Nabi Yusuf as: Perbedaan antara revisi
tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 57: | Baris 57: | ||
===Nubuwah=== | ===Nubuwah=== | ||
Yusuf as dianggap sebagai salah satu nabi besar.<ref>Jazairi, ''Al-Nur al-Mubin'', hlm. 259</ref> Dalam sebuah riwayat dari Imam Baqir as yang mengutip ayat-ayat | Yusuf as dianggap sebagai salah satu nabi besar.<ref>Jazairi, ''Al-Nur al-Mubin'', hlm. 259</ref> Dalam sebuah riwayat dari Imam Baqir as yang mengutip ayat-ayat Al-Qur'an, Yusuf dianggap sebagai seorang nabi dan rasul. Berdasarkan ''Tafsir Nemuneh'', mimpi Yusuf as tentang 11 bintang, bulan dan matahari yang sujud kepadanya selain mengisyaratkan kekayaan dan kekuasaan Yusuf as, itu juga merupakan tanda tentang kenabiannya di masa yang akan datang <ref>Sebagai contoh lihat: ''Makarim Syirazi, ''Tafsir Nemuneh'', jld. 9, hlm. 310</ref> Allamah Tabatabai juga menyebutkan bahwa salah satu contoh pemenuhan berkah bagi Yusuf as, yang disebutkan dalam surat Yusuf ayat 6, adalah mencapai kedudukan sebagai seorang nabi.<ref>Thabathabai, ''al-Mizan'', jld. 11, hlm. 82</ref> | ||
==Biografi== | ==Biografi== | ||
Baris 63: | Baris 63: | ||
===Dibuang ke Sumur=== | ===Dibuang ke Sumur=== | ||
Kisah mengenai kecemburuan dan rasa [[hasad]] saudara-saudara Yusuf yang pada akhirnya membuang Yusuf ke dalam sumur, diceritakan di dalam [[ | Kisah mengenai kecemburuan dan rasa [[hasad]] saudara-saudara Yusuf yang pada akhirnya membuang Yusuf ke dalam sumur, diceritakan di dalam [[Al-Qur'an]]. Kecemburuan itu dipicu oleh mimpi Yusuf. Dalam mimpinya, Yusuf melihat sebelas bintang ber[[sujud]] padanya termasuk bulan dan matahari. Mimpi tersebut selanjutnya diceritakan kepada ayahnya [[nabi Ya'qub as|Ya'qub]], yang kemudian menasehatinya untuk tidak menceritakan mimpi tersebut kepada saudara-saudaranya, sebab dapat menimbulkan [[niat]] buruk dari saudara-saudaranya. <ref>QS. Yusuf: 4</ref> | ||
Berdasarkan [[ayat-ayat]] | Berdasarkan [[ayat-ayat]] Al-Qur'an, diceritakan putra-putra Ya'qub berkata Yusuf dan saudaranya lebih disukai oleh ayahnya sehingga mereka berpendapat Ya'qub as sedang berada dalam kesesatan. <ref>QS. Yusuf: 8</ref> Suatu hari, putra-putra Ya'qub as membujuk ayahnya agar mereka diizinkan membawa Yusuf untuk bermain bersama ke tanah lapang. <ref>QS. Yusuf:12</ref> Namun ketika telah tiba di tanah lapang, mereka membuang Yusuf ke dalam sumur yang kemudian diselamatkan oleh kafilah yang lewat. <ref>QS. Yusuf: 12</ref> Saudara-saudara Yusuf setelah kembali ia menceritakan kepada Ya'qub as bahwa mereka lalai dalam menjaga Yusuf sehingga diterkam dan dan dimangsa oleh serigala. <ref>QS. Yusuf: 14</ref> Al-Qur'an mengisahkan, Ya'qub as tidak percaya dengan cerita mereka. <ref>QS. Yusuf: 18</ref> Atas kehilangan Yusuf, Nabi Ya'qub as larut dalam kesedihan dan karena disebabkan sering menangis, ia mengalami kebutaan. <ref>QS. Yusuf: 84</ref> | ||
==Yusuf di Mesir== | ==Yusuf di Mesir== | ||
Baris 75: | Baris 75: | ||
==Yusuf dalam Kitab Suci== | ==Yusuf dalam Kitab Suci== | ||
Kisah kehidupan Nabi Yusuf as sebagaimana diceritakan sebelumnya, terdapat dalam kitab suci seperti [[ | Kisah kehidupan Nabi Yusuf as sebagaimana diceritakan sebelumnya, terdapat dalam kitab suci seperti [[Al-Qur'an]], Taurat dan sumber-sumber lainnya. | ||
