Lompat ke isi

Al-Qur'an al-Karim: Perbedaan antara revisi

28 bita ditambahkan ,  29 Juni 2019
imported>M.hazer
imported>M.hazer
Baris 1.022: Baris 1.022:


==Struktur Alquran==
==Struktur Alquran==
Alquran terdiri dari 114 [[surah]] dan enam ribu [[ayat]]. Terdapat perbedaan pendapat terkait dengan jumlah akurat ayat-ayat Alquran. Sebagian mengutip dari Imam Ali as menyebutkan bahwa Alquran terdiri dari 6236 ayat. <ref>Yusufi, Gharawi, ''Ulum Qur'āni'', 1393 S, hlm. 32. </ref> Alquran terbagi menjadi 30 juz dan 120 hizb. Al-Quran terbagi menjadi 30 juz dan 120 hizb. <ref>'' Mustafid'', juz, hlm. 229 dan 230. </ref>
Alquran terdiri dari 114 [[surah]] dan enam ribu [[ayat]]. Terdapat perbedaan pendapat terkait dengan jumlah akurat ayat-ayat Alquran. Sebagian mengutip dari [[Imam Ali as]] menyebutkan bahwa Alquran terdiri dari 6236 ayat. <ref>Yusufi, Gharawi, ''Ulum Qur'āni'', 1393 S, hlm. 32. </ref> Alquran terbagi menjadi 30 juz dan 120 hizb. Alquran terbagi menjadi 30 juz dan 120 hizb. <ref>'' Mustafid'', juz, hlm. 229 dan 230. </ref>
   
   
===Surah===
===Surah===
Bagian-bagian Alquran yang memiliki kandungan yang teratur disebut sebagai surah. <ref>Jawadi Amuli, 1389 S, jld. 2, hlm. 411. </ref> Surah-surah Alquran dimulai dengan [[Basmalah|bismillahi al-rahman al-rahim]] selain surah Al-Taubah. <ref>Kumpulan penulis, ''Ayat Bismillah'', hlm. 120. </ref> Berdasarkan pada masa pewahyuannya terbagi menjadi dua, [[Makkiyah dan Madaniyah]]; surah-surah yang turun sebelum Nabi Muhammad saw [[hijrah]] ke [[Madinah]] disebut sebagai Makkiyah; surah-surah yang turun pasca hijrah ke Madinah disebut sebagai Madaniyah. <ref>Ma'rifat, ''al-Tamhid'', 1412 H, jld. 1, hlm. 130. </ref>
Bagian-bagian Alquran yang memiliki kandungan yang teratur disebut sebagai surah. <ref>Jawadi Amuli, 1389 S, jld. 2, hlm. 411. </ref> Surah-surah Alquran dimulai dengan [[Basmalah|bismillahi al-rahman al-rahim]] selain [[surah At-Taubah]]. <ref>Kumpulan penulis, ''Ayat Bismillah'', hlm. 120. </ref> Berdasarkan pada masa pewahyuannya terbagi menjadi dua, [[Makkiyah dan Madaniyah]]; surah-surah yang turun sebelum [[Nabi Muhammad saw]] [[hijrah ke Madinah]] disebut sebagai Makkiyah; surah-surah yang turun pasca hijrah ke Madinah disebut sebagai Madaniyah. <ref>Ma'rifat, ''al-Tamhid'', 1412 H, jld. 1, hlm. 130. </ref>
    
