Lompat ke isi

Al-Qur'an al-Karim: Perbedaan antara revisi

tidak ada ringkasan suntingan
imported>Ismail Dg naba
imported>Ismail Dg naba
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 19: Baris 19:
[[Ayat]]-ayat Alquran pada masa Rasulullah saw ditulis secara berserakan pada kulit hewan-hewan, kayu pohon kurma, kertas dan kain. Setelah wafatnya Rasulullah saw, ayat-ayat dan [[surah]]-surah Alquran dikumpulkan oleh para [[sahabat]]; namun naskah-naskah kebanyakan yang telah tersusun dalam urutan surah-surah dan qira'ah yang berbeda-beda. Berdasarkan perintah [[Usman]], naskah tunggal Alquran disiapkan dan naskah-naskah yang lain dihilangkan. Umat Muslim [[Syiah]], mengikut para imam, menilai naskah ini sebagai naskah yang benar dan sempurna.
[[Ayat]]-ayat Alquran pada masa Rasulullah saw ditulis secara berserakan pada kulit hewan-hewan, kayu pohon kurma, kertas dan kain. Setelah wafatnya Rasulullah saw, ayat-ayat dan [[surah]]-surah Alquran dikumpulkan oleh para [[sahabat]]; namun naskah-naskah kebanyakan yang telah tersusun dalam urutan surah-surah dan qira'ah yang berbeda-beda. Berdasarkan perintah [[Usman]], naskah tunggal Alquran disiapkan dan naskah-naskah yang lain dihilangkan. Umat Muslim [[Syiah]], mengikut para imam, menilai naskah ini sebagai naskah yang benar dan sempurna.


Alquran, Furqan, Alkitab dan Mushaf merupakan nama-nama yang paling masyhur Alquran. Alquran terdiri dari [[114 surah]], hampir 6000 ayat, 30 juz, dan 120 hizb. Dalam Alquran dibahas tentang [[tauhid]], [[ma'ad]], [[peperangan]] yang diikuti [[Rasulullah saw]], kisah-kisah para nabi, amalan-amalan saleh dalam [[Islam]], keutamaan dan keburukan [[akhlak]], pepeperangan melawan kemusyrikan dan kemunafikan.
Alquran, Furqan, Alkitab dan Mushaf merupakan nama-nama yang paling masyhur Alquran. Alquran terdiri dari 114 surah, hampir 6000 ayat, 30 juz, dan 120 hizb. Dalam Alquran dibahas tentang [[tauhid]], [[ma'ad]], peperangan yang diikuti [[Rasulullah saw]], kisah-kisah para nabi, amalan-amalan saleh dalam [[Islam]], keutamaan dan keburukan akhlak, pepeperangan melawan kemusyrikan dan kemunafikan.


Hingga abad keempat Hijriah, menyebar ragam qiraat dan bacaan terhadap Alquran. Adanya naskah-naskah yang berbeda di kalangan umat Muslim, khat-khat Arab yang masih permulaan, adanya perbedaan dialek yang berbeda-beda, subyektifisme para pembaca Alquran, merupakan beberapa faktor penyebab munculnya perbedaan bacaan. Pada abad ini terdapat tujuh qiraah yang dipilih dari beberapa qiraah yang sebelumnya ada. Qiraah yang umumnya dipakai di kalangan umat Islam adalah qiraah Ashim dengan riwayat Hafsh.
Hingga abad keempat Hijriah, menyebar ragam qiraat dan bacaan terhadap Alquran. Adanya naskah-naskah yang berbeda di kalangan umat Muslim, khat-khat Arab yang masih permulaan, adanya perbedaan dialek yang berbeda-beda, subyektifisme para pembaca Alquran, merupakan beberapa faktor penyebab munculnya perbedaan bacaan. Pada abad ini terdapat tujuh qiraah yang dipilih dari beberapa qiraah yang sebelumnya ada. Qiraah yang umumnya dipakai di kalangan umat Islam adalah qiraah Ashim dengan riwayat Hafsh.
Baris 30: Baris 30:


