Annadhofatu Minal Iman
Annadhofatu Minal Iman (Kebersihan adalah Sebagian dari Iman) (bahasa Arab: النظافة من الايمان) adalah sebuah hadis yang dinisbahkan kepada Nabi Islam saw, di mana berarti bahwa kebersihan merupakan salah satu tanda iman. Hadis ini tercantum dalam kitab Thib al-Nabi saw, yang dinisbahkan kepada Abul Abbas Mustaghfiri (W. 422 H).[1] Kitab Thib al-Nabi adalah salah satu sumber rujukan dari Bihar al-Anwar yang ditulis oleh Allamah Majlisi dan dinukil secara lengkap di sana.[2]
Hadis "Kebersihan adalah Sebagian dari Iman" dinisbahkan kepada Nabi saw dan merupakan penggalan dari hadis yang lebih panjang yang berbunyi: "Bersiwaklah, karena itu adalah bagian dari kebersihan dan kebersihan adalah sebagian dari iman dan iman akan bersama pemiliknya di surga."[3]
Semua hadis dalam kitab Thib al-Nabi saw yang berkaitan dengan kesehatan dan pengobatan dan yang bersumber dari Nabi saw telah disebutkan tanpa sanad[4] dan hal ini telah memicu berbagai perdebatan di kalangan para ahli.[5]
Meskipun demikian, makna hadis ini dianggap dapat diterima;[6] pertama, karena penekanan Al-Qur'an pada masalah kebersihan dari kotoran, di antaranya ayat 33 Surah Al-Ahzab dan ayat 125 Surah Al-Baqarah;[7] kedua, terdapat banyak penekanan dalam hadis tentang kebersihan dan kesehatan, termasuk bahwa kebersihan adalah setengah dari iman,[8] anjuran untuk membersihkan pakaian,[9] anjuran untuk membersihkan rumah[10] dan menghindari hal-hal yang tidak bersih seperti membiarkan piring kotor dan tidak membersihkan rumah;[11] ketiga, adanya hadis yang sangat mirip dengan hadis ini, yang diriwayatkan dari Nabi saw dalam sumber-sumber rujuukan kuno Ahlusunah dengan arti: "Jagalah kebersihan karena kebersihan mengajak kepada iman dan iman bersama pemiliknya di surga."[12]
Alamah Majlisi menganggap kitab Thib al-Nabi saw sebagai karya Mustaghfiri.[13] Namun, ia mempercayai hadis ini dan kitabnya, serta telah mencantumkan seluruh kitab tersebut dalam Bihar al-Anwar.[14] Hadis ini setelah Majlisi dan Bihar al-Anwar, juga menjadi rujukan bagi Muhaddits Nuri dan bahkan mencantumkannya ke dalam Mustadrak al-Wasil.[15]
Sejak lama, dalam beberapa buku dan artikel yang membahas masalah kebersihan dari sudut pandang fikih atau secara umum, hadis "Kebersihan adalah Sebagian dari Iman" adalah hadis pertama yang dibahas.[16] Juga, di negara-negara Islam, untuk mempromosikan dan mengedukasi tentang kebersihan, hadis ini digunakan dalam bentuk tulisan di dinding atau papan pengumuman.[17]