    
===Ayat===
===Ayat===
Ayat adalah kata-kata, ungkapan atau kalimat Alquran yang membentuk surah. <ref>Mujtahid Syabistari, ''Ayat'', 1370 H, 276. </ref> Setiap [[surah]] terdiri dari beberapa ayat tertentu. <ref>Mujtahid Syabastari, ''Ayat '', 1370 H, 276. </ref> Ayat-ayat Alquran dari sudut pandang isi berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Ayat 282 surah [[Al-Baqarah]] merupakan ayat terpanjang dalam Alquran. Ayat yang paling pendek seperti ayat-ayat “«مُدهامَّتان» (QS Al-Rahman:64), «والضُّحی» (QS Al-Dhuha:1), «والفَجر» (QS Al-Fajr:1) atau pembuka-pembuka surah lainnya. <ref>Mujtahid Syabastari, ''Ayat'', 1370 H, 276. </ref>
Ayat adalah kata-kata, ungkapan atau kalimat Alquran yang membentuk surah. <ref>Mujtahid Syabistari, ''Ayat'', 1370 H, 276. </ref> Setiap surah terdiri dari beberapa ayat tertentu. <ref>Mujtahid Syabastari, ''Ayat '', 1370 H, 276. </ref> Ayat-ayat Alquran dari sudut pandang isi berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Ayat 282 [[surah Al-Baqarah]] merupakan ayat terpanjang dalam Alquran. Ayat yang paling pendek seperti ayat-ayat “«مُدهامَّتان» (QS. Ar-Rahman:64), «والضُّحی» (QS. Adh-Dhuha:1), «والفَجر» (QS. Al-Fajr:1) atau pembuka-pembuka surah lainnya. <ref>Mujtahid Syabastari, ''Ayat'', 1370 H, 276. </ref>


Ayat-ayat Alquran berdasarkan kriteria kejelasan makna terbagi menjadi [[Muhkam dan Mutasyabih]]. Yang dimaksud dengan ayat-ayat muhkam adalah ayat-ayat yang maknanya sedemikian jelas sehingga tidak menyisakan keraguan padanya. Ayat-ayat yang terdapat kemungkinan beberapa makna di dalamnya disebut sebagai mutsyabihat. <ref>Thabathabai, '' al-Mizan'', 1417 H, jld. 3, hlm. 21; Makarim Syirazi, ''Tafsir Nemuneh'', 1374 S, jld. 2, hlm. 433. </ref> Alquran sendiri yang melakukan pembagian dan klasifikasi ini. <ref>Qs. Ali Imran:7. </ref>
Ayat-ayat Alquran berdasarkan kriteria kejelasan makna terbagi menjadi [[Muhkam dan Mutasyabih]]. Yang dimaksud dengan ayat-ayat muhkam adalah ayat-ayat yang maknanya sedemikian jelas sehingga tidak menyisakan keraguan padanya. Ayat-ayat yang terdapat kemungkinan beberapa makna di dalamnya disebut sebagai mutsyabihat. <ref>Thabathabai, '' al-Mizan'', 1417 H, jld. 3, hlm. 21; Makarim Syirazi, ''Tafsir Nemuneh'', 1374 S, jld. 2, hlm. 433. </ref> Alquran sendiri yang melakukan pembagian dan klasifikasi ini. <ref>Qs. Ali Imran:7. </ref>
Baris 1.043: Baris 1.043:
{{Main|Keterjagaan Alquran dari Penyimpangan}}
{{Main|Keterjagaan Alquran dari Penyimpangan}}


Tahrif yang umumnya dibahas artinya adanya penambahan terhadap kata-kata atau kalimat-kalimat Alquran atau pengurangan terhadap kata-kata atau kalimat-kalimatnya. [[Sayid Abu al-Qasim al-Musawi al-Khui|Abul Qasim Khui]] menulis kaum Muslimin bersepakat bahwa tahrif dalam artian pertama tidak terjadi pada Alquran (penambahan); namun pada pengurangan kata-kata atau kalimat-kalimat Alquran terdapat perbedaan pendapat. <ref>Khui, ''al-Bayān fi Tafsir al-Qur'ān'', 1430 H, hlm. 200. </ref>
Tahrif yang umumnya dibahas artinya adanya penambahan terhadap kata-kata atau kalimat-kalimat Alquran atau pengurangan terhadap kata-kata atau kalimat-kalimatnya. [[Sayid Abu al-Qasim al-Musawi al-Khui|Abul Qasim Khui]] menulis, kaum Muslimin bersepakat bahwa tahrif dalam artian pertama tidak terjadi pada Alquran (penambahan); namun pada pengurangan kata-kata atau kalimat-kalimat Alquran terdapat perbedaan pendapat. <ref>Khui, ''al-Bayān fi Tafsir al-Qur'ān'', 1430 H, hlm. 200. </ref>


