Nabi Yusuf as: Perbedaan antara revisi
→Kisah Terbaik
Baris 62: | Baris 62: | ||
==Kisah Terbaik== | ==Kisah Terbaik== | ||
Nama Yusuf disebutkan sebanyak 27 kali di tiga [[surah]] dalam Alquran dan surah ke-12 Alquran diberi nama dengan namanya. Alquran menyebut kisah Nabi Yusuf as dengan sebaik-baik kisah ({{ia|احسن القصص}}) <ref>Qs. Yusuf: 3</ref> Bagian-bagian penting dari kisah kehidupannya diceritakan dalam Alquran mulai dari masa kecilnya ketika dibuang ke dalam sumur oleh saudara-saudaranya, dijual sebagai budak kepada pembesar Mesir, kisah pertemuannya dengan Zulaikha, dijebloskan ke dalam penjara dan pertemuannya kembali dengan ayah dan saudara-saudaranya serta awal dan akhir kekuasaannya di Mesir. <ref>Qs. Yusuf: 8-100</ref> [[Allamah Thabathabai]] dalam ''[[Tafsir Al-Mizan]]'' menulis, Alquran menyebut Nabi Yusuf as sebagai hamba yang ikhlas dan mampu menjaga kesucian dirinya, yang bukan hanya tidak melakukan [[dosa]] namun juga menghindari yang bisa menghantarkannya melakukan dosa bahkan untuk sekedar berniat atau berkhayal mengenai hal yang [[haram]]pun tidak dilakukannya. <ref>Qs. Yusuf: 51; Thabathabai, ''Terjemahan Al-Mizan'', jld. 11, hlm. 172</ref> Dengan itu [[Allah swt]] mengkatergorikan Nabi Yusuf as sebagai Muhsinin. <ref>QS. Al-An'am: 84</ref> | Nama Yusuf disebutkan sebanyak 27 kali di tiga [[surah]] dalam Alquran dan surah ke-12 Alquran diberi nama dengan namanya. Alquran menyebut kisah Nabi Yusuf as dengan sebaik-baik kisah ({{ia|احسن القصص}}). <ref>Qs. Yusuf: 3</ref> Bagian-bagian penting dari kisah kehidupannya diceritakan dalam Alquran mulai dari masa kecilnya ketika dibuang ke dalam sumur oleh saudara-saudaranya, dijual sebagai budak kepada pembesar Mesir, kisah pertemuannya dengan Zulaikha, dijebloskan ke dalam penjara dan pertemuannya kembali dengan ayah dan saudara-saudaranya serta awal dan akhir kekuasaannya di Mesir. <ref>Qs. Yusuf: 8-100</ref> [[Allamah Thabathabai]] dalam ''[[Tafsir Al-Mizan]]'' menulis, Alquran menyebut Nabi Yusuf as sebagai hamba yang ikhlas dan mampu menjaga kesucian dirinya, yang bukan hanya tidak melakukan [[dosa]] namun juga menghindari yang bisa menghantarkannya melakukan dosa bahkan untuk sekedar berniat atau berkhayal mengenai hal yang [[haram]]pun tidak dilakukannya. <ref>Qs. Yusuf: 51; Thabathabai, ''Terjemahan Al-Mizan'', jld. 11, hlm. 172</ref> Dengan itu [[Allah swt]] mengkatergorikan Nabi Yusuf as sebagai Muhsinin. <ref>QS. Al-An'am: 84</ref> | ||
==Nubuwah== | ==Nubuwah== |