Lompat ke isi

Bismillahi Rahmanir Rahim: Perbedaan antara revisi

imported>Hindr
imported>Hindr
Baris 58: Baris 58:
==Sejarah, Latar Belakang dan Beberapa Kemiripan==
==Sejarah, Latar Belakang dan Beberapa Kemiripan==
===Ajaran-ajaran Lain===
===Ajaran-ajaran Lain===
Dari ungkapan yang berdasar dzikrullah "Bismillah" mempunyai latar belakang dan nadhair beragam di antara sejarah agama dan kaum. Zamakhsyari berkata bahwa masyarakat Arab sebelum Islam menggunakan nama-nama seperti seperti "Lata" atau "Uzza." <ref> ''Idols an Images, pre-Islamic Arabia and the Quran'', jld. 1, hlm. 29, 1407. </ref> Noldeke mengingatkan bahwa pengulangan kata-kata "Dengan nama Tuhan" pada kitab Ibrani dan Kitab suci agama Kristen mirip dengan nama "bismillah." <ref> Go, I, 112 dan 116. </ref> Dzikr Mazdaik yang melantunkan dzikir seperti, ''pad nām Yazdān'' yang berarti "dengan nama Yazdan" mirip dengan "bismillah" yang digunakan kira-kira pada abad ke-3. <ref> Gignoux, Pad Nam, hlm. 162. </ref>
Dari ungkapan yang berdasar dzikrullah "Bismillah" mempunyai latar belakang dan persamaan-persamaan yang beragam di antara sejarah agama dan kaum. Zamakhsyari berkata bahwa masyarakat Arab sebelum [[Islam]] menggunakan nama-nama seperti seperti "Lata" atau "Uzza." <ref> ''Idols an Images, pre-Islamic Arabia and the Quran'', jld. 1, hlm. 29, 1407. </ref> Noldeke mengingatkan bahwa pengulangan kata-kata "Dengan nama Tuhan" pada kitab Ibrani dan Kitab suci agama Kristen mirip dengan nama "bismillah." <ref> Go, I, 112 dan 116. </ref> Begitu juga Zikr Mazdai «Ped Nam Yazdan» yang berarti «dengan nama Yazdan» yang digunakan pada sekitar abad ke-3 mirip dengan "bismillah" . <ref> Gignoux, Pad Nam, hlm. 162. </ref>