Menurutnya, pandangan masyhur di kalangan ulama Syiah menekankan bahwa tahrif dalam artian ini juga tidak terjadi pada Alquran. <ref>Khui, ''al-Bayān fi Tafsir al-Qur'ān''', 1430 H, hlm. 201. </ref>
Menurutnya, pandangan masyhur di kalangan ulama [[Syiah]] menekankan bahwa tahrif dalam artian ini juga tidak terjadi pada Alquran. <ref>Khui, ''al-Bayān fi Tafsir al-Qur'ān''', 1430 H, hlm. 201. </ref>


===Tantangan dan Kemukjizatan Alquran===
===Tantangan dan Kemukjizatan Alquran===
Pada ayat-ayat Alquran disebutkan bahwa sekiranya para penentang diminta untuk mendatangkan sebuah kitab seperti Alquran apabila mereka tidak menerima [[Nabi Muhammad saw]] sebagai utusan Allah swt. <ref>Qs Isra, ayat 88, Qs. Hud: 13, Qs Yunus: 38. </ref> Kaum Muslimin menyebut hal ini sebagai tahaddi. Tahaddi bermakna permintaan untuk mendatangkan hal yang sama dan lontaran tantangan. Kata ini pertama kali digunakan pada buku-buku teologis dasawarsa kesepuluh yang bermakna permintaan untuk mendatangkan hal yang sama dengan Alquran. <ref>Ma'muri, ''Tahadi '', 1385 S, hlm. 599. </ref>  
Pada ayat-ayat Alquran disebutkan bahwa sekiranya para penentang diminta untuk mendatangkan sebuah kitab seperti Alquran apabila mereka tidak menerima [[Nabi Muhammad saw]] sebagai utusan [[Allah swt]]. <ref>QS. Al-Isra, ayat 88, QS. Hud: 13, QS. Yunus: 38. </ref> Kaum Muslimin menyebut hal ini sebagai "tahaddi". Tahaddi bermakna permintaan untuk mendatangkan hal yang sama dan lontaran tantangan. Kata ini pertama kali digunakan pada buku-buku teologis dasawarsa kesepuluh yang bermakna permintaan untuk mendatangkan hal yang sama dengan Alquran. <ref>Ma'muri, ''Tahaddi '', 1385 S, hlm. 599. </ref>  


Sesuai dengan keyakinan umat Islam, tiada seorang pun yang dapat mendatangkan sebuah kitab seperti Alquran dan hal ini merupakan symbol bahwa Alquran dan kenabian Nabi Muhammad saw itu adalah [[mukjizat]]. Alquran sendiri menegaskan sisi ketuhanan Alquran (bahwa Alquran itu diturunkan dari sisi Allah swt) dan menilai mustahil ada seseorang yang mampu mendatangkan sebuah kitab seperti Alquran. <ref>Qs Thur: 34. </ref> Kemukjizatan Alquran adalah salah satu tema yang dikaji dan dipelajari dalam Ulumul Quran. <ref>Ma'rifat, ''I'jāz al-Qur'ān'', 1379 S, jld. 9, hlm. 363. </ref>
Sesuai dengan keyakinan umat Islam, tiada seorang pun yang dapat mendatangkan sebuah kitab seperti Alquran dan hal ini merupakan symbol bahwa Alquran dan [[kenabian]] Nabi Muhammad saw itu adalah [[mukjizat]]. Alquran sendiri menegaskan sisi ketuhanan Alquran (bahwa Alquran itu diturunkan dari sisi Allah swt) dan menilai mustahil ada seseorang yang mampu mendatangkan sebuah kitab seperti Alquran. <ref>Qs Thur: 34. </ref> Kemukjizatan Alquran adalah salah satu tema yang dikaji dan dipelajari dalam Ulumul Quran. <ref>Ma'rifat, ''I'jāz al-Qur'ān'', 1379 S, jld. 9, hlm. 363. </ref>


==Ilmu-ilmu yang Berkaitan dengan Alquran==
==Ilmu-ilmu yang Berkaitan dengan Alquran==
Pengguna anonim