Lompat ke isi

Haji Perpisahan: Perbedaan antara revisi

Tidak ada perubahan ukuran ,  1 Juli 2018
tidak ada ringkasan suntingan
imported>E.amini
Tidak ada ringkasan suntingan
imported>E.amini
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 16: Baris 16:
Selain itu dalam keyakinan umat Muslim [[Syiah]], pada penyelenggaraan haji yang terakhir kalinya ini, Nabi Muhammad saw pun menyampaikan pesan yang sangat penting, yaitu pengangkatan dan penetapan [[Imam Ali bin Abi Thalib as]] sebagai imam sepeninggalnya sesuai dengan perintah [[Allah swt]]. Peristiwa pengangkatan tersebut disambut oleh masyarakat Muslim yang berduyun-duyun memberikan baiat kepadanya. Peristiwa ini terjadi di [[Ghadir Khum]] sebuah kawasan yang terletak diantara kota [[Mekah]] dan [[Madinah]] dan merupakan peristiwa yang sangat penting dan sakral dalam keyakinan Syiah.
Selain itu dalam keyakinan umat Muslim [[Syiah]], pada penyelenggaraan haji yang terakhir kalinya ini, Nabi Muhammad saw pun menyampaikan pesan yang sangat penting, yaitu pengangkatan dan penetapan [[Imam Ali bin Abi Thalib as]] sebagai imam sepeninggalnya sesuai dengan perintah [[Allah swt]]. Peristiwa pengangkatan tersebut disambut oleh masyarakat Muslim yang berduyun-duyun memberikan baiat kepadanya. Peristiwa ini terjadi di [[Ghadir Khum]] sebuah kawasan yang terletak diantara kota [[Mekah]] dan [[Madinah]] dan merupakan peristiwa yang sangat penting dan sakral dalam keyakinan Syiah.


Nama lain dari Haji Wada' adalah "Hijjatul Balāgh". Penamaan ini disebabkan [[Ayat Tabligh]] <ref>QS. Al-Maidah ayat 67. </ref> turun dalam perjalanan Nabi saw kembali dari Mekah menuju Madinah seusai melaksanakan Haji Wada' <ref>Ibnu Hisyam, jld. 4, hlm. 235; Mas'udi, hlm. 275-276. </ref>. Nama lainnya adalah "Hijjatul Islam" <ref>Silahkan lihat kitab Ibnu Sa'ad, jld. 2, hlm. 172; al-Kulaini, jld. 4, hlm. 248. </ref> karena satu-satunya penyelenggaran haji yang dikerjakan Nabi saw di masa daulah Islam dan sesuai dengan syariat haji sebagaimana ajaran Islam. Nabi Muhammad saw setelah [[hijrah ke Madinah]], telah tiga kali melakukan [[umrah]] ke Mekah <ref>Silahkan lih. Waqidi, jld. 3, hlm. 1088. </ref> namun sebagaimana kesaksian para ahli sejarah dan ahli hadis, ia hanya menunaikan haji sebanyak satu kali dan itu pun beberapa bulan sebelum wafatnya. <ref>Silahkan lih. Waqidi, jld. 3, hlm. 1088-1089; al-Kulaini, jld 4, hlm. 244. </ref>
Nama lain dari Haji Wada' adalah "Hajjatul Balāgh". Penamaan ini disebabkan [[Ayat Tabligh]] <ref>QS. Al-Maidah ayat 67. </ref> turun dalam perjalanan Nabi saw kembali dari Mekah menuju Madinah seusai melaksanakan Haji Wada' <ref>Ibnu Hisyam, jld. 4, hlm. 235; Mas'udi, hlm. 275-276. </ref>. Nama lainnya adalah "Hijjatul Islam" <ref>Silahkan lihat kitab Ibnu Sa'ad, jld. 2, hlm. 172; al-Kulaini, jld. 4, hlm. 248. </ref> karena satu-satunya penyelenggaran haji yang dikerjakan Nabi saw di masa daulah Islam dan sesuai dengan syariat haji sebagaimana ajaran Islam. Nabi Muhammad saw setelah [[hijrah ke Madinah]], telah tiga kali melakukan [[umrah]] ke Mekah <ref>Silahkan lih. Waqidi, jld. 3, hlm. 1088. </ref> namun sebagaimana kesaksian para ahli sejarah dan ahli hadis, ia hanya menunaikan haji sebanyak satu kali dan itu pun beberapa bulan sebelum wafatnya. <ref>Silahkan lih. Waqidi, jld. 3, hlm. 1088-1089; al-Kulaini, jld 4, hlm. 244. </ref>


==Awal Perjalanan==
==Awal Perjalanan==
Pengguna anonim