wikishia:Artikel Pilihan/2017/11
Baiat Ridhwan (Bahasa Arab: بيعة الرضوان ) atau Baiat Syajarah (بیعة الشجرة) adalah perjanjian setia sekelompok sahabat kepada Nabi Saw yang terjadi pada tahun ke-6 H di dekat Mekah dan sebelum Perdamaian Hudaibiyah. Ayat 18 surah Al-Fath menegaskan perstiwa ini dan nama Baiat Ridhwan dan Baiat Syajarah diambil dari ayat ini.
Ahlusunnah memandang bahwa kerelaan Allah Swt dalam ayat ini kepada orang-orang yang berbaiat bersifat mutlak, tanpa syarat dan abadi. Oleh karenanya, mereka memberikan penghormatan khusus pada semua sahabat yang hadir dalam baiat tersebut. Akan tetapi, Syi'ah memandang bahwa keridaan Allah swt yang disinggung dalam ayat tersebut muncul dari pengorbanan dan baiat pada hari itu yang kekekalannya bergantung kepada komitmen dan istikamah mereka dalam mengikuti Nabi saw.
Dalam al-Quran, kejadian ini disinyalir dalam ayat 18 surah Al-Fath. Dan nama "Baiat Ridhwan" dan "Baiat Syajarah" diambil juga dari ayat ini:
"Sungguh Allah telah meridai orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu (Muhammad) di bawah pohon, Dia mengetahui apa yang ada dalam hati mereka, lalu Dia memberikan ketenangan atas mereka dan memberi balasan dengan kemenangan yang dekat". (Surah Al-Fath: 18) (Selengkapnya...>>)