Pekan Persatuan

Prioritas: b, Kualitas: b
tanpa navbox
Dari wikishia
Perangko peringatan Pekan Persatuan, 1987

Pekan Persatuan (bahasa Arab: أسبوع الوحدة الإسلامية) adalah hari-hari antara tanggal 12 Rabiul Awal, sebagai hari lahir Nabi Islam saw menurut periwayatan Ahlusunah, hingga tanggal 17 Rabiul Awal yang merupakan tanggal lahir Nabi Muhammad saw menurut periwayatan Syiah. Hari-hari ini disebut dengan pekan persatuan atas saran Ayatullah Muntazeri dan persetujuan Imam Khomeini pada tahun 1981.

Selama pekan persatuan, konferensi internasional tentang persatuan Islam diadakan di Iran oleh Majma’ Internasional Taqrib Mazhahib Islam setiap tahunnya.

Sejarah Singkat Taqrib dan Persatuan Mazhab-Mazhab Islam

Yang dimaksud dengan Taqrib Mazhab-Mazhab Islam adalah "pendekatan para pemeluk mazhab-mazhab Islam dengan tujuan untuk saling mengenal... yang berdasarkan pada prinsip-prinsip yang diterima dan kesamaan-kesamaan Islam." [1] Ide ini sudah menjadi fokus ulama Syiah dan Ahlusunah selama bertahun-tahun; namun sejak awal abad ke-20 Masehi, para cendikiawan dan pemikir seperti Sayid Jamaluddin Asadabadi, Muhammad Abduh, Muhammad Husein Kasyif al-Ghitha, Abdul Majid Salim, Mahmud Syaltut, Muhammad Taqi Qommi, dan Ayatullah Burujerdi mempercepat tewujudnya pekan persatuan ini. [2]

Dengan terjadinya Revolusi Islam Iran pada tahun 1978 dan pembentukan Republik Islam Iran, di bawah pimpinan Imam Khomeini, ide pendekatan telah menyebar lebih luas. [3]

Penentuan Pekan Persatuan

Pasca Revolusi Islam Iran, pada tahun 1981, Ayatullah Muntazeri dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Menteri Bimbingan dan Petunjuk Republik Islam Iran saat itu menyarankan sebuah penamaan Pekan Persatuan yang bertujuan untuk berkoordinasi dan bersatu dengan umat Islam lainnya, yang didaftarkan pada jarak antara tanggal 12 Rabiul Awal (peringatan kelahiran Nabi Islam menurut riwayat Ahlusunah) hingga 17 Rabiul Awal (Tanggal lahir Nabi Muhammad saw menurut riwayat Syiah), sebagai pekan persatuan. [4] Setelah itu, Imam Khomeini dalam pidatonya pada tanggal 29 Desember 1981, menggunakan istilah ini [5] mengacu pada saran Muntazeri. [6] "Kita berteriak bahwa kita semua harus bersama, memiliki satu pekan persatuan," katanya di salah satu bagian pidatonya. "Agama kita satu, Alquran kita satu, nabi kita satu." [7]

Menurut sebuah keterangan, sebelumnya juga sudah ada ide dan proposal seperti ini. Misalnya, pada tahun 1977, ketika Ayatullah Khamenei berada di pengasingan di provinsi Sistan dan Baluchestan, dia menyarankan kepada para ulama Ahlusunah yang tinggal di daerah tersebut agar diadakan perayaan antara tanggal 12 Rabiul Awal hingga tanggal 17 Rabiul Awal. [8]

Peristiwa-Peristiwa Terkait

Penutupan Konferensi Internasional ke-32 tentang Persatuan Islam tahun 1397 HS.

Setiap tahun, selama pekan persatuan, Konferensi Internasional tentang Persatuan Islam diadakan [9] di Iran untuk solidaritas umat Islam dan konsensus di antara para ulama mereka. [10]

Setelah empat tahun terselenggara, tepatnya pada tahun 1990, dibentuklah sebuah forum internasional bernama Majma’ Taqrib Mazahib atas perintah Ayatullah Khamenei. Salah satu tujuan forum ini adalah untuk "meningkatkan level keakraban dan kesadaran serta memperdalam pemahaman antara para pemeluk mazhab Islam ... dan memperkuat akar-akar persaudaraan Islam di antara umat Islam." [11]

Pranala Terkait

Catatan Kaki

Daftar Pustaka