Pusara Putra-putra Muslim bin Aqil
Pusara putra-putra Muslim bin Aqil (bahasa Persia:مرقد طفلان مسلم) adalah pusara Ibrahim dan Muhammad yang merupakan putra-putra Muslim bin Aqil bin Abi Thalib dan bangunan yang dikaitkan dengannya. Pusara putra-putra Muslim terletak di sebelah barat kota Musayyib yang berada di sebelah sungai Furat, empat farsakh dari Karbala. Tempat ini terhubung dengan jalan utama Karbala-Baghdad melalui jalan cabang.
Orang Disemayamkan
Orang yang disemayamkan di pusara putra-putra Muslim adalah Ibrahim dan Muhammad yang merupakan putra-putra Muslim bin Aqil bin Abi Thalib, dikenal sebagai putra-putra Muslim.[1] Putra-putra Muslim pada tahun 61 Hijriah dibunuh hingga syahid oleh salah satu tentara Umar bin Sa'ad.[2]
Lokasi Geografis Pusara
Pusara putra-putra Muslim berada di sebuah desa bernama "Desa Putra-putra Muslim", di pinggiran kota Musayyib, sekitar 30 kilometer dari Karbala. Desa ini terletak di tepi sungai Furat dan terhubung dengan jalan utama Karbala- Baghdad melalui jalan cabang.[3]
Sejarah Singkat Bangunan Pusara
Pusara putra-putra Muslim telah mengalami banyak perubahan sejak awal pembangunannya. Pada mulanya kuburan ini berupa dua buah kuburan yang terletak di tengah-tengah kebun. Syah Ismail Shafawi, setelah menaklukkan Bagdad membangunnya kembali dan membangun dua kubah untuknya.
Pada masa Dinasti Qajar, pusara putra-putra Muslim mengalami perluasan. Salah satu menteri dinasti Qajar membangun serambi dan tempat peristirahatan bagi para peziarah serta memasang ubin pada kubahnya. Setelah itu, beberapa pengusaha Iran pemugaran dengan memasang marmer dan melakukan perluasan pusara tersebut.[4]
Cirikhas Pusara
Pusara putra-putra Muslim memiliki dua kubah berwarna biru kehijauan, tetapi sekarang berwarna keemasan. Pintu utama kompleks pusara mengarah ke halaman begitu luas dan di seberang pintu masuk serambi terdapat teras persegi panjang yang penuhi dengan toko sepatu di kedua sisinya. Dari serambi, terdapat dua pintu yang mengarah ke pusara yang berbentuk persegi panjang. Di dalam pusara terdapat dharih sebelah timur adalah kuburan Ibrahim bin Muslim dan sebelah barat adalah kuburan Muhammad bin Muslim. Jarak di antara dua kuburan adalah enam meter.[5]
Rekonstruksi dan Restorasi
Pada tahun 2004, Markas Rekonstruksi Atabah Aliyah mengambil tanggung jawab atas rekonstruksi pusara putra-putra Muslim. Penyepuhan emas pada kubah, restorasi dan rekonstruksi menara jam dan instalasi pengolahan air, pembangunan dan pemasangan dua dharih, rekonstruksi ubin dengan marmer, pembangunan tenda dan pintu, rekonstruksi Husainiyah pusara dan pembuatan hiasan berupa cermin dinding adalah beberapa proyek yang dilakukan Markas Rekonstruksi Atabah Aliyah dengan bantuan para donatur.[6]
Catatan Kaki
- ↑ Qa'idan, Atabat-e Alieyat-e Eraq, hlm. 148.
- ↑ Majlisi, Bihār al-Anwār, jld. 45, hlm. 100-107.
- ↑ Qa'idan, Atabat-e Aleyat-e Eraq, hlm. 148; Kammune Husaini, Aramgah-e Khandan-e Pak-e Payambar Wa Buzurgan-e Sahabe Wa Tabe'in, hlm. 302.
- ↑ Karbasi, Dā'irah al-Ma'ārif al-Husainiyah; Tārīkh al-Marāqid al-Husain, jld. 1, hlm. 176-178.
- ↑ Muqaddas, Rahnema-e Amaken-e Zeyarati Wa Siyahati Dar Eraq, hlm. 295.
- ↑ Haram Thiflān Muslim, site Atabat.
Daftar Pustaka
- Haram Thiflān Muslim, site Atabat. Diakses tanggal 26 Mei 2021.
- Kammune Husaini, Sayyid Abdur Razzaq. Aramgaha-e Khandan-e Pak-e Payambar Wa Buzurgan-e Sahabe Wa Tabi'in. Penerjemah: Abdul Ali Shahibi. Masyhad: Astane-e Quds-e Razawi. Cet. 1, 1371 HS/1992.
- Karbasi, Muhammad Shadiq. Dā'irah al-Ma'ārif al-Husainiyah; Tārīkh al-Marāqid al-Husain Wa Ahl Baitih Wa Anshārih. London: Al-Markaz al-Husaini Li ad-Dirasat. Cet. 1, 1419 H.
- Majlisi, Muhammad Baqir. Bihār al-Anwār. Riset: Sayyid Ibrahim Miyanji, Muhammad Baqir Bahbudi. Beirut: Dar al-Ihya' at-Turats. Cet. 3, 1403 H.
- Muqaddas, Ehsan. Rahnema-e Amaken-e Zeyarati Wa Siyahati Dar Eraq. Tehran: Masy'ar. Cet. 4, 1390 HS/2011.
- Qa'idan, Asghar. Atabat-e Aleyat-e Eraq. Tehran: Masy'ar, 1383 HS/2004.