==Kalamullah==
==Kalamullah==
Sesuai dengan keyakinan [[kaum Muslimin]], Alquran adalah firman [[Allah swt]] yang diturunkan kepada [[Nabi Muhammad saw]] dengan perantara wahyu. <ref>Misbah Yazdi, ''Qur'ān Syināsi'', 1389, jld. 1, hlm. 115-122. </ref> Kandungan dan lafaz Alquran juga bersumber dari Allah swt. <ref>Mir Muhammadi Zarandi, '' Tārikh wa 'Ulum Qur'ān'', 1363 S, hlm. 44; Misbah Yazdi, 1389 S, jld. 1, hlm. 123. </ref> Pertama kali wahyu diturunkan kepada Nabi Muhammad di [[gua Hira]] yang terletak di gunung Nur. <ref>Ma'rifat, ''al-Tamhid'', 1412 H, jld. 1, hlm. 127. </ref> Disebutkan bahwa ayat-ayat pertama  yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw adalah ayat-ayat pertama surah Al-Alaq. Surah pertama yang diturunkan secara utuh adalah Surah Al-Fatihah. <ref>Ma'rifat, '' al-Tamhid'', 1412 H, jld. 1, hlm. 127. </ref> Menurut kaum Muslimin, Nabi Muhammad saw adalah nabi pamungkas dan Alquran adalah kitab terakhir samawi. <ref>Muthahhari, ''Majmu'e Atsar'', 1389 S, jld. 3, hlm. 153. </ref>
Sesuai dengan keyakinan kaum Muslimin, Alquran adalah firman [[Allah swt]] yang diturunkan kepada [[Nabi Muhammad saw]] dengan perantara wahyu. <ref>Misbah Yazdi, ''Qur'ān Syināsi'', 1389, jld. 1, hlm. 115-122. </ref> Kandungan dan lafaz Alquran juga bersumber dari Allah swt. <ref>Mir Muhammadi Zarandi, '' Tārikh wa 'Ulum Qur'ān'', 1363 S, hlm. 44; Misbah Yazdi, 1389 S, jld. 1, hlm. 123. </ref> Pertama kali wahyu diturunkan kepada Nabi Muhammad di [[gua Hira]] yang terletak di gunung Nur. <ref>Ma'rifat, ''al-Tamhid'', 1412 H, jld. 1, hlm. 127. </ref> Disebutkan bahwa ayat-ayat pertama  yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw adalah ayat-ayat pertama surah Al-Alaq. Surah pertama yang diturunkan secara utuh adalah Surah Al-Fatihah. <ref>Ma'rifat, '' al-Tamhid'', 1412 H, jld. 1, hlm. 127. </ref> Menurut kaum Muslimin, Nabi Muhammad saw adalah nabi pamungkas dan Alquran adalah kitab terakhir samawi. <ref>Muthahhari, ''Majmu'e Atsar'', 1389 S, jld. 3, hlm. 153. </ref>


==Proses Penerimaan Wahyu==
==Proses Penerimaan Wahyu==
Baris 42: Baris 42:
Alquran memiliki banyak nama. Quran, Furqan, Alkitab, Mushaf merupakan nama-nama yang terkenal untuk Alquran. <ref>Yusuf Gharawi, '' 'Ulum Qur'ān'', 1393 S, hlm. 28. </ref>
Alquran memiliki banyak nama. Quran, Furqan, Alkitab, Mushaf merupakan nama-nama yang terkenal untuk Alquran. <ref>Yusuf Gharawi, '' 'Ulum Qur'ān'', 1393 S, hlm. 28. </ref>


Nama Mushaf diberikan oleh Abu Bakar; adapun nama-nama lainnya disebutkan dalam Alquran;1<ref>Yusuf Gharawi, '' 'Ulum Qur'ān'', 1393 S, hlm. 28. </ref> Alquran merupakan nama yang paling terkenal untuk kitab samawi ini. Kata Alquran bersumber dari bahasa Arab yang bermakna bacaan yang enak dibaca. Disertai dengan alif dan lam dinyatkan sebanyak lima puluh kali dalam Alquran dimana pada semua penggunaan itu maknanya kitab Alquran; demikian juga tanpa alif dan lam disebutkan sebanyak dua puluh kali dalam Alquran yang pada tiga belas perkara bermakna kitab Alquran. <ref>Misbah Yazdi, ''Qur'ān Syināsi'', 1379 S, jld. 1, hlm. 43. </ref>
Nama Mushaf diberikan oleh Abu Bakar; adapun nama-nama lainnya disebutkan dalam Alquran;1<ref>Yusuf Gharawi, '' 'Ulum Qur'ān'', 1393 S, hlm. 28. </ref> Alquran merupakan nama yang paling terkenal untuk kitab samawi ini. Kata Alquran bersumber dari bahasa Arab yang bermakna bacaan yang enak dibaca. Disertai dengan alif dan lam dinyatkan sebanyak lima puluh kali dalam Alquran dimana pada semua penggunaan itu maknanya kitab Alquran; demikian juga tanpa alif dan lam disebutkan sebanyak dua puluh kali dalam Alquran yang pada tiga belas perkara bermakna kitab Alquran. <ref>Misbah Yazdi, ''Qur'ān Syināsi'', 1379 S, jld. 1, hlm. 43. </ref>
   
   
==Kedudukan==
==Kedudukan==
Baris 58: Baris 58:
Rasulullah saw sendiri mengawasi penulisan wahyu. Setelah membacakan ayat-ayat bagi para penulis [[wahyu]], ia meminta mereka untuk membacakan apa yang telah mereka tulis sehingga kesalahan-kesalahan yang mungkin ada dapat diperbaiki. <ref> Ramyar, ''Tārikh Qur'ān'', 1369 S, hlm. 260. </ref> Suyuthi menulis, “Pada masa Rasulullah saw Alquran telah ditulis namun tidak satu tempat dan urutan [[surah]]-surah juga belum jelas.” <ref>Suyuthi, ''al-Itqān'', 1363 S, jld. 1, hlm. 202; Suyuthi, ''Terjemah al-Itqān'', jld. 1, hlm. 201. </ref>
Rasulullah saw sendiri mengawasi penulisan wahyu. Setelah membacakan ayat-ayat bagi para penulis [[wahyu]], ia meminta mereka untuk membacakan apa yang telah mereka tulis sehingga kesalahan-kesalahan yang mungkin ada dapat diperbaiki. <ref> Ramyar, ''Tārikh Qur'ān'', 1369 S, hlm. 260. </ref> Suyuthi menulis, “Pada masa Rasulullah saw Alquran telah ditulis namun tidak satu tempat dan urutan [[surah]]-surah juga belum jelas.” <ref>Suyuthi, ''al-Itqān'', 1363 S, jld. 1, hlm. 202; Suyuthi, ''Terjemah al-Itqān'', jld. 1, hlm. 201. </ref>


Penyusunan Alquran seperti dalam bentuknya yang sekarang tidak dilakukan pada masa Nabi Muhammad saw. Dalam buku ''[[al-Tamhid fi 'Ulum al-Qur'an]]'' disebutkan bahwa pada masa Nabi Muhammad saw, ayat-ayat dan nama-nama surah telah jelas sesuai dengan pendapatnya; namun penyusunan terakhir Alquran dalam bentuk satu kitab dan susunan surah-surah dilakukan pasca wafatnya Nabi Muhammad dan berdasarkan pertimbangan sahabat. <ref>Ma'rifat, ''al-Tamhid'', 1412 H, jld. 1, hlm. 272-282 </ref> Menurut buku ini disebtukan bahwa yang pertama kali menyusun Alquran adalah [[Imam Ali as]]. Ia mengumpulkan surah-surah Alquran berdasarkan sejarah pewahyuan dan penurunan wahyu. <ref>Ma'rifat, ''al-Tamhid'', 1412 H, jld. 1, hlm. 281</ref>
Penyusunan Alquran seperti dalam bentuknya yang sekarang tidak dilakukan pada masa Nabi Muhammad saw. Dalam buku ''al-Tamhid fi 'Ulum al-Qur'an'' disebutkan bahwa pada masa Nabi Muhammad saw, ayat-ayat dan nama-nama surah telah jelas sesuai dengan pendapatnya; namun penyusunan terakhir Alquran dalam bentuk satu kitab dan susunan surah-surah dilakukan pasca wafatnya Nabi Muhammad dan berdasarkan pertimbangan sahabat. <ref>Ma'rifat, ''al-Tamhid'', 1412 H, jld. 1, hlm. 272-282 </ref> Menurut buku ini disebtukan bahwa yang pertama kali menyusun Alquran adalah [[Imam Ali as]]. Ia mengumpulkan surah-surah Alquran berdasarkan sejarah pewahyuan dan penurunan wahyu. <ref>Ma'rifat, ''al-Tamhid'', 1412 H, jld. 1, hlm. 281</ref>


===Penyatuan Mushaf===
===Penyatuan Mushaf===
Pasca wafatnya Rasulullah saw, [[sahabat-sahabat]] masing-masing mengumpulkan Alquran. Banyak [[mushaf]] yang telah disusun yang berbeda satu dengan yang lain dari sisi susunan surah dan bacaannya. <ref>Ma'rifat, ''al-Tamhid'', 1412 H, jld. 1, hlm. 334. </ref> Hal ini telah menyebabkan masing-masing dari kelompok ini menilai bahwa bacaan Alquran mereka yang benar dan bacaan kelompok lain keliru. <ref>Ma'rifat, ''al-Tamhid'', 1412 H, jld. 1, hlm.334-337. </ref>
Pasca wafatnya Rasulullah saw, masing-masing [[sahabat]] mengumpulkan Alquran. Banyak [[mushaf]] yang telah disusun yang berbeda satu dengan yang lain dari sisi susunan surah dan bacaannya. <ref>Ma'rifat, ''al-Tamhid'', 1412 H, jld. 1, hlm. 334. </ref> Hal ini telah menyebabkan masing-masing dari kelompok ini menilai bahwa bacaan Alquran mereka yang benar dan bacaan kelompok lain keliru. <ref>Ma'rifat, ''al-Tamhid'', 1412 H, jld. 1, hlm.334-337. </ref>


Sesuai dengan usulan Hudzaifah kepada Usman untuk menyatukan mushaf-mushaf yang ada dan persetujuan sahabat, Usman kemudian menugaskan sekelompok sahabat untuk melakukan hal ini. <ref>Ma'rifat, ''al-Tamhid'', 1412 H, jld. 1, hlm. 334-337. </ref>
Sesuai dengan usulan Hudzaifah kepada Usman untuk menyatukan mushaf-mushaf yang ada dan persetujuan sahabat, Usman kemudian menugaskan sekelompok sahabat untuk melakukan hal ini. <ref>Ma'rifat, ''al-Tamhid'', 1412 H, jld. 1, hlm. 334-337. </ref>


Ia mengutus orang-orang ke beberapa negeri Islam dan mengumpulkan seluruh Alquran yang ada; lalu memerintahkan naskah-naskah itu untuk dilenyapkan. <ref>Ma'rifat, ''al-Tamhid'', 1412 H, jld. 1, hlm. 346. </ref> Dalam ''al-Tamhid'' disebutkan bahwa kemungkinan besar masa penyatuan mushaf-mushaf Alquran ini terjadi pada tahun 25 H. <ref>Ma'rifat, ''al-Tamhid'', 1412 H, jld. 1, hlm. 343-346. </ref>
Ia mengutus orang-orang ke beberapa negeri Islam dan mengumpulkan seluruh Alquran yang ada; lalu memerintahkan naskah-naskah itu untuk dilenyapkan. <ref>Ma'rifat, ''al-Tamhid'', 1412 H, jld. 1, hlm. 346. </ref> Dalam ''al-Tamhid'' disebutkan bahwa kemungkinan besar masa penyatuan mushaf-mushaf Alquran ini terjadi pada tahun 25 H. <ref>Ma'rifat, ''al-Tamhid'', 1412 H, jld. 1, hlm. 343-346. </ref>
{{main|Mushaf Imam Ali as}}


{{main|Mushaf Imam Ali as}}
===Persetujuan Para Imam Syiah atas Mushaf Utsmani===
===Persetujuan Para Imam Syiah atas Mushaf Utsmani===
Tulisan Asli: [[Mushaf Usmani]]
{{main|Mushaf Usmani}}
Berdasarkan beberapa [[riwayat]], [[para imam Syiah]] sepakat dengan penyatuan mushaf-mushaf dan mushaf yang diperintahkan oleh khalifah Usman untuk disusun. Suyuthi mengutip dari [[Imam Ali as]] bahwa Usman bermusyawarah dengannya terkait dengan penyatuan Alquran-alquran dan dia juga setuju dengan usulan ini. <ref>Ma'rifat, ''al-Tamhid'', 1412 H, jld. 1, hlm. 341. </ref> Demikian juga diriwayatkan bahwa [[Imam Shadiq as]] tidak melarang seseorang yang membacakan Alquran di hadapannya yang berbeda dengan bacaan resmi. <ref>Hurr Amili, ''Wasāil al-Syiah'', 1412, jld. 4, hlm. 821. </ref> ''[[Al-Tamhid]]'' menyebutkan bahwa umat Muslim Syiah menyebutkan bahwa Alquran yang ada di tangan kaum Muslimin sekarang ini adalah Alquran yang sempurna. <ref>Ma'rifat, ''al-Tamhid'', 1412 H, jld. 1, hlm. 342. </ref>
Berdasarkan beberapa riwayat, [[para imam Syiah]] sepakat dengan penyatuan mushaf-mushaf dan mushaf yang diperintahkan oleh khalifah Usman untuk disusun. Suyuthi mengutip dari [[Imam Ali as]] bahwa Usman bermusyawarah dengannya terkait dengan penyatuan Alquran-alquran dan dia juga setuju dengan usulan ini. <ref>Ma'rifat, ''al-Tamhid'', 1412 H, jld. 1, hlm. 341. </ref> Demikian juga diriwayatkan bahwa [[Imam Shadiq as]] tidak melarang seseorang yang membacakan Alquran di hadapannya yang berbeda dengan bacaan resmi. <ref>Hurr Amili, ''Wasāil al-Syiah'', 1412, jld. 4, hlm. 821. </ref> ''Al-Tamhid'' menyebutkan bahwa umat Muslim Syiah menyebutkan bahwa Alquran yang ada di tangan kaum Muslimin sekarang ini adalah Alquran yang sempurna. <ref>Ma'rifat, ''al-Tamhid'', 1412 H, jld. 1, hlm. 342. </ref>


