Lompat ke isi

Syekh Shaduq: Perbedaan antara revisi

8 bita dihapus ,  21 Januari 2018
tidak ada ringkasan suntingan
imported>Yuwono
Tidak ada ringkasan suntingan
imported>Yuwono
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 38: Baris 38:
==Nasab==
==Nasab==
Abu Ja’far Muhammad bin Ali bin Husain bin Musa bin Babawaih Qommi, masyhur dengan Syaikh Shaduq, termasuk salah seorang ulama abad ke-4 H. <ref> Ghaffari, Ali Akbar, ''Muqaddimah Man La Yahdhuruhu al-Faqih'', Syaikh Shaduq, 1404 H, hlm. 8. </ref>
Abu Ja’far Muhammad bin Ali bin Husain bin Musa bin Babawaih Qommi, masyhur dengan Syaikh Shaduq, termasuk salah seorang ulama abad ke-4 H. <ref> Ghaffari, Ali Akbar, ''Muqaddimah Man La Yahdhuruhu al-Faqih'', Syaikh Shaduq, 1404 H, hlm. 8. </ref>
Ayahnya, Ali bin Husain, pada masanya merupakan seorang syaikh dan ''tsiqoh'' (terpercaya), [[fakih]] dan pemimpin masyarakat [[Qom]] yang derajat keilmuan dan sebagai tempat rujukan diakui di kota tersebut dan selainnya, walaupun pada waktu itu banyak para ulama dan ahli hadis yang terkemuka tinggal di kota Qom. Dia memiliki sebuah toko di pasar, walaupun sibuk berdagang ia senantiasa bersifat zuhud, suci serta qana’ah . Dia memiliki buku dan risalah-risalah dalam pelbagai jurusan, yang dituturkan oleh [[Syaikh Thusi]] dan [[Najasyi]]. [[Ibnu Nadim]] dalam ''Al-Fihrist'' mengatakan, aku melihat tulisan tangan anaknya Muhammad bin Ali di lembaran satu juz; kitab-kitab ayahku yang berjumlah 200 kitab, telah aku izinkan untuk si fulan bin fulan, begitu juga dengan kitab-kitabku yang berjumlah 18 kitab. <ref>Ibid., hlm. 9. </ref>
Ayahnya, Ali bin Husain, pada masanya merupakan seorang syaikh dan ''tsiqoh'' (terpercaya), [[fakih]] dan pemimpin masyarakat Qom yang derajat keilmuan dan sebagai tempat rujukan diakui di kota tersebut dan selainnya, walaupun pada waktu itu banyak para ulama dan ahli hadis yang terkemuka tinggal di kota Qom. Dia memiliki sebuah toko di pasar, walaupun sibuk berdagang ia senantiasa bersifat zuhud, suci serta qana’ah . Dia memiliki buku dan risalah-risalah dalam pelbagai jurusan, yang dituturkan oleh [[Syaikh Thusi]] dan [[Najasyi]]. [[Ibnu Nadim]] dalam ''Al-Fihrist'' mengatakan, aku melihat tulisan tangan anaknya Muhammad bin Ali di lembaran satu juz; kitab-kitab ayahku yang berjumlah 200 kitab, telah aku izinkan untuk si fulan bin fulan, begitu juga dengan kitab-kitabku yang berjumlah 18 kitab. <ref>Ibid., hlm. 9. </ref>


==Kelahiran==
==Kelahiran==
Baris 46: Baris 46:


Syaikh Thusi menukil cerita tersebut dengan lebih terperinci:
Syaikh Thusi menukil cerita tersebut dengan lebih terperinci:
Sebagian syaikh kota [[Qom]] berkata kepadaku bahwa Ali bin Husain bin Babawaih menikah dengan putri pamannya dan pernikahan ini tidak membuahkan keturunan. Karena inilah dia menulis kepada Abul Qasim Husain bin Ruh Nubakhti supaya meminta Imam Zaman afs supaya mendoakannya, agar Allah swt memberikan keturunan seorang [[fakih]] untuknya. Kemudian datanglah jawaban bahwa engkau tidak akan memiliki keturunan dari wanita ini, dan sebentar lagi engkau akan memiliki seorang budak Dailam dan darinya akan dikaruniai dua anak fakih. <ref> ''Al-Ghaibah'', hlm. 201; dinukil dari al-Rabbani al-Syirazi, Abdul Rahim, ''muqaddimah Ma’ani al-Akhbār'', Syaikh Shaduq, 1361 H, hlm. 73. </ref>
Sebagian syaikh kota Qom berkata kepadaku bahwa Ali bin Husain bin Babawaih menikah dengan putri pamannya dan pernikahan ini tidak membuahkan keturunan. Karena inilah dia menulis kepada Abul Qasim Husain bin Ruh Nubakhti supaya meminta Imam Zaman afs supaya mendoakannya, agar Allah swt memberikan keturunan seorang [[fakih]] untuknya. Kemudian datanglah jawaban bahwa engkau tidak akan memiliki keturunan dari wanita ini, dan sebentar lagi engkau akan memiliki seorang budak Dailam dan darinya akan dikaruniai dua anak fakih. <ref> ''Al-Ghaibah'', hlm. 201; dinukil dari al-Rabbani al-Syirazi, Abdul Rahim, ''muqaddimah Ma’ani al-Akhbār'', Syaikh Shaduq, 1361 H, hlm. 73. </ref>
Dengan demikian, dapat dijelaskan bahwa kelahiran Syaikh Shaduq setelah tahun 305 H/917 dan dengan doanya Imam Zaman afs dan dengan demikian, dia dan saudaranya, Husain sangat bangga atas masalah ini. <ref>Al-Rabbani al-Syirazi, Abdul Rahim, ''muqaddimah Ma’āni al-Akhbār'', Syaikh Shaduq, 1361 H, hlm. 74. </ref>
Dengan demikian, dapat dijelaskan bahwa kelahiran Syaikh Shaduq setelah tahun 305 H/917 dan dengan doanya Imam Zaman afs dan dengan demikian, dia dan saudaranya, Husain sangat bangga atas masalah ini. <ref>Al-Rabbani al-Syirazi, Abdul Rahim, ''muqaddimah Ma’āni al-Akhbār'', Syaikh Shaduq, 1361 H, hlm. 74. </ref>


Pengguna anonim