Lompat ke isi

Surah-surah Makkiyah dan Madaniyah: Perbedaan antara revisi

tidak ada ringkasan suntingan
imported>Maitsam
(←Membuat halaman berisi 'Makkiyah dan Madaniyah adalah terkait dengan tempat turunnya wahyu ayat-ayat Ilahi. Oleh itu, pengenalan ayat-ayat yang turun pada dua tempat ini merupakan hal paling ...')
 
imported>Maitsam
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 6: Baris 6:


==Kriteria-kriteria untuk Membedakan antara Surah-surah Makkiyah dengan Madaniyyah==
==Kriteria-kriteria untuk Membedakan antara Surah-surah Makkiyah dengan Madaniyyah==
Ulama membagi 3 kaidah untuk menentukan antara surah-surah Makkiyah dan Madaniyyah.  
Ulama membagi 3 kaidah untuk menentukan antara surah-surah Makkiyah dan Madaniyyah.
#Kaidah waktu: Sebagian berpendapat bahwa surat-surat yang turun pada masa sebelum hijrah adalah surah-surah Makiyyah dan surat-surat turun setelah hijrahnya Nabi Muhammad Saw adalah surah-surah Madaniyyah.
#Kaidah waktu: Sebagian berpendapat bahwa surat-surat yang turun pada masa sebelum hijrah adalah surah-surah Makiyyah dan surat-surat turun setelah hijrahnya Nabi Muhammad Saw adalah surah-surah Madaniyyah.
#Kaidah tempat: Sebagian berkata bahwa surah-surah yang turun di Mekah adalah Makkiyyah dan surah-surah yang turun di Madinah adalah surah-surah Madaniyyah, sedangkan surah-surah yang turun Madinah adalah surah-surah Madaniyyah. Demikian juga bahwa surah-surah yang turun di daerah sekitar Mekah adalah surah-surah Makkiyyah dan surah-surah yang turun di daerah sekitar Madinah adalah surah-surah Madaniyyah.
#Kaidah tempat: Sebagian berkata bahwa surah-surah yang turun di Mekah adalah Makkiyyah dan surah-surah yang turun di Madinah adalah surah-surah Madaniyyah, sedangkan surah-surah yang turun Madinah adalah surah-surah Madaniyyah. Demikian juga bahwa surah-surah yang turun di daerah sekitar Mekah adalah surah-surah Makkiyyah dan surah-surah yang turun di daerah sekitar Madinah adalah surah-surah Madaniyyah.
#Kaidah mukhatab (audiens): Apabila surah itu diperuntukkan bagi masyarakat Mekah maka surah itu adalah surah-surah Makkiyah dan jika surah-surah itu diperuntukkan bagi penduduk Madinah adalah surah-surah Madaniyyah. Kriteria untuk mengetahuinya adalah jika  surah-surah itu menggunakan “Ya Ayyuha al-Nas” adalah Makiyyah dan jika menggunakan “Ya Ayyuhalladzina Amanu” adalah Madaniyyah.
#Kaidah mukhatab (audiens): Apabila surah itu diperuntukkan bagi masyarakat Mekah maka surah itu adalah surah-surah Makkiyah dan jika surah-surah itu diperuntukkan bagi penduduk Madinah adalah surah-surah Madaniyyah. Kriteria untuk mengetahuinya adalah jika  surah-surah itu menggunakan “Ya Ayyuha al-Nas” adalah Makiyyah dan jika menggunakan “Ya Ayyuhalladzina Amanu” adalah Madaniyyah.
Sebagaimana yang dikatakan oleh sarjana al-Quran pada masa sekarang bahwa kriteria-kriteria terbaik dalam menentukan Makiyyah atau Madaniyyahnya sebuah surah dalam tiga kriteria di atas adalah kriteria pertama. <ref> Farzad Haji Mirzai, Madkhal Makkiyah wa Madaniyyah dar Dānesh Nāmeh  Qurān wa Qurān Pazuhi, jil. 2, hal. 2145. </ref>
Sebagaimana yang dikatakan oleh sarjana al-Quran pada masa sekarang bahwa kriteria-kriteria terbaik dalam menentukan Makiyyah atau Madaniyyahnya sebuah surah dalam tiga kriteria di atas adalah kriteria pertama. <ref> Farzad Haji Mirzai, Madkhal Makkiyah wa Madaniyyah dar Dānesh Nāmeh  Qurān wa Qurān Pazuhi, jil. 2, hal. 2145. </ref>


==Metode-metode untuk Mengenal surah-surah Makkiyah dan Madaniyyah==
==Metode-metode untuk Mengenal surah-surah Makkiyah dan Madaniyyah==
#Cara terpenting untuk mengenal ayat ini melalui riwayat-riwayat dari Nabi Muhammad Saw, para Imam As dan sahabat. Terkait dengan hal ini sangat penting untuk mengenal hadis-hadis dan riwayat-riwayat yang sesuai dengan Ilmu Dirayah Hadis.  
#Cara terpenting untuk mengenal ayat ini melalui riwayat-riwayat dari Nabi Muhammad Saw, para Imam As dan sahabat. Terkait dengan hal ini sangat penting untuk mengenal hadis-hadis dan riwayat-riwayat yang sesuai dengan Ilmu Dirayah Hadis.
#Apabila cara pertama (naqli dan riwayat) tidak diterima, maka para peneliti al-Quran menggunakan cara qiyasi dan ijtihadi (ijithadi yang akli). Dalam hal ini, para peneliti harus meneliti kriteria-kriteria ayat-ayat Makkiyah dan Madaniyyah yang diterima oleh semua kalangan, kemudian mengetahui ayat-ayat Makkiyah dan Madaniyah yang menjadi perbedaan. <ref> Farzad Haji Mirzai, Madkhal Makkiyah wa Madaniyyah dar Dānesh Nāmeh  Qurān wa Qurān Pazuhi, jil. 2, hal. 2145-2146. </ref>
#Apabila cara pertama (naqli dan riwayat) tidak diterima, maka para peneliti al-Quran menggunakan cara qiyasi dan ijtihadi (ijithadi yang akli). Dalam hal ini, para peneliti harus meneliti kriteria-kriteria ayat-ayat Makkiyah dan Madaniyyah yang diterima oleh semua kalangan, kemudian mengetahui ayat-ayat Makkiyah dan Madaniyah yang menjadi perbedaan. <ref> Farzad Haji Mirzai, Madkhal Makkiyah wa Madaniyyah dar Dānesh Nāmeh  Qurān wa Qurān Pazuhi, jil. 2, hal. 2145-2146. </ref>


