Pengguna anonim
Bismillahi Rahmanir Rahim: Perbedaan antara revisi
→Islam
imported>Hindr |
imported>Hindr (→Islam) |
||
Baris 61: | Baris 61: | ||
===Islam=== | ===Islam=== | ||
Terdapat banyak riwayat tentang sunah [[Nabi Muhammad saw]] dalam penggunaan "Bismillahi Rahmanir Rahim." Menurut riwayat yang dinukil oleh Ibnu Sa'ad <ref> Jld. 1, hlm. 263. </ref> dan Mas'udi<ref> Hlm. 225. </ref>, Sya'bi, A'masy, Abu Malik Qatadah bahwa Nabi Saw pada awal [[bi'tsah]] telah membiasakan penggunaan lafadz "Bismika allahumma." Dari laporan Ibnu Hisyam<ref> ''Jāmi' al-Bayān'', jld. 1, hlm. 38.</ref> terkait dengan permulaan perjanjian damai [[Hudaibiyah]], Suhail bin Amr yang mewakili pihak [[Quraisy]] meminta untuk menuliskan "Bismika allahumma" sebagai ganti dari "Bismillahir Rahmanir Rahimi", hal ini menunjukkan bahwa kebiasaan kaum Arab menuliskan "Bismika Allahumma." Pada lanjutan riwayat itu menunjukkan bahwa Nabi Muhammad saw semenjak turunnya ayat 41 [[surah Hud]] «و قالَ ارکَبُوا فیها بِسم اللّه مَجریها و مُرسیها» telah menggunakan lafadz "Bismillah" dan setelah turunnya ayat 110 surah Al-Isra «قُلِ ادعُواللّهَ اَوِ ادعُوا الرَّحمن»، menggunakan lafadz "Bismillahir Rahman", kemudian setelah turunnya ayat 30 surah Al-Naml. «انَّه مِن سُلَیمان و اءِنَّهُ بِسم اللّه الرحمن الرحیم» menggunakan lafadz sempurna "Bismillahir Rahmanir Rahim." | Terdapat banyak riwayat tentang sunah [[Nabi Muhammad saw]] dalam penggunaan "Bismillahi Rahmanir Rahim." Menurut riwayat yang dinukil oleh Ibnu Sa'ad <ref> Jld. 1, hlm. 263. </ref> dan Mas'udi<ref> Hlm. 225. </ref>, Sya'bi, A'masy, Abu Malik Qatadah bahwa Nabi Saw pada awal [[bi'tsah]] telah membiasakan penggunaan lafadz "Bismika allahumma." Dari laporan Ibnu Hisyam<ref> ''Jāmi' al-Bayān'', jld. 1, hlm. 38.</ref> terkait dengan permulaan perjanjian damai [[Hudaibiyah]], Suhail bin Amr yang mewakili pihak [[Quraisy]] meminta untuk menuliskan "Bismika allahumma" sebagai ganti dari "Bismillahir Rahmanir Rahimi", hal ini menunjukkan bahwa kebiasaan kaum Arab menuliskan "Bismika Allahumma." Pada lanjutan riwayat itu menunjukkan bahwa Nabi Muhammad saw semenjak turunnya ayat 41 [[surah Hud]] «و قالَ ارکَبُوا فیها بِسم اللّه مَجریها و مُرسیها» telah menggunakan lafadz "Bismillah" dan setelah turunnya ayat 110 [[Surah Al-Isra'|surah Al-Isra]] «قُلِ ادعُواللّهَ اَوِ ادعُوا الرَّحمن»، menggunakan lafadz "Bismillahir Rahman", kemudian setelah turunnya ayat 30 [[surah Al-Naml]]. «انَّه مِن سُلَیمان و اءِنَّهُ بِسم اللّه الرحمن الرحیم» menggunakan lafadz sempurna "Bismillahir Rahmanir Rahim." Namun laporan ini nampaknya tidak mungkin. Karena surah Al-Naml turun pada pertengahan periode [[Mekah]], sementara sebelum masa ini kemungkinan penggunaan lafadz Bismillah secara sempurna sudah sangat sering digunakan. | ||
Namun laporan ini nampaknya tidak mungkin. Karena surah Al-Naml turun pada pertengahan | |||
Selain itu, menurut riwayat yang disampaikan oleh Thabari<ref> Hlm. 6 & 11. </ref> dan Wahidi Naisyaburi <ref> Jld. 2, hlm. 628. </ref> dari [[Ibnu Abbas]] dan yang lainnya, lafadz "Bismillahir Rahmanir Rahim" adalah lafadz pertama [[Alquran]] yang turun pada Nabi Muhammad pada awal [[surah Al-'Alaq]] (Iqra) dimana dalam riwayat-riwayat [[Syiah]], ungkapan ini dikenal sebagai pembuka Alquran. Diriwayatkan oleh [[Kulaini]]<ref> Syams al-Aimah Sakhisyi, jld, 1, hlm. 37, Ali Syawakh Ishaq, jld. 2, hlm. 12. </ref> yang disandarkan kepadanya dari [[Imam Shadiq as]], permulaan semua kitab-kitab samawi adalah "Bismillahir Rahmanir Rahim." Ungkapan ini pada mulanya terdapat pada semua surah Alquran kecuali [[Surah Baraat|surah Baraah]] (Al-Taubah). | |||
==Terjemahan Pertama Bismillah== | ==Terjemahan Pertama Bismillah== |