Pengguna anonim
Imam-Imam Syiah: Perbedaan antara revisi
tidak ada ringkasan suntingan
imported>Ismail Dg naba Tidak ada ringkasan suntingan |
imported>Ismail Dg naba Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 28: | Baris 28: | ||
Dalam tingkatan selanjutnya harus disebutkan sebuah hadis dari [[Ibnu Mas'ud]] yang menyatakan bahwa jumlah pemimpin terdapat 12 orang sama dengan jumlah pemimpin Bani Israel. <ref>Silakan lihat, Ahmad bin Hanbal, jld. 1, hlm. 398, 406; Hakim, jld. 4, hlm. 501; bandingkan dengan Nu'mani, 74-75; Khazar, hlm. 23 dan seterusnya; Ibnu Ayyash, hlm 3. </ref> | Dalam tingkatan selanjutnya harus disebutkan sebuah hadis dari [[Ibnu Mas'ud]] yang menyatakan bahwa jumlah pemimpin terdapat 12 orang sama dengan jumlah pemimpin Bani Israel. <ref>Silakan lihat, Ahmad bin Hanbal, jld. 1, hlm. 398, 406; Hakim, jld. 4, hlm. 501; bandingkan dengan Nu'mani, 74-75; Khazar, hlm. 23 dan seterusnya; Ibnu Ayyash, hlm 3. </ref> | ||
Sunni menyodorkan penafsiran lain dari 12 pemimpin ini dan memperkenalkan 12 orang lain selain para Imam Syiah. | Sunni menyodorkan penafsiran lain dari 12 pemimpin ini dan memperkenalkan 12 orang lain selain para Imam Syiah. | ||
[[Berkas:Imam Ali (a)-2.jpg|250px|thumbnail|Haram [[Imam Ali]] di Najaf]] | |||
[[Berkas:Imam Ali (a)-2.jpg| | |||
==Mengenal Para Imam Syiah== | ==Mengenal Para Imam Syiah== | ||
===1. Imam Ali as=== | ===1. Imam Ali as=== | ||
{{main|Imam Ali bin Abi Thalib as}} | {{main|Imam Ali bin Abi Thalib as}} | ||
{{Para Imam dan khalifah}} | |||
Imam Ali as adalah putra [[Abu Thalib]] paman [[Nabi Muhammad saw]] dan salah seorang pemimpin [[Bani Hasyim]]. Abu Thalib menjadi wali Nabi Muhammad saw semasa kecil dan membesarkan kemenakannnya itu di rumahnya. Ia hidup hingga setelah awal misi kenabian dan mendukung Nabi Muhammad saw. Abu Thalib menjaga Rasulullah saw dari ancaman orang-orang musyrik Arab khususnya kaum [[Quraisy]].<ref>Thabathabai, ''Syi'ah dar Islām'', hlm, 199. </ref> | Imam Ali as adalah putra [[Abu Thalib]] paman [[Nabi Muhammad saw]] dan salah seorang pemimpin [[Bani Hasyim]]. Abu Thalib menjadi wali Nabi Muhammad saw semasa kecil dan membesarkan kemenakannnya itu di rumahnya. Ia hidup hingga setelah awal misi kenabian dan mendukung Nabi Muhammad saw. Abu Thalib menjaga Rasulullah saw dari ancaman orang-orang musyrik Arab khususnya kaum [[Quraisy]].<ref>Thabathabai, ''Syi'ah dar Islām'', hlm, 199. </ref> | ||
Baris 60: | Baris 59: | ||
