Pengguna anonim
Tauhid: Perbedaan antara revisi
→Tauhid dalam Al-Quran
imported>E.amini Tidak ada ringkasan suntingan |
imported>E.amini |
||
Baris 62: | Baris 62: | ||
[[Al-Quran]] menuturkan bahasa [[Nabi Nuh]], [[Nabi Hud]], [[Nabi Salih]] dan [[Nabi Syu’aib]] As yang berbicara kepada kaumnya, ''mâ lakum min Ilahin ghairuh.'' <ref>Q.S. [[Surah Al-A'raf|Al-A’raf]]: 59, 65, 73, 85; [[Surah Hud|Hud]]: 50, 61, 84. </ref> | [[Al-Quran]] menuturkan bahasa [[Nabi Nuh]], [[Nabi Hud]], [[Nabi Salih]] dan [[Nabi Syu’aib]] As yang berbicara kepada kaumnya, ''mâ lakum min Ilahin ghairuh.'' <ref>Q.S. [[Surah Al-A'raf|Al-A’raf]]: 59, 65, 73, 85; [[Surah Hud|Hud]]: 50, 61, 84. </ref> | ||
Demikian juga dalam rangka mencela orang-orang Kristen yang menyebut [[Isa As]] dan ibundanya sebagai Tuhan, [[Al-Quran]] mengingatkan bahwa pada hari kiamat kelak, [[Nabi Isa]] berlepas diri dari keyakinan ini dan akan mengatakan telah menyeru mereka kepada penghambaan Allah dan dengan inilah dia diperintahkan. <ref>Lihat Q.S. [[Surah Al-Maidah|Al-Maidah]]: 116-117. </ref> | Demikian juga dalam rangka mencela orang-orang Kristen yang menyebut [[Isa As]] dan ibundanya sebagai Tuhan, [[Al-Quran]] mengingatkan bahwa pada [[hari kiamat]] kelak, [[Nabi Isa]] berlepas diri dari keyakinan ini dan akan mengatakan telah menyeru mereka kepada penghambaan Allah dan dengan inilah dia diperintahkan. <ref>Lihat Q.S. [[Surah Al-Maidah|Al-Maidah]]: 116-117. </ref> | ||
Disamping kata Allah dan Ilah, kata Rab dalam [[Al-Quran]] juga lebih dipakai dari apapun untuk menegaskan akan keesaan Allah, khususnya dalam pengaturan semesta, yakni tauhid rububiyah <ref>Semisalnya rujuk Q.S. [[Surah Al-An'am|Al-An’am]]: 164. </ref> dan makna-makna yang telah disebutkan dalam ibarat-ibarat seperti ''Rabbul Âlamin'' (41 kali), ''Rabbus Samâwâti wa al-Ardh'' (10 kali), ''Rab al-Arsy, Rab al-Samâwâti al-Sab’i, Rab al-Masyriq wa al-Maghrib, Rab al-Masyariq, Rab al-Masyriqain wa Rab al-Maghribain, Rab kulli Syaiin, Rabb an-Nas'', <ref>Rujuk Abdul Baqi, di bawah kata Rab. </ref> adalah resonansi tauhid [[Al-Quran]]. | Disamping kata Allah dan Ilah, kata Rab dalam [[Al-Quran]] juga lebih dipakai dari apapun untuk menegaskan akan keesaan Allah, khususnya dalam pengaturan semesta, yakni tauhid rububiyah <ref>Semisalnya rujuk Q.S. [[Surah Al-An'am|Al-An’am]]: 164. </ref> dan makna-makna yang telah disebutkan dalam ibarat-ibarat seperti ''Rabbul Âlamin'' (41 kali), ''Rabbus Samâwâti wa al-Ardh'' (10 kali), ''Rab al-Arsy, Rab al-Samâwâti al-Sab’i, Rab al-Masyriq wa al-Maghrib, Rab al-Masyariq, Rab al-Masyriqain wa Rab al-Maghribain, Rab kulli Syaiin, Rabb an-Nas'', <ref>Rujuk Abdul Baqi, di bawah kata Rab. </ref> adalah resonansi tauhid [[Al-Quran]]. |