Baris 34: Baris 34:




Ciri-ciri Surah-surah Madaniyyah
===Ciri-ciri Surah-surah Madaniyyah===
#Terdapat kewajiban-kewajiban dan hukum-hukum dalam surah-surah ini
#Terdapat kewajiban-kewajiban dan hukum-hukum dalam surah-surah ini
#Surah-surah Madaniyyah pada umumnya panjang-panjang
#Surah-surah Madaniyyah pada umumnya panjang-panjang
Baris 48: Baris 48:
#Membantu dalam menafsirkan al-Quran. Dari sisi bahwa untuk memahami ketelitian ayat-ayat dan isyarat ayat-ayat memiliki hubungan yang erat dengan tempat, maka penting untuk mengenal ayat-ayat Makkiyah dan Madaniyyah bagi para mufassir
#Membantu dalam menafsirkan al-Quran. Dari sisi bahwa untuk memahami ketelitian ayat-ayat dan isyarat ayat-ayat memiliki hubungan yang erat dengan tempat, maka penting untuk mengenal ayat-ayat Makkiyah dan Madaniyyah bagi para mufassir
#Dari sisi bahwa untuk membedakan antara ayat-ayat yang nasikh (yang menghapus) dan mansukh (yang dihapus hukumnya) yang merupakan hal-hal yang menjadi perbedaan pendapat dalam Ulumul Quran memerlukan pengenalan terhadap ayat-ayat sebelumnya dan ayat-ayat setelahnya,  maka ayat-ayat Makiyyah dan Madaniyyah merupakan mukadimah penting dalam membedakan antara ayat-ayat nasikh dan mansukh.
#Dari sisi bahwa untuk membedakan antara ayat-ayat yang nasikh (yang menghapus) dan mansukh (yang dihapus hukumnya) yang merupakan hal-hal yang menjadi perbedaan pendapat dalam Ulumul Quran memerlukan pengenalan terhadap ayat-ayat sebelumnya dan ayat-ayat setelahnya,  maka ayat-ayat Makiyyah dan Madaniyyah merupakan mukadimah penting dalam membedakan antara ayat-ayat nasikh dan mansukh.
#Mengenal tahapan penyempurnaan penetapan hukum  
#Mengenal tahapan penyempurnaan penetapan hukum
#Mengetahui bagaimana turunnya al-Quran dan membantu mengetahui asbab nuzul yang juga merupakan bagian dari Ulumul Quran
#Mengetahui bagaimana turunnya al-Quran dan membantu mengetahui asbab nuzul yang juga merupakan bagian dari Ulumul Quran
#Menyelesaikan permasalah yang berkaitan dengan sirah Nabi Muhammad Saw
#Menyelesaikan permasalah yang berkaitan dengan sirah Nabi Muhammad Saw
#Salah satu pembahasan lain yang sepintas kurang penting namun perlu adalah mengenal ayat-ayat yang turun di Mekah namun hukumnya baru dilaksanakan di Mekah atau sebaliknya. Juga mengenal ayat-ayat yang turun ketika Nabi dalam keadaan safar, ayat-ayat yang turun pada musim dingin atau panas, ayat-ayat yang turun pada malam hari atau siang hari dan ayat-ayat Makkiyah yang mirip dengan ayat-ayat Madaniyyah juga termasuk tema-tema yang ada dalam pembahasan Makkiyah dan Madaniyyah. <ref> Farzad Haji Mirzai, Madkhal Makkiyah wa Madaniyyah dar Dānesh Nāmeh  Qurān wa Qurān Pazuhi, jil. 2, hal. 2146. </ref>
#Salah satu pembahasan lain yang sepintas kurang penting namun perlu adalah mengenal ayat-ayat yang turun di Mekah namun hukumnya baru dilaksanakan di Mekah atau sebaliknya. Juga mengenal ayat-ayat yang turun ketika Nabi dalam keadaan safar, ayat-ayat yang turun pada musim dingin atau panas, ayat-ayat yang turun pada malam hari atau siang hari dan ayat-ayat Makkiyah yang mirip dengan ayat-ayat Madaniyyah juga termasuk tema-tema yang ada dalam pembahasan Makkiyah dan Madaniyyah. <ref> Farzad Haji Mirzai, Madkhal Makkiyah wa Madaniyyah dar Dānesh Nāmeh  Qurān wa Qurān Pazuhi, jil. 2, hal. 2146. </ref>
 


==Catatan Kaki==
==Catatan Kaki==
Pengguna anonim