Setelah kesyahidan sang ayah, berdasarkan perintah [[Allah swt]] dan sesuai dengan wasiat Imam Ali as, Imam Hasan as menduduki pos imamah dan selama hampir 6 bulan menjadi khalifah mengatur urusan umat. Dalam masa ini, Imam Hasan as berperang melawan [[Muawiyah]] yang merupakan musuh bebuyutan Imam Ali as dan keluarganya sudah sekian lama mendambakan khilafah menjadi miliknya (mula-mula dengan dalih ingin menuntut darah [[Khalifah Ketiga]] dan kemudian secara tegas menyatakan ingin mengambil alih khilafah). Muawiyah membawa pasukannya ke Irak yang menjadi pusat pemerintahan Imam Hasan as dan memulai perang. Para panglima pasukan Imam Hasan as juga secara perlahan terbeli dengan uang Muawiyah diiming-imingi janji-janji muluk sehingga mereka melawan dan menentang Imam Hasan as sedemikian rupa, sehingga memaksa Imam Hasan untuk berdamai dengan Muawiyah. Akhirnya Imam Hasan menyerahkan pemerintahannya kepada Muawiyah dengan beberapa syarat (di antaranya dengan syarat bahwa apabila Muawiyah mangkat, khilafah harus dikembalikan kepada Imam Hasan as dan keluarganya dan syarat yang kedua adalah keluarga dan para [[Syiah]]nya tidak boleh didzalimi). <ref>Thabathabai, ''Syi'ah dar Islām'', hlm, 205-206. </ref> | Setelah kesyahidan sang ayah, berdasarkan perintah [[Allah swt]] dan sesuai dengan wasiat Imam Ali as, Imam Hasan as menduduki pos imamah dan selama hampir 6 bulan menjadi khalifah mengatur urusan umat. Dalam masa ini, Imam Hasan as berperang melawan [[Muawiyah]] yang merupakan musuh bebuyutan Imam Ali as dan keluarganya sudah sekian lama mendambakan khilafah menjadi miliknya (mula-mula dengan dalih ingin menuntut darah [[Khalifah Ketiga]] dan kemudian secara tegas menyatakan ingin mengambil alih khilafah). Muawiyah membawa pasukannya ke Irak yang menjadi pusat pemerintahan Imam Hasan as dan memulai perang. Para panglima pasukan Imam Hasan as juga secara perlahan terbeli dengan uang Muawiyah diiming-imingi janji-janji muluk sehingga mereka melawan dan menentang Imam Hasan as sedemikian rupa, sehingga memaksa Imam Hasan untuk berdamai dengan Muawiyah. Akhirnya Imam Hasan menyerahkan pemerintahannya kepada Muawiyah dengan beberapa syarat (di antaranya dengan syarat bahwa apabila Muawiyah mangkat, khilafah harus dikembalikan kepada Imam Hasan as dan keluarganya dan syarat yang kedua adalah keluarga dan para [[Syiah]]nya tidak boleh didzalimi). <ref>Thabathabai, ''Syi'ah dar Islām'', hlm, 205-206. </ref> | ||
Muawiyah sejak masa-masa awal pemerintahannya telah melanggar syarat-syarat [[Perdamaian Imam Hasan|perdamaian]]. Kehidupan Imam Hasan as selama masa imamahnya yang berlangsung selama 10 tahun senantiasa dibawah tekanan. Selama itu, Imam Hasan as bahkan dalam rumahnya saja tidak pernah merasa aman. Pada akhirnya pada tahun 50 H/670 atas provokasi dan perintah Muawiyah, Imam Hasan gugur sebagai syahid akibat racun yang dibubuhi oleh istrinya. <ref>Thabathabai, ''Syi'ah dar Islām'', hlm, 206-207. </ref> | Muawiyah sejak masa-masa awal pemerintahannya telah melanggar syarat-syarat [[Perdamaian Imam Hasan|perdamaian]]. Kehidupan Imam Hasan as selama masa imamahnya yang berlangsung selama 10 tahun senantiasa dibawah tekanan. Selama itu, Imam Hasan as bahkan dalam rumahnya saja tidak pernah merasa aman. Pada akhirnya pada tahun 50 H/670 atas provokasi dan perintah Muawiyah, Imam Hasan gugur sebagai syahid akibat racun yang dibubuhi oleh istrinya. <ref>Thabathabai, ''Syi'ah dar Islām'', hlm, 206-207. </ref> | ||
