Imam Hasan al-Askari as: Perbedaan antara revisi
tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 109: | Baris 109: | ||
'''Korespondensi''' | '''Korespondensi''' | ||
Salah satu jalan orang-orang Syiah untuk mengadakan hubungan kontak dengan Imam as adalah korespondensi. Sebagai contoh bisa disebutkan surat-surat beliau kepada | Salah satu jalan orang-orang Syiah untuk mengadakan hubungan kontak dengan Imam as adalah korespondensi. Sebagai contoh bisa disebutkan surat-surat beliau kepada Ali bin Husain Babawaih.<ref>Ibnu Syahrasyub, ''Manāqib Āl Abi Thalib'', jld.3, hlm.527; Khunsari, ''Raudhāt al-Jinan'', jld.4, hlm.233-274</ref> dan surat kepada penduduk [[Qom]] dam Abeh (Aveh)<ref>Ibnu Syahrasyub, ''Manāqib Āl Abi Thalib'', jld.3, hlm.526</ref> Di dalam buku ''[[Kamaluddin wa Tamamun Ni'mah (Buku)|Kamāluddin]]'' dimuat bahwa Imam Askari as beberapa saat sebelum kesyahidannya menulis banyak surat dengan tangannya sendiri kepada penduduk [[Madinah]].<ref>Shaduq, ''Kamāluddin'', jld.2, jlm.474</ref> Orang-orang Syiah melayangkan surat dalam berbagai permasalahan dan tema kepada beliau dan menerima jawabannya. | ||
==Pengajaran Ilmu-ilmu Agama== | ==Pengajaran Ilmu-ilmu Agama== | ||
Baris 142: | Baris 142: | ||
'''Teologi dan Akidah''' | '''Teologi dan Akidah''' | ||
Imam Hasan Askari memegang tampuk kepemimpinan [[Imamiyah]] pada satu kondisi dimana perbedaan-perbedaan akidah dan kayakinan muncul di barisan-barisan Imamiyah dan juga muncul beberapa perbedaan pandangan pada periode keimamahan beliau saat itu. Salah satu contoh dari permasalahan-permasalahan tersebut adalah pembahasan mengenai "peniadaan kebendaan Tuhan" yang telah muncul dari tahun-tahun sebelumnya dan perbedaan pendapat di antara dua orang dari sahabat menonjol para Imam yakni | Imam Hasan Askari memegang tampuk kepemimpinan [[Imamiyah]] pada satu kondisi dimana perbedaan-perbedaan akidah dan kayakinan muncul di barisan-barisan Imamiyah dan juga muncul beberapa perbedaan pandangan pada periode keimamahan beliau saat itu. Salah satu contoh dari permasalahan-permasalahan tersebut adalah pembahasan mengenai "peniadaan kebendaan Tuhan" yang telah muncul dari tahun-tahun sebelumnya dan perbedaan pendapat di antara dua orang dari sahabat menonjol para Imam yakni Hisyam bin Hakam dan Hisyam bin Salim. Pada masa Imam Hasan Askari perbedaan pendapat ini sedemikian banyak dimana Sahl bin Ziyad Adami sampai menulis surat kepada Imam dan memohon petunjuk darinya. | ||
Dalam jawabannya, Imam malarang untuk masuk dalam pembahasan "dzat" kemudian dengan menyinggung beberapa [[ayat]] [[Alquran]] bersabda: | Dalam jawabannya, Imam malarang untuk masuk dalam pembahasan "dzat" kemudian dengan menyinggung beberapa [[ayat]] [[Alquran]] bersabda: |