Lompat ke isi

Imam Muhammad al-Jawad as: Perbedaan antara revisi

imported>Yuwono
Tidak ada ringkasan suntingan
imported>Yuwono
Baris 125: Baris 125:


===Dialog di Majlis Ma'mun===
===Dialog di Majlis Ma'mun===
Salah satu dialog penting Imam yang terjadi pada masa Ma'mun Abbasiah di Baghdad adalah dialog dengan [[fakih]] kerajaan, yakni Yahya bin Aktsam. Sebab terjadinya dialog ini adalah saran pernikahan Imam dengan Ummul Fadhl dari pihak Ma'mun. Setelah para pembesar Abbasiah mengetahui masalah, maka mereka menentang keras saran Ma'mun tersebut; dengan demikian Ma'mun untuk membuktikan ucapannya kepada para penentangnya mengatakan, kalian dapat mengujinya (Imam Jawad as). Mereka menerimanya dan mereka menguji Imam dalam bentuk sebuah dialog antara orang paling terpandai dari mereka.
Salah satu dialog penting Imam yang terjadi pada masa Ma'mun Abbasiah di Baghdad adalah dialog dengan [[fakih]] kerajaan, yakni Yahya bin Aktsam. Sebab terjadinya dialog ini adalah saran pernikahan Imam dengan Ummul Fadhl dari pihak Ma'mun. Setelah para pembesar Abbasiyah mengetahui masalah, maka mereka menentang keras saran Ma'mun tersebut; dengan demikian Ma'mun untuk membuktikan ucapannya kepada para penentangnya mengatakan, kalian dapat mengujinya (Imam Jawad as). Mereka menerimanya dan mereka menguji Imam dalam bentuk sebuah dialog antara orang paling terpandai dari mereka.


Tibalah hari yang sudah dijanjikan. Pertama-tama Yahya bertanya tentang seseorang yang berburu hewan pada saat dia melakukan [[ihram]]. Imam dalam menjawab dengan melontarkan beberapa pelbagai asumsi masalah, meminta manakah yang dimaksudkan oleh Yahya bin Aktsam. Yahya bin Aktsam pun tidak berkutik dan para hadirin pun kebingunan dan takjub. Lantas Imam memberikan jawaban satu persatu kepada mereka. Orang-orang istana dan para ulama Abbasiah setelah mendengar jawaban lengkap Imam mengakui akan keilmuan dan pengetahuannya yang melimpah dan Ma'mun merasa sangat gembira karena benar pilihannya, lalu ia mengatakan, Alhamdulillah sesuai dengan apa yang saya pikirkan.<ref> Thabarsi, al-Ihtijaj, hlm. 443 dan 444; Al-Mas'udi, Itsbat al-Washiyyah lil Imam Ali bin Abi Thalib as, hlm. 189-191.</ref>
Tibalah hari yang sudah dijanjikan. Pertama-tama Yahya bertanya tentang seseorang yang berburu hewan pada saat dia melakukan [[ihram]]. Imam dalam menjawab dengan melontarkan beberapa pelbagai asumsi masalah, meminta manakah yang dimaksudkan oleh Yahya bin Aktsam. Yahya bin Aktsam pun tidak berkutik dan para hadirin pun kebingunan dan takjub. Lantas Imam memberikan jawaban satu persatu kepada mereka. Orang-orang istana dan para ulama Abbasiah setelah mendengar jawaban lengkap Imam mengakui akan keilmuan dan pengetahuannya yang melimpah dan Ma'mun merasa sangat gembira karena benar pilihannya, lalu ia mengatakan, Alhamdulillah sesuai dengan apa yang saya pikirkan.<ref> Thabarsi, 'al-Ihtijaj'', hlm. 443 dan 444; Al-Mas'udi, ''Itsbat al-Washiyyah lil Imam Ali bin Abi Thalib as'', hlm. 189-191.</ref>


===Dialog tentang Khalifah===
===Dialog tentang Khalifah===
Pengguna anonim