Lompat ke isi

Batiniah: Perbedaan antara revisi

17 bita ditambahkan ,  15 April
tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
'''Batiniah''' (bahasa Arab:{{ia|الباطنية}}) adalah keyakinan bahwa agama memiliki makna batin yang lebih penting daripada lahiriahnya. Pendukung Batiniah menakwilkan ayat-ayat Al-Qur’an dan mencoba menemukan makna batinnya. Di antara kesemua sekte dan mazhab-mazhab Islam, kelompok-kelompok sufi dan Ismailiah terkenal paling menonjol dengan paham batiniahnya.
'''Batiniah''' (bahasa Arab:{{ia|الباطنية}}) adalah keyakinan bahwa agama memiliki makna batin yang lebih penting daripada lahiriahnya. Pendukung Batiniah menakwilkan ayat-ayat Al-Qur’an dan mencoba menemukan makna batinnya. Di antara kesemua sekte dan mazhab-mazhab Islam, kelompok-kelompok sufi dan [[Ismailiyah]] terkenal paling menonjol dengan paham batiniahnya.


Para sufi mengatakan bahwa syariat adalah kulitnya agama dan dalam agama yang harus dtemukan adalah hakikatnya, yang merupakan inti agama. Ismailiyah juga berpendapat bahwa makna sebenarnya dari ayat-ayat Al-Qur'an harus ditakwilkan, dan ini adalah tanggung jawab Imam. Sebagian beranggapan bahwa Syiah Imamiyah adalah juga mazhab batiniah, namun beberapa telah menolak pernyataan ini.
Para sufi mengatakan bahwa syariat adalah kulitnya agama dan dalam agama yang harus dtemukan adalah hakikatnya, yang merupakan inti agama. Ismailiyah juga berpendapat bahwa makna sebenarnya dari ayat-ayat Al-Qur'an harus ditakwilkan, dan ini adalah tanggung jawab Imam. Sebagian beranggapan bahwa [[Syiah]] [[Imamiyah]] adalah juga mazhab batiniah, namun beberapa telah menolak pernyataan ini.


Dalam hadis-hadis Syiah terdapat riwayat-riwayat yang menyebutkan ayat-ayat Al-Qur'an memiliki aspek lahiriah dan batiniah. Demikian juga terdapat sejumlah hadis yang menakwilkan ayat-ayat Al-Qur'an. Ulama-ulama Syiah dengan bersandar pada riwayat-riwayat tersebut menerima penakwilan Al-Qur’an, namun mereka tidak sebagaimana kelompok sufi dan Ismailiyah lakukan, melainkan memiliki kriteria khusus untuk itu.
Dalam hadis-hadis Syiah terdapat riwayat-riwayat yang menyebutkan ayat-ayat Al-Qur'an memiliki aspek lahiriah dan batiniah. Demikian juga terdapat sejumlah hadis yang menakwilkan ayat-ayat [[Al-Qur'an]]. Ulama-ulama Syiah dengan bersandar pada riwayat-riwayat tersebut menerima penakwilan Al-Qur’an, namun mereka tidak sebagaimana kelompok sufi dan Ismailiyah lakukan, melainkan memiliki kriteria khusus untuk itu.


==Defenisi==
==Defenisi==
confirmed, templateeditor
5.318

suntingan