Lompat ke isi

Imam Muhammad al-Jawad as: Perbedaan antara revisi

imported>Yuwono
Tidak ada ringkasan suntingan
imported>Yuwono
Baris 161: Baris 161:


==Tawassul kepada Imam Jawad as==
==Tawassul kepada Imam Jawad as==
Sebagian orang-orang [[Syiah]] dengan memperhatikan pesan-pesan yang disampaikan sebagian para ulama Syiah hendaknya [[Tawassul|bertawassul]] kepada Imam Jawad as guna meminta kelapangan rezeki dan kelapangan dalam urusan materi dan dalam maaslah ini mereka menyebutnya dengan Bab al-Hawaij (pintu hajat). Contoh dari pesan ini adalah penukilan [[Majlisi Kedua|Majlisi Tsani]] (kedua) dari Abul Wafa Syirazi, yang mengklaim bahwa dalam mimpinya [[Rasulullah saw]] menganjurkannya supaya bertawassul kepada Imam Jawad as dalam urusan materi.<ref> Ucapan Abu Lufa yang dinukil oleh Allamah Majlisi adalah sebagai berikut: "Saat (putra Ilyas) penguasa kawasan Kerman tertawan, tidak lama kemudian, dibawa dengan tali dan rantai ke penjara. Dengan berlalunya masa, aku memahami bahwa mereka telah melakukan rencana konspirasi pembunuhanku, aku sangat gelisah, apa yang harus aku perbuat supaya dapat selamat dan lolos dari konspirasi ini? Suatu malam aku menangis di keharibaan [[Allah swt]], aku bertawassul kepada [[Imam Ali Zainal Abidin as]] dan aku meminta keselamatanku, pada saat itu juga mataku terpejam dan aku melihat Rasulullah saw di alam mimpi, dimana beliau bersabda, janganlah bertawassul kepadaku dan putriku [[Sayidah Fatimah az-Zahra sa|Fatimah]] serta [[Imam Hasan as|Hasan as]] dan [[Imam Husain as|Husein as]], namun bertawassullah kepada Imam Jawad, putraku untuk meminta rezeki dan penghasilan serta penyelesaian muskilah, dimana Allah karenanya akan mengijabahkan hajat-hajatmu. Da'wat Rawandi, 191, hadis, 530; Bihar al-Anwar, jld. 91, hlm. 35 dan jld. 99, hlm. 249.</ref>
Sebagian orang-orang [[Syiah]] dengan memperhatikan pesan-pesan yang disampaikan sebagian para ulama Syiah hendaknya [[Tawassul|bertawassul]] kepada Imam Jawad as guna meminta kelapangan rezeki dan kelapangan dalam urusan materi dan dalam maaslah ini mereka menyebutnya dengan Bab al-Hawaij (pintu hajat). Contoh dari pesan ini adalah penukilan [[Majlisi Kedua|Majlisi Tsani]] (kedua) dari Abul Wafa Syirazi, yang mengklaim bahwa dalam mimpinya [[Rasulullah saw]] menganjurkannya supaya bertawassul kepada Imam Jawad as dalam urusan materi.<ref> Ucapan Abu Lufa yang dinukil oleh Allamah Majlisi adalah sebagai berikut: "Saat (putra Ilyas) penguasa kawasan Kerman tertawan, tidak lama kemudian, dibawa dengan tali dan rantai ke penjara. Dengan berlalunya masa, aku memahami bahwa mereka telah melakukan rencana konspirasi pembunuhanku, aku sangat gelisah, apa yang harus aku perbuat supaya dapat selamat dan lolos dari konspirasi ini? Suatu malam aku menangis di keharibaan [[Allah swt]], aku bertawassul kepada [[Imam Ali Zainal Abidin as]] dan aku meminta keselamatanku, pada saat itu juga mataku terpejam dan aku melihat Rasulullah saw di alam mimpi, dimana beliau bersabda, janganlah bertawassul kepadaku dan putriku [[Sayidah Fatimah az-Zahra sa|Fatimah]] serta [[Imam Hasan as|Hasan as]] dan [[Imam Husain as|Husein as]], namun bertawassullah kepada Imam Jawad, putraku untuk meminta rezeki dan penghasilan serta penyelesaian muskilah, dimana Allah karenanya akan mengijabahkan hajat-hajatmu. Da'wat Rawandi, 191, hadis, 530; ''Bihar al-Anwar'', jld. 91, hlm. 35 dan jld. 99, hlm. 249.</ref>


==Telaah lebih lanjut==
==Telaah lebih lanjut==
Pengguna anonim