Nabi Jirjis as
Nabi Jirjis as adalah seorang nabi yang muncul setelah Nabi Isa as menurut beberapa sumber Islam dan sebelum Islam.[1] Menurut beberapa sumber lain, dia dianggap sebagai hamba Allah yang saleh yang menyembunyikan iman-nya. Dia juga disebut sebagai salah satu murid hawariyun (para sahabat) Nabi Isa.[2] Allamah Majlisi dalam Bihar al-Anwar, setelah menceritakan kisah Jirjis, menyatakan bahwa kisahnya tidak memiliki dasar yang kuat karena tidak diriwayatkan dalam riwayat-riwayat yang berasal dari para imam maksum.[3] Meskipun demikian, nama Jirjis disebutkan dalam beberapa buku doa bersama dengan nama-nama nabi lainnya.[4]
Jirjis dalam sumber-sumber sejarah disebut sebagai penduduk Palestina[5] atau Romawi.[6] Dia bekerja sebagai pedagang dan dikenal sangat dermawan, sering kali memberikan hartanya kepada orang-orang yang membutuhkan.[7]
Menurut beberapa riwayat, Jirjis pergi ke Syam untuk mengajak raja yang musyrik dan zalim ke jalan yang benar.[8] Di sisi lain, beberapa sumber lain berpendapat bahwa dia pergi ke Syam dan menghadap penguasanya dengan tujuan menjaga imannya dengan memberikan hartanya.[9] Setelah bertemu dengan raja Syam, Jirjis mengajaknya untuk menyembah Allah dan meninggalkan penyembahan berhala.[10] Raja, setelah Jirjis menolak untuk menyembah berhala, memerintahkan untuk menyiksa dan membunuhnya.[11]
Jirjis dibunuh, tetapi kemudian hidup kembali, dan raja kembali memerintahkan pembunuhannya. Peristiwa ini terjadi hingga tiga kali. Pada kali keempat, Jirjis mengutuk raja Syam dan kaumnya, lalu meminta kematian dan kebebasan dari cobaan.[12]
Beberapa sumber menganggap kisah Jirjis terinspirasi dari sosok Santo George, yang dianggap sebagai sosok ilahi dan legendaris dalam tradisi Kristen.[13]
Catatan Kaki
- ↑ Jaza'iri, Al-Nur al-Mubin, 1381 HS, hlm. 631; Qutb Rawandi, Qisas al-Anbiya, Astan Quds Razavi, hlm. 238.
- ↑ Thabari, Tarikh al-Umam wa al-Muluk, Beirut, jilid 2, hlm. 24; Nuwayri, Nihayat al-Arab, Dar al-Kutub wa al-Watha'iq al-Qawmiyyah, jilid 14, hlm. 259.
- ↑ Majlisi, Bihar al-Anwar, 1403 H, jilid 14, hlm. 447.
- ↑ Lihat: Ibn Tawus, Iqbal al-A'mal, 1409 H, jilid 2, hlm. 660; Majlisi, Zad al-Ma'ad, 1432 H, hlm. 30.
- ↑ Ibn Athir, Al-Kamil fi al-Tarikh, Dar Sadir, jilid 1, hlm. 367; Thabari, Tarikh al-Umam wa al-Muluk, Beirut, jilid 2, hlm. 24; Nuwayri, Nihayat al-Arab, Dar al-Kutub wa al-Watha'iq al-Qawmiyyah, jilid 14, hlm. 259.
- ↑ Qutb Rawandi, Qisas al-Anbiya, Astan Quds Razavi, hlm. 238.
- ↑ Thabari, Tarikh al-Umam wa al-Muluk, Beirut, jilid 2, hlm. 24; Nuwayri, Nihayat al-Arab, Dar al-Kutub wa al-Watha'iq al-Qawmiyyah, jilid 14, hlm. 259.
- ↑ Jaza'iri, Al-Nur al-Mubin, 1381 HS, hlm. 631.
- ↑ Thabari, Tarikh al-Umam wa al-Muluk, Beirut, jilid 2, hlm. 24; Nuwayri, Nihayat al-Arab, Dar al-Kutub wa al-Watha'iq al-Qawmiyyah, jilid 14, hlm. 259.
- ↑ Thabari, Tarikh al-Umam wa al-Muluk, Beirut, jilid 2, hlm. 24; Nuwayri, Nihayat al-Arab, Dar al-Kutub wa al-Watha'iq al-Qawmiyyah, jilid 14, hlm. 259; Jaza'iri, Al-Nur al-Mubin, 1381 HS, hlm. 631.
- ↑ Thabari, Tarikh al-Umam wa al-Muluk, Beirut, jilid 2, hlm. 24; Nuwayri, Nihayat al-Arab, Dar al-Kutub wa al-Watha'iq al-Qawmiyyah, jilid 14, hlm. 259; Jaza'iri, Al-Nur al-Mubin, 1381 HS, hlm. 631.
- ↑ Thabari, Tarikh al-Umam wa al-Muluk, Beirut, jilid 2, hlm. 24; Nuwayri, Nihayat al-Arab, Dar al-Kutub wa al-Watha'iq al-Qawmiyyah, jilid 14, hlm. 259; Jaza'iri, Al-Nur al-Mubin, 1381 HS, hlm. 631.
- ↑ Muassasah Da'irat al-Ma'arif al-Fiqh al-Islami, Ensiklopedia Dunia Islam, jilid 1, hlm. 4617.
Daftar Pustaka
- Ibnu Atsir, Ali bin Muhammad, Al-Kamil fi al-Tarikh, Beirut, Dar Sadir, tanpa tahun.
- Haddad Adel, Gholamali, Ensiklopedia Dunia Islam, Teheran, Yayasan Ensiklopedia Islam, 1375 HS.
- Jaza'iri, Sayyid Ni'matullah, Al-Nur al-Mubin fi Qashash al-Anbiya wa al-Mursalin, Tehran, Farhan, 1381 HS.
- Quthb Rawandi, Sa'id bin Hibatullah, Qisas al-Anbiya, Mashhad, Astan Quds Razavi, tanpa tahun.
- Thabari, Muhammad bin Jarir, Tarikh al-Umam wa al-Muluk, Beirut, tanpa penerbit, tanpa tahun.
- Nuwairi, Ahmad bin Abdul Wahhab, Nihayat al-Arab fi Funun al-Adab, Kairo, Dar al-Kutub wa al-Watha'iq al-Qawmiyyah, tanpa tahun.
- Majlisi, Muhammad Baqir, Bihar al-Anwar, Beirut, Muassasah al-Wafa', 1403 H.