Tsaqalain
Tsaqalain atau Tsiqlain (bahasa Arab: الثقلین) adalah istilah yang digunakan untuk Alquran dan Ahlulbait Rasulullah saw. Dalam Hadis Tsaqalain, Rasulullah saw memerintahkan kepada umat untuk mengikuti dan taat pada keduanya. Kata Tsaqalain berasal dari hadis Tsaqalain ini.
Secara literal, al-tsiql (الثقل) berarti beban dan muatan.[1] Al-tsiqal (الثقل) berarti beratnya sesuatu.[2] Al-Tsaqal (الثقل) berarti sesuatu yang berharga.[3] Atas dasar ini, al-tsaqalain diartikan dengan dua benda yang sangat berharga. Kata al-tsaqalan (الثقلان) disebutkan dalam surah al-Rahman ayat 31. Para ahli tafsir mengartikan kata ini dengan bangsa jin dan manusia.[4] Sekalipun demikian, menurut pandangan sebagian ahli tafsir yang lain, kata ini berarti Alquran dan Ahlulbait Rasulullah saw.[5]
Dalam Hadis Tsaqalain, Rasulullah saw memerintah seluruh umatnya agar berpegang teguh kepada dua benda sangat berharga: Alquran dan Ahlulbait as yang telah ia tinggalkan di tengah mereka supaya mereka tidak tersesat.[6] Dalam sebagian riwayat hadis ini, Rasulullah saw menyebut Alquran sebagai al-tsiql al-akbar dan Ahlulbait as sebagai al-tsiql al-ashghar.[7]
Catatan Kaki
- ↑ Ibnu Manzhur, Lisan al-‘Arab, 1414 H, jld. 11, hlm. 85.
- ↑ Ibnu Manzhur, Lisan al-‘Arab, 1414 H, jld. 11, hlm. 85.
- ↑ Al-Qurasyi, Qamus al-Qur'an, 1412 H, jld. 1, hlm. 307-310.
- ↑ Ibnu Katsir, Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim, 1415 H, jld. 4, hlm. 447; Abul Futuh al-Razi, Tafsir Raudh al-Jinan, 1387 S, jld. 10, hlm. 396.
- ↑ Al-Qummi, Tafsir al-Qummi, 1405 H, jld. 2, hlm. 345; al-Bahrani, Tafsir al-Burhan, 1334 H, jld. 4, hlm. 267.
- ↑ Al-Nasa’i, al-Sunan al-Kubra, 1411 H, jld. 5, hlm. 45; al-Kulaini, al-Kafi, Dar al-Kutub al-Islamiyyah, jld. 1, hlm. 294.
- ↑ Al-'Ayasyi, Tafsir al-‘Ayasyi, 1380 H, jld. 1, hlm. 5.
Referensi
- Alquran
- Ibnu Katsir. (1415 H). Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim, cetakan Ali Syiri, Beirut: Dar Ihya’ al-Turats al-‘Arabi.
- Ibnu Manzhur, Muhammad bin Mukarram. (1414 H). Lisan al-‘Arab, revisi Ahmad Faris, Beirut: Dar al-Fikr li al-Tihabaʻah wa al-Nasyr wa al-Tauziʻ.
- Abul Futuh al-Razi. (1387 S). Tafsir Raudh al-Jinan wa Ruh al-Jinan, revisi dan catatan Abul Hasan al-Syaʻrani dan Ali Akbar al-Ghaffari, Tehran: n.p.
- Al-Bahrani, Hasyim bin Sulaiman. (1334 H ). Tafsir al-Burhan, revisi Mahmud bin Jaʻfar al-Musawi al-Zarandi, Tehran: Chapkhaneh Aftab.
- Al-‘Ayasyi, Muhammad bin Masʻud. (1380 H ). Tafsir al-‘Ayasyi, teliti ulang Sayyid Hasyim al-Rasuli al-Mahallati, Tehran: Chapkhane Elmiyyeh.
- Al-Qurasyi, Sayyid Ali Akbar. (1412 H). Qamus al-Qur’an, Tehran: Dar al-Kutub al-Islamiyyah.
- Al-Qummi, Ali bin Ibrahim. (1405 H). Tafsir al-Qummi, revisi Thayyib al-Musawi al-Jaza’iri, Qom: Dar al-Kitab.
- Al-Kulaini, Muhammad in Yakub. (n.d.). Al-Kafi, Tehran: Dar al-Kutub al-Islamiyyah.
- Al-Nasa’i, Ahmad bin Syuaib. (1411 H). Al-Sunan al-Kubra, Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah.