Lompat ke isi

Al-Qur'an al-Karim: Perbedaan antara revisi

35 bita ditambahkan ,  25 Mei 2017
imported>M.hazer
imported>M.hazer
Baris 1.090: Baris 1.090:
==Bacaan Al-Qur’an dan Para Qari’ Besar==
==Bacaan Al-Qur’an dan Para Qari’ Besar==


Ada beberapa perbedaan bacaan Al-Qur’an. Pada masa Nabi saw, bahkan di hadapan beliau pun, kadang terjadi perselisihan pengucapan bacaan ayat Al-Qur’an. Kadang Nabi saw membenarkan salah satunya, kadang dua-duanya. Contoh dari hal tersebut adalah adanya hadits sab’ah ahruf (tujuh jenis qira’at/bacaan Al-Qur’an yang diakui). Selama tidak merusak dan merubah maksud dan makna Al-Qur’an Nabi saw tidak mempermasalahkannya. Hal itu bertujuan untuk mempermudah pengucapan bacaan Al-Qur’an.
Ada beberapa perbedaan bacaan Al-Qur’an. Pada masa [[Nabi saw]], bahkan di hadapan beliau pun, kadang terjadi perselisihan pengucapan bacaan [[ayat]] Al-Qur’an. Kadang Nabi saw membenarkan salah satunya, kadang dua-duanya. Contoh dari hal tersebut adalah adanya hadits sab’ah ahruf (tujuh jenis qira’at/bacaan Al-Qur’an yang diakui). Selama tidak merusak dan merubah maksud dan makna Al-Qur’an Nabi saw tidak mempermasalahkannya. Hal itu bertujuan untuk mempermudah pengucapan bacaan Al-Qur’an.


===Sebab-sebab Timbulnya Perbedaan Bacaan Al-Qur’an===
===Sebab-sebab Timbulnya Perbedaan Bacaan Al-Qur’an===
#Perbedaan aksen bahasa. Seperti yang diucapkan Bani Tamim, ketika mengucapkan “حتی حین” (hatta hina) mereka ucapkan “عتّی عین” (‘atta ‘in).
#Perbedaan aksen bahasa. Seperti yang diucapkan Bani Tamim, ketika mengucapkan “حتی حین” (hatta hina) mereka ucapkan “عتّی عین” (‘atta ‘in).
#Belum adanya kaidah i’rab (perubahan bacaaan di setiap akhir kata) di huruf Arab dan Mushaf Imam. Hal itu berlanjut hingga masa Abu aswad Du’aly. Dengan bimbingan Imam Ali as, ia memberikan i’rab pada Al-Qur’an, namun selama dua atau tiga abad setelahnya hal itu baru bisa disempurnakan.
#Belum adanya kaidah i’rab (perubahan bacaaan di setiap akhir kata) di huruf Arab dan Mushaf Imam. Hal itu berlanjut hingga masa Abu Aswad al-Du’aly. Dengan bimbingan [[Imam Ali as]], ia memberikan i’rab pada Al-Qur’an, namun selama dua atau tiga abad setelahnya hal itu baru bisa disempurnakan.
#Tidak adanya titik dan harakat/baris pada huruf. Untuk memudahkan baca Al-Qur’an, Hajjaj bin Yusuf memberikan harakat di dalam bacaan Al-Qur’an. Penyempurnaan hal itu juga berlanjut sampai ahir abad ketiga.
#Tidak adanya titik dan harakat/baris pada huruf. Untuk memudahkan baca Al-Qur’an, Hajjaj bin Yusuf memberikan harakat di dalam bacaan Al-Qur’an. Penyempurnaan hal itu juga berlanjut sampai ahir abad ketiga.
#Ijtihad pribadi para sahabat, qari’ dan para ilmuwan Qur’an pada nahwu, arti dan tafsir Al-Qur’an.
#Ijtihad pribadi para [[sahabat]], qari’ dan para ilmuwan Qur’an pada nahwu, arti dan tafsir Al-Qur’an.
#Jauh dari tempat munculnya Islam, yaitu Mekah dan Madinah.
#Jauh dari tempat munculnya [[Islam]], yaitu [[Mekah]] dan [[Madinah]].
#Tidak adanya tanda baca, tanda waqaf (berhenti) dan tanda permulaan dan lainnya sebagaimana yang dibahas dalam ilmu tajwid sekarang ini.
#Tidak adanya tanda baca, tanda waqaf (berhenti) dan tanda permulaan dan lainnya sebagaimana yang dibahas dalam ilmu tajwid sekarang ini.


Baris 1.116: Baris 1.116:
#Perawi pertama: Al-Bazi (250 H))
#Perawi pertama: Al-Bazi (250 H))
#Perawi kedua: Muhammad Qunbul
#Perawi kedua: Muhammad Qunbul
*‘ashim bin Abi al-Nujud (w. 128 H)
*‘Ashim bin Abi al-Nujud (w. 128 H)
#Perawi: Hafs bin Sulaiman (w. 180 H)
#Perawi: Hafs bin Sulaiman (w. 180 H)
#Perawi kedua: Syu’bah bin Iyash ((w. 194 H)
#Perawi kedua: Syu’bah bin Iyash ((w. 194 H)
Baris 1.134: Baris 1.134:
====Tiga Imam Lainnya====
====Tiga Imam Lainnya====
*Khalaf bin Hisyam (w. 150-229 H)
*Khalaf bin Hisyam (w. 150-229 H)
#Perawi pertama: Ishaq (abu Ya’qub Ishaq bin Ibrahim al-Bagdadi – w. 286 H))
#Perawi pertama: Ishaq (Abu Ya’qub Ishaq bin Ibrahim al-Bagdadi – w. 286 H))
#Perawi kedua: Idris, Abu Hasan Abdul Karim
#Perawi kedua: Idris, Abu Hasan Abdul Karim
*Ya’qub bin Ishaq (w. 117-205 H)
*Ya’qub bin Ishaq (w. 117-205 H)
Baris 1.143: Baris 1.143:
#Perawi kedua: Ibnu jammaz, Sulaiman bin Muslim
#Perawi kedua: Ibnu jammaz, Sulaiman bin Muslim


Berkenaan dengan kehujjahan tujuh dan sepuluh qira’at masih menjadi pembahasan para ilmuwan Qur’an dan ahli ushul Syi’ah. <ref>Al-Tamhid, jld. 2, hlm. 270, dinukil oleh Khuramsyahi, Dāneshnameh Qur’an wa Qur’an Pesyuhi, jld. 2, hlm. 1637. </ref>
Berkenaan dengan kehujjahan tujuh dan sepuluh qira’at masih menjadi pembahasan para ilmuwan Qur’an dan ahli ushul [[Syi’ah]]. <ref>Al-Tamhid, jld. 2, hlm. 270, dinukil oleh Khuramsyahi, Dāneshnameh Qur’an wa Qur’an Pesyuhi, jld. 2, hlm. 1637. </ref>


==Makkiyah dan Madaniyyah (و مدنية مكية)==
==Makkiyah dan Madaniyyah (و مدنية مكية)==
Pengguna anonim