Lompat ke isi

Annadhofatu Minal Iman: Perbedaan antara revisi

3 bita ditambahkan ,  Selasa pukul 12.28
tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Baris 4: Baris 4:
Hadis "Kebersihan adalah Sebagian dari Iman" dinisbahkan kepada Nabi saw dan merupakan penggalan dari hadis yang lebih panjang yang berbunyi: "Bersiwaklah, karena itu adalah bagian dari kebersihan dan kebersihan adalah sebagian dari iman dan iman akan bersama pemiliknya di surga."[3]
Hadis "Kebersihan adalah Sebagian dari Iman" dinisbahkan kepada Nabi saw dan merupakan penggalan dari hadis yang lebih panjang yang berbunyi: "Bersiwaklah, karena itu adalah bagian dari kebersihan dan kebersihan adalah sebagian dari iman dan iman akan bersama pemiliknya di surga."[3]


Semua hadis dalam kitab Thib al-Nabi saw yang berkaitan dengan kesehatan dan pengobatan dan yang bersumber dari Nabi sawe telah disebutkan tanpa sanad[4] dan hal ini telah memicu berbagai perdebatan di kalangan para ahli.[5]
Semua hadis dalam kitab Thib al-Nabi saw yang berkaitan dengan kesehatan dan pengobatan dan yang bersumber dari [[Nabi saw]] telah disebutkan tanpa sanad[4] dan hal ini telah memicu berbagai perdebatan di kalangan para ahli.[5]


Meskipun demikian, makna hadis ini dianggap dapat diterima;[6] pertama, karena penekanan Al-Qur'an pada masalah kebersihan dari kotoran, di antaranya ayat 33 Surah Al-Ahzab dan ayat 125 Surah Al-Baqarah;[7] kedua, terdapat banyak penekanan dalam hadis tentang kebersihan dan kesehatan, termasuk bahwa kebersihan adalah setengah dari iman,[8] anjuran untuk membersihkan pakaian,[9] anjuran untuk membersihkan rumah[10] dan menghindari hal-hal yang tidak bersih seperti membiarkan piring kotor dan tidak membersihkan rumah;[11] ketiga, adanya hadis yang sangat mirip dengan hadis ini, yang diriwayatkan dari Nabi saw dalam sumber-sumber rujuukan kuno Ahlusunah dengan arti: "Jagalah kebersihan karena kebersihan mengajak kepada iman dan iman bersama pemiliknya di surga."[12]
Meskipun demikian, makna hadis ini dianggap dapat diterima;[6] pertama, karena penekanan Al-Qur'an pada masalah kebersihan dari kotoran, di antaranya ayat 33 Surah Al-Ahzab dan ayat 125 Surah Al-Baqarah;[7] kedua, terdapat banyak penekanan dalam hadis tentang kebersihan dan kesehatan, termasuk bahwa kebersihan adalah setengah dari iman,[8] anjuran untuk membersihkan pakaian,[9] anjuran untuk membersihkan rumah[10] dan menghindari hal-hal yang tidak bersih seperti membiarkan piring kotor dan tidak membersihkan rumah;[11] ketiga, adanya hadis yang sangat mirip dengan hadis ini, yang diriwayatkan dari Nabi saw dalam sumber-sumber rujuukan kuno Ahlusunah dengan arti: "Jagalah kebersihan karena kebersihan mengajak kepada iman dan iman bersama pemiliknya di surga."[12]
confirmed
1.026

suntingan