[[Berkas:Haramimamhusain3.jpg| | [[Berkas:Haramimamhusain3.jpg|250px|thumbnail|Haram [[Imam Husain as]] di [[Karbala]], Irak]] | ||
===3. Imam Husain as=== | ===3. Imam Husain as=== | ||
Baris 91: | Baris 90: | ||
[[Shahifah Sajjadiah|Shahifah Sajjadiyah]] yang mencakup 57 doa merupakan salah satu karya Imam Sajjad as. <ref>Thabathabai, Syi'ah dar Islām, hlm, 216. </ref> | [[Shahifah Sajjadiah|Shahifah Sajjadiyah]] yang mencakup 57 doa merupakan salah satu karya Imam Sajjad as. <ref>Thabathabai, Syi'ah dar Islām, hlm, 216. </ref> | ||
Setelah 35 tahun menjalani masa keimamahannya, [[Imam Sajjad as]] syahid pada usia 95 tahun akibat racun Walid bin Abdul Malik yang diperintahkan oleh Hisyam salah seorang Khalifah Bani Umayah. <ref>Thabathabai, ''Syi'ah dar Islām'', hlm. 216. </ref> | Setelah 35 tahun menjalani masa keimamahannya, [[Imam Sajjad as]] syahid pada usia 95 tahun akibat racun Walid bin Abdul Malik yang diperintahkan oleh Hisyam salah seorang Khalifah Bani Umayah. <ref>Thabathabai, ''Syi'ah dar Islām'', hlm. 216. </ref> | ||
[[berkas:Imamhasanqadim.jpg|250px|thumbnail|Kuburan empat imam syiah ([[Imam Ja'far al-Shadiq as]],[[Imam Muhammad al-Baqir as]], [[Imam Ali Zainal Abidin as]] dan [[Imam Hasan al-Mujtaba as]]) sebelum penghancurannya pada tanggal 21 April 1926 di [[Jannatul Baqi]], [[Madinah]]]] | |||
[[berkas:Makam imam baqir 2.jpg|250px|thumbnail|Kuburan empat imam syiah ([[Imam Ja'far al-Shadiq as]],[[Imam Muhammad al-Baqir as]], [[Imam Ali Zainal Abidin as]] dan [[Imam Hasan al-Mujtaba as]]) di [[Jannatul Baqi]], [[Madinah]], setelah penghancuran.]] | |||
===5. Imam Muhammad al-Baqir as=== | ===5. Imam Muhammad al-Baqir as=== | ||
{{main|Imam Muhammad bin Ali as}} | {{main|Imam Muhammad bin Ali as}} | ||
Imam Muhammad bin Ali as yang lebih dikenal dengan nama Baqir al-'Ulum (Sang Penyingkap Ilmu). Gelar Bāqir al-'Ulum ini diberikan oleh [[Rasulullah saw]] kepadanya. Imam Baqir as lahir pada tahun [[57 H]]/677 dan ia turut menjadi saksi atas [[Tragedi Karbala]]. Ketika itu usianya baru menginjak 4 tahun. | Imam Muhammad bin Ali as yang lebih dikenal dengan nama Baqir al-'Ulum (Sang Penyingkap Ilmu). Gelar Bāqir al-'Ulum ini diberikan oleh [[Rasulullah saw]] kepadanya. Imam Baqir as lahir pada tahun [[57 H]]/677 dan ia turut menjadi saksi atas [[Tragedi Karbala]]. Ketika itu usianya baru menginjak 4 tahun. | ||
Baris 99: | Baris 99: | ||
