Pengguna anonim
Imam Hasan al-Askari as: Perbedaan antara revisi
→Hubungan Imam dan Orang-orang Syiah
imported>M.hazer |
imported>M.hazer |
||
Baris 81: | Baris 81: | ||
==Hubungan Imam dan Orang-orang Syiah== | ==Hubungan Imam dan Orang-orang Syiah== | ||
Mengingat bahwa tersusunnya satu komunitas mazhab di tengah masyarakat yang terbentuk dari mayoritas penduduk [[Ahlusunnah]], dan ditambah lagi adanya tekanan-tekanan dinasti Abbasi atas orang-orang [[Syiah]], maka komunitas Syiah hidup dalam kondisi [[taqiyah]]. Pun demikian Imam Hasan Askari as berupaya keras mengatur urusan orang-orang Syiah, mengumpulkan kewajiban-kewajiban harta (seperti zakat, khumus, | Mengingat bahwa tersusunnya satu komunitas mazhab di tengah masyarakat yang terbentuk dari mayoritas penduduk [[Ahlusunnah]], dan ditambah lagi adanya tekanan-tekanan dinasti Abbasi atas orang-orang [[Syiah]], maka komunitas Syiah hidup dalam kondisi [[taqiyah]]. Pun demikian Imam Hasan Askari as berupaya keras mengatur urusan orang-orang Syiah, mengumpulkan kewajiban-kewajiban harta (seperti zakat, khumus, kaffarah dll) dan mengutus perwakilan-perwakilan ke berbagai daerah.<ref>Masudi, ''Itsbāt al-Washiyah'', hlm.270; Kasyi, ''Rijal Kasyi'', hlm.560</ref> | ||
'''Pertemuan dengan Imam as''' | '''Pertemuan dengan Imam as''' | ||
Baris 98: | Baris 98: | ||
}} | }} | ||
Oleh karena itu, tatkala Imam as dibawa ke istana khilafah,{{enote|Sesuai kutipan dari salah seorang pembantu Imam, beliau dipaksa hadir setiap hari Senin dan Kamis di Istana. Thusi, ''al-Ghaibah'', hlm.215}}para pengikutnya mengambil kesempatan berjumpa beliau ditengah perjalanan menuju Istana.<ref>Arbili, ''Kasyf al-Ghummah'', jld.2, hlm.930</ref> [[Syaikh Thusi]] menukil sebuah berita yang menceritakan tentang perkumpukan masyarakat disaat Imam Askari as melintas dan juga penghormatan mereka kepadanya.<ref>Thusi, ''al-Ghaibah'', hlm.215-216</ref>Namun karena penjagaan ketat pemerintahan, terkadang Imam as melarang untuk mengadakan hubungan kontak semacam ini dengan dirinya. Ali bin Ja'far Halabi menukilkan: pada suatu hari Imam as dijadwalkan hadir di istana khilafah, kami berkumpul menunggu pertemuan dengannya, dalam kondisi demikian datang sepucuk surat dari beliau kepada kami dengan konten berikut: " | Oleh karena itu, tatkala Imam as dibawa ke istana khilafah,{{enote|Sesuai kutipan dari salah seorang pembantu Imam, beliau dipaksa hadir setiap hari Senin dan Kamis di Istana. Thusi, ''al-Ghaibah'', hlm.215}}para pengikutnya mengambil kesempatan berjumpa beliau ditengah perjalanan menuju Istana.<ref>Arbili, ''Kasyf al-Ghummah'', jld.2, hlm.930</ref> [[Syaikh Thusi]] menukil sebuah berita yang menceritakan tentang perkumpukan masyarakat disaat Imam Askari as melintas dan juga penghormatan mereka kepadanya.<ref>Thusi, ''al-Ghaibah'', hlm.215-216</ref>Namun karena penjagaan ketat pemerintahan, terkadang Imam as melarang untuk mengadakan hubungan kontak semacam ini dengan dirinya. Ali bin Ja'far Halabi menukilkan: pada suatu hari Imam as dijadwalkan hadir di istana khilafah, kami berkumpul menunggu pertemuan dengannya, dalam kondisi demikian datang sepucuk surat dari beliau kepada kami dengan konten berikut: "Jangan ada seorang pun dari kalian memberikan salam bahkan isyarat kepadaku, sebab kalian tidak akan berada dalam kondisi aman.<ref>Rawandi, ''al-Kharāij wa al-Jarāih'', jld.1, hlm.439</ref> | ||
'''Wakil-wakil Imam''' | '''Wakil-wakil Imam''' | ||
Imam Askari as sebagaimana imam-imam sebelumnya memilih beberapa orang wakil untuk mengadakan ikatan | Imam Askari as sebagaimana imam-imam sebelumnya memilih beberapa orang wakil untuk mengadakan ikatan kontak dengan para pengikutnya. Salah seorang di antara mereka ini adalah Uqaid, pembantu khusus Imam dimana beliau mengasuhnya semenjak ia masih kecil dan ia juga menjadi pembawa sekian banyak dari surat-surat beliau untuk orang-orang Syiah.<ref>Syaikh Thusi, ''al-Ghaibah'', hlm.272, dikutip dari Paketchi, ''Hasan Askari, Imam'', hlm.626</ref> Demikian juga seorang yang mempunyai julukan Gharib Abul Adyan, pembantu Imam dan yang bertugas mengirim sejumlah suratnya.<ref>Syaikh Shaduq, ''Kamāluddin'', hlm.475</ref> Namun, orang yang dikenal secara pasti sebagai pintu gerbang (wakil dan penghubung Imam dengan masyarakat) dalam sumber-sumber Imamiyah adalah [[Utsman bin Said]]. Pasca kesyahidan Imam Askari as dan pada masa [[ghaibah kecil]], Utsman bin Said juga memainkan perannya sebagai wakil dan duta pertama Imam Zaman as.<ref>Paketchi, ''Hasan Askari'', Imam, hlm. 626</ref> | ||
'''Korespondensi''' | '''Korespondensi''' |