satra. Pada masa keimamahannya, telah diambil langkah-langkah penting dalam penyusunan pandangan-pandangan Syiah dalam berbagai bidang pengetahuan, seperti akhlak, [[fikih]], kalam, tafsir, dan sebagainya.
Para ulama [[Ahlusunah]] memberi kesaksian atas kemasyhuran ilmu dan agama Imam Baqir as. Ibnu Hajar Haitami berkata, "Abu Ja'far Muhammad Baqir menyingkap khazanah ilmu yang terpendam, hakikat-hakikat hukum dan mutiara-mutiara kebijaksanaan. Ia menghabiskan umurnya dalam ketaatan kepada [[Allah]]. Imam Baqir as telah sampai pada kedudukan para arif, dimana bahasa tidak mampu menjelaskan sifat-sifatnya. Ia pun mempunyai banyak memiliki kata-kata mutiara dalam hal suluk dan pengetahuan."
Para ulama [[Ahlusunah]] memberi kesaksian atas kemasyhuran ilmu dan agama Imam Baqir as. Ibnu Hajar Haitami berkata, "Abu Ja'far Muhammad Baqir menyingkap khazanah ilmu yang terpendam, hakikat-hakikat hukum dan mutiara-mutiara kebijaksanaan. Ia menghabiskan umurnya dalam ketaatan kepada [[Allah]]. Imam Baqir as telah sampai pada kedudukan para arif, dimana bahasa tidak mampu menjelaskan sifat-sifatnya. Ia pun mempunyai banyak memiliki kata-kata mutiara dalam hal suluk dan pengetahuan."


Pengguna anonim