Pada masa Imam Baqir as, karena kezaliman Bani Umayah kepada umat, setiap hari terjadi perang dan pemberontakan di mana-mana yang menyita perhatian, waktu dan tenaga aparat pemerintahan sehingga mereka tidak punya waktu untuk mengusik [[Ahlulbait as]]. <ref>Thabathabai, Syi'ah dar Islām, hlm, 217. </ref> | Pada masa Imam Baqir as, karena kezaliman Bani Umayah kepada umat, setiap hari terjadi perang dan pemberontakan di mana-mana yang menyita perhatian, waktu dan tenaga aparat pemerintahan sehingga mereka tidak punya waktu untuk mengusik [[Ahlulbait as]]. <ref>Thabathabai, Syi'ah dar Islām, hlm, 217. </ref> | ||
Dari sisi lain, terjadinya tragedi Karbala dan ketertindasan Ahlulbait semakin menyedot perhatian dan membuat umat Islam simpati terhadap mereka sehingga tersedia kesempatan berharga bagi Imam Baqir as untuk menyebarkan ajaran-ajaran Islam hakiki dan Ahlulbait as kepada masyarakat. Kondisi seperti ini tidak alami oleh para Imam sebelumnya. Banyaknya hadis dan riwayat yang tidak terbilang banyaknya yang diriwayatkan dari [[Imam Baqir as]].<ref>Thabathabai, Syi'ah dar Islām, hlm, 217-218. </ref> | Dari sisi lain, terjadinya tragedi Karbala dan ketertindasan Ahlulbait semakin menyedot perhatian dan membuat umat Islam simpati terhadap mereka sehingga tersedia kesempatan berharga bagi Imam Baqir as untuk menyebarkan ajaran-ajaran Islam hakiki dan Ahlulbait as kepada masyarakat. Kondisi seperti ini tidak alami oleh para Imam sebelumnya. Banyaknya hadis dan riwayat yang tidak terbilang banyaknya yang diriwayatkan dari [[Imam Baqir as]].<ref>Thabathabai, Syi'ah dar Islām, hlm, 217-218. </ref> | ||
===6. Imam Ja'far al-Shadiq as=== | ===6. Imam Ja'far al-Shadiq as=== | ||
Baris 110: | Baris 108: | ||
Hadis-hadis dari Shadiqain (Imam Kelima dan Imam Keenam) yang dikutip berasal dari kumpulan-kumpulan hadis dari [[Rasulullah saw]] dan 10 Imam lainnya. <ref>Thabathabai, Syi'ah dar Islām, hlm, 219. </ref> | Hadis-hadis dari Shadiqain (Imam Kelima dan Imam Keenam) yang dikutip berasal dari kumpulan-kumpulan hadis dari [[Rasulullah saw]] dan 10 Imam lainnya. <ref>Thabathabai, Syi'ah dar Islām, hlm, 219. </ref> | ||
Manshur Abbasi memerintahkan untuk mendatangkan [[Imam Shadiq as]] dari [[Madinah]] (Imam Shadiq sebelumya pernah datang ke Irak atas perintah Safah Khalifah Abbasi dan sebelumnya juga pernah didatangkan ke Syam bersama Imam Kelima atas perintah Hisyam Khalifah Abbasi). Manshur mengawasi Imam Shadiq as selama beberapa waktu dan berulang kali telah berniat untuk membunuh Imam Ja'far as. Namun akhirnya ia membolehkan Imam Shadiq as untuk kembali ke Madinah. Imam Shadiq as terpaksa harus melakukan [[taqiyyah]] selama sisa hidupnya dan hidup jauh dari hiruk-pikuk masyarakat hingga ia syahid akibat diracun oleh Manshur. <ref>Thabathabai, ''Syi'ah dar Islām'', hlm, 220. </ref> | Manshur Abbasi memerintahkan untuk mendatangkan [[Imam Shadiq as]] dari [[Madinah]] (Imam Shadiq sebelumya