==Kisah Terbaik== | ==Kisah Terbaik== | ||
Nama Yusuf disebutkan sebanyak 27 kali di tiga [[surah]] dalam | Nama Yusuf disebutkan sebanyak 27 kali di tiga [[surah]] dalam Al-Qur'an dan surah ke-12 Al-Qur'an diberi nama dengan namanya. Al-Qur'an menyebut kisah Nabi Yusuf as dengan sebaik-baik kisah ({{ia|احسن القصص}}). <ref>Qs. Yusuf: 3</ref> Bagian-bagian penting dari kisah kehidupannya diceritakan dalam Al-Qur'an mulai dari masa kecilnya ketika dibuang ke dalam sumur oleh saudara-saudaranya, dijual sebagai budak kepada pembesar Mesir, kisah pertemuannya dengan Zulaikha, dijebloskan ke dalam penjara dan pertemuannya kembali dengan ayah dan saudara-saudaranya serta awal dan akhir kekuasaannya di Mesir. <ref>Qs. Yusuf: 8-100</ref> [[Allamah Thabathabai]] dalam ''[[Tafsir Al-Mizan]]'' menulis, Al-Qur'an menyebut Nabi Yusuf as sebagai hamba yang ikhlas dan mampu menjaga kesucian dirinya, yang bukan hanya tidak melakukan [[dosa]] namun juga menghindari yang bisa menghantarkannya melakukan dosa bahkan untuk sekedar berniat atau berkhayal mengenai hal yang [[haram]]pun tidak dilakukannya. <ref>Qs. Yusuf: 51; Thabathabai, ''Terjemahan Al-Mizan'', jld. 11, hlm. 172</ref> Dengan itu [[Allah swt]] mengkatergorikan Nabi Yusuf as sebagai Muhsinin. <ref>QS. Al-An'am: 84</ref> | ||
Baris 85: | Baris 85: | ||
==Derita Ya'qub karena Keterpisahan dari Yusuf== | ==Derita Ya'qub karena Keterpisahan dari Yusuf== | ||
Taurat dan [[ | Taurat dan [[Al-Qur'an]] mengisahkan peristiwa-peristiwa penting yang dialami oleh Nabi Yusuf as dan jalan ceritanya satu sama lain memiliki kemiripan. Letak perbedaan kisah Nabi Yusuf as dalam Al-Qur'an dan Taurat diantaranya dalam Taurat disebutkan Yusuf menceritakan mimpinya yang melihat bulan dan matahari [[sujud]] dihadapannya kepada saudara-saudaranya, yang melahirkan rasa hasad dalam hati saudara-saudaranya yang khawatir jika kelak Yusuf yang akan berkuasa atas mereka. Mimpi itupun diceritakan kepada ayahnya Ya'qub yang menyebabkan Ya'qub bersedih dan berkata, "Apakah aku, ibumu dan kesebelas saudaramu bersujud di hadapanmu?" <ref>Thabathabai, ''terjemahan Al-Mizan'', jld. 11, hlm. 357</ref> | ||
Begitupun dalam Taurat dikisahkan, suatu hari Ya'qub berkata kepada Yusuf, "Aku memintamu untuk mengikuti saudaramu ke sahara dan lihat apakah mereka dan kambing-kambing mereka aman-aman saja." Yusuf pun memenuhi permintaan tersebut dan menyusul saudara-saudaranya ke sahara tempat mereka mengembala kambing, namun begitu tiba saudara-saudara Yusuf menjatuhkan Yusuf ke dalam sumur. <ref>Thabathabai, ''Terjemahan Al-Mizan'', jld. 11, hlm. 357</ref> | Begitupun dalam Taurat dikisahkan, suatu hari Ya'qub berkata kepada Yusuf, "Aku memintamu untuk mengikuti saudaramu ke sahara dan lihat apakah mereka dan kambing-kambing mereka aman-aman saja." Yusuf pun memenuhi permintaan tersebut dan menyusul saudara-saudaranya ke sahara tempat mereka mengembala kambing, namun begitu tiba saudara-saudara Yusuf menjatuhkan Yusuf ke dalam sumur. <ref>Thabathabai, ''Terjemahan Al-Mizan'', jld. 11, hlm. 357</ref> |