{|class="wikitable sortable" style="margin:2px 0px 3px 15px; width: 50%; font-size: 90%; line-height: 90%" align="right"
{|class="wikitable sortable" style="margin:2px 0px 3px 15px; width: 50%; font-size: 90%; line-height: 90%" align="right"
Baris 1.000: Baris 998:
Hingga abad keempat Hijriah merebak bacaan yang beragam di kalangan umat Muslim. <ref>Nashihan, ''Ulum al-Qur'ān dar Maktab Ahlul Bait'', 1389 S, hlm. 10, 12, 16 dan 25. </ref> Faktor terpenting adanya ragam bacaan ini karena adanya mushaf yang berbeda-beda di antara umat Muslim, khat Arab masih permulaan, tiadanya tanda baca pada huruf-huruf, tiadanya titik pada huruf-huruf, adanya dialek yang berbeda-beda dan selera pribadi para pembaca Alquran (orang-orang yang mengajarkan Alquran). <ref>Ma'rifat, ''al-Tamhid'', 1412 H, jld. 2, hlm. 10, 12, 16 dan 25. </ref>
Hingga abad keempat Hijriah merebak bacaan yang beragam di kalangan umat Muslim. <ref>Nashihan, ''Ulum al-Qur'ān dar Maktab Ahlul Bait'', 1389 S, hlm. 10, 12, 16 dan 25. </ref> Faktor terpenting adanya ragam bacaan ini karena adanya mushaf yang berbeda-beda di antara umat Muslim, khat Arab masih permulaan, tiadanya tanda baca pada huruf-huruf, tiadanya titik pada huruf-huruf, adanya dialek yang berbeda-beda dan selera pribadi para pembaca Alquran (orang-orang yang mengajarkan Alquran). <ref>Ma'rifat, ''al-Tamhid'', 1412 H, jld. 2, hlm. 10, 12, 16 dan 25. </ref>


Pada abad keempat Hijriah, Ibnu Mujahid guru para qari di [[Baghdad]], memilih 7 qiraah yang terdapat di antara firkah-firkah. Para qari bacaan-bacaan ini kemudian dikenal sebagai qurra al-saba'ah. Mengingat masing-masing dari bacaan ini diriwayatkan dengan dua riwayat, karena itu terdapat 14 qira'ah Alquran yang diterima oleh umat Islam. <ref>Nashihan, ''Ulum al-Qur'ān dar Maktab Ahlul Bait'', 1389 S, hlm. 195-197. </ref>
Pada abad keempat Hijriah, Ibnu Mujahid guru para qari di Baghdad, memilih 7 qiraah yang terdapat di antara firkah-firkah. Para qari bacaan-bacaan ini kemudian dikenal sebagai qurra al-saba'ah. Mengingat masing-masing dari bacaan ini diriwayatkan dengan dua riwayat, karena itu terdapat 14 qira'ah Alquran yang diterima oleh umat Islam. <ref>Nashihan, ''Ulum al-Qur'ān dar Maktab Ahlul Bait'', 1389 S, hlm. 195-197. </ref>


Ahlusunnah berpandangan bahwa Alquran memiliki banyak sisi pengucapan dan orang-orang dapat membaca masing-masing sisi pengucapan itu. <ref>Nashihan, ''Ulum al-Qur'ān dar Maktab Ahlul Bait'', 1389 S, hlm. 198. </ref> Namun ulama Syiah berkata Alquran diturunkan dengan satu bacaan dan para Imam Syiah supaya memudahkan umat Muslim untuk membaca Alquran kemudian membolehkan adanya ragam bacaan Alquran. <ref>Nashihan, ''Ulum al-Qur'ān dar Maktab Ahlul Bait'', 1389 S, hlm. 199. </ref>
Ahlusunnah berpandangan bahwa Alquran memiliki banyak sisi pengucapan dan orang-orang dapat membaca masing-masing sisi pengucapan itu. <ref>Nashihan, ''Ulum al-Qur'ān dar Maktab Ahlul Bait'', 1389 S, hlm. 198. </ref> Namun ulama Syiah berkata Alquran diturunkan dengan satu bacaan dan para Imam Syiah supaya memudahkan umat Muslim untuk membaca Alquran kemudian membolehkan adanya ragam bacaan Alquran. <ref>Nashihan, ''Ulum al-Qur'ān dar Maktab Ahlul Bait'', 1389 S, hlm. 199. </ref>