pernah datang ke Irak atas perintah Safah Khalifah Abbasi dan sebelumnya juga pernah didatangkan ke Syam bersama Imam Kelima atas perintah Hisyam Khalifah Abbasi). Manshur mengawasi Imam Shadiq as selama beberapa waktu dan berulang kali telah berniat untuk membunuh Imam Ja'far as. Namun akhirnya ia membolehkan Imam Shadiq as untuk kembali ke Madinah. Imam Shadiq as terpaksa harus melakukan [[taqiyyah]] selama sisa hidupnya dan hidup jauh dari hiruk-pikuk masyarakat hingga ia syahid akibat diracun oleh Manshur. <ref>Thabathabai, ''Syi'ah dar Islām'', hlm, 220. </ref> | ||
[[berkas:پانوراما کاظمین.jpg| | [[berkas:پانوراما کاظمین.jpg|250px|thumbnail|Haram [[Imam Musa al-Kazhim as]] dan [[Imam al-Jawad as]] di [[Kazhimain]], Baghdad]] | ||
===7. Imam Musa al-Kazhim as=== | ===7. Imam Musa al-Kazhim as=== | ||
Baris 117: | Baris 115: | ||
Imam Ketujuh semasa dengan Khalifah Abbasiyah seperti Manshur, Hadi, Mahdi dan Harun. Ia hidup pada masa yang sangat mencekik dan pelik serta banyak mempraktikkan taqiyyah. Tatkala dalam perjalanan [[haji]] ke Madinah, Khalifah Abbasiyah pada waktu itu memerintahkan untuk menangkap [[Imam Kazhim as]] ketika sedang [[salat]] di [[Masjid Nabawi]]. Imam Kazhim as ditangkap dengan rantai dan dijebloskan ke dalam penjara. Ia dibawa dari [[Madinah]] ke Basrah dan dari Basrah ke Baghdad. Beberapa tahun lamanya ia dipindahkan dari satu penjara ke penjara lainnya hingga akhirnya gugur syahid di penjara Baghdad akibat diracun oleh Sindi bin Syahik. | Imam Ketujuh semasa dengan Khalifah Abbasiyah seperti Manshur, Hadi, Mahdi dan Harun. Ia hidup pada masa yang sangat mencekik dan pelik serta banyak mempraktikkan taqiyyah. Tatkala dalam perjalanan [[haji]] ke Madinah, Khalifah Abbasiyah pada waktu itu memerintahkan untuk menangkap [[Imam Kazhim as]] ketika sedang [[salat]] di [[Masjid Nabawi]]. Imam Kazhim as ditangkap dengan rantai dan dijebloskan ke dalam penjara. Ia dibawa dari [[Madinah]] ke Basrah dan dari Basrah ke Baghdad. Beberapa tahun lamanya ia dipindahkan dari satu penjara ke penjara lainnya hingga akhirnya gugur syahid di penjara Baghdad akibat diracun oleh Sindi bin Syahik. | ||
Imam Musa Kazhim dimakamkan di sebuah tempat bernama Maqabir [[Quraisy]] yang kini bernama kota Kazhimain, Baghdad, Irak. <ref>Thabathabai, ''Syi'ah dar Islām'', hlm, 221. </ref> | Imam Musa Kazhim dimakamkan di sebuah tempat bernama Maqabir [[Quraisy]] yang kini bernama kota Kazhimain, Baghdad, Irak. <ref>Thabathabai, ''Syi'ah dar Islām'', hlm, 221. </ref> | ||
[[berkas:Imamridha2.jpg| | [[berkas:Imamridha2.jpg|250px|thumbnail|Haram [[Imam Ridha as]] di [[Masyhad]]]] | ||
===8. Imam Ali al-Ridha as=== | ===8. Imam Ali al-Ridha as=== | ||
Baris 146: | Baris 144: | ||
