wikishia:Artikel Pilihan/2017/16
Perang Tabuk (Bahasa Arab:غَزوَة تَبوك) adalah perang terakhir yang diikuti Rasulullah Saw yang terjadi pada bulan Rajab dan Sya'ban tahun ke 9 H di kawasan Tabuk. Nabi Muhammad Saw bermaksud berperang dengan pasukan Romawi sehingga mengerahkan pasukan perang ke kawasan Tabuk, namun sebagian dari pasukan yang bersama Nabi Saw khususnya kaum Munafikin Madinah berkhianat dan memilih untuk kembali. Nabi Muhammad Saw sebelum berangkat memimpin sendiri pasukan perang, ia menetapkan Ali bin Abi Thalib As sebagai wakilnya di Madinah. [12] Sebagian kaum Munafikin pada awalnya hendak melakukan konspirasi dengan mempertentangkan antara Nabi Muhammad Saw dan Imam Ali As, sehingga dengan itu pasukan Islam dapat diadu domba dan dipecah belah. Namun rencana itu gagal, karena Nabi Muhammad Saw justru tidak membawa Imam Ali As turut serta dalam pasukan perang melainkannya memintanya untuk tetap di Madinah, sebagai wakilnya.
Sejumlah ayat Al-Qur'an turun berkenaan dengan perang Tabuk, khususnya menyinggung mengenai eksistensi kaum Munafikin, maksud dan strateginya dalam menghancurkan umat Islam dari dalam.
Nabi Muhammad Saw dalam mempersiapkan pasukan perang mengalami sejumlah kesulitan, diantara cuaca yang sangat panas, jauhnya perjalanan dan kesulitan ekonomi yang mendera sejumlah besar sahabat.[10]Pasukan yang kemudian berhasil disiapkan Rasulullah Saw diberi nama "Jaisyu 'Usr".(Selengkapnya...>>)