Bacaan yang tersebar di kalangan umat Islam adalah qira'ah Ashim berdasarkan riwayat Hafsh. Sebagian peneliti Alquran dari kalangan [[Syiah]] memandang bahwa qiraah Ashim berdasarkan riwayat Hafsh sebagai satu-satunya qiraah yang sahih dan [[mutawatir]]. Mereka berkata bahwa bacaan-bacaan lain yang diklaim berasal dari [[Rasulullah saw]] adalah bersumber dari selera pribadi para pembaca Alquran. <ref>Nashihan, ''Ulum al-Qur'ān dar Maktab Ahlul Bait'', 1389 S, hlm. 199, 200. </ref>
Bacaan yang tersebar di kalangan umat Islam adalah qira'ah Ashim berdasarkan riwayat Hafsh. Sebagian peneliti Alquran dari kalangan [[Syiah]] memandang bahwa qiraah Ashim berdasarkan riwayat Hafsh sebagai satu-satunya qiraah yang sahih dan mutawatir. Mereka berkata bahwa bacaan-bacaan lain yang diklaim berasal dari [[Rasulullah saw]] adalah bersumber dari selera pribadi para pembaca Alquran. <ref>Nashihan, ''Ulum al-Qur'ān dar Maktab Ahlul Bait'', 1389 S, hlm. 199, 200. </ref>




===Terjemahan Alquran===
===Terjemahan Alquran===
Terjemahan Alquran memiliki latar belakang sejarah yang panjang dan dapat ditelusuri hingga awal kedatangan Islam; <ref>Ramyar, ''Tārikh Qur'ān'', 1369 S, hlm. 653. </ref> Namun terjemahan pertama Alquran ke dalam bahasa Persia dilakukan pada abad keempat Hijriah. <ref>Adzarnusy, ''Terjemah Quran be Farsi'', hlm. 79. </ref> Disebutkan bahwa penerjemah pertama kali Alquran adalah [[Salman Farsi]] yang menerjemahkan [[''bismillahi al-rahman al-rahim'']] sebagai "Dengan nama Yazdan yang mahapemurah." 4<ref>Ramyar, ''Tārikh Qur'ān'', 1369 S, hlm. 653. </ref>
Terjemahan Alquran memiliki latar belakang sejarah yang panjang dan dapat ditelusuri hingga awal kedatangan Islam; <ref>Ramyar, ''Tārikh Qur'ān'', 1369 S, hlm. 653. </ref> Namun terjemahan pertama Alquran ke dalam bahasa Persia dilakukan pada abad keempat Hijriah. <ref>Adzarnusy, ''Terjemah Quran be Farsi'', hlm. 79. </ref> Disebutkan bahwa penerjemah pertama kali Alquran adalah [[Salman Farsi]] yang menerjemahkan ''bismillahi al-rahman al-rahim'' sebagai "Dengan nama Yazdan yang mahapemurah." 4<ref>Ramyar, ''Tārikh Qur'ān'', 1369 S, hlm. 653. </ref>


Terjemahan Alquran ke dalam bahasa-bahasa Eropa pertama kali dilakukan oleh para pendeta dan uskup Kristen. Mereka menerjemahkan sebagaian dari Alquran untuk mengkritisi Islam dalam tema-tema teologis. <ref>Rahmati, ''Terjemah Qur'ān be Zabanhāi Digar'', 1382 S, hlm. 84. </ref>Terjemahan latin Alquran secara sempurna pertama kali ditulis pada abad ke-6 H (12 M). <ref>Rahmati, ''Terjemah Qur'ān be Zabanhāi Digar'', 1382 S, hlm. 84. </ref>
Terjemahan Alquran ke dalam bahasa-bahasa Eropa pertama kali dilakukan oleh para pendeta dan uskup Kristen. Mereka menerjemahkan sebagaian dari Alquran untuk mengkritisi Islam dalam tema-tema teologis. <ref>Rahmati, ''Terjemah Qur'ān be Zabanhāi Digar'', 1382 S, hlm. 84. </ref>Terjemahan latin Alquran secara sempurna pertama kali ditulis pada abad ke-6 H (12 M). <ref>Rahmati, ''Terjemah Qur'ān be Zabanhāi Digar'', 1382 S, hlm. 84. </ref>
   