Pada masa Mutawakkil, kondisi hidup para sayid Alawi – yang tinggal di [[Hijaz]] – sangat memprihatinkan, sehingga para wanitanya tidak memiliki pakaian yang cukup dan sebagian dari mereka hanya memiliki satu mukenah untuk [[salat]] dan harus bergantian mengenakannya. Kondisi yang sama juga dialami oleh para sayid Alawi di Mesir. | Pada masa Mutawakkil, kondisi hidup para sayid Alawi – yang tinggal di [[Hijaz]] – sangat memprihatinkan, sehingga para wanitanya tidak memiliki pakaian yang cukup dan sebagian dari mereka hanya memiliki satu mukenah untuk [[salat]] dan harus bergantian mengenakannya. Kondisi yang sama juga dialami oleh para sayid Alawi di Mesir. | ||
Imam Kesepuluh penuh kesabaran dalam menghadapi siksaan dan gangguan Mutawakkil hingga ia meninggal. Setelah Mutawakkil tutup usia, yang menggantikannya adalah Muntashir, Musta'in dan Mu'taz. [[Imam Hadi as]] syahid akibat diracun oleh Mu'taz. <ref>Thabathabai, ''Syi'ah dar Islām'', hlm, 227. </ref> | Imam Kesepuluh penuh kesabaran dalam menghadapi siksaan dan gangguan Mutawakkil hingga ia meninggal. Setelah Mutawakkil tutup usia, yang menggantikannya adalah Muntashir, Musta'in dan Mu'taz. [[Imam Hadi as]] syahid akibat diracun oleh Mu'taz. <ref>Thabathabai, ''Syi'ah dar Islām'', hlm, 227. </ref> | ||
[[berkas:تخریب حرم عسکریین ع به دست وهابی ها.jpg|250px|thumbnail|Penghancuran Haram [[Imam Hasan al-Askari as]] dan [[Imam Ali al-Hadi as]] di [[Samarra]] terjadi dua kali yaitu pada tahun 2005 dan 2007 yang dilakukan oleh Teroris Takfiri]]. | |||
===11. Imam Hasan al-Askari as=== | ===11. Imam Hasan al-Askari as=== | ||
{{main|Imam Hasan al-Askari as}} | {{main|Imam Hasan al-Askari as}} | ||
Hasan bin Ali (digelari Askari) putra Imam Kesepuluh lahir pada tahun [[232 H]]/846 dan syahid pada tahun [[260 H]]/874 (menurut sebagian riwayat [[Syiah]]) akibat diracun oleh Khalifah Abbasiyah, Mu'tamid. <ref>Thabathabai, ''Syi'ah dar Islām'', hlm, 227-228. </ref> | Hasan bin Ali (digelari Askari) putra Imam Kesepuluh lahir pada tahun [[232 H]]/846 dan syahid pada tahun [[260 H]]/874 (menurut sebagian riwayat [[Syiah]]) akibat diracun oleh Khalifah Abbasiyah, Mu'tamid. <ref>Thabathabai, ''Syi'ah dar Islām'', hlm, 227-228. </ref> | ||
Setelah ayahandanya wafat, Imam Askari as menduduki posisi imamah berdasarkan perintah [[Allah swt]] dan setelah diperkenalkan oleh pendahulunya. Imam Kesebelas menjalani periode imamah selama 7 tahun. Selama masa imamah ini, Imam Askari as sangat banyak mempraktikkan ''[[taqiyyah]]'' karena perlakuan yang berlebihan pemerintahan Abbasiyah. | Setelah ayahandanya wafat, Imam Askari as menduduki posisi imamah berdasarkan perintah [[Allah swt]] dan setelah diperkenalkan oleh pendahulunya. Imam Kesebelas menjalani periode imamah selama 7 tahun. Selama masa imamah ini, Imam Askari as sangat banyak mempraktikkan ''[[taqiyyah]]'' karena perlakuan yang berlebihan pemerintahan Abbasiyah. |