===Islam===
===Islam===
Terdapat banyak riwayat tentang sunah Nabi Muhammad Saw dalam penggunaan "Bismillahi Rahmanir Rahim." Menurut riwayat yang dinukil oleh Ibnu Sa'ad <ref> Jld. 1, hlm. 263. </ref> dan Mas'udi<ref> Hlm. 225. </ref>, Sya'bi, A'masy, Abu Malik Qatadah bahwa Nabi Saw pada awal bi'tsah telah membiasakan menggunakan lafadz "Bismika allahumma." Dari laporan Ibnu Hisyam<ref> Jāmi' al-Bayān, jld. 1, hlm. 38.</ref> terkait dengan permulaan perjanjian damai Hudaibiyah, Suhail bin Amru yang mewakili pihak Quraisy meminta untuk menuliskan "Bismika allahumma" sebagai ganti dari "Bismillahi Rahmani Rahimi", hal ini menunjukkan bahwa kebiasaan kaum Arab menuliskan "Bismika Allahumma." Pada lanjutan riwayat itu menunjukkan bahwa Nabi Muhammad Saw semenjak turunnya ayat 41 surah Hud  «و قالَ ارکَبُوا فیها بِسم اللّه مَجریها و مُرسیها» telah menggunakan lafadz "Bismillah" dan setelah turunnya ayat 110 surah Al-Isra «قُلِ ادعُواللّهَ اَوِ ادعُوا الرَّحمن»،  menggunakan lafadz  "Bismillahi Rahmani", kemudian setelah turunnya ayat 30 surah Al-Naml.  «انَّه مِن سُلَیمان و اءِنَّهُ بِسم اللّه الرحمن الرحیم»
Terdapat banyak riwayat tentang sunah [[Nabi Muhammad saw]] dalam penggunaan "Bismillahi Rahmanir Rahim." Menurut riwayat yang dinukil oleh Ibnu Sa'ad <ref> Jld. 1, hlm. 263. </ref> dan Mas'udi<ref> Hlm. 225. </ref>, Sya'bi, A'masy, Abu Malik Qatadah bahwa Nabi Saw pada awal [[bi'tsah]] telah membiasakan penggunaan lafadz "Bismika allahumma." Dari laporan Ibnu Hisyam<ref> ''Jāmi' al-Bayān'', jld. 1, hlm. 38.</ref> terkait dengan permulaan perjanjian damai [[Hudaibiyah]], Suhail bin Amr yang mewakili pihak [[Quraisy]] meminta untuk menuliskan "Bismika allahumma" sebagai ganti dari "Bismillahir Rahmanir Rahimi", hal ini menunjukkan bahwa kebiasaan kaum Arab menuliskan "Bismika Allahumma." Pada lanjutan riwayat itu menunjukkan bahwa Nabi Muhammad saw semenjak turunnya ayat 41 [[surah Hud]] «و قالَ ارکَبُوا فیها بِسم اللّه مَجریها و مُرسیها» telah menggunakan lafadz "Bismillah" dan setelah turunnya ayat 110 surah Al-Isra «قُلِ ادعُواللّهَ اَوِ ادعُوا الرَّحمن»،  menggunakan lafadz  "Bismillahir Rahman", kemudian setelah turunnya ayat 30 surah Al-Naml.  «انَّه مِن سُلَیمان و اءِنَّهُ بِسم اللّه الرحمن الرحیم» menggunakan lafadz sempurna "Bismillahir Rahmanir Rahim."
Menggunakan lafadz sempurna "Bismillahi Rahmanir Rahim." Namun laporan ini nampaknya tidak mungkin. Karena surah Al-Naml turun pada pertengahan jangka waktu di Mekah, sementara   sebelum masa ini kemungkinan penggunaan lafadz Bismillah secara sempurna sangatlah banyak. Di samping itu, menurut riwayat yang disampaikan oleh Thabari<ref> Hlm. 6 & 11. </ref> dan Wahid Naisyaburi <ref> Jld. 2, hlm. 628. </ref>  dari Ibnu Abbas dan yang lainnya, lafadz "Bismillahi Rahmani Rahim" adalah lafadz pertama Alquran yang turun pada Nabi Muhammad pada awal surah Al-'Alaq (Iqra) dimana dalam riwayat-riwayat Syiah, ungkapan ini dikenal sebagai pembuka Alquran. Diriwayatkan oleh Kulaini<ref> Syams al-Aimah Sakhisyi, jld, 1, hlm. 37, Ali Syawakh Ishaq, jld. 2, hlm. 12. </ref> yang disandarkan kepadanya dari Imam Shadiq As, Permulaan semua kitab-kitab samawi adalah "Bismillahi Rahmanir Rahim." Ungkapan ini pada mulanya terdapat pada semua surah Alquran kecuali surah Baraah (Al-Taubah).
Namun laporan ini nampaknya tidak mungkin. Karena surah Al-Naml turun pada pertengahan jangka waktu di Mekah, sementara sebelum masa ini kemungkinan penggunaan lafadz Bismillah secara sempurna sangatlah banyak.  
 
Di samping itu, menurut riwayat yang disampaikan oleh Thabari<ref> Hlm. 6 & 11. </ref> dan Wahid Naisyaburi <ref> Jld. 2, hlm. 628. </ref>  dari Ibnu Abbas dan yang lainnya, lafadz "Bismillahi Rahmani Rahim" adalah lafadz pertama Alquran yang turun pada Nabi Muhammad pada awal surah Al-'Alaq (Iqra) dimana dalam riwayat-riwayat Syiah, ungkapan ini dikenal sebagai pembuka Alquran. Diriwayatkan oleh Kulaini<ref> Syams al-Aimah Sakhisyi, jld, 1, hlm. 37, Ali Syawakh Ishaq, jld. 2, hlm. 12. </ref> yang disandarkan kepadanya dari [[Imam Shadiq as]], Permulaan semua kitab-kitab samawi adalah "Bismillahi Rahmanir Rahim." Ungkapan ini pada mulanya terdapat pada semua surah Alquran kecuali surah Baraah (Al-Taubah).


==Terjemahan Pertama Bismillah==
==Terjemahan Pertama Bismillah==
Pengguna anonim