   
===Terbitan Alquran===
===Terbitan Alquran===
Alquran pertama kali pada tahun 950 H (1543 M) di terbitkan di Italia. Terbitan ini dilenyapkan atas perintah para petinggi gereja. Setelah itu, pada tahun 1104 H (1692 M) dan kemudian pada tahun 1108 H (1696 M) dicetak di Eropa. Terbitan pertama Alquran oleh kaum Muslimin pada tahun 1200 H. Maula Usman melakukan hal ini di St. Petersburgh Rusia. Negara pertama Muslim yang menerbitkan Alquran adalah [[Iran]]. Iran pada tahun-tahun 1243 dan 1248 H menerbitkan dua edisi cetakan Alquran yang sangat indah. Pada tahun-tahun berikutnya, Negara-negara Muslim lainnya seperti [[Turki]], [[Mesir]] dan [[Irak]] menerbitkan ragam cetakan Alquran. <ref>''Ma'rifat Pisyine Cāb Quran Karim'', Site Danesynameh Maudhu'i Qur'an</ref>
Alquran pertama kali pada tahun 950 H (1543 M) di terbitkan di Italia. Terbitan ini dilenyapkan atas perintah para petinggi gereja. Setelah itu, pada tahun 1104 H/1692 dan kemudian pada tahun 1108 H/1696 dicetak di Eropa. Terbitan pertama Alquran oleh kaum Muslimin pada tahun 1200 H. Maula Usman melakukan hal ini di St. Petersburgh Rusia. Negara pertama Muslim yang menerbitkan Alquran adalah Iran. Iran pada tahun-tahun 1243 H/1828 dan 1248 H/1833 menerbitkan dua edisi cetakan Alquran yang sangat indah. Pada tahun-tahun berikutnya, Negara-negara Muslim lainnya seperti Turki, Mesir dan Irak menerbitkan ragam cetakan Alquran. <ref>''Ma'rifat Pisyine Cāb Quran Karim'', Site Danesynameh Maudhu'i Qur'an</ref>


Mesir menerbitkan Alquran pada tahun 1342 H/1924 di bawah pengawasan para dosen Al-Azhar dan berdasarkan riwayat Hafsh dari Ashim dan diterima oleh dunia Islam. Alquran yang dikenal hari ini dengan nama Usman Thaha ditulis dengan khat yang indah oleh seorang penulis kaligrafi Suriah dan diterbitkan di Mesir. Alquran ini diterbitkan di pelbagai Negara-negara Islam. Ciri khas terbitan ini adalah susunan [[ayat-ayat]] pada halamana-halaman dan urutan hizb-hizb dan 30 juz Alquran. <ref>''Ma'rifat Pisyine Cāb Quran Karim'', Site Danesynameh Maudhu'i Qur'an</ref>
Mesir menerbitkan Alquran pada tahun 1342 H/1924 di bawah pengawasan para dosen Al-Azhar dan berdasarkan riwayat Hafsh dari Ashim dan diterima oleh dunia Islam. Alquran yang dikenal hari ini dengan nama Usman Thaha ditulis dengan khat yang indah oleh seorang penulis kaligrafi Suriah dan diterbitkan di Mesir. Alquran ini diterbitkan di pelbagai Negara-negara Islam. Ciri khas terbitan ini adalah susunan [[ayat-ayat]] pada halamana-halaman dan urutan hizb-hizb dan 30 juz Alquran. <ref>''Ma'rifat Pisyine Cāb Quran Karim'', Site Danesynameh Maudhu